PEMBERIAN
SKOR
KELOMPOK 9 :
Indah Permata Sari (20231059
Indah Juliana (20231117)
01
PENGERTIAN
02
PEMBERIAN SKOR
Pemberian Skor Tes Objektif
A. Rumus untuk skor benar salah “trute false”
Dalam menentukan angka atau skor untuk tes bentuk true-false (B-S) dapat
menggunakan 2 cara yaitu :
1. Tanpa hukuman atau denda apabila banyak angka yang diperoleh peserta didik
sama banyak dengan jawaban yang cocok dengan kunci.
Contoh :
Rumus
Keterangan :
S = Skor
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
Contoh
Keterangan :
S = Skor
R = jumlah jawaban yang benar
Contoh W = jumlah jawaban yang salah
Wt = Bobot masing masing item
Banyak soal = 10 buah n = Jumlah option (alternatif) jawaban yang
Banyak yang betul = 8 buah disediakan untuk tiap butir soal
Banyak yang salah = 2 buah
Banyak pilihan = 3 buah
Maka didaptkan penskorannya adalah = 8 -
Pemberian Skor Tes Objektif
C . Pemberian skor untuk tes objektif bentuk“matching”
1. Jika tes tidak memperhitungkan deda maka rumus yang digunakan sama dengan
rumus untuk skor tes bentuk true false :
Keterangan :
N1 = jumlah pernyataan pada kolom sebelah
kiri
S= N2 = jumlah pernyataan pada kolom sebelah
kanan
Pemberian Skor Tes Uraian
Sebelum menyususun sebuah tes uraian sebaiknya ditentukan terlebihdahulu pokok pokok jawaban yang kita kehendaki.
Tidak ada jawaban yang psti terhadap tes uraian ini. Jawaban yang diperoleh akan sangat beraneka ragam,beda antara
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.
Adapun langkah langkah pemberian skornya adalah :
1. Membaca soal pertama dari seluruh siswa untuk memperoleh gambaran menegenai lengkap tidaknya jawaban yang
diberikan siswa secara keseluruhan
2. Menentukan angka untuk soal pertama tersebut, misalnya, jika jawabannya lengkap diberi angka 5’ kurang sedikit
diberi angka 4, begitu seterusnya.
3. Mengulangi langkah langkah tersebut untuk soal tes ke dua dan berikutnya.
4. Menjumlahkan angka angka yang diperoleh oleh masing masing siswa untuk tes bentuk uraian
Alternatif kedua untuk pemberian skor pada tes bentuk uraian dengan menggunakan cara pemberian angka yang relatif.
Misalnya :
Dari 5 buah soal tes uraian, soal nomor 1 diberi skor maksimal 5, soal nomor 2 skor maksimal 8, soal nomor 3 diberi
skor 10, soal nomor 4 diberi skor 10 dan soal nomor 5 diberi skor 15. jika seorang peserta tes dapat menjawab soal
nomor satu dengan lengkap maka akan diberi skor 5, untuk butir soal nomor 2 jika siswa menjawab 2 unsur saja dari 4
unsu yang ada, maka skor yang diberikan adalah 2/4 x 8 = 4, begitu juga untuk soal seterusnya.