Disusun oleh :
Semester : 2 (dua)
i
KATA PENGANTAR
Harapkan kami dari pembaca untuk saran dan kritiknya yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
A. Kesimpulan ................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zikir adalah suatu kegiatan atau cara yang dilakukan oleh seorang
hamba dalam mengingat Allah SWT. Dalam zikir seorang hamba memuji
dan mengagungkan kebesaran Allah SWT. dengan merasa bahwa kita
hanyalah seorang hamba yang lemah tak berdaya dan hanya Allah SWT.
lah yang Maha Kuasa. Maka dari itu, kita seorang hamba-Nya hanyalah
bagian kecil dari kekuasaan-Nya.
iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud zikir?
2. Apa saja macam-macam zikir?
3. Apa saja manfaat zikir?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Zikir
Zikir menurut bahasa berasal dari kata dzakaro yang artinya ingat.
Kata zikir mengambil dari masdarnya dzikron, kemudian terkenal dengan
istilah zikir.
Sedangkan zikir menurut syara’ adalah ingat kepada Allah dengan etika
tertentu yang sudah ditentukan dalam Al Qur’an dan Hadits dengan tujuan
mensucikan hati dan mengagungkan Allah.
Secara umum, zikir ialah semua amal atau perbuatan baik yang
lahir maupun batin, yang membawa seseorang untuk mengingat Allah dan
mendekat (taqarrub) kepada-Nya. Apabila hati selalu tenggelam di dalam
zikir maka berbagai manfaat akan diperoleh oleh seorang pedzikir, baik
manfaat secara fisik, jiwa, maupun rohani.
Zikir Menurut Imam Nawawi Al Bantaniyu Penulis kitab Al
Adzkar, menjelaskan dalam kitabnya bahwa zikir bisa dilakukan dengan
lisan dan hati. Tingkatan zikir akan menjadi lebih sempurna jika
melakukannya denga hati dan lisan. Jika harus memilih, mana yang lebih
utama, menurutnya, harus dengan hati saja, namun akan lebih afdhol
(utama) jika melakukannya dengan hati dan lisan sesuai dengan sunah
Rosulullah. Beliau masih berpegang teguh bahwa zikir lebih utama
v
dilakukan dengan keduanya sebab dikhawatirkan akan muncul penyakit
riya’ jika dilakukan dengan hati saja (Adzkar : 06).
Dzikrullah dapat mencakup penyebutan nama Allah atau ingatan
menyangkut sifat-sifat atau perbuatan Allah, surga atau neraka-Nya,
rahmat dan siksa-Nya, perintah dan larangan-Nya, wahyu dan segala yang
dikaitkan dengan-Nya. Biasanya perilaku Zikir diperlakukan orang hanya
dalam bentuk renungan, yang sebenarnya Zikir itu bersifat
implementatifdalam variasi yang aktif dan kreatif.
Berikut adalah ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai
sebagai dalil disyariatkannya Zikir:
(125) فَ ْاذ ُكرُوْ نِ ْي اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ الِ ْي َواَل تَ ْكفُرُوْ ِن
Artinya: ”Karena itu, ingatkah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat
(pula) kepadamu.” (QS Al-Baqarah:152).
Zikir menurut istilah Ahli Sufi adalah ingat Asma Allah SWT,
dengan sarana apa saja baik secara dhohir atau dalam bathin. Orang yang
senantiasa berdzikir maka akan merasa tentram dan tenang dalam
hidupnya sebagaimana firman Allah SWT. dalam Q.S. Al-Ra'd/13:28 yang
berbunyi:
B. Macam-macam Zikir
Zikir terbagi menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut :
a. Zikir lisany (zikir lidah) yaitu menyebut nama Allah
dengan lidah, bunyinya berupa kalimat subhanallah,
alhamdulillah, shalawat, istighfar dan asma’ul husna. Zikir
ini ada yang menyebut zikir Syari’at, dan zikir ini poin
pahalanya paling rendah dibandingkan dengan macam zikir
yang lain
b. Zikir Qalby (zikir hati) yaitu menyebut nama Allah dengan
hati kalimat tasbih, tahil, takbir, tahmid, taqdis, hauqolah,
vi
tarji’, istighfar. Zikir jenis ini poin pahalanya lebih banyak
70kali lipat atau lebih dibandingkan zikir lisan, karena zikir
qalby tidak diketahui oleh orang lain sehingga
keikhlasannya dapat lebih terjaga. Zikir ini juga disebut
zikir tarikat (jalan untuk mencapai tingakatan zikir
berikutnya).
c. Zikir Aqly (zikir pikir) yaitu memikirkan arti, makna, dan
maksud, yang terkandung dalam kalimat-kalimat zikir.
Zikir ini disebut juga tafakur (memikirkan) dan tadabur
(merenungkan) yaitu merenungkan keesaan dan kekuasaan
Allah sebagaimana yang tersurat dalam kalimat zikir yang
diucapkan.
d. Zikir Ruhy (zikir roh) yaitu kembalinya roh terhadap fitrah
atau asal kejadiannya saat berada dalam arwah,
menyaksikan dan membuktikan wujudnya Tuhan secara
langsung tanpa perantara. Zikir ini disebut juga zikir
makrifat, dan ini tingkatan zikir tertinggi.
C. Manfaat Zikir
Ada 7 manfaat zikir menurut Al – Qur’an :
1. Dijadikan pemimpin yang kuat secara jasmani dan ruhani
serta memperoleh kemenangan dari Allah. (QS. Al-A’raf
[7]: 69).
2. Dibukakan kesadaran insaniyah (emosional positif) dan
kesadaran ilahiyyah (kesadaran spiritual) sehingga dapat
melihat kesalahan-kesalahan masa lalu yang telah diperbuat
selama ini. (QS. Al-A’raf [7]: 201).
3. Akan memperoleh ketenangan dan ketentraman baik fisik
maupun mental. (QS. Az-Zumar [39]: 23).
4. Memiliki hati yang lembutmkarena ingat selalu kepada-
Nya. (QS. Al-Anfal [8]: 2).
5. Akan mendapatkan pertolongan (ma’unah) dan
perlindungan Allah kejahatan orang-orang yang ingin
mengganggunya. (QS. Al-Maidah [5]: 11).
vii
6. Akan membawa seseorang pada ampunan (maghfirah) dan
ganjaran yang besar dari Allah. (QS. Al-Ahzab [33]: 35).
7. Penjagaan, perlindungan, dan pemeliharaan dari Allah
sehingga hati seorang pedzikir tidak dilalaikan dalam
aktivitas duniawi yang temporer seperti usaha dan
perniagaan. (QS. An-Nur [24]: 37).
viii
Imam Ghazali memberikan ilustrasi menarik akan hal ini. “Ada
orang bertanya, ‘Ia sudah lenyap, lalu bagaimana perbuatan dzikir kepada
Allah masih tetap kekal bersamanya?”
“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-
Baqarah [2]: 152).
Tsabit Al-Banani berkata, “Saya tahu kapan Allah mengingatku.”
Orang-orang pun merasa khawatir dengan ucapannya sehingga mereka
pun bertanya, “Bagaimana kamu mengetahuinya?” Tsabit menjawab,
“Saat aku mengingat-Nya, maka Dia mengingatku.”
Dalam Hadits Qudsi juga disebutkan, “Allah Ta’ala berfirman,
‘Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua
bibirnya bergerak karena Aku.” (HR. Baihaqi & Hakim).
Subhanallah, bagaimana kalau Allah yang mengingat diri kita yang
dhoif. Bayangkan saja, seorang kepala desa akan sangat senang jika
dirinya senantiasa diingat oleh gubernur atau presiden. Bagaimana kalau
yang mengingat kita adalah Allah Ta’ala, Rabbul ‘Alamin!
Pantas jika kemudian sahabat Nabi Shallallahu alayhi wasallam,
Muadz bin Jabal berkata, “Tidak ada yang disesali oleh penghuni surga
selain waktu yang mereka lewatkan tanpa berdzikir kepada Allah Ta’ala.”
ix
diselimuti oleh rahmat dan Allah akan mengingat mereka di hadapan
makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Bukhari).
Sementara itu hadits yang lain menyebutkan, “Tiada suatu kaum
yang berkumpul sambil mengingat Allah dimana dengan perbuatan itu
mereka tidak menginginkan apa pun selain diri-Nya, melainkan penghuni
langit akan berseru kepada mereka, ‘Bangkitlah, kalian telah diampuni.
Keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan’.”
(HR. Ahmad).
Oleh karena itu, sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada umat
Islam. Manfaat dzikir yang sedemikian luar biasa bagi kehidupan dunia-
akhirat kita senantiasa Allah ulang-ulang di dalam kitab-Nya agar kita
terus menerus mengamalkannya.
ًيَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ْاذ ُكرُوا هَّللا َ ِذ ْكراً َكثِيرا
Bahkan saat kita usai sholat pun, Allah tekankan agar kita terus
berdzikir kepada-Nya.
َالص}}الَة
َّ صالَةَ ِإ َّن ْ اط َمْأنَنتُ ْم فََأقِي ُم
َّ وا ال ْ ُوا هّللا َ قِيَاما ً َوقُعُوداً َو َعلَى ُجنُوبِ ُك ْم فَِإ َذا
ْ صالَةَ فَ ْاذ ُكر
َّ ض ْيتُ ُم ال
َ َفَِإ َذا ق
ً َت َعلَى ْال ُمْؤ ِمنِينَ ِكتَابا ً َّموْ قُوتا
ْ َكان
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Senantiasalah kita berdzikir kepada Allah Swt sebagai bentuk rasa
syukur kita kepada Allah yang telah memberi nikmat dan kehidupan yang
nyaman dunia, karena Allah akan mengganjar pahala yang berlipat kepada
hambanya yang selalu ingat kepada Allah SWT.
xi
DAFTAR PUSTAKA
M. Amin, Aziz, Tirmidzi Abdul Majid, Analisa Zikir dan Doa, (Jakarta:
Pinbuk Press, 2004).
Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah, alih bahasa oleh Mahyuddin Syaf II Cetakan
ke III 2010
penerbit PT. Al Maarif Bandung.
http://mifsyluli.blogspot.com/2012/12/makalah-tentang-dzikir.html
http://www.oocities.org/wiriajaya/tasawuf/dzikir.htm
http://www.energibiosel.org/keutamaan-dzikir-mengingat-allah.html
https://makalahislami26.blogspot.com/2017/10/jurnal-keutamaan-dan-
hikmah-zikir.html
https://harakahislamiyah.com/hikmah/tujuh-manfaat-berdzikir-menurut-al-
quran
https://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/
2014/12/17/35277/tiga-manfaat-utama-membiasakan-dzikir-kepada-
allah.html
xii