Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AHKLAK

“ Menjelaskan Taubat ”
Dosen Pengampu : Hj. Yayah Robiatul A.,M.PD

Disusun oleh :
Kelompok 4
Hilma Putriya (23.03.00.006)
Khoerun Nisa (23.03.00.007)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALHIKMAH JAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirannya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ahklak ini dengan materi “Menjelaskan Taubat.”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ahlak kami, dan makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Dengan itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, November 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………2
1.3 Tujuan Masalah………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Taubat……………………………………………………….3

2.2 Syarat-Syarat Taubat……………………………………………………5

2.3 Hakikat dan Keutamaan Taubat………………………………………..5

2.4 Kedudukan dan tingkatan Taubat………………………………………6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Al-Fath, Al-Hafizh berkata, "Taubat adalah meninggalkan dosa karena


suatu hal. Dalam syara', taubat adalah meninggalkan dosa karena keburukan dosa
tersebut, menyesali telah melakukannya, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan siap
menerima konsekuensi dari kezhaliman yang telah dilakukannya.
Taubat berarti kembali, pulang, menyesal. Taubat merupakan manifestasi rasa
ketakutan di dalam hati untuk mendorong agar kembali kepada Allah swt11. selain itu,
taubat merupakan etika manusia terhadap Allah swt. juga dipandang sebagai akhlak
sekaligus kewajiban bagi setiap manusia, karena pada dasarnya manusia adalah
makhluk yang tidak luput dari dosa. Oleh karena itu, taubat diwajibkan untuk
membersihkan diri dari dosa dan maksiat2.

Maka taubat adalah salah satu perintah agama yang harus dilakukan oleh
manusia. Sebagaimana dalam Alquran terdapat banyak ayat-ayat tentang perintah untuk
bertaubat, diantaranya terdapat dalam QS. at-Tahrim : 8

1
M.Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan, 2007), hlm 51

2
Zaky Taofik Hidayat, Konsep Taubat Dalam Alquran Menururt Sayyid Quthb (UIN Sultan Syarif Kasim), hlm 2-3

1
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubatan nasuha (taubat yang semurni-murninya). Mudahmudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir
dibawahnya sungaisungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-
orang mukmin yang bersama dia sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan
disebelah kanan mereka, sambil mengatakan:“Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi
kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” [QS. at-tahrim (66) : 8]33

Menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani taubat yaitu kembali dengan penyesalan
dan keikhlasan atas dosa yang telah kita lakukan serta menjauhi dari dosa yang akan
datang, membersihkan jiwa dari kotorankotoran yang berkaitan dengan lainnya serta
menghiasi taubatnya dengan ketakwaan yang murni kepada Allah swt.44

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian Taubat ?

1.2.2 Apa saja syarat syarat taubat ?

1.2.3 Apa hakikat dan Keutamaa bertaubat ?

1.2.4 Kedudukan dan tingkatan taubat ?

1.3 Tujuan Masalah

Agar dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dan sistematis pada materi
ini dan bertujuan untuk memahami mengapa kita diwajibkan bertaubat , dan bagaimana
cara kita bertaubat dengen benar agar taubat kita diterima oleh Allah SWT.

3
Departemen Agam RI, Alquran dan Terjemahnya hlm 561
4
Sisa Rahayu, Konsep Taubat Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Dalam Tafsir alJaelani ( UIN Walisongo), hlm
137

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Taubat

Taubat adalah rasa penyesalan yang sungguh sungguh dari dalam hati yang
disertai permohonan ampun dan meninggalkan segala perbuatan buruk yang
mendapatkan dosa, menurut pada sufisme taubat yaitu memohon ampun atas segala
dosa dengan disertai janji yang bersungguh sungguh dan tidak akan menggulangi dosa
itu lagi, yang disertai dengan melakukan amal kebaikan.

 Menurut Imam Al-Ghazali (1995: 249), taubat adalah meninggalkan dosa-dosa


seketika dan bertekad tidak melakukannya lagi5
 Menurut Ibnu Taimiyyah (2003: 23), taubat adalah menarik diri dari sesuatu
keburukan dan kembali kepada sesuatu tindakan yang dapat membawa
seseorang kepada Allah.

Pemikiran Tasawuf menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailan Dalam kesimpulannya,


penulis tesis ini mengungkapkan bahwa Syaikh Abd al-Qadir al-Jailani menyatakan:
ketika hati diselimuti kegelapan, hanya "percikan cahaya Ilahi" sajalah yang bisa
meneranginya6

Jadi bahwa taubat kepada Allah mengandung arti antara lain datang atau
kembali kepada-Nya dengan perasaan menyesal atas perbuatan atau sikap diri yang
tidak benar di masa lalu dan dengan tekad untuk taat kepada-Nya; dengan kata lain
iacmengandung arti kembali kepada sikap, perbuatan, atau pendirian yang lebih baik
dan benar.

Sesungguhnya manusia yang melakukan taubat menunjukkan bahwa ia menyadari


akan segala kesalahannya. Oleh sebab itu Allah SWT mewajibkan setiap orang yang

5
Muhtasar Ihya Ulumuddin, (Jakarta: Pustaka Amani, 1995)
6
Habib Abdullah zakiybal-kaaf, Ajaran Tasawuf Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani petunjuk jalan menuju ma’rifatullah,
Pustaka Setia

3
mengaku muslim atau muslihat bertaubat. Allah SWT sangat mencintai orang yang
bertaubat sebagaimana firmannya:

Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah
suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka
telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri” (Q.S Al-Baqarah : 122)

Siapapun yang bertaubat karena ingin mendapatkan pahala Illahi berada dalam
keadaan inabah. Siapapun yang bertaubat lantaran mematuhi perintah Illahi, bukan
karena ingin mendapatkan pahala maupun takut akan hukuman, berada dalam keadaan
awbah.

Sebab diwajibkanya Taubat, ada dua perkara yaitu ;

1. Supaya dapat menghasilkan taufiq taat, sebab dosa menjadi penghalang untuk
mengerjakan taubat dan mengakibatkan hilangnya ketauhidan.
2. Supaya ibadah diterima oleh Allah karena kedudukan taubat merupakan pokok
dan dasar untuk diterimanya taubat.

4
2.2 Syarat – Syarat Taubat

Seorang yang bertaubat harus menjalankan 3 syariat, Abu Laits As Samarqadi


berkata ; dosa ada dua macam yaitu ; dosa diantara kamu dengan Allah dan dosa
dianatar kamu dengan sesama manusia.

 Hendaknya taubat itu dilakukan dengan ikhlas. Artinya, yang mendorong dia
untuk bertaubat adalah kecintaannya kepada Allâh Azza wa Jallah, harapannya
untuk pahala disertai rasa takut akan tertimpa adzab-Nya.
 Menyesali serta merasa sedih atas dosa yang pernah dilakukan, sebagai bukti
penyesalan yang sesungguhnya kepada Allâh dan luluh dihadapan-Nya serta
murka pada hawa nafsunya sendiri yang terus membujuknya untuk melakukan
keburukan.
 Segera berhenti dari perbuatan maksiat yang dia lakukan. Jika maksiat atau dosa
itu disebabkan karena ia melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia
langsung meninggalkan perbuatan haram tersebut seketika itu juga.

Jika ia mengatakan telah bertaubat, namun ia masih bertekad untuk melakukan


maksiat itu lagi di suatu hari nanti, maka taubatnya saat itu belum benar. Karena
taubatnya hanya sementara. Taubatnya ini tidak menunjukkan bahwa dia membenci
perbuatan maksiat itu lalu menjauh darinya dan selanjutnya melaksanakan ketaatan
kepada Allah.

2.3 Hakikat dan Keutamaan Taubat

Hakikat taubat adalah kembali kepada Allah swt. disertai keteguhan


melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Kembali
dari kemaksiatan darn keburukan kepada kebaikan, dari jalan setan kepada jalan Allah
swt.Taubat bukan hanya dilakukan bagi mereka yang telah melakukan perbuatan dosa.
Orang yang bertaubat harus bertekad untuk tidak melakukannya dimasa mendatang.

Menurut Al-Quran hakikat taubat adalah kembali kepada Allah dengan


menggerjakan apa yang dicintai-Nya atau kembali dari sesuatu yang dibenci kepada

5
sesuatu yang dicintai, jadi taubat merupakan hakikat Islam. Keutamaa Taubat lebih
diutamakan bagi orang orang yang ;

1. Orang- orang yang berdosa kemudian bertaubat


2. Orang yang berbuat zina sampai melampui batas
3. Orang yang bertaubat karena memandang kebaikan dan ketaatannya.7

Orang orang seperti itu yang diperintahkan taubat kepada Allah supaya dosanya tidak
bertambah numpuk dan agar mendapatkan ampunan dari Allah, sebab Allah
membukakan pintu taubat kepada hamba-Nya lebarnya sekitar 70 atau 40 tahun tetap
terbuka dan tidak akan ditutup sampa matahari terbit dari barat.

2.4 Kedudukan dan tingkatan Taubat

Menurut Imam Al Ghozali, tingkatan orang dalam bertaubat dibagi menjadi 4


yaitu

1. Orang bertaubat dengan sebenar benarnya ( Taubat Nasuha )


Ada beberapa tanda bahwa seorang hamba telah bertaubat, dengan taubatan
nasuha.
 Berlepas diri dari dosa.
 Menyesal.
 Keadaan setelah taubat menjadi lebih baik.
 Mencintai Allah, Rasul-Nya dan orang orang yang beriman
2. Orang yang bertaubat dan meninggalkan semua dosa besar ia tidak
menyukainya lagi tetapi terkadang masih melakukan perbuatan dosa, ia harus
mawas diri untuk menghindari dosa tersebut.
3. Orang yang bertaubat disertai niat tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
Akan tetapi ia tidak berdaya menahan hawa nafsu yang lebih besar untuk
berbuat dosa lagi. Setiap ia menahan nafsu lagi, ia berbuat dosa lagi.
4. Orang yang bertaubat, tetapi melakukan perbuatan dosa dan tidak merasa
bersalah ataupun penyesalan dalam diri-Nya.

7
M. Solihin, Tashawuf Tematik Membedah Tema-Tema Penting Tashawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia. 2003)

6
Tata Cara Taubat

1. Mandi Taubat
Tujuannya adalah niat menyucikan jasmani dan ruhani dari khilaf, lalai, dan
dosa demi memenuhi kehidupan yang baru suci, penuh dengan ibadah, dan
selalu mengingat Allah SWT.
2. Sholat sunnah Taubat
Dengan niat : “ Ushalli sunnatat taubati rak'ataini Lillaahi Ta'aalaa “
Artinya: "Saya niat sholat taubat dua raka'at Lillahi Ta'aalaa."
Rakaat pertama membaca: QS. Al-Faatihah dan QS. Al- Kaafiruun
Rakaat kedua membaca: QS. Al-Faatihah dan QS. Al-Ikhlas
Setelah salam baca kalimat istighfar sebanyak 100x dan doa taubat. Serta
meminta doa dengan hati yang tulus.

Tanda tanda orang yang bertaubat

Taubat seseorang tidak sah jika tidak diikuti dengan meninggalkan dosa atau
maksiat yang pernah dilakukannya, menyesalinya, dan membulatkan tekat untuk tidak
menggulangi perbuatan itu lagi. Tanda tanda orang yang melakukan taubat dengan
setulus tulusnya yaitu:

 Berhati lembut
 Banyak menangisi dosa dan kesalahan
 Selalu berpegang teguh pada agama
 Meninggalkan teman-teman yang membawanya ke kemaksiatan dan juga
kesesatan

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari makalah diatas dengan judul “ Menjelaskan


Taubat ” dari awal hingga akhir dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Taubat adalah rasa penyesalan yang sungguh sungguh dari dalam hati yang
disertai permohonan ampun dan meninggalkan segala perbuatan buruk yang
mendapatkan dosa.
2. Didalam konsep taubat sudah disebutkan didalam pembahasan seperti syarat-
syarat taubat dan tata cara bertaubat yang telah dibahas dimakalah ini.
Hendaknya taubat itu dilakukan dengan Ikhlas, menyesal, serta merasa sedih
atas dosa yang telah dilakukan dan dapat berhenti melakukan dosa tersebut
dengan menyibukan diri, menggembangkan diri.
3. Konsep taubat adalah konsep yang penting, penting juga untuk diingat bahwa
taubat harus disertai dengan tindakan nyata yang menunjukkan perubahan dan
penyesalan yang jujur. Hanya dengan demikian taubat dapat menjadi efektif dan
berdampak positif dalam kehidupan diri sendiri dan orang lain.

Dapat disimpulkan, taubat adalah kedekatan kita dengan Allah, agar lebih taat dalam
beribadah. Melalui proses taubat, seseorang dapat mencapai pengampunan, perbaikan
diri, dan terbebas dari dosa-dosa, agar diri menjadi lebih baik, kita juga dapat mencintai
Allah SWT, Rasul-Nya serta orang orang yang beriman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mukowin, Guepedia. Munajad seorang hamba dalam perjalanan menuju Allah.


Guepedia The First On-Publisher In Indonesia. 2022

Departemen Agam RI, Alquran dan Terjemahnya hlm 561

Syeikh Mutawalli Sya`rawi. Kenikmatan Taubat, Pintu Menuju Kebahagiaan &


syurga. Qultum Media

Dr. H. Imam Kanafi, M. Ag. Editor Moh. Nasrudin. Ilmu Tasawuf ( penguatan
mental spiritual dan ahklak ) Pekalongan, Jawa Tengah. 2020

Habib Abdullah zakiybal-kaaf, Ajaran Tasawuf Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani


petunjuk jalan menuju ma’rifatullah, Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai