Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TASAWUF

“ZIKIR, MACAM-MACAM ZIKIR, DAN MANFAAT ZIKIR”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah Tasawuf 1

Dosen Pengampu H. Atus Ludin Mubarok, S.Ag. M.Sy

Disusun oleh :

Hayati Nufus Aslamah 1810064

Rina Antini Dewi 1810099

Muhammad Tomi Ronario 1810024

Semester : 2 (dua)

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH
SURYALAYA - TASIKMALAYA
2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil alamin saya panjatkan kepada Allah Swt yang


senantiasa memberi rahmat hidayahnya kepada kami sehingga kami dalam
keadaan sehat wal’afiat hingga sekarang ini.

Dalam kesempatan ini kami bisa menyeleasaikan makalah dengan judul


“Zikir,Macam-Macam Zikir,Manfaat Zikir” insyaAllah kami selesaikan dengan
baik walaupun jauh dari kesempurnaan. Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen
kami Bapak H. Atus Ludin Mubarok, S.Ag.,M.Sy yang telah membimbing kami
selama ini, dan juga kami ucapkan kepada sahabat yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Harapkan kami dari pembaca untuk saran dan kritiknya yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian kami ucapkan terima kasih.

Suryalaya, Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ….................................................................. 1

Latar Belakang ......................................................................................... 1

Rumusan Masalah .................................................................................... 2

Tujuan Rumusan Masalah ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2

A. Pengertian Zikir ............................................................................ 2-3

B. Macam-macam Zikir .................................................................... 3-4

C. Manfaat Zikir ................................................................................ 4-8

BAB III PENUTUP .................................................................................. 8

A. Kesimpulan ................................................................................... 8

B. Saran ............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, berdzikir sangat penting untuk


diterapkan khususnya bagi umat Muslim, karena kedua aktivitas tersebut
merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah
SWT. Namun dalam prakteknya antara zikir dan doa jarang sekali
diterapkan, walau mungkin ada itu pun hanya sebagian manusia yang
selalu menerapkannya.

Kebanyakan orang mengamalkan zikir pada saat waktu dan


keadaan tertentu. Seperti halnya berdoa, berdoa hanya dilakukan oleh
manusia saat ada kemauan (menginginkan sesuatu) yang dimana dia
berpikir hanya Allah SWT. lah yang bisa membantu merealisasikan
keinginannya itu. Begitupun dengan berdzikir, jarang sekali manusia
mengamalkan dzikir dalam kehidupan sehari-hari, terkadang manusia
berdzikir dan mengingat Allah SWT. hanya saat dalam kesusahan dan
tertimpa masalah saja.

Zikir adalah suatu kegiatan atau cara yang dilakukan oleh seorang
hamba dalam mengingat Allah SWT. Dalam zikir seorang hamba memuji
dan mengagungkan kebesaran Allah SWT. dengan merasa bahwa kita
hanyalah seorang hamba yang lemah tak berdaya dan hanya Allah SWT.
lah yang Maha Kuasa. Maka dari itu, kita seorang hamba-Nya hanyalah
bagian kecil dari kekuasaan-Nya.

Maka dari itu penulis akan memberitahukan pentingnya manusia


untuk berdzikir dalam kehidupan sehari-hari. Karena penerapan zikir
sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud zikir?
2. Apa saja macam-macam zikir?
3. Apa saja manfaat zikir?

C. Tujuan Rumusan Masalah


1. Untuk mengetahui zikir
2. Untuk mengetahui macam-macam zikir
3. Untuk mengetahui manfaat zikir

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zikir
Zikir menurut bahasa berasal dari kata dzakaro yang artinya ingat.
Kata zikir mengambil dari masdarnya dzikron, kemudian terkenal dengan
istilah zikir.
Sedangkan zikir menurut syara’ adalah ingat kepada Allah dengan etika
tertentu yang sudah ditentukan dalam Al Qur’an dan Hadits dengan tujuan
mensucikan hati dan mengagungkan Allah.
Secara umum, zikir ialah semua amal atau perbuatan baik yang
lahir maupun batin, yang membawa seseorang untuk mengingat Allah dan
mendekat (taqarrub) kepada-Nya. Apabila hati selalu tenggelam di dalam
zikir maka berbagai manfaat akan diperoleh oleh seorang pedzikir, baik
manfaat secara fisik, jiwa, maupun rohani.
Zikir Menurut Imam Nawawi Al Bantaniyu Penulis kitab Al
Adzkar, menjelaskan dalam kitabnya bahwa zikir bisa dilakukan dengan
lisan dan hati. Tingkatan zikir akan menjadi lebih sempurna jika
melakukannya denga hati dan lisan. Jika harus memilih, mana yang lebih
utama, menurutnya, harus dengan hati saja, namun akan lebih afdhol
(utama) jika melakukannya dengan hati dan lisan sesuai dengan sunah
Rosulullah. Beliau masih berpegang teguh bahwa zikir lebih utama

v
dilakukan dengan keduanya sebab dikhawatirkan akan muncul penyakit
riya’ jika dilakukan dengan hati saja (Adzkar : 06).
Dzikrullah dapat mencakup penyebutan nama Allah atau ingatan
menyangkut sifat-sifat atau perbuatan Allah, surga atau neraka-Nya,
rahmat dan siksa-Nya, perintah dan larangan-Nya, wahyu dan segala yang
dikaitkan dengan-Nya. Biasanya perilaku Zikir diperlakukan orang hanya
dalam bentuk renungan, yang sebenarnya Zikir itu bersifat
implementatifdalam variasi yang aktif dan kreatif.
Berikut adalah ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai
sebagai dalil disyariatkannya Zikir:

(125) ‫فَ ْاذ ُكرُوْ نِ ْي اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ الِ ْي َواَل تَ ْكفُرُوْ ِن‬
Artinya: ”Karena itu, ingatkah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu.” (QS Al-Baqarah:152).
Zikir menurut istilah Ahli Sufi adalah ingat Asma Allah SWT,
dengan sarana apa saja baik secara dhohir atau dalam bathin. Orang yang
senantiasa berdzikir maka akan merasa tentram dan tenang dalam
hidupnya sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Ra'd/13:28 yang
berbunyi:

ْ ‫َط َمِئ ُّن قُلُوبُهُ ْم بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ َأاَل بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ ت‬


(28) ‫َط َمِئ ُّن ْالقُلُوبُ ا‬ ْ ‫لَّ ِذينَ آ َمنُوا َوت‬
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (Q.S. Al-Ra’d:28)

B. Macam-macam Zikir
Zikir terbagi menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut :
a. Zikir lisany (zikir lidah) yaitu menyebut nama Allah
dengan lidah, bunyinya berupa kalimat subhanallah,
alhamdulillah, shalawat, istighfar dan asma’ul husna. Zikir
ini ada yang menyebut zikir Syari’at, dan zikir ini poin
pahalanya paling rendah dibandingkan dengan macam zikir
yang lain
b. Zikir Qalby (zikir hati) yaitu menyebut nama Allah dengan
hati kalimat tasbih, tahil, takbir, tahmid, taqdis, hauqolah,

vi
tarji’, istighfar. Zikir jenis ini poin pahalanya lebih banyak
70kali lipat atau lebih dibandingkan zikir lisan, karena zikir
qalby tidak diketahui oleh orang lain sehingga
keikhlasannya dapat lebih terjaga. Zikir ini juga disebut
zikir tarikat (jalan untuk mencapai tingakatan zikir
berikutnya).
c. Zikir Aqly (zikir pikir) yaitu memikirkan arti, makna, dan
maksud, yang terkandung dalam kalimat-kalimat zikir.
Zikir ini disebut juga tafakur (memikirkan) dan tadabur
(merenungkan) yaitu merenungkan keesaan dan kekuasaan
Allah sebagaimana yang tersurat dalam kalimat zikir yang
diucapkan.
d. Zikir Ruhy (zikir roh) yaitu kembalinya roh terhadap fitrah
atau asal kejadiannya saat berada dalam arwah,
menyaksikan dan membuktikan wujudnya Tuhan secara
langsung tanpa perantara. Zikir ini disebut juga zikir
makrifat, dan ini tingkatan zikir tertinggi.

C. Manfaat Zikir
Ada 7 manfaat zikir menurut Al – Qur’an :
1. Dijadikan pemimpin yang kuat secara jasmani dan ruhani
serta memperoleh kemenangan dari Allah. (QS. Al-A’raf
[7]: 69).
2. Dibukakan kesadaran insaniyah (emosional positif) dan
kesadaran ilahiyyah (kesadaran spiritual) sehingga dapat
melihat kesalahan-kesalahan masa lalu yang telah diperbuat
selama ini. (QS. Al-A’raf [7]: 201).
3. Akan memperoleh ketenangan dan ketentraman baik fisik
maupun mental. (QS. Az-Zumar [39]: 23).
4. Memiliki hati yang lembutmkarena ingat selalu kepada-
Nya. (QS. Al-Anfal [8]: 2).
5. Akan mendapatkan pertolongan (ma’unah) dan
perlindungan Allah kejahatan orang-orang yang ingin
mengganggunya. (QS. Al-Maidah [5]: 11).

vii
6. Akan membawa seseorang pada ampunan (maghfirah) dan
ganjaran yang besar dari Allah. (QS. Al-Ahzab [33]: 35).
7. Penjagaan, perlindungan, dan pemeliharaan dari Allah
sehingga hati seorang pedzikir tidak dilalaikan dalam
aktivitas duniawi yang temporer seperti usaha dan
perniagaan. (QS. An-Nur [24]: 37).

Imam Ghazali dalam kitabnya “Dzikurllah” menulis, “Jika Anda


bertanya, kenapa dzikir kepada Allah yang dikerjakan secara samar oleh
lisan dan tanpa memerlukan tenaga yang besar menjadi lebih utama dan
lebih bermanfaat dibandingkan dengan sejumlah ibadah yang dalam
pelaksanaannya banyak mengandung kesulitan?”

Imam Ghazali menjelaskan bahwa dzikir mengharuskan adanya


rasa suka dan cinta kepada Allah Ta’ala. Maka tidak akan ada yang
mengamalkannya kecuali jiwa yang dipenuhi rasa suka, dan cinta untuk
selalu mengingat dan kembali kepada-Nya.

Orang yang mencintai sesuatu akan banyak mengingatnya, dan


orang yang banyak mengingat sesuatu (meskipun pada mulanya ini adalah
bentu pembebanan) pasti akan mencintainya. Begitu halnya dengan orang
yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.

Apabila seorang Muslim sampai pada derajat suka berdikir, maka


ia tidak akan melakukan erbuatan lain selain dzikir kepada Allah Ta’ala.
Sesuatu yang selain Allah adalah sesuatu yang pasti meninggalkannya saat
kematian menjemput. Nah, di sinilah urgensi mengapa setiap jiwa sangat
membutuhkan amalan dzikir.

Dengan demikian, ada 3 manfaat utama dari amalan yang sampai


dibahas secara khusus oleh Imam Ghazali diantaranya yaitu :

Pertama, kebahagiaan setelah kematian

Ketika seorang Muslim meninggal dunia, maka harta, istri, anak,


dan kekuasaan akan meninggalkannya. Ya, tidak ada lagi yang
bersamanya selain dzikir kepada Allah Ta’ala. Saat itulah, amalan dzikir
akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi diirnya.

viii
Imam Ghazali memberikan ilustrasi menarik akan hal ini. “Ada
orang bertanya, ‘Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada
Allah masih tetap kekal bersamanya?”

Imam Ghazali pun menjelaskan, “Sebenarnya ia tidak benar-benar


lenyap, yang juga melenyapkan amalan dzikir. Ia hanya lenyap dari dunia
dan alam syahadah, bukan dari alam malakut. Hal ini tertera dalam Al-
Qur’an Surah Ali Imran ayat 169-170.”

Kedua, senantiasa diingat oleh Allah Ta’ala

Di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman;

ْ ‫فَ ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر‬


ِ ‫ُوا لِي َوالَ تَ ْكفُر‬
‫ُون‬

“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-
Baqarah [2]: 152).
Tsabit Al-Banani berkata, “Saya tahu kapan Allah mengingatku.”
Orang-orang pun merasa khawatir dengan ucapannya sehingga mereka
pun bertanya, “Bagaimana kamu mengetahuinya?” Tsabit menjawab,
“Saat aku mengingat-Nya, maka Dia mengingatku.”
Dalam Hadits Qudsi juga disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman,
‘Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua
bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim).
Subhanallah, bagaimana kalau Allah yang mengingat diri kita yang
dhoif. Bayangkan saja, seorang kepala desa akan sangat senang jika
dirinya senantiasa diingat oleh gubernur atau presiden. Bagaimana kalau
yang mengingat kita adalah Allah Ta’ala, Rabbul ‘Alamin!
Pantas jika kemudian sahabat Nabi Shallallahu alayhi wasallam,
Muadz bin Jabal berkata, “Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga
selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berdzikir kepada Allah Ta’ala.”

Ketiga, diliputi kebaikan demi kebaikan

Seorang Muslim yang senantiasa berdzikir akan senantiasa


mendapatkan kebaikan demi kebaikan.
Rasulullah bersabda, “Tiada suatu kaum yang duduk sambil
berdzikir kepada Allah melainkan mereka akan dikelilingi oleh malaikat,

ix
diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan
makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Bukhari).
Sementara itu hadits yang lain menyebutkan, “Tiada suatu kaum
yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu
mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya, melainkan penghuni
langit akan berseru kepada mereka, ‘Bangkitlah, kalian telah diampuni.
Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan’.”
(HR. Ahmad).
Oleh karena itu, sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada umat
Islam. Manfaat dzikir yang sedemikian luar biasa bagi kehidupan dunia-
akhirat kita senantiasa Allah ulang-ulang di dalam kitab-Nya agar kita
terus menerus mengamalkannya.

ً‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ْاذ ُكرُوا هَّللا َ ِذ ْكراً َكثِيرا‬

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama)


Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab [33]: 41).

Bahkan saat kita usai sholat pun, Allah tekankan agar kita terus
berdzikir kepada-Nya.

َ‫الص}}الَة‬
َّ ‫صالَةَ ِإ َّن‬ ْ ‫اط َمْأنَنتُ ْم فََأقِي ُم‬
َّ ‫وا ال‬ ْ ‫ُوا هّللا َ قِيَاما ً َوقُعُوداً َو َعلَى ُجنُوبِ ُك ْم فَِإ َذا‬
ْ ‫صالَةَ فَ ْاذ ُكر‬
َّ ‫ض ْيتُ ُم ال‬
َ َ‫فَِإ َذا ق‬
ً ‫َت َعلَى ْال ُمْؤ ِمنِينَ ِكتَابا ً َّموْ قُوتا‬
ْ ‫َكان‬

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu


berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring” (QS. An-Nisa [4]: 103).
Dengan demikian, mari kita upayakan agar muncul rasa suka dan
cinta untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Karena amalan ini sangat
mudah diamalkan dengan manfaat yang sangat luar biasa. Tidak saja
menjamin kebaikan di dunia, tetapi juga memastikan kebaikan di akhirat.
Semoga Allah anugerahi kita hati yang senantiasa suka, cinta dan rindu
untuk selalu berdzikir kepada-Nya. Wallahu a’lam.

x
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdzikir merupakan tindakan yang terpuji dimana kita mengingat


Allah memalui pujian-pujian kepada Allah Swt. Berdzikir kepada Allah
Swt sangat dianjurkan karena selain mengingat Allah dan mendapat pahala
keutamaannya sangat banyak bagi orang yang selalu berdzikir kepada
Allah Swt. Dengan berdzikir kita tetap tersambung dengan sang pencipta
dimana kita tidak selalu memikirkan kehidupan dunia. Berdzikir dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja kecuali tempat-tempat yang dilarang
menyebut nama Allah dan hukumnya sunnah, lebih-lebih setelah shalat 5
waktu kita sangat dianjurkan untuk melanjutkan dengan berdzikir untuk
kesempurnaan shalat kita.

Zikir terbagi menjadi beberapa macam yaitu: Zikir lisany (zikir


lidah) yaitu menyebut nama Allah dengan lidah. Zikir Qalby (zikir hati)
yaitu menyebut nama Allah dengan hati. Zikir Aqly (zikir pikir) yaitu
memikirkan arti, makna, dan maksud, yang terkandung dalam kalimat-
kalimat zikir. Zikir Ruhy (zikir roh) yaitu kembalinya roh terhadap fitrah
atau asal kejadiannya saat berada dalam arwah.

Manfaat zikir antara lain: Berzikir kepada Allah dapat


menghilangkan rasa cemas, takut, was-was dan putus asa. hilangnya
perasaan iri hati, dendam, dan dengki, sombong, angkuh, dan takabur
terhadap sesama manusia. memandang ringan segala macam kelezatan
duniawi. timbul perasaan kagum dan cinta kepada Allah melebihi
segalanya. dipermudahlah dalam segala urusannya. Selalu melakukan
segala kebaikan yang diperintahkan Allah serta menghindarkan diri dari
perbuatan maksiat.

B. Saran
Senantiasalah kita berdzikir kepada Allah Swt sebagai bentuk rasa
syukur kita kepada Allah yang telah memberi nikmat dan kehidupan yang
nyaman dunia, karena Allah akan mengganjar pahala yang berlipat kepada
hambanya yang selalu ingat kepada Allah SWT.

xi
DAFTAR PUSTAKA

M. Amin, Aziz, Tirmidzi Abdul Majid, Analisa Zikir dan Doa, (Jakarta:
Pinbuk Press, 2004).

In’ammuzahiddin Masyhudi, Nurul Wahyu A, Berdzikir dan Sehat ala


Ustad Haryono, (Semarang: Syifa Press, 2006).

Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah, alih bahasa oleh Mahyuddin Syaf II Cetakan
ke III 2010
penerbit PT. Al Maarif Bandung.

Teungku Hasbi Ash-Shiddieqiy, Pedoman Dzikir Dan Doa, (Jakarta:


Bulan Bintang, Cet ke-llX, 2008).

M. Afif Anshori, Dzikir Demi Kedamaian Jiwa Solusi Tasawuf Atas


Manusia Modern, (YogyakartaL Pustaka Pelajar, 2003).

http://mifsyluli.blogspot.com/2012/12/makalah-tentang-dzikir.html
http://www.oocities.org/wiriajaya/tasawuf/dzikir.htm
http://www.energibiosel.org/keutamaan-dzikir-mengingat-allah.html
https://makalahislami26.blogspot.com/2017/10/jurnal-keutamaan-dan-
hikmah-zikir.html
https://harakahislamiyah.com/hikmah/tujuh-manfaat-berdzikir-menurut-al-
quran
https://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/
2014/12/17/35277/tiga-manfaat-utama-membiasakan-dzikir-kepada-
allah.html

xii

Anda mungkin juga menyukai