04.
Keistimewaan
02.
Ruang Lingkup Bertaqwa
Taqwa
Janji Allah Bagi
05.
Orang yang
Maka taqwa itu memerlukan sikap hidup tawakal ‘Alallah, Qonaah, Waro, dan Yakin.
02.
Ruang Lingkup
مرحبا
Taqwa
Memelihara Taqwa Meliputi Empat Jalur Hubungan Manusia, yaitu :
Hubungan Manusia dengan Allah, Seorang yang bertaqwa ( muttaqin) adalah seorang yang menghambakan dirinya
kepada Allah SWT dan selalu menjaga hubungan dengannya setiap saat sehingga kita dapat menghindari dari kejahatan
dan kemunkaran serta membuatnya konsisten terhadap aturan-aturan Allah. Memelihara hubungan dengan Allah dimulai
dengan melaksanakan ibadah secara sunguh-sungguh dan ikhlas seperti mendirikan shalat dengan khusyuk sehingga
dapat memberikan warna dalam kehidupan kita, melaksanakan puasa dengan ikhlas dapat melahirkan kesabaran dan
pengendalian diri, menunaikan zakat dapat mendatangkan sikap peduli dan menjauhkan kita dari ketamakan. Dan hati
yang dapat mendatangkan sikap persamaan, menjauhkan dari takabur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Segala
perintah-perintah Allah tersebut ditetapkannya bukan untuk kepentingan Allah sendiri melainkan merupakan untuk
keselamatan manusia. meliputi beriman kepada Allah, beribadah kepada-Nya, mensyukuri nikmat-Nya, bersabar
menerima cobaan Alla, memohon ampun atas segala dosa dan taubat untuk tidak lagi melakukan kejahatan.
Hubungan Manusia dengan diri sendiri, Selain kita harus bertaqwa kepada Allah dan berhubungan baik dengan
sesama serta lingkungannya, manusia juga harus bisa menjaga hati nuraninya dengan baik seperti yang telah
dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW dengan sifatnya yang sabar, pemaaf, adil, ikhlas, berani, memegang
amanah, mawas diri dll. Selain itu manusia juga harus bisa mengendalikan hawa nafsunya karena tak banyak
diantara umat manusia yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya sehingga semasa hidupnya hanya menjadi
budak nafsu belaka seperti yang tertulis dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 53 yang artinya:
“ Dan aku tidak membebaskan diriku (berbuat kesalahan), sesungguhnya nafsu itu menyuruh kepada kejahatan,
kecuali siapa yang diberi rahmat oleh tuhanku. Sesungguhnya tuhanku maha pengampum lagi maha penyayang ”.
(QS. Yusuf 12:53)
Maka dari itu umat manusia harus bertaqwa kepada Allah dan diri sendiri agar mampu mengendalikan hawa nafsu
tersebut. Ketaqawaan terhadap diri sendiri dapat ditandai dengan ciri-ciri, antara lain :
1) Sabar
2) Tawaqal
3) Syukur
4) Berani
Hubungan Manusia dengan manusia lain, Agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan,
kemasyarakatan, kebangasaan dan lain lain. Semua konsep tersebut memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran yang
berhubungan dengan manusia dengan manusia (hablum minannas) atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan.
Mereka hidup berkelompok-kelompok, berbangsa-bangsa dan bernegara. Mereka saling membutuhkan satu sama lain
sehingga manusia dirsebut sebagai makhluk social. Maka tak ada tempatnya diantara mereka saling membanggakan dan
menyombongkan diri. semua manusia sama derajatnya dimata allah, yang membedakannya adalah ketaqwaannya.
Artinya orang yang paling bertaqwa adalah orang yang paling mulia disisi allah swt. meliputi tolong menolong, suka
memaafkan kesalahan orang lain, menepati janji, lapang dada, menegakkan keadilan dan berlaku adil terhadap diri
sendiri dan orang lain.
Dalam Q.S al-Qasash ayat 77, Allah SWT berfirman:
77…dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
ْض الَّ ِذيْ َع ِملُ ْوا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجع ُْو َن ْ َظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك َسب
ِ َّت اَ ْي ِدى الن
َ اس لِيُ ِذ ْيقَهُ ْم بَع
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar
mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
03.
Ciri-ciri Orang
Bertaqwa
Ciri-ciri orang bertaqwa terdapat dalam surat Ali ‘Imran ayat 134-135
اس َوهّٰللا ُ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِي ۚ َْن ۤ َّ الَّ ِذي َْن يُ ْنفِقُ ْو َن فِى ال َّس ۤ َّرا ِء َوال
ِ ۗ َّض َّرا ِء َو ْال ٰك ِظ ِمي َْن ْال َغ ْيظَ َو ْال َعافِي َْن َع ِن الن
Artinya : (yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu yang lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang
berbuat kebaikan.
Kedua
اللدني العلم, al-‘ilm al-ladunni (ilmu dari sisi Allah).
Keutamaan lain dari orang yang bertakwa adalah akan diberikan anugerah berupa ilmu dari sisi
Allah. Ilmu yang maksudkan adalah pengetahuan terkait dengan kebaikan-kebaikan segala urusan
hidupnya, demikian Syekh Jalaluddin menambahkan dalam menafsirkan ayat 282 surat al-Baqarah:
)٢٨٢( “ َواتَّقُوا هَّللا َ َويُ َعلِّ ُم ُك ُم هَّللا ُ َوهَّللا ُ ِب ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌمDan bertakwalah kepada Allah; Allah akan mengajarimu; dan
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS Al-Baqarah[2]: 282).
Ketiga
الفرقانal-furqan (pembeda).
Syekh Abdullah Ba’lawi merinci arti pembeda sebagai bentuk keutamaan orang-orang bertakwa sebagai
berikut;
(1) Allah memberikan kemampuan kepada orang yang bertakwa untuk mengambil jalan terbaik ketika ia
mengalami keraguan dan kesamaran serta kesulitan dalam urusan tertentu;
(2) Allah melebur amal-amal jelek yang pernah dilakukannya; dan
(3) Allah memberikan keutamaan bagi orang yang bertakwa berupa ampunan atas dosa-dosanya.
Penjelasan ini didasarkan firman Allah subhanahu wata’ala
)٢٩( “ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ ْن تَتَّقُوا هَّللا َ يَجْ َعلْ لَ ُك ْم فُرْ قَانًا َويُ َكفِّرْ َع ْن ُك ْم َسيَِّئاتِ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم َوهَّللا ُ ُذو ْالفَضْ ِل ْال َع ِظ ِيمWahai orang-orang
beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan memberikan Furqaan (membedakan yang
hak dan batil) bagimu dan menghapus segala kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Allah
memiliki karunia yang besar.” (QS. Al-Anfal[8]: 29).
Keempat
النجاة من النارan-najatu minannari (keselamatan dari api neraka). Sebagaimana dikatakan bahwa penghujung bulan
Ramadhan adalah pembebasan dari api neraka. Siapa yang dibebaskan dari neraka? Tentu orang-orang yang
dikehendaki oleh Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, salah satu syarat utama
mendapatkan keselamatan dari siksa neraka adalah dengan bertakwa.
)٧٢( “ ثُ َّم نُنَ ِّجي الَّ ِذينَ اتَّقَوْ ا َونَ َذ ُر الظَّالِ ِمينَ فِيهَا ِجثِيًّاKemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan
membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS. Maryam[19]: 72).
Kelima
, اـلمخـرج وـاـلرزـقal-makhraju wa ar-rizqu (jalan keluar dari segala kesulitan dan rezeki).
Jaminan bagi orang-rang yang bertakwa adalah keluarnya dari segala kesulitan dan
kelapangan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sesuai firman Allah
ُ ) َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي٢( ق هَّللا َ يَجْ َعلْ لَهُ َم ْخ َرجًا
)٣( ... ُْث ال يَحْ تَ ِسب ِ َّ“ َو َم ْن يَتBarang siapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah
yang tiada disangka-sangka.” (QS. Ath-Thalaq[65]: 2-3). Selain itu Allah juga akan
memberikan kemudahan dan pahala yang besar bagi orang-orang yang bertakwa
Thank You!