Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

AKIDAH AKHLAK

Tentang:

TAUBAT MENGUKUHKAN ROHANI

Oleh Kelompok :

Andhika Dzaky Al Farisi

Annisa Khairul Fitri

Auliya Rahmadani

Hilya Al Awlia

Muhammad Hanif

Salma Khairun Nisa

Wahyu Dinda Gitasya

Guru Pengampu

Rahma S.Pd.I

MADRASAH ALIYAH NEGERI TANAH DATAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniannya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Selanjutnya diucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah digunakan
sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Tujuan dari makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata pelajaran
“Akidah Akhlak” Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum bisa dikatakan
sempurna kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan sehingga
kedepannya kami bisa memperbaiki kembali kesalahan-kesalahan yang tertulis. Atas kritik dan
saran dari pembaca kami ucapkan terima kasih.

Batusangkar, 3 Agustus 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...........................................................................................

C. Tujuan Masalah ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Taubat..........................................................................................

B. Hakikat Taubat................................................................................................

C. Macam-Macam Taubat...................................................................................

D. Rukun Dan Isyarat Taubat...............................................................................

E. Tata Cara Tobat................................................................................................

F. Tingkatan Dalam Tobat....................................................................................

G. Keutamaan Tobat.............................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia pada hakikatnya menjalani proses kehidupan, perjalanan pertama adalah
kelahiran, yang kedua adalah kematian dan yang ketiga adalah kebangkitan untuk
kehidupan yang kekal dan kemudian akan di hitung amal ibadah nya selama masa
kelahiran atau disebut sebagai amal hisab, kelak ada manusia yang beruntung dengan
amal ibadahnya dan ada pula yang merugi karena lebih berat dosanya.
Maka jalan yang perlu ditempuh oleh manusia agar tidak merugi di akhirat nanti
adalah dengan jalan tobat. Tobat menurut bahasa adalah kembali, kembali dari segala
tercela, dan menurut istilah tobat adalah meninggalkan segala dosan dan kembali ke jalan
Allah. Maka dari itu hendaklah kita memahami bagaimana tobat tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas adapun beberapa rumusan masalahnya yaitu:
1. Apa pengertian tobat?
2. Apa hakikat tobat?
3. apa saja macam-macam tobat?
4. apa saja rukun dan syarat tobat?
5. bagaimana tata cara tobat?
6. apa saja tingkatan dalam tobat?
7. apa saja keutamaan tobat?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas adapun tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian tobat.
2. Untuk mengetahui hakikat tobat.
3. untuk mengetahui apa saja macam-macam tobat.
4. Untuk mengetahui apa saja rukun dan syarat tobat.
5. Untuk mengetahui bagaimana tata cara tobat.
6. Untuk mengetahui apa saja tingkatan dalam tobat.
7. Untuk mengetahui apa saja keutamaan tobat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tobat
Secara etimologi tobat merupakan masdar dari taba-yatauba yang bermakna
kembali, dan secara termonologi taubat adalah menyesal dengan sepenuh hati atas dosa
yang telah lalu, memohon ampunan (istighfar) dengan lisan, menghentikan kemaksiatan
dari badan, bertekad untuk tidak mengulangi lagi dimasa depan.
Sayyidina ‘Ali menerangkan bahwa tobat merupakan terdiri dari enam unsur,
yaitu penyesalan terhadap dosa dimasa lalu, atau melaksanakan hal-hal yang fardlu dulu,
(jika tobat dari meninggalkan Fardlu), mengembalikan harta benda yang dizalami pada
pemiliknnya, meminta maaf pada pihak yang dizalimi, bertekad untuk tidak mengulangi
perbuatan dosa itu lagi, dan berkomidmen untuk mendidik nafsu dalam ketaatan kepada
Allah SWT, sebagaimana pernah mengiringi nafsu pada kemaksiatan.
Menurut Sahal Bin Abdillah At-Tusturi menjelaskan bahwa tobat merupakan
menggantikan gerakan-gerakan yang tercela dengan gerakan-gerakan yang terpuji dan
demikian itu tidak sempurna kecuali dengan menyendiri, diam, makan makanan yang
halal.
Imam Haramain (Abdul-Maali Al-Yudaini) mengatakan bahwa tobat adalah
meninggalkan keinginan untuk kembali melaukan kejahatan seperti yang telah pernah
dilakukannya karena membesarkan Allah SWT, dan menjauhkan diri dari kemungkaran-
Nya.

ْ َ‫ رُوا هّٰللا َ ف‬N‫هُ ْم َذ َك‬N‫وا اَ ْنفُ َس‬N


‫ ُذنُ ْوبِ ِه ۗ ْم َو َم ْن‬N ِ‫تَ ْغفَر ُْوا ل‬N‫اس‬ ْٓ N‫ةً اَ ْو ظَلَ ُم‬N‫َوالَّ ِذي َْن اِ َذا فَ َعلُ ْوا فَا ِح َش‬
‫ُصرُّ ْوا َع ٰلى َما فَ َعلُ ْوا َوهُ ْم يَ ْعلَ ُم ْو َن‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ب اِاَّل ُ ۗ َولَ ْم ي‬ َ ‫يَّ ْغفِ ُر ال ُّذنُ ْو‬
dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri
sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa
(lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.
(QS Ali Imran :135)
B. Hakikat Tobat
Hakikat artinya I’tiqad atau kepercayaan sejati (mengenai Tuhan), maka ilmu
hakikat ini adalah ilmu yang melibatkan hati, sehingga tidak ada yang dilihat dan di
dengar selain Allah SWT, atau gerak dan diam diyakini dalam hati. Pada hakikatnya
adalah kekuasaan Allah SWT.
Hakikat yang berarti kebenaran atau benar-benar ada, orang-orang sufi
menjadikan Allah SWT sebagai sumber kebenaran yang paling utama, dan menyakini
seyakin-yakinnya, tiada yang lebih indah kecuali dengan mencintai Allah SWT dan
mentaatinya.

Anda mungkin juga menyukai