Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAB III
TOBAT MENGUKUHKAN ROHANI

Disusun Oleh:

Jihan Nur Azizah Sudirman

X MIPA 2

MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmatnya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “TOBAT
MENGUKUHKAN ROHANI.”

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan banyak terima kasih


kepada Ibu Guru Andi Nuraeni, S.Ag.,M.M yang telah membimbing saya
untuk menyelesaikan makalah ini. Selain itu, kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan sarsn yang membangun
diharapkan dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik serta
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Makassar, 20 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian .............................................................................. 2

B. Hakikat Tobat ......................................................................... 3

C. Macam-Macam Tobat ........................................................... 3

D. Rukun dan Syarat Tobat ........................................................ 4

E. Tata Cara Tobat ..................................................................... 5

F. Tingkatan dalam Tobat ......................................................... 6

G. Keutamaan Tobat ................................................................. 7

BAB 3 PENUTUPAN

A. Kesimpulan ..........................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 12


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tobat menjadi jalan yang paling efektif untuk menghentikan segala


perbuatan maksiat ataupun dosa menuju jalan hidup yang lurus dan
selamat. Seseorang dianggap bertobat jika sudah kembali kepada Allah
Swt. Dan melepaskan diri dari yang membuatnya terus menerus
melakukan dosa. Makna tobat ditanamkan dalam hatinya sebelum
diucapkan lisannya, senantiasa mengingat apa yang disebutkan Allah
Swt. berupa keterangan terpenci tentang surga yang dijanjikan bagi
orang-orang yang taat, dan mengingat siksa neraka yang diancamkam
bagi pendosa.

B. Rumusan Masalah

1.) Apa yang dimaksud dengan tobat?

2.) Apa yang dimaksud dengan hakikat tobat?

3.) Sebutkan macam-macam tobat!

4.) Sebutkan rukun dan syarat tobat!

5.) Sebutkan tata cara tobat!

6.) Sebutkan tingkatan dalam tobat!

7.) Apa sajakah keutamaan tobat?


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tobat
Secara bahasa, kata tobat berasal dari bahasa Arab yang artinya
kembali dari maksiat kepada ketaatan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata tobat diartikan sadar dan menyesal akan dosa dan
berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Tobat berasal
dari kata bahasa Arab taba, artinya kembali. Orang yang bertaubat
kepada Allah Swt. Adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju
sesuatu, kembali dari sifat-sifat yang tercela, kembali dari larangan
Allah menuju perintahnya, kembali dari maksiat menuju taat, kembali
dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridainya, kembali dari
yang saling bertentangan menuju saling menyenangkan, kembali
kepada Allah setelah meninggalkannya dan kembali taat setelah
menentangnya.

Orang yang tobat karena takut azab Allah disebut ta’ib (bentuk isim
fa’il dari taba). Karena malu disebut munib (isim fa’il dari anaba),
sedangkan karena mengagungkan Allah Swt. Disebut awwab.
B. Hakikat Tobat
Hakikat tobat adalah perasaan hati yang menyesali perbuatan
maksiat yang sudah terjadi, lalu mengarahkan hati kepada Allah Swt.
Pada sisa usianya serta menahan diri dari dosa. Tobat mencakup
penyerahan diri seorang hamba kepada Rabbn-nya, inabah (kembali)
kepada Allah Swt. Dan konsisten menjalankan ketaatan kepada Allah.
Jadi, jika hanya sekedar meninggalkan perbuatan dosa, namun tidak
melaksanakan amalan yang dicintai Allah Swt. Maka itu belum dianggap
bertobat.

C. Macam-Macam Tobat
1. Tobat Wajib

Tobat yang wajib adalah tobat dari meninggalkan perintah atau


meninggalkan larangan.

2. Tobat Sunah

Tobat sunah adalah tobat yang dilakukan karena meninggalkan


perkara-perkara yang dianjurkan (sunah) atau mengerjakan perkara-
perkara yang tidak disenangi (makruh).
D. Rukun dan Syarat Tobat
a. Tobat itu hendaknya dilakukan dengan mengerjakan rukun-rukun
tobat yang terdiri dari:

1.) Berhenti dari maksiat,

2.) Menyesal atas dosa-dosa yang telah dikerjakan,

3.) Berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi


berbuat dosa, dan

4.) Dalam hal dosa kepada orang laim, hendaklah ditambah


dengan menyelesaikan persoalan dengan orang lain yang
bersangkutan.

b. Syarat-syarat tobat yang harus dipenuhi, antara lain:

1.) harus berusaha menghentikan perbuatan maksiat tersebut,

2.) harus menyesali karena pernah melakukan perbuatan maksiat


tersebut, dan

3.) bertekad tidak akan mengulangi lagi untuk

selama-lamanya.

E. Tata Cara Tobat


Tobat yang diperintahkan Allah Swt. Adalah tobat nasuha (yang tulus)
yang di dalamnya mencakup lima langkah, antara lain:

1.) dilakukan dengan niat ikhlas,

2.) menysel serta merasa sedih atas dosa yang pernah dilakukan,

3.) segera berhenti dari perbuatan maksiat yang dilakukannya,

4.) bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa yang akan
datang, dan

5.) dilakukan bukan pada saat masa penerimaan tobat telah habis.

Perlengkapan tobat nasuba adalah dengan empat cara, yaitu:

1.) memohon ampunan secara lisan,

2.) berhenti dari dosa itu secara badani,

3.) berjanji dengan diri sendiri tidak akan mengulangi lagi, dan

4.) menjauhkan diri dari teman-teman hanya akan membawa


terperosok kepada yang buruk saja.

F. Tingkatan dalam Tobat


Ada empatan tingkatan berikut ini.
1.) seorang yang bertobat dan terus bertobat hingga akhir usianya

2.) orang yang bertobat tetapi belum dapat melepaskan diri dari
berbagai dosa yang menghinggapinya

3.) seseorang yang bertobat, tetapi pada saat-saat tertentu ia


dikalahkan oleh nafsu syahwatnya dengan melakukan beberapa macam
kemaksiatan.

4.) seorang yang bertobat dengan waktu yang terbatas untuk


selanjutnya ia menjerumuskan dirinya dalam berbagai perbuatan dosa

G. Keutamaan Tobat
Adapun keutamaan tobat sebagai berikut:
1.) Allah ta’ala membuka pintu harapan bagi hambanya untuk meraih
maaf dan ampunnya. Allah Swt. Juga memerintahkan sebagai berikut.
ُّ ‫ط ْوا ِمنْ رَّ حْ َم ِة هّٰللا ِ ۗاِنَّ هّٰللا َ َي ْغفِ ُر‬
َ ‫الذ ُن ْو‬
‫ب َج ِم ْيعًا ۗ ِا َّن ٗه ه َُو‬ ُ ‫ِي الَّ ِذي َْن اَسْ َرفُ ْوا َع ٰ ٓلى اَ ْنفُسِ ِه ْم اَل َت ْق َن‬
َ ‫قُ ْل ٰي ِع َباد‬
‫ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬
Artinya: “Katakanlah, “wahai hamba-hambaku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh,
dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”

(Q.S az-Zumar/39:53)

2.) Barangsiapa bertobat dan meminta ampun, Allah Swt. Akan


menerima tobatnya. Allah Swt. Berfirman sebagai berikut.
‫الذ ُن ْوب ِااَّل هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ُ َ ُّ ‫َوالَّ ِذي َْن ِا َذا َف َعلُ ْوا َفا ِح َش ًة اَ ْو َظ َلم ُْٓوا اَ ْنفُ َس ُه ْم َذ َكرُوا َ َفاسْ َت ْغ َفر ُْوا ل ُِذ ُن ْو ِب ِه ۗ ْم َو َمنْ ي َّْغفِ ُر‬
‫ۗ َو َل ْم يُصِ رُّ ْوا َع ٰلى َما َف َعلُ ْوا َو ُه ْم َيعْ َلم ُْو َن‬
Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apapbila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiyaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”

(Q.S. Ali ‘Imran/3:135)

3.) Allah Swt. Menyanjung para hambanya yang bertakwa dan


senantiasa beristigfar. Allah Swt. Berfirman sebagai berikut.

َ ‫اغفِرْ َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َوقِ َنا َع َذ‬


ِ ۚ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬ ْ ‫اَلَّ ِذي َْن َيقُ ْولُ ْو َن َر َّب َنٓا ِا َّن َنٓا ٰا َم َّنا َف‬

ِ ‫ص ِدقِي َْن َو ْال ٰق ِن ِتي َْن َو ْال ُم ْنفِقِي َْن َو ْالمُسْ َت ْغف ِِري َْن ِبااْل َسْ َح‬
‫ار‬ ّ ٰ ‫ْن َوال‬9َ ‫ص ِب ِري‬ّ ٰ ‫اَل‬
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beroda, “ya tuhan kami, kami benar-
benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami
dari azab neraka. (juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang
taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon
ampunan pada waktu sebelum fajar.”

(Q.S. Ali ‘Imran/3:16-17)

4.) Orang yang bertobat dari dosa adalah orang yang mendapatkan
pemeliharaan dan penjagaan dari Allah Swt. Serta rahmatnya. Allah
Swt. Berfirman mengenai pahala orang-orang yang bertobat kepadanya
sebagai berikut.
ٰۤ ُ
ٌ ‫ك َج َز ۤاُؤ ُه ْم م َّْغف َِرةٌ مِّنْ رَّ ب ِِّه ْم َو َج ٰ ّن‬
‫ت َتجْ ِريْ ِمنْ َتحْ ِت َها ااْل َ ْن ٰه ُر ٰخلِ ِدي َْن ِف ْي َها ۗ َو ِنعْ َم اَجْ ُر ْال ٰع ِملِي ۗ َْن‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫ا‬
Artinya: “Mereka itu balasannya ialah ampunan dari tuhan mereka dan
surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di
dalamnya, dan itulah sebai-baik pahal orang-orang yang beramal.”

(Q.S. Ali ‘Imran/3:136)

5.) Sesungguhnya istigfar yang diiringi dengan menanggalkan dosa,


menjadi sebab suburnya negri dan keberkahan, keturunan yang banyak,
serta kemuliaan dan ukhuwah menjadi semakin kukuh. Allah Swt.
berfirman.

‫ان َغ َّفارً ۙا‬ ُ ‫َفقُ ْل‬


َ ‫ت اسْ َت ْغفِر ُْوا َر َّب ُك ْم ِا َّن ٗه َك‬
‫يُّرْ سِ ِل ال َّس َم ۤا َء َع َل ْي ُك ْم م ِّْد َرارً ۙا‬
ٍ ‫ال وَّ َب ِني َْن َو َيجْ َع ْل لَّ ُك ْم َج ٰ ّن‬
‫ت وَّ َيجْ َع ْل لَّ ُك ْم اَ ْن ٰهرً ۗا‬ َ َ ‫وَّ ُي ْمد ِْد ُك ْم ِبا‬
ٍ ‫مْو‬
Artinya: “Maka aku berkata (kepada mereka), “mohonlah ampunan
kepada tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan dia
memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-
kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”

(Q.S. Nuh/71:10-12)

6.) Pintu tobat selalu terbuka lebar-lebar. Dari pintu tobat keluar
hembusan-hembusan rahmat, kelembutan, dan kenikmatan. Allah Swt.
Berfirman sebagai berikut.

Artinya: “Kecuali orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan


kebajikan, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dizalimi
(dirugikan) sedikit pun, yaitu surga ‘Adn yang telah dijanjikan oleh
ٰۤ ُ
‫ك َي ْد ُخلُ ْو َن ْال َج َّن َة َواَل ي ُْظ َلم ُْو َن َش ْيـًٔا‬
َ ‫ول ِٕى‬ َ ‫اب َو ٰا َم َن َو َع ِم َل‬
‫صالِحً ا َفا‬ َ ‫ۙ ِااَّل َمنْ َت‬
‫ان َوعْ ُدهٗ َمْأ ِت ًّيا‬ ِ ‫َج ٰ ّن‬
ِ ۗ ‫ت َع ْد ِن ِۨالَّ ِتيْ َو َعدَ الرَّ حْ ٰمنُ عِ َبادَهٗ ِب ْال َغ ْي‬
َ ‫ب ِا َّن ٗه َك‬
Tuhan Yang Maha Pengasih kepada hamba-hambanya, sekalipun (surga
itu) tidak tampak. Sungguh (janji Allah) itu pasti ditepati.”

(Q.S.Maryam/19:60-61)

7.) Tobat menumbuhkan iman dan amal saleh. Dengan demikian, tobat
berarti telah meralisasikan makna tobat yang positif, seperti firman
Allah Swt. berikut.
‫ف َي ْل َق ْو َن َغ ًّيا‬ ِ ‫ضاعُوا الص َّٰلو َة َوا َّت َبعُوا ال َّش َه ٰو‬
َ ‫ت َف َس ْو‬ َ َ‫ف ِم ۢنْ َبعْ ِد ِه ْم َخ ْلفٌ ا‬
َ ‫ۙ َف َخ َل‬
Artinya: “Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang
mengabaikan salat dan mengikuti keinginannya, maka mereka
kelakakan tersesat.”
(Q.S. Maryam/19:59)

8.) Mereka yang beristigfar dan bertobat akan masuk surga dan tidak
akan pernah terzalimi sedikit pun. Sungguh, alangkah agung berkah dari
beristigfar dan bertobat kepada Allah Swt. Dengan istigfar dan tobat,
rahmat diturunkan, berkah kepada rezeki dilimpahkan, dan kebaikan
pun melimpah ruah. Doa bagi orang yang bertobat dan beristigfar,
seperti “Ya Allah! Wahai zat yang memiliki segala kebutuhan orang-
orang yang memohon, dan yang mengetahui isi hati orang-orang yang
diam tak mengutarakan permohonannya. Berikanlah kepada kami tobat
yang benar dari sisi mu! Berikanlah kepada kami inabah yang
sempurna, yang tidak terkontraminasi dengan keraguan, tidak pula
ditimpa kekurangan ataupun penundaan!”

BAB 3
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Tobat nerupakan tindakan yang wajib dilakukan atas setiap dosa,
dengan cara kembali mengikuti jalan yang benar dari jalan yang sesat
yang telah ditempunya. Tobat mencakup penyerahan diri seorang
hamba kepada Rabb-nya, inabah (kembali) kepada Allah Swt. dan
secara konsisten menjalankan ketaatan kepadanya.

Belum dianggap bertobat bagi seseorang yang sekedar meninggalkan


perbuatan dosa, tetapi tidak melaksanakan amalan yang dicintai Allah
Swt. Dan seorang dianggap bertobat jika sudah kembali kepada Allah
Swt. dan melepaskan diri dari belenggu yang membuatnya terus-
menerus melakukan dosa.

DAFTAR PUSTAKA

H. Roli Abdul Rokhman, M.Ag – M. Khamzah.2019.Akidah dan Akhlak


untuk kelas X Madrasah Aliyah.Bojonegoro.Tiga Serangkai

Anda mungkin juga menyukai