Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 9:

1. Indah Juliana (20231117)


2. Indah Permata Sari (20231059)

Dosen Pengampu :
Dr. Latisma Dj, M.Si
1. Karakteristik Pembelajaran
IPA
Karakteristik Pembelajaran IPA

1. IPA mempunya inilai ilmiah yaitu IPA dapat dibuktikan kebenarannya


menggunakan metode ilmiah sesuai prosedur berdasarkan peneliti
sebelumnya.
2. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis,suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lainnya.
3. IPA merupakan pengetahuan teoritis yaitu terdiri dari seperangkat
konsep atau dengan kata lain terdapat banyak konsep (serangkaian
konsep)yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
4. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yaitu sebuah gagasan umum
atau pemahaman tentang sesuatu hal,tidak harus saling berkaitan
dengan yang lain.
2. Penilaian Otentik
Pengertian
Penilaian otentik adalah kegiatan menilai
peserta didik yang menekankan pada proses
dan hasil dengan berbagai instrumen
penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan
kompetensi yang ada di standar kompetensi
atau kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Penilaian autentik mengacu pada pencapaian
hasil belajar didasarkan pada skor yang
diperoleh terhadap skor ideal bukan
dibandingkan dengan peserta didik lain.
Dalam penilaian autentik guru melakukan
penilaian kompetensi dasar, kompetensi inti
dan standar kompetensi lulusan (Kunandar,
2014: 31).
Ciri-ciri Penilaian Otentik

1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran yakni kinerja dan hasil


atau produk.
2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
3. Menggunakan berbagai cara dan sumber.
4. Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian.
5. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik mencerminkan
bagian-bagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari,
mereka harus dapat menceritakanpengalaman atau kegiatan yang
mereka lakukan setiap hari
6. Penilaian harus menekankan kedalam pengetahuan dan keahlian
peserta didik,bukan keluasannya (kuantitas) (Anonym, 2015).
Perbedaan Penilaian Otentik dan Konvensional
a.Penilaian Otentik
1.Siswa diminta untuk mencipta,membuat,bukan memilihj
awaban,ketika adat ugas yang terkait real konteks.
2.Bersifat berkelanjutan dan terus menerus. Pembelajaran yang
tidak mandeg yang dilakukan oleh siswa,siswa terlibat dalam
proses belajar Before-During-After.
3.Siswa juga terlibat dalam asesmen atau menilai dirinya sendiri dan
ada umpan balik dari temannya (peer-asessment).
4.Melibatkan orang yang tahu tentang siswa dalam proses
assement.
5.Tidak langsung menjudge bahwa siswa termasuk golongan
bodoh,malas belajar namun beranggapan siswa tersebut berhasil
karena sudah mencapai 50% dari 100% misalkan.
6.Tidak menekankan aspek kognitif saja tapi menekankan apa yang
sudah bisa dilakukan siswa.
7.Seringnya membutuhkan waktu cukup lama karena harus menilai
siswa satu persatu.
b. Penilaian Konvensional
1. Siswa biasanya diminta memilih jawaban diantara pilihan yang
sudah guru siapkan.
2. Biasanya bersifat at-the end yaitu mandeg, tidak berkelanjutan,
seperti adanya tes akhir bab, akhir tengah semester, akhir
semester.
3. Asesmen hanya melibatkan guru dalam penilaian dan tidak
memberi ruang untuk siswa, teman sebaya ikut dalam penilaian.
4. Tidakmelibatkan orang terdekat yang tau tentang siswa dalam
proses assement, sepertiorang tua dan teman sebaya.
5. Masih berfokus pada penggolongan siswa yang pintar, rajin,
bodoh, malas, dll.
6. Berfokus pada konten (output) sehingga yang diukur hanya
kompetensi kognitif saja
7. Biasanya Tidak memerlukan waktu lama, karena asesmen
tradisional ini lngsung diambil dalamsatu waktu pada akhir sesi.
Jenis-jenis penilaian otentik

1. Penilaian Kinerja
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi
peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang
akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para
peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang
akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya.
2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (projectassessment) merupakan kegiatan
penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh
peserta didik menurut periode/wktu tertentu. Penyelesaian
tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh
peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis,dan penyajian data.
3. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu.I nformasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik
oleh peserta didik, hasiltes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang
terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran ( Baskoro
& Wihaskoro, 2016).
4. Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisaasikan, menerapkan, menganalisis,
mengsintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah
dipelajari. Tes tertulis berbentuk urauan sebisa mungkin bersifat
komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik.
 
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai