Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

DIALEKTIKA KEBUTUHAN TERHADAP TASAWUF

Disusun oleh kelompok 8:

Shefi Anggraini ( 222102030073 )

Rachma Afifah Zulfa ( 222102030066 )

Pandu Putra Ade Fattah ( 223102030001 )

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. yang telah memeberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah tentang “Dialektika kebutuhan terhadap Tasawuf” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasullah
Muhammad SAW. Keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk melengkapi tugas kelompok
mata kuliah Akhlak Tasawuf. Dengan makalah ini diharapkan baik penyusun sendiri maupun
pembaca dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai Dialektika kebutuhan terhadap
Tasawuf.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
serta bimbingannya selama ini sehingga penyusun makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami juga memohon maaf jika didalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan
sehingga kami mengharapakn kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurna
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Jember, November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

A. PENGERTIAN DIALEKTIKA
B. KEBUTUHAN TERHADAP TASAWUF

BAB III PENUTUP......................................................................................................7

A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akhlak tasawuf merupakan ilmu yang dipelajari dalam pendidikan agama islam. Dengan
adanya pembelajaran akhlak tasawuf, mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan
ilmu serta nilai akhlak yang baik dalam kehidupannya sehari-hari.

Sebagai mahasiswa yang berada dalam ranah pendidikan diharapkan mampu mengubah
sikap dan tingkah laku menjadi lebih baik. Hakikat pendidikan adalah menyiapkan dan
mendampingi seseorang agar memperoleh kemajuan dalam menjalani kesempurnaan.

Kebutuhan manusia terhadap pendidikan beragam, seiring dengan beragamnya kebutuhan


manusia. Ia membutuhkan pendidikan fisik untuk menjaga kesehatan fisiknya, ia
membutuhkan pendidikan etika agar dapat menjaga tingkah lakunya, ia butuh pendidikan
akal agar jalan pikirannya sehat, ia membutuhkan pendidikan ilmu agar mendapatkan ilmu-
ilmu yang bermanfaat, ia membutuhkan pendidikan disiplin ilmu tertentu agar dapat
mengenal alam, ia membutuhkan pedidikan sosial agar membawanya mampu
bersosialisasi,ia membutuhkan pendidikan agama untuk membimbing ruhnya menuju Allah
SWT, ia membutuhkan pula pendidikan akhlak agar perilakunya seirama dengan akhlak yang
baik yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud pengertin dari dialektika
2. Apa kaitan dialektika terhadap tasawuf
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dialektika
Secara etimologi Dialektika berasal dari bahasa Yunani “Dialego” yang memiliki arti
pembalikan, pembantahan1. Di dalam pengertian lama dialektika bermakna seni pencapaian
kebenaran melalui cara pertentangan dalam perdebatan dari satu pertentangan berikutnya.

Sedangkan secara terminologi Dialektika adalah pada mulanya menunjuk pada debat
dengan tujuan utama menolak argumen lawan atau membawa lawan kepada kontradiksi-
kontradiksi, dilema atau paradoks. Dalam dialog-dialog Plato, ada upaya untuk menggali hakikat
hal-hal melalui pernyataan dan kontradiksi.2

Dialektika merupakan seni atau ilmu yang berawal dari suatu penarikan pembedaan-
pembedaan yang sangat ketat, dialektika ini kiranya bisa kita jumpai pada awal munculnya yaitu
dimulai oleh Zeno, kemudian Sokrates dan dikembangkan oleh Plato. Walaupun arti awal
dialektika sebatas seni atau ilmu tentang bagaimana berpidato atau bagaimana kita berdebat
namun peranannya dari waktu ke waktu tidak bisa kita pungkiri sangatlah signifikan.

Pokok-pokok pengertian dialektika:

Pertama, dialektika merupakan seni mengajukan dan menjawab pertanyaan, pertanyaan


yang tepat dalam sebuah diskusi pada saat yang tepat, secara tepat sampai sedemikian rupa
sehingga menyebabkan pengetahuan yang sudah ada menjadi masalah.

Kedua, dialektika merupakan seni memperoleh ilmu yang lebih baik tentang suatu topik
dengan melalui pertukaran pandangan dan argumen yang dapat diterima atau argumen rasional.

Ketiga, dialektika merupakan seni untuk mendapatkan pengetahuan yang benar tentang
sebuah topik pembahasan dengan menggunakan proses penalaran formal

1
Erich Fromm, Konsep Manusia Menurut Max, Terj. Agung Prihantoro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 14
2
T. Z. Lavine, Petualangan Filasafat Dari Sorcates ke Sarte, h. x
B. Kebutuhan Terhadap Tasawuf
Para kaum terpelajar maupun masyarakat modern t6reerpenjara oleh tidak jujuran
intelektual barat yang menghasilkan gangguan kejiwaan yang akhirnya masyarakat modern
menjadi haus akan tasawuf. Kini secara naluriah merasakan betapa pentingnya mediasi dan
kontemplasi, namun hanya sedikit agama yang secara disiplin menjalankannya sesuai
syariatnya yang autentik sebagai satu-satunya jalan yang mendatangkan kegembiraan dan
ketenangan yaitu melalui perenungan yang dalam tentang keabadian syurgawi.

Disini kehadiran tasawuf merupakan solusi yang tepat bagi manusia modern, semua yang
diperlukan sebagai relasi kerohanian luhur, bersistem dan tetap berada dalam koridor syariah.
Relevansi tasawuf dengan manusia modern adalah karena tasawuf secara seimbang
memberikan kesejukan batin dan disiplin syariah. Tasawuf bisa diartikan sebagai membentuk
tingkah laku melalui pendekatan tasawuf suluki, dan bisa memuaskan dahaga intelektual
melalui pendekatan tasawuf falsafi. Bisa diamalkan oleh setiap muslim, dari lapisan sosial
manapun dan tempat manapun.

Pencerahan itu sendiri berbeda dengan pemahaman selama ini, peristiwa biasa yang sama
sekali tidak perlu dibesar-besarkan. Dalam ajaran tasawuf, memikirkan jelek tentang sesuatu
atau seseorang saja bisa dianggap dosa, karena kalau begitu kejelekan itu seolah tercipta
kehendaknya padahal menurut kacamata sufi, Tuhan selalu berbuat baik justru karena kita
harus berusaha. Tetapi kalau sudah berusaha tapi tidak tercapai juga, kita berserah diri
kepada Tuhan islam sendiri artinya kepasrahan diri kepada Tuhan secara total. Melalui
kebiasaan tafakur, juga menemukan banyak kesamaan antara kejiwaan sama tasawuf,
misalnya hubungan antara manusia dengan Tuhan, kalau dalam tasawuf ada wahdatul wujud
maka dalam khazanah jiwa ada manunggaling kawula wujud, pertama lekat dengan nama
sufi besar Al- Hallaj maka yang kedua berkaitan dengan tokoh jawa Syaikh Siti Jenar., sebab
intinya hanyalah sebuah gambaran ilustrasi tentang bagaimana syariah dan tasawuf itu, kalau
tidak dipahami seutuhnya maka masyarakat modern akan selalu beranggapan dan
memandang tasawuf dari sisi negatif dan bukan positifnya
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dialektika adalah pada mulanya menunjuk pada debat dengan tujuan utama menolak
argumen lawan atau membawa lawan kepada kontradiksi-kontradiksi, dilema atau
paradoks. Dalam dialog-dialog Plato, ada upaya untuk menggali hakikat hal-hal melalui
pernyataan dan kontradiksi

Disini kehadiran tasawuf merupakan solusi yang tepat bagi manusia modern, semua
yang diperlukan sebagai relasi kerohanian luhur, bersistem dan tetap berada dalam
koridor syariah.

B. Saran
Makalah ini tentu belum sempurna maka kami membutuhkan saran dari para
pembaca makalah agar kami bisa memperbaiki isi dari kalah ini menjadi lebih baik

Anda mungkin juga menyukai