Anda di halaman 1dari 13

ZIKIR, SYARIAT, HAKIKAT, MAKRIFAT ZIKIR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

AKHLAK TASAWUF

Dosen Pengampu :

Robiyatul Adawiyah, S.H.I.,M.H.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

1. Bagus Ainul Yaqin ( 222102030051 )


2. Siti Okta Hutami ( 222102030078 )
3. Aprilla Nuriyatus Silmi ( 222102030090 )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS SYARIAH

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

JEMBER 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “ ZIKIR, SYARIAT, HAKIKAT, MAKRIFAT ZIKIR ‘’
dengan selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas awal semester 1 kelas HTN 4
dari dosen Robiatul Adawiyah, S.H.I.,M.E. pada bidang studi Akhlak Tasawuf.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Materi Zikir.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan berusaha untuk
semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari dalam penyusunan dan penulisan
makalah masih banyak melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon
maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Kami juga berharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jember, 10 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................5
C. TUJUAN MASALAH..............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
A. PENGERTIAN ZIKIR............................................................................................6
B. KONSEP ZIKIR......................................................................................................6
C. ZIKIR SYARIAT.....................................................................................................8
D. ZIKIR HAKIKAT....................................................................................................8
E. MA’RIFAT ZIKIR...................................................................................................9
F. BENTUK DAN MANFAAT ZIKIR........................................................................9
BAB III...........................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Zikir merupakan ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim
dalam upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Menurut KBBI,
zikir adalah puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang,
sedangkan berzikir adalah mengingat dan menyebut berulang-ulang nama
dan keagungan Allah. Zikir diartikan pula mengulang-ulang nama Allah
dalam hati maupun lewat lisan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengingat
lafal Jalalah ( Allah ), sifatnya, hukumnya, perbuatannya atau suatu
Tindakan yang serupa. Alya Ali Ubaid mendefinisikan zikir sebagai
sesuatu yang terucap di lisan dan terbesit di dalam hati berupa ungkapan
pujian akan kesucian dan keagungan Allah SWT, sanjungan kepadanya
serta membesarkan sifat yang dimilikinya berupa sifat-sifat kesempurnaan
serta sifat-sifat keagungan dan keindahan. Sedangkan Ensiklopedia
Nasional Indonesia menjelaskan zikir adalah ingat kepada Allah dengan
menghayati kehadirannya, ke-Mahasucian-Nya, ke-Mahaketerpujian-Nya.
Zikir merupakan ibadah yang paling dicintai oleh Allah. Hal ini
sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabbal ra. Yang
mendengar Rasulullah SAW bersabda :

‫َأ َحبُُا أ َْل أع َماإُُل لَىُالَأُُل أنُُتَم أو َتُُ َول َسان َ ُُك َر أطبُُم أنُُذ أك ُُرالل‬

“ Amalan yang paling dicintai Allah adalah apabila engkau mati


sedangkan lisanmu basah karena zikrullah “

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kajian


zikir merupakan kajian yang signifikan untuk diteliti. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui konsep zikir secara keseluruhan itu seperti apa misalnya
pengertian “ ZIKIR, SYARIAT, HAKIKAT, MAKRIFAT ZIKIR.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami buat dalam makalah ini meliputi :

1. Pengertian zikir dan macam-macam zikir


2. Syariat zikir
3. Hakikat zikir
4. Makrifat zikir
5. Bentuk dan Manfaat Zikir

C. TUJUAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami buat dalam makalah ini meliputi :

1. Mampu menjelaskan tentang Zikir dan konsep zikir


2. Mampu menjelaskan tentang Zikir Syariat
3. Mampu menjelaskan tentang Zikir Hakikat
4. Mampu menjelaskan tentang Zikir Ma’rifat
5. Mampu menjelaskan tentang Bentuk dan Manfaat Zikir

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ZIKIR
Dari segi bahasa kata adz-zikir berasal dari dzakara-yadzkuru-
dzikran yang berarti menyebut, mengingat, atau menghadirkan sesuatu
yang tersimpan dalam pikiran. Dzikir pada hakikatnya merupakan sebuah
aktivitas untuk melepaskan diri dari kelalaian, yaitu dengan senantiasa
menghadirkan kalbu bersama Allah.1

Arti dzikir yang sebenarnya adalah suatu cara atau media untuk
menyebut atau mengingat nama Allah, jadi semua bentuk aktivitas yang
tujuannya mendekatkan diri kepada Allah dinamakan dzikir seperti shalat.

Dalam hal beragama, sudah tentu berdzikir sering merupakan


anjuran paling utama, sebab maknanya adalah ingat, zikir ini merupakan
sebuah kesadaran manusia atas dirinya, ia (manusia) menyadari penuh
bahwa dirinya hanyalah seorang hamba dari hamba-hambanya yang ada
disegenap semesta ini. Kesadaran inilah yang disebut kesadaran
penghambaan.

B. KONSEP ZIKIR
1. Sebutan dan Nama dalam Berzikir
Untuk mempermudah mengingat zikir, para ulama memberi
sebutan zikir yang digunakan dalam keadaan tertentu.2 Meliputi :
 Basmalah yaitu suatu lafazh yang diucapkan saat mau memulai
atau melakukan sesuatu.
 Hamdalah / Tahmid yaitu diucapkan ketika melihat atau
mendengar sesuatu yang tidak diinginkan atau untuk memohon
ampun.
 Hauqalah yaitu diucapkan ketika melihat atau mendengar
sesuatu yang dibenci.

1
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Konsep Dzikir dan Berpikir Serta Pengembangannya.
Th. 2017.
2
Lihat Ibid.
 Tahlil / Syahadah yaitu diucapkan memasukkan orang non
muslim kedalam agama islam/bacaan wajib dalam shalat.
 Tasbih yaitu diucapkan ketika melihat atau mendengar
kekuasaan Allah.

2. Anggota Tubuh dalam Berzikir


Pada hakikatnya semua anggota tubuh pada manusia dapat
digunakan sebagai zikir asalkan digunakan untuk bersyukur atau
mendekatkan diri kepada Allah. Seperti shalat,puasa,dan naik haji.
Akan tetapi, para ahli tasawuf membagi zikir ke dalam 2 bagian
meliputi :
 Zikir Bilisan : Berzikir dengan menggunakan lidah dan
menggerakan kedua bibir.
 Zikir Bilqolbi : Berzikir menggunakan hati dan sama sekali
tidak terdengar oleh telinga.

3. Keadaan dalam berzikir dan larangannya


Pada dasarnya berzikir tidak dibatasi dengan sesuatu apapun,
karena mengingat kepada sang pencipta tidak dibatasi oleh apapun,
kecuali ada hal-hal tertentu yang dilarang untuk mengerjakannya.
Seperti :
 Berzikir pada tempat yang bernajis seperti WC atau kamar
mandi.
 Wanita yang sedang haid atau orang yang sedang junub
( hadast besar ) dilarang membaca sesuatu yang diambil dari
Al-quran.
 Orang yang sedang menjalankan syariat kepada Allah, seperti
sedang berjudi, berzina atau meminum minuman keras dengan
maksud mengejek Allah.

4. Tingkatan orang yang Berzikir


Dalam ilmu tasawuf, orang berzikir terbagi atas 2 golongan yaitu :
1. Orang awam yang zikirnya hanya sebatas menyebut atau
mengingat Allah.
2. Orang arifin, bagi mereka berdzikir wajib hukumnya bila
sekejap mereka lupa kepada Allah maka berdosa baginya
dan zikirnya bukan sekedar menyebut atau mengingat Allah
akan tetapi mendekatkan diri kepada zat yang Maha Esa.

C. ZIKIR SYARIAT
Zikir syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk
mendekatkan diri kepadanya dan kita diperintahkan untuk berzikir kepada Allah
agar terhindar dari penyakit sombong dan takabbur dan agar selalu mengingat
kekuasaan dan kebesarannya.

“La Ilaha Illallah” diucapkan berulang2 dgn lisan sampai masuk kedalam
hati sehingga lisan/ mulut tak berucap lagi.

D. ZIKIR HAKIKAT
Zikir bisa diartikan shilah (hubungan). Hakikat zikir adalah berhubungan
(berkomunikasi dengan Allah) sehingga kita akan selalu dibimbing, ditolong,
dan diselamatkan oleh-Nya.3 Hubungan manusia dengan Allah dalam bentuk
ibadah tidak akan mencapai sasarannya jika tidak dengan kebersihan hati dan
selalu ingat dengan-Nya.4 Hati sangat menentukan baik dan buruknya
perilaku seseorang.

Zikir hakikat adalah mengkosentrasikan Allah, dengan sirrnya (rahasia


hati) penzikir, sehingga menyaksikan Allah yang mengalikan ucapa zikir
melalui lisan seorang hamba.

Mengetahui arti makna sesuatu pada kehidupan TAPI hamba itu diam
pada orang awam KARENA itulah ikatan janjinya kepada ALLAH SWT.
3
M. Arifin Ilham, Hakikat Zikir,h. 38. Depok: Intuisi Press, 2003.
4
Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 42, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1987.
E. MA’RIFAT ZIKIR
Mengetahui pengenalan dirinya kepada ALLAH SWT. seperti yang hadist
katakan ” kenalilah dirimu sendiri sebelum mengenali ALLAH setelah engkau
MengenaliNYA maka binasalah wujudmu BERSAMANYA. “Subhanallah
Wabihamdihi”. Ma’rifat tidak dicapai oleh manusia dengan usaha tetapi ia
adalah anugerah dari Allah. Setelah dinaikkan kepada maqom (derajat) itu,
orang Arif menjadi akrab dengan rahasia-rahasia Allah. Allah membawa
rseseorang kepada rahasia-rahasia nya apabila orang itu hidup dan sadar
dengan zikir atau ingatan kepada nya.

F. BENTUK DAN MANFAAT ZIKIR


Bentuk-bentuk Zikir meliputi :

 Zikir Jalli (zikir jelas atau nyata) yaitu suatu perbuatan mengingat
Allah dalam bentuk ucapan lisan yang mengandung arti pujian,rasa
syukur,dan doa kepada Allah SWT dengan menampakkan suara
yang jelas untuk menuntun gerak hati.5 Misalnya dengan membaca
tahlil, tasbih,dan membaca al-quran atau doa lainnya.
 Zikir batin Khafi ( zikir yang dilakukan secara khusyuk ) oleh
ingatan batin baik disertai zikir lisan maupun tidak. Zikir ini juga
disebut sebagai zikirnya rahasia qalbu. Bagi yang sudah mampu
melakukan zikir ini hatinya senantiasa merasa memiliki hubungan
dengan Allah SWT.
 Zikir Haqiqi yaitu zikir yang dilakukan oleh seluruh jiwa raga,
lahir,batin,kapan dan dimana saja dengan memperketat upaya
untuk memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah SWT dan
mengerjakan apa yang diperintahnya.6

5
M. Asywadi Syakur. 1997. Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu, hlm. 123.
6
M. Asywadie Syakur. 1997. Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu, hlm.124-125.
Manfaat Zikir meliputi :

 Membuat hati menjadi tenang


 Mendapat pengampunan dan pahala yang besar
 Dengan mengingat Allah maka Allah akan ingat kepada kita
 Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung dan
merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Zikir merupakan suatu bentuk usaha dengan tujuan


menanggelamkan hati kedalam obyek yang dingat, dengan jalan nrenyebut
nama Allah baik secara khafi nnupun jalrr atau lebih tepatnya adalah suatu
bentuk usaha batin dengan melalui oleh intelektual dengan sarana
menyebut nama Allah baik secara khafr maupun Jahr guna memperoleh
kontemplasi tingkat tinggi atau musyahadah atau dapat disebut juga
makrifat. Dzikir biasa dilaksanakan $ecara khafi mupun jahr, tetapi yang
lebih utama dalam berdzikir adalah kualitas bukan kuantitas. Sehingga
pada waktu duduk kesendirian lidah mengucap Allah sekaligus
memikirkannya, sehingga pada hatinya akan menemukan menyimpan apa
yang dipikirkannya yaitu Allah iapun akan sanpai ketingkat lrudhury qalbi
(hadirnya hati bersarna Allah).

Manusia diciptakan oleh Allah lebih sempurna daripada makhluk


lainnya ia memiliki dua keistimewaan diantaranya adalah mempunyai
bentuk yang tubuh yang indah yang dapat dimanfaatkan bagi keperluan
hidupnya, kemudian adanya roh sebagai alat hidup, alat sebagai
penyeirnbang, nafsu sebagai pendorong dan hati sebagai alat pemutus.
Mekanisme dari unsur-unsur tersebut tanpa disadari telah menjalankan
tugas dan peran yang diberikan. Unsur tersebut (jiwa) memiliki peranan
dan kepandaian untuk mengatasi berbagai kesulitan dan masalah-masalah
yang dihadapkan kepadanya dengan pikiran dan ketahanan mental yang
sabar, sehingga tercipta pribadi yang sempurna/khaffah. Maka terciptalah
keseimbangan baik dirinya sendiri maupun lingkungan termasuk
lingkungan keluarga dan lingkungan sosial budaya inilah yang dimaksud
dengan kepribadian Muslim.

DAFTAR PUSTAKA
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Konsep Dzikir dan Berpikir Serta
Pengembangannya. Th. 2017.

M. Arifin Ilham, Hakikat Zikir,h. 38. Depok: Intuisi Press, 2003.

Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tasawuf, h. 42, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1987.

M. Asywadi Syakur. 1997. Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu.

M. Asywadie Syakur. 1997. Ilmu Tasawuf. Surabaya: Bina Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai