AKHLAK TASAWUF
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 6
FAKULTAS SYARIAH
JEMBER 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “ ZIKIR, SYARIAT, HAKIKAT, MAKRIFAT ZIKIR ‘’
dengan selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas awal semester 1 kelas HTN 4
dari dosen Robiatul Adawiyah, S.H.I.,M.E. pada bidang studi Akhlak Tasawuf.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Materi Zikir.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan berusaha untuk
semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari dalam penyusunan dan penulisan
makalah masih banyak melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon
maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Kami juga berharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................5
C. TUJUAN MASALAH..............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
A. PENGERTIAN ZIKIR............................................................................................6
B. KONSEP ZIKIR......................................................................................................6
C. ZIKIR SYARIAT.....................................................................................................8
D. ZIKIR HAKIKAT....................................................................................................8
E. MA’RIFAT ZIKIR...................................................................................................9
F. BENTUK DAN MANFAAT ZIKIR........................................................................9
BAB III...........................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Zikir merupakan ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim
dalam upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Menurut KBBI,
zikir adalah puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang,
sedangkan berzikir adalah mengingat dan menyebut berulang-ulang nama
dan keagungan Allah. Zikir diartikan pula mengulang-ulang nama Allah
dalam hati maupun lewat lisan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengingat
lafal Jalalah ( Allah ), sifatnya, hukumnya, perbuatannya atau suatu
Tindakan yang serupa. Alya Ali Ubaid mendefinisikan zikir sebagai
sesuatu yang terucap di lisan dan terbesit di dalam hati berupa ungkapan
pujian akan kesucian dan keagungan Allah SWT, sanjungan kepadanya
serta membesarkan sifat yang dimilikinya berupa sifat-sifat kesempurnaan
serta sifat-sifat keagungan dan keindahan. Sedangkan Ensiklopedia
Nasional Indonesia menjelaskan zikir adalah ingat kepada Allah dengan
menghayati kehadirannya, ke-Mahasucian-Nya, ke-Mahaketerpujian-Nya.
Zikir merupakan ibadah yang paling dicintai oleh Allah. Hal ini
sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabbal ra. Yang
mendengar Rasulullah SAW bersabda :
َأ َحبُُا أ َْل أع َماإُُل لَىُالَأُُل أنُُتَم أو َتُُ َول َسان َ ُُك َر أطبُُم أنُُذ أك ُُرالل
C. TUJUAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami buat dalam makalah ini meliputi :
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ZIKIR
Dari segi bahasa kata adz-zikir berasal dari dzakara-yadzkuru-
dzikran yang berarti menyebut, mengingat, atau menghadirkan sesuatu
yang tersimpan dalam pikiran. Dzikir pada hakikatnya merupakan sebuah
aktivitas untuk melepaskan diri dari kelalaian, yaitu dengan senantiasa
menghadirkan kalbu bersama Allah.1
Arti dzikir yang sebenarnya adalah suatu cara atau media untuk
menyebut atau mengingat nama Allah, jadi semua bentuk aktivitas yang
tujuannya mendekatkan diri kepada Allah dinamakan dzikir seperti shalat.
B. KONSEP ZIKIR
1. Sebutan dan Nama dalam Berzikir
Untuk mempermudah mengingat zikir, para ulama memberi
sebutan zikir yang digunakan dalam keadaan tertentu.2 Meliputi :
Basmalah yaitu suatu lafazh yang diucapkan saat mau memulai
atau melakukan sesuatu.
Hamdalah / Tahmid yaitu diucapkan ketika melihat atau
mendengar sesuatu yang tidak diinginkan atau untuk memohon
ampun.
Hauqalah yaitu diucapkan ketika melihat atau mendengar
sesuatu yang dibenci.
1
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Konsep Dzikir dan Berpikir Serta Pengembangannya.
Th. 2017.
2
Lihat Ibid.
Tahlil / Syahadah yaitu diucapkan memasukkan orang non
muslim kedalam agama islam/bacaan wajib dalam shalat.
Tasbih yaitu diucapkan ketika melihat atau mendengar
kekuasaan Allah.
C. ZIKIR SYARIAT
Zikir syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk
mendekatkan diri kepadanya dan kita diperintahkan untuk berzikir kepada Allah
agar terhindar dari penyakit sombong dan takabbur dan agar selalu mengingat
kekuasaan dan kebesarannya.
“La Ilaha Illallah” diucapkan berulang2 dgn lisan sampai masuk kedalam
hati sehingga lisan/ mulut tak berucap lagi.
D. ZIKIR HAKIKAT
Zikir bisa diartikan shilah (hubungan). Hakikat zikir adalah berhubungan
(berkomunikasi dengan Allah) sehingga kita akan selalu dibimbing, ditolong,
dan diselamatkan oleh-Nya.3 Hubungan manusia dengan Allah dalam bentuk
ibadah tidak akan mencapai sasarannya jika tidak dengan kebersihan hati dan
selalu ingat dengan-Nya.4 Hati sangat menentukan baik dan buruknya
perilaku seseorang.
Mengetahui arti makna sesuatu pada kehidupan TAPI hamba itu diam
pada orang awam KARENA itulah ikatan janjinya kepada ALLAH SWT.
3
M. Arifin Ilham, Hakikat Zikir,h. 38. Depok: Intuisi Press, 2003.
4
Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 42, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1987.
E. MA’RIFAT ZIKIR
Mengetahui pengenalan dirinya kepada ALLAH SWT. seperti yang hadist
katakan ” kenalilah dirimu sendiri sebelum mengenali ALLAH setelah engkau
MengenaliNYA maka binasalah wujudmu BERSAMANYA. “Subhanallah
Wabihamdihi”. Ma’rifat tidak dicapai oleh manusia dengan usaha tetapi ia
adalah anugerah dari Allah. Setelah dinaikkan kepada maqom (derajat) itu,
orang Arif menjadi akrab dengan rahasia-rahasia Allah. Allah membawa
rseseorang kepada rahasia-rahasia nya apabila orang itu hidup dan sadar
dengan zikir atau ingatan kepada nya.
Zikir Jalli (zikir jelas atau nyata) yaitu suatu perbuatan mengingat
Allah dalam bentuk ucapan lisan yang mengandung arti pujian,rasa
syukur,dan doa kepada Allah SWT dengan menampakkan suara
yang jelas untuk menuntun gerak hati.5 Misalnya dengan membaca
tahlil, tasbih,dan membaca al-quran atau doa lainnya.
Zikir batin Khafi ( zikir yang dilakukan secara khusyuk ) oleh
ingatan batin baik disertai zikir lisan maupun tidak. Zikir ini juga
disebut sebagai zikirnya rahasia qalbu. Bagi yang sudah mampu
melakukan zikir ini hatinya senantiasa merasa memiliki hubungan
dengan Allah SWT.
Zikir Haqiqi yaitu zikir yang dilakukan oleh seluruh jiwa raga,
lahir,batin,kapan dan dimana saja dengan memperketat upaya
untuk memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah SWT dan
mengerjakan apa yang diperintahnya.6
5
M. Asywadi Syakur. 1997. Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu, hlm. 123.
6
M. Asywadie Syakur. 1997. Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu, hlm.124-125.
Manfaat Zikir meliputi :
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Konsep Dzikir dan Berpikir Serta
Pengembangannya. Th. 2017.
Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 42, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1987.