Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN AGAMA DAN FILSAFAT

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IAD-IBD
Yang diampu oleh Bapak Khalilullah, M.H

Disusun Oleh :
Muhamad Syamsul Arifin : 2138201067
Nurul Iman Adianta : 213820710

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (HTN)


FAKULTAS SYARIAH
INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
(2021)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "AGAMA DAN FILSAFAT" dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran IAD/IBD/ISD. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang AGAMA DAN FILSAFAT bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Khalilullah selaku dosen Mata kuliah
IAD/IBD/ISD. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna apalagi kami
sebagai penyusun masih dangkal akan wawasan keilmuan, untuk itu kami mengharapkan
saran dan kritik agar makalah ini mendekati sempurna. Kami sadar kesempurnaan hanya
milik-Nya.

Akhir kata, semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi kita semua.

Aamiin Ya Rabbal Alami

Pamekasan 04 Oktober 2021


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................3

A. Pengertian Agama.......................................................................3
B. Pengertian Filsafat......................................................................4
C. Hubungan Agama dan Filsafat...................................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................7

A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran.............................................................................................
C. Daftar Pustaka..............................................................................
iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi akal dan hati. Manusia dalam

kehidupannya melalui berbagai proses kehidupan yang mesti di hadapi,dilihat,

serta dilalui dalam mencari kehidupan serta kedudukan sebagai manusia yang

berdaya. Dengan demikian manusia berusaha berpikir, belajar, mencari jalan,

mencari tahu tentang proses kehidupannya itu dengan berbagai cara atau metode

yang ia mampu hingga ia mendapatkan sesuatu hal atau pengetahuan akan

proses kehidupannya tersebut.Hal ini sesuai dengan menurut suwardi,(2012:1-2)

“Sebagai filsuf,manusia memiliki sifat ingin tahu terhadap segala

sesuatu. Sesuatu yang ingin diketahui manusia tersebut disebut

pengetahuan. Pengetahuan manusia penuh teka-teki. Dalam

perhatian filsuf, pengetahuan dibedakan menjadi 4 yaitu (1).

Pengetahuan indra, artinya pengetahuan hasil daya tarik indra

Manusia. Termasuk didalamnya hasil daya tangkap indra keenam

Manusia, (2) Pengetahuan ilmiah,artinya pengetahuan diciptakan

Secara sistematis, melalui proses berpikir,koheren,transparan,dan

Akurat,(3) pengetahuan filsafat, artinya pengetahuan yang didapat

Melalui olah pikir, dan ke (4) pengetahuan agama, artinya pengetahuan

Yang diperoleh atas dasar doktrin”.

Kemudian manusia dengan pengetahuan yang ia peroleh atau yang ia ketahui dan alami
tersebut, manusia akan mulai berpikir dan akan mencari sebab sebab dari setiap kejadian
yang

disaksikannya dan dialaminya. Dia tidak pernah menganggap bahwa sesuatu mungkin ter-

wujud atau terjadi dengan sendirinya secara kebetulan saja,tanpa sebab. Sebagai makhluk

yang berakal, manusia selalu diliputi oleh hasrat ingin tahu. Dengan berbagai fenomena yang

yang terjadi tersebut maka dalam makalah ini kami selaku penulis berusaha mencoba men-

jelaskan secara sederhana mengenai agama dan filsafat,dimana dalam makalah ini penulis

berusaha memecahkan berbagai permasalahan tentang agama dan filsafat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini

Yaitu:

1. Apa yang dimaksud Agama dan Filsafat ?


2. Bagaimana relasi Agama dan Filsafat ?
3. Bagaimana hubungan Agama dan Filsafat dalam kehidupan ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas kelompok kami merumuskan beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Filsafat, Agama.
2. Untuk mengetahui bagaimana antara manusia, Agama dan Filsafat
3. Untuk mengetahui bagaimana relasi Filsafat dan Agama.
4. Untuk mengetahui bagaimana tentang agama dan pemikiran manusia.
BAB II

PEMBAHASAN
a) Pengertian Agama

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan yang
maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang
menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Agama menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi" atau "A"
berarti tidak; "GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat juga
diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke arah dan
tujuan tertentu. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat berarti sebagai hasil dari
suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan oleh manusia dengan akal budinya
serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan budaya tersebut serta peradabanya. Bentuk
penyembahan Tuhan terhadap umatnya seperti pujian, tarian, mantra, nyanyian dan yang
lainya, itu termasuk unsur kebudayaan. . Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini
adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang
berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada
Tuhan. Terdapat pengertian Agama menurut beberapa ahli :

1. Menurut Emile Durkheim

Mengatakan bahwa Agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas
kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat
beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita
melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.

2. Menurut Harun Nasution

Mengatakan bahwa Agama dilihat dari sudut muatan atau isi yang terkandung
didalam nya merupakan suatu kumpulan tentang tata cara mengabdi kepada Tuhan yang
terhimpun dalam suatu kitab, selain itu beliau mengatakan bahwa Agama merupakan
suatu ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
3. Menurut Sutan Takbir Alisyahbana

Mengatakan bahwa Agama adalah suatu sistem kelakuan dan perhubungan manusia
yang pokok pada perhubungan manusia dengan rahasia dan kekuasaan dan kegaiban yang
tiada terhingga luasnya, dan demikian memberi arti kepada hidupnya dan kepada alam
semesta yang mengelilinginya.

b) Pengertian Filsafat

Secara umum, pengertian Filsafat adalah suatu studi yang membahas secara kritis dan
skeptis tentang berbagai fenomena yang ada dalam pemikiran dan kehidupan manusia, lalu
dijabarkan secara teoritis dan mendasar.

Secara etimologi, istilah ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia dan
philoshophos. Philo artinya cinta, sedangkan shopia atau shopos artinya kebijaksanaan,
pengetahuan, dan hikmah. Sehingga dalam hal ini, definisi filsafat adalah sejumlah gagasan
yang penuh dengan kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.

Pendapat lain menyebutkan arti Filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup untuk
memberikan suatu pandangan hidup secara menyeluruh berdasarkan refleksi terhadap
pengalaman hidup dan pengalaman ilmiah. Dengan kata lain, dalam Filsafat tidak terdapat
eksperimen atau percobaan, tapi mengemukakan masalah secara persis, mencari solusi, serta
memberikan argumentasi atas solusi tersebut.

Ada beberapa pendapat tentang Filsafat menurut para ahli :

i. Aristoteles
Menurut Aristoteles, pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan
estetika (filsafat keindahan).
ii. CiceroMenurut Cicero, filsafat adalah ‘ibu’ dari semua seni (the mother of all the arts)
dan merupakan seni kehidupan.1

iii. Plato
Menurut Plato, arti filsafat adalah suatu ilmu yang mencoba untuk mencapai
pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.

1
.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-agama-menurut-para-ahli
iv. Imanuel Kant
Menurut Imanuel Kant, arti filsafat adalah suatu ilmu (pengetahuan) yang menjadi
pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat
persoalan yaitu metafisika, etika agama, dan antropologi.
v. Johann Gotlich Fickte
Menurut Johann Gotlich Fickte, pengertian filsafat adalah dasar dari segala ilmu yang
membicarakan segala bidang dan segala jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari
seluruh kenyataan.
vi. Paul Natorp
Menurut Paul Natorp, pengertian filsafat adalah suatu ilmu dasar yang menentukan
kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukkan dasar akhir yang sama dan juga
yang memikul sekaliannya.
vii. Bertrand Russel
Menurut Bertrand Russel, filsafat adalah sebuah teologi yang berisi berbagai
pemikiran tentang masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai
sebegitu jauh, tidak dapat dipastikan. Namun seperti sains, filsafat dapat menarik akal
manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.c
viii. John Dewey
Menurut John Dewey, filsafat adalah suatu pengungkapan tentang perjuangan
manusia secara terus-menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi
yang membentuk budi pekerti manusia terhadap kecenderungan ilmiah dan cita-cita
politik yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
ix. . J. Langeveld
M Menurut M. J. Langeveld, filsafat merupakan kesatuan dari ilmu yang terdiri atas
beberapa lingkup masalah; masalah lingkungan, masalah keadaan (metafisika,
manusia, alam, dan lainnya). Lingkup masalah pengetahuan mencakup; teori
kebenaran, teori pengetahuan, dan logika. Sedangkan lingkup masalah nilai
mencakup; teori nilai etika, estetika, nilai berdasarkan religi.
c) Hubungan Agama dan Filsafat

Terdapat beberapa asumsi berkaitan dengan hubungan filsafat dengan agama. Asumsi
tersebut didasarkan pada anggapan manusia sebagai makhluk budaya. Asumsi pertama,
manusia sebagai makhluk budaya mampu berspekulasi dan berteori filsafat yang akan
menentukan kebudayaannya, bahkan sampai sadar dan jujur mengakui kenyataan Tuhan dan
ajaran agama.

Asumsi kedua kita ini diciptakan oleh Tuhan sebagai suatu yang potensial dapat
diperbaiki, diperindah, dan diperkaya, sehingga hidup dan penghidupan ini lebih dapat
meningkat harganya untuk dihidupi dan dinikmati. Hubungan agama dengan filsafat dapat
dinyatakan sebagai berikut:

1. Agama adalah unsur mutlak dan sumber kebudayaan, sedangkan filsafat adalah salah
satu unsur kebudayaan
2. Agama adalah ciptaan Tuhan, sedangkan filsafat hasil spekulasi manusia
3. Agama adalah sumber-sumber asumsi dari filsafat dan ilmu pengetahuan (science)
filsafat menguji asumsi-asumsi science
4. Agama mempercayai akan adanya kebenaran dan kenyataan dogma-dogma agama,
sedangkat filsafat tidak mengakui dogma-dogma sebagai kenyataan tentang
kebenaran.

Dengan memperhatikan spesifikasi dan sifat-sifat di atas, terlihat jelas bahwa peran
agama terhadap filsafat ialah meluruskan filsafat yang spekulatif kepada kebenaran mutlak
yang ada pada agama. Sedangkan peran filsafat terhadap agama ialah membantu keyakinan
manusia terhadap kebenaran mutlak itu dengan pemikiran yang kritis dan logis. Hal ini
didukung pernyataan yang menyatakan bahwa filsafat yang sejati itu adalah terkandung
dalam agama2

2
Ya`qub Hamzah, Filsafat Agama, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1991
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Terdapat perbedaan antara filsafat dan agama, filsafat bersumber dari akal budi atau rasio
manusia. Sedangkan agama bersumber dari Tuhan. Filsafat menemukan kebenaran atau
kebijakan dengan cara penggunaan akal budi atau pemikiran yang dilakukan secara
mendalam, menyeluruh, dan universal. Kebenaran yang diperoleh atau ditemukan oleh
filsafat adalah murni hasil pemikiran (logika) manusia, dengan cara berpikir yang mendalam
tentang hakikat segala sesuatu. Sedangkan agama mengajarkan kebenaran atau memberi
jawaban tentang berbagai masalah asasi melalui wahyu atau kitab suci yang berupa firman
Tuhan.

Filsafat sama halnya dengan agama, sama-sama mengkaji tentang kebijakan, tentang
tuhan, baik dan buruk, dan lain-lain. Itulah sebabnya maka filsafat mempunyai hubungan
yang dekat dengan Agama, keduanya sama-sama mencari kebenaran.

Filsafat dan agama mempunyai hubungan yang erat dan saling terkait antara satu dan
lainnya. Dimana keduanya memiliki kekuatan daya penggerak pemikiran yang berasal dari
manusia. Dalam diri manusia terdapat daya yang menggerakkan filsafat dan Agama yaitu
melalui akal pikir, rasa dan keyakinan.

Hubungan yang lebih dekat lagi, dapat disaksikan bahwa hal-hal yang tidak terjangkau
oleh akal pikiran (filsafat) akan terjawab melalui wahyu atau Agama. Dengan demikian
antara filsafat dan agama dapat saling mengisi dan saling melengkapi. Sehingga menjadi
lengkaplah sudah kebutuhan manusia untuk memahami keberadaan alam, manusia, dan
Tuhan.

B. SARAN
Dengan selesainya makalah ini, maka kami sebagai penyusun respon dari para teman
teman mahasiswa ataupun dari dosen. Dan saran yang bisa membangun kami lebih
baik lagi dari siapapun demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya bagi para teman teman
yang membaca

Anda mungkin juga menyukai