BAB I
PENDAHULUAN
banyak halangan dan rintangan yang harus dilalui, banyak musuh serta sedikit
kawan dan orang yang mau menolong. Dalam hal ini perlunya bertaubat dari
manusia disibukkan dengan urusan dunia dan umur yang relatif pendek.
Sedang penguji sangat teliti, kematian semakin dekat, perjalanan yang harus
zaman yang semakin moderen ini tidak sedikit orang yang bertaubat tapi
hanya sekedr di lisan saja, sementara hatinya masih digeluti dengan berbagai
urusan Dunia. Tidak jarang orang yang sudah bertaubat dari dosennya
Artinya:
3. Apakah dosa yang banyak cukup dengan melakukan taubat satu kali?
3. Untuk mengetahui taubat yang sah dan dapat diterima oleh Allah SWT.
agar ibadah yang dikerjakan diterima oleh Allah SWT serta tidak lagi
melakukan perbautan dosa tersebut dan inilah taubat yang paling sempurna.
penyesalan merupakan hal yang tidak mampu dilakukan sang hamba dengan
sendirinya karena penyesalan atas dosa itu berarti taubat. Penyesalan itu dapat
dan juga buku-buku yang lain yang berkaitan dan dapat menunjang
diterimanya ibadah.
4
jangka waktu 1 bulan, yaitu dari tanggal 1 April 2016 sampai dengan 31
April
No Kegiatan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Persiapan:
1 Pengajuan judul
Revisi judul
Pelaksanaan:
Studi buku
2 Bimbingan
Penyusunan
penelitian
Pelaporan:
Pengetikan
3
Finishing
Laporan penelitian
2. Metode Penelitian
BAB II
5
a. Pengertian Taubat
Jika ditinjau secara etimologi, Taubat adalah bentuk masdar dari kata
Husain Ahmad Ibn Faris ibn Zakariyya Mujam al-Maqayis fiy al-Lugah
anggota lahir seperti mata, teling, kepala, kaki, tangan, kemaluan tunduk
dan patuh dengan syari'at yang telah Allah tetapkan dan berjanji tidak akan
meninggalkan perbuatan dosa dengan cara yang baik dan taubat adalah
cara penyesalan yang terbaik. [Abi al-Qosim al-Husain ibn Muhammad al-
taubat adalah bertekad untuk tidak mengulang dosa yang telah lalu dengan
atas, bahasa yang berbeda namun secara subtantif para ulama bersepakat
bahwa ma'na asal taubat adalah kembali. Yang dimaksud kembali di sini
segala kekhilafan masa lalunya dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi
Jika melihat dari penjelasan yang telah diuraikan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa kata taubat selalu dikaitkan dengan kata dosa dan
membersihkan jiwa, bathin dan hati dari segala kerak noda dosa yang
melekat di tubuh.
c. Syarat-Syarat Taubat
mengulang.
menyesali dosanya.
Keempat hal yang telah diuraikan tersebut adalah syarat dan rukun
2. Mengingat sakit dan pedihnya siksa serta kemurkaan Allah yang tidak
kuasa di pikul
e. Pengertian Ibadah
Artinya:
f. Dasar-dasar Ibadah
2. Tidak merasa takut sedikit pun kepada segala bentuk dan jenis makhluk
3. Harapan untuk memperoleh apa yang ada di sisi Allah tanpa pernah
Islaman yang Patut Anda Ketahui. (Jakarta: Lentera hati, 2008), cet.
Ke-1, Hal. 3]
9
sangat luas, setiap aktivitas di Dunia ini tidak boleh terlepas dari
Artinya:
sebesar zarrah, dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al-Zalzalah [99]
: 7-8)
DITERIMANYA IBADAH”.
10
awal untuk menyucikan diri membersihkan jiwa, bathin dan hati dari semua
yang harus dikerjakan oleh setiap manusia setelah melakukan dosa dan
Taubat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha
yang terbaik adalah manusia yang ketika dia berbuat kesalahan, dia langsung
taubat sesaat yang diiringin niat hati untuk mengulangi dosa kembali. Seperti
Akan tetapi tidak sedikit orang pada dewasa ini menyadari bahwa apa
hatinya tidak sungguh-sungguh untuk bertaubat. Oleh karena itu, jalan satu-
satunya agar taubat tersebut diterima oleh Allah SWT adalah dengan cara taat
mengulanginya lagi.
membahas mengenai cara supaya taubat diterima oleh Allah SWT. Dengan
harapan dapat menemukan cara tersebut agar mereka dapat memahami arti
karena Allah. Karena Allah tidak akan menerima taubat seseorang kecuali
Maha Penyayang.
Taubat Ibadah
Definisi Taubat
Pengertian Ibadah
Faktor-faktor yang mewajibkan Taubat
Dasar-dasar Ibadah
Syarat-syarat Taubat
Hakikat dan tujuan Ibadah
Hal-hal yang dilakukan sebelum Taubat
BAB III
PEMBAHASAN
yang sedang meniti jalan kepada Allah tidak pernah meninggalkan taubat
berfirman:
berfirman:
yang bertaubat dan yang dzalim. Tidak ada kelompok hamba yang ketiga.
َ هللا َايِّن ْ اَل تُ ْو ُب ِالَيْ ِه يِف الْ َي ْو ِم اَ ْكرَث ُ ِم ْن َس ْب ِعنْي ِ َايهُّي َ ا النَّ ُاس ت ُْوبُ ْوا ِاىَل
ِ هللا فَ َو
َم َّر ًة
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah. Demi
Allah, sesungguhnya dalam satu hari aku bertaubat kepada-Nya lebih dari
mengetahui Allah.
Karena taubat merupakan inti dasar untuk diterimanya ibadah dan kedudukan
dikerjakan. Bagaimana akan menjadi baik bila meninggalkan yang halal dan
Bagaimana akan menjadi baik jika bermunajat dan berdo'a serta memuji
14
Adapun solusi untuk dapat keluar dan terbebas dari dosa, maka
3 macam:
seperti shalat, puasa, zakat, membayar kafarat atau kewajiban yang lain.
telah ditinggalkan.
2. Dosa antara makhluk dan Allah, seperti minum khamar, meniup seruling,
3. Dosa antar sesama hamba. Jenis dosa ini adalah dosa yang paling berat dan
berkaitan dengan harta, maka cara yang terbaik adalah mengembalikan harta
karena harta tersebut sudah hilang atau karena miskin, maka harus meminta
kerelaannya jika hal itu tidak mungkin dilakukan karena pemiliknya pergi
atau sudah mati dan mampu bershadaqah, maka yang terbaik adalah
memohon dihadapan Allah agar kelak pada hari kiamat Allah meridhai.
berhubungan dengan jiwa, maka harus menyerahkan diri agar dibalas dengan
merekan.
tahu kepada orang yang bersangkutan bahwa apa yang telah dikatakan itu
kehormatan, seperti berkhianat kepada seseorang tentang istri, anak atau yang
sejenisnya. Maka dosa seperti ini tidak bisa ditebus dengan hanya meminta
Dalam konteks ini, yang efektif dan efisien adalah jika merendahkan diri
sambil memohon kepada Allah agar Dia memberikan kebaikan yang banyak
sebagai imbalannya. Namun jika tidak khawatir timbul fitnah, meski itu
mengkafirkan atau menuduh orang lain berbuat bid'ah dan sesat, maka ini
adalah hal yang sulit dihapus. Hanya saja yang dibutuhkan adalah
bohong dan meminta maaf kepada pihak yang bersangkutan dengan catatan
jika hal itu memungkinkan untuk dilakukan. Namun jika tidak, maka harus
meridhai.
dikerjakan sebagai penebus dosa yang telah diperbuat, seperti meminta maaf
Nya dan bershodaqah. Semuanya terserah kehendak Allah kelak pada hari
kiamat hanya saja harus berharap agar Allah memberikan anugerah dan
karunia-Nya yang agung. Bila Allah mengetahui ketulusan hati sang hamba,
17
maka Allah akan menjadikan musuhnya rela kepada hamba tersebut dengan
limpahan krunia-Nya dan tidak ada lagi hukuman baginya (pembuat dosa).
sedangkan perasaan tunduk dan berhina diri itu belum bangkit dari
hati. Bila ibadah yang dikerjakan bukan karena Allah, hanya karena
ibadah yang dikerjakannya akan ditolak oleh Allah. Agar ibadah dapat
surga dan jangan pula karena takut kepada neraka. Karena Surga
Allah SWT.
sopan kepada-Nya.
18
Adapun ibadah bisa jadi tidak diterima oleh Allah jika terjadi
ialah:
bertaubat.
berbuat salah.
2) Selalu diikuti perasaan takut dan tidak merasa aman dari makar
3) Hati menjadi rusak dan hancur karena menyesal dan takut. Hal ini
diragukan lagi bahwa ketakutan yang amat sangat pada siksa yang
pedih akan menyebabkan hati inilah rusak dan takut. Inilah yang
Akhirat.
apapun. Hal itu tidak akan terjadi pada orang yang tidak berbuat
dosa. Hal itu tidak terjadi hanya karena lapar, olahraga atau cinta
20
semata. Tapi itu semua adalah buah yang ada dibalik semua ini.
dulu”.
bahkan sampai menginjak usia senja dan karena berbagai alasan penundaan
lainya. Ini merupakan kesalahan besar sebab bertaubat wajib dilakukan secara
bertaubat itu wajib dilaksanakan secara langsung, selama tidak ada dalil yang
merupakan salah satu dosa yang wajib dimohonkan ampunan kepada Allah
Azza wa Jalla.
merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan dan tidak boleh ditunda.
Setiap kali seorang hamba menunda taubat, berarti ia telah berbuat maksiat
kepada Allah dan apabila ia sudah bertaubat dari dosa yang dilakukannya,
taubat.”
Jarang sekali hal ini terlintas dalam pikiran orang yang bertaubat,
bahkan menurutnya apabila sudah bertaubat dari dosa yang dilakukan, berarti
tidak ada lagi kewajiban lain yang harus ia laksanakan, yaitu bertaubat dari
perbuatan menunda-nundanya.
sudah tua, atau nanti kalau sudah puas nafsunya. Orang yang demikian ini
22
adalah sebodoh-bodoh orang. Sebab dia tidak tahu kapan datangnya maut dan
dimana berada.
“Dan taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan
dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan azab yang pedih.”
3. Khawatir jika sudah bertaubat pun akan terjebak dalam dosa yang sama,
tidak diterimanya taubat, dan Allah SWT sudah tidak menerinya, yaitu
itu taubatnya adalah taubat orang yang terpaksa. Seperti taubat Fir'aun
tidak ada Tuhan selain Tuhan yang diimani oleh Bani Israil dan aku
dirinya dari dosa, ditakutkan pengaruh dosa itu akan bertumpuk dalam
bersih. Dan jika ia kembali melakukan dosanya itu, maka hitamnya itu
hati mereka.”
itu. Dan jika telah bertaubat dari dosa, maka masih ada dosa yang
Tentang ini sedikit sekali dipikirkan oleh oran gyang telah bertaubat.
memiliki dosa lagi selain itu, padahal ia tetap memiliki dosa, yaitu
menunda taubatnya.
222)
sebagai tempat salah dan lupa. Tidak ada manusia yang tidak pernah
kalian sendiri.
Allah semata, cinta kepada apa yang Dia miliki dan mengharap apa
neraka.
berbagai kebaikan.
Surga.
Ada dua titik ekstrim bagi orang yang berdosa. Ekstrim pertama
adalah mereka yang merasa dosanya terlalu besar hingga putus asa
mengajukan pertanyaan yang sama. Oleh sang alim ini dijawab kalau
bertaubat ini.
beralasan, “Itu kan dosa kecil, tidak apa-apa”. Padahal orang yang
Siapakah yang ia maksiati? Allah Azza wa Jalla, yang Maha besar dan
28
artinya:
kepada Allah, bahwa dia tidak akan menerima taubat disebabkan dosa
itu sangat besar. Sifat yang demikian itu adalah dilarang oleh Allah.
merasa dosa yang dilakukan itu sangat besar itu berarti putus asa dari
Rahmat Allah. Putus asa dari Rahmat Allah adalah perbautan orang
kafir.
perinci, maka harus bertaubat satu persatu dari dosa itu dan tidak
cukup dengan sekali taubat. Sebab taubat sekali untuk seluruh dosa
sudah jelas, tidak usah diterangkan lagi”. Ibnu Abdis Salim berkata;
telah lampau selama masih bisa diingat. Untuk dosa yang sudah
perbuatan baik, taat pada Allah yang dijanjikan akan mendapat pahala.
sendirinya.
tinggal penyesalan yang ada dalam hati dan hal itu akan
melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebh, lalu ia bertaubat
taubatnya pun tidak sah.” (Al Minhaj Syarh Sahih Muslim. 17/75.)
taubatnya tidak benar. Akan tetapi sebagian besar para ulama tidak
a. Ilmu
bahwa ternyata banyak hal yang telah dilanggar oleh manusia, baik
tahu atau tidak dan sadar atau tidak. Dengan ilmu bisa mengetahui
apa saja, jika muncul dosa maka sensor perasaan akan peka dan
taubat. Tanpa ilmu seseorang yang melakukan dosa besar pun juga
pendosa. Dan dengan ilmu pula seseorang akan sadar bahwa dosa
merupakan penghijab antara dirinya dan Allah SWT. Dan ini akan
dosa kecil pun akan berakibat kegelisahan yang luar biasa baginya.
Demikian pula sebaliknya, jika bagi orang yang tidak berilmu maka
33
dosa besar yang ada pada dirinya tidak akan berefek pada stabilitas
b. Penyesalan
c. Amal
no.6188) {http://almanhaj.or.id/content/2975/slash/0/taubat-
nashuha/}
35
BAB IV
4.1. Kesimpulan
maksiat. Kategori taubat yang dapat diterima oleh Allah SWT dikerjakan
dengan hati yang ikhlas dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa
itu lagi.
taubatnya, karena itu merupakan kesalahan besar dan bisa jadi dosa akibat
dengan segera dan tidak menunda-nundanya serta tidak pernah putus asa
terlambat.
3. Tidak sah taubatnya jika dilakukan dengan sekali taubat untuk dosa yang
itu, sebagai hamba Allah carilah jalan bagaimana caranya dicintai Allah
dan mendapat kasih sayangnya. Tak lain dan tak bukan kuncinya adalah
4.2. Saran
1. Kesempatan tidak akan datang dua kali, maka sebagai makhluk yang tak
mulailah tuk jadi umat yang taat akan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya.
37
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hadist
Atailah, Ahmad. ___. Mutu Manikam dari Kitab Al-Hikam. Surabaya: Mutiara
Ilmu.
Aziz, Zainuddin Ibnu Abdul. ___. Irsyadul 'Ibad. Surabaya: Mutiara Ilmu.
Farid, Ahmad. ___. Tazkiyatun Nafs Penyucian Jiwa dalam Islam. Jakarta
http://almanhaj.or.id/content/2975/slash/0/taubat/nasuha/
http://www.muslim.or.id
38
LAMPIRAN TARKIBAN
1.
Kedudukan kalimat : Amil nawasikh sugra dan isim lafadz َّاِن
Sighot kalimat : -
2.
Kedudukan kalimat : Fi'il Mudhori' dan Fa'il Isim dhomir
3.
Kedudukan kalimat : Maf'ul bih dari Fi'il lafadz يحب
4.
39
Kedudukan kalimat : Haraf 'ataf, Fi'il Mudhori' dan Fa'il isim dhomir
5.
Kedudukan kalimat : Maf'ul bih dari Fi'il lafadz ويحب
Sighot kalimat : Isim Fa'il (tsulasi mazid warna ke-1 bab ke-2)
RIWAYAT HIDUP
40
Barat, Indonesia. Dan Alhamdulillah dari mulai tahun 2014 penulis berdomisili di
sampai sekarang.
berikut:
c. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan sekolah di SMK Miftahul Huda II dan
yaitu:
a. Pada tahun 2010 – 2013 penulis mondok di pesantren Nurul barokah Kancana
Cikijing Majalengka.
benarnya.