H Y M N E TA M A N S I S WA
TA M A N S I S WA P E R G U R U A N K U
H I D U P L A H M U S E M E R D E K A N YA
TA M A N S I S WA J A N T U N G H AT I K U
B E R S I N A R L A H S E M U A N YA
D A R I B A R AT S A M PA I K E T I M U R
N A M A K A M U S A N G AT L A H M A S Y H U R
Ki Hajar Dewantara kemudian mendirikan sekolah yang bernama Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta,
pada tanggal 3 Juli 1922, tujuan dari Taman Siswa adalah mengganti sistem pendidikan dan pengajaran
yang dipakai oleh pemerintah kolonial Belanda, dengan sistem pendidikan dan pengajaran yang sesuai
dengan kebudayaan Indonesia. Sistem pendidikan tersebut dinamakan among.
Sedangkan semboyan yang diterpakan oleh Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing
Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, yang bermaksud adalah sebagai seorang pemimpin atau guru
kita harus bisa member teladan apa bila di depan, apabila di tengah harus bisa menciptakan ide dan dari
belakang harus bisa memberi dorongan semangat. Semboyan tersebut masih dipakai hingga sekarang.
Perguruan Taman Siswa cepat berkembang oleh karenanya kemudian Taman Siswa dibagi menjadi dua,
yaitu taman muda (sekolah dasar) dan taman dewasa atau Mulo Kweekschool yang merangkap taman guru.
Ki Hajar Dewantara kemudian mendirikan sekolah yang
bernama Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta, pada
tanggal 3 Juli 1922, tujuan dari Taman Siswa adalah
mengganti sistem pendidikan dan pengajaran yang dipakai
oleh pemerintah kolonial Belanda, dengan sistem
pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebudayaan Click icon to add picture
Indonesia. Sistem pendidikan tersebut dinamakan among.
Sedangkan semboyan yang diterpakan oleh Ki Hadjar
Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, yang bermaksud
adalah sebagai seorang pemimpin atau guru kita harus bisa
member teladan apabila di depan, apabila di tengah harus
bisa menciptakan ide dan dari belakang harus bisa memberi
dorongan semangat. Semboyan tersebut masih dipakai
hingga sekarang.
Perguruan Taman Siswa cepat berkembang oleh karenanya
kemudian Taman Siswa dibagi menjadi dua, yaitu taman
muda (sekolah dasar) dan taman dewasa atau Mulo
Kweekschool yang merangkap taman guru.
Selain itu Taman Siswa pada perkembanganya juga mendirikan taman kanak-kanak (Frobel
Onderwijs) yang dipimpin langsung oleh Nyi Hajar Dewantara istri dari Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara lewat Taman Siswanya berperan menumbuhkan jiwa nasionalisme bagi kaum
muda yang bersekolah disana, melalui pendidikan pula Ki Hajar Dewantara bercita-cita
memerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai pemimpin Putera (Pusat
Tenaga Rakyat), bersama Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan K.H. Mas Mansur. Mereka dikenal
dengan sebutan empat serangkai.
Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran pada kabinet pertama, setelah Indonesia
merdeka pada tahun 1945. Kemudian pada tahun 1946 beliau menjadi ketua panitia, Penyelidik
Pengajaran yang merumuskan pokok-pokok pendidikan dan pengajaran sesuai dengan cita-cita
bangsa Indonesia.
Ki Hajar Dewantara juga menjadi ketua penasihat pembentukan undang-undang pada 1948.
Undang-undang tersebut menempatkan dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di Indonesia.
Karena jasa-jasa beliau dibidang pendidikan dan kebudayaan maka Ki Hajar Dewantara pernah
dianugerahi bintang Mahaputra dan gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang kebudayaan dari
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Selain bekerja di harian “de Express”, beliau juga bekerja
dibeberapa surat kabar seperti harian “Kaoem Moeda”,
harian S.I “Soerabaya” dan Cahaya Timoer di Malang.
Karena sepak terjang Ki Hajar Dewantara ini dalam bidang
Lima surat kabar ki hadjar dewantara
jurnalistik maka beliau dikenal juga sebagai perintis pers
Indonesia.
1. De Express
2. oetoesan hindia
3. kaoem moeda
4. tjahaja timoer
5. midden java
6. soeditomo
Tokoh pergerakan Indonesia dalam bidang pers dan
pendidikan ini meninggal dunia pada tanggal 26 April
1959 dan dimakamkan di Wijayabrata Yogyakarta.