Anda di halaman 1dari 24

BAB 9

Sistem Regulasi

Peta Konsep
Sistem Regulasi

Sistem saraf

Sistem saraf sadar


Sistem saraf tak
sadar

Sistem
Hormon

Alat Indra

Kelenjar hipofisis

Indra penglihat

Kelenjar epifisie

Indra
pendengar

Kelenjar tiroid
Kelenjar
paratiroid
Kelenjar
kacangan
Kelenjar anak
ginjal
Kelenjar
langerhans
Kelenjar kelamin

Indra peraba
Indra pengecap
Indra pembau

A. Sistem Saraf

Susunan saraf manusia merupakan bagian


tubuh yang sangat kompleks dan dibentuk
oleh lebih dari 100 juta sel saraf (neuron).
Neuron yang satu yang lain saling
berhubungan membentuk suatu sistem
komunikasi yang sangat kompleks pula.
Neuron akan memberikan tanggapan terhadap
perubahan (stimulus) lingkungan. Stimulus ini
akan disebarkan ke sel bagian neuron.
Penyebaran ini disebut impuls saraf atau
potensial aksi.

Impuls saraf meneruskan informasi ke


neuron lain, otot, dan kelenjar. Untuk itu,
susunan saraf membentuk dua fungsi besar
berikut.
1. Stabilisasi kondisi internal
Stabilisasi ini meliputi tekanan darah,
kandungan karbon dioksida dan oksigen,
pH, kadar glukosa darah, kadar hormon,
dan sebagainya.
2. Pola perilaku
Pola perilaku yang dimaksud di sini
misalnya makan, reproduksi, pertahanan,
dan interaksi dengan makhluk hidup lain.

Secara struktural, saraf dibedakan menjadi


dua, yaitu sel saraf (neuron) dan sel glia.
1. Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf atau neuron adalah satuan
anatomis dan fungsional independen
dengan ciri morfologis majemuk. Neuron
berperan dalam penerimaan,
penghantaran, dan pemrosesan rangsang;
pencetus aktivitas sel; dan pelepas
neurotransmiter dan molekul-molekul
penyampai informasi lainnya. Neuron
terdiri atas dendrit, badan sel (perikarion),
dan akson.

Berdasarkan ukuran dan bentuk julurannya,


neuron dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai berikut.
1) Neuron multipolar, yaitu neuron yang
mempunyai juluran lebih dari dua: satu
sebagai akson dan satu sebagai dendrit.
2) Neuron bipolar, yaitu neuron dengan satu
akson dan satu dendrit.
3) Neuron pseudopolar, yaitu neuron yang
hanya terdiri atas juluran tunggal, terletak
dekat perikarion yang bercabang dua.

2. Susunan Saraf
Secara garis besar, sistem saraf dibedakan
menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar
(somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).
a. Sistem Saraf Sadar (Somatik)
Secara anatomis, susunan saraf sadar
dibedakan menjadi susunan saraf pusat
dan susunan saraf tepi.

1) Susunan Saraf Pusat


Sistem saraf pusat terdiri atas dua
bagian penting, yaitu otak dan sumsum
tulang belakang.
a) Otak
Otak merupakan pusat koordinasi
dalam tubuh. Otak terbagi menjadi
dua belahan (hemisfer) yang besar
yang terletak di dalam tulang
tengkorak dan diselubungi oleh
jaringan yang disebut selaput
meninges.

b. Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)


Sistem saraf otonom adalah sistem
saraf yang mengontrol kegiatan organorgan dalam, misalnya kelenjar keringat,
otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat
reproduksi.
Sistem ini dibedakan menjadi dua
macam, yaitu Saraf simpatik (berfungsi
untuk memacu kerja organ-organ tubuh)
dan saraf parasimpatik (berfungsi
menghambat kerja organ-organ tubuh).

3. Gerak Refleks
Gerak refleks merupakan gerak yang tidak
membutuhkan kerja sama dari kulit ke otak.
Rangsang langsung disampaikan ke sumsum
tulang belakang.

B. Hormon

Hormon diturunkan dari kata homaein yang


berarti menggiatkan atau memacu. Hormon
dihasilkan oleh suatu kelenjar, tetapi
menjalankan fungsinya pada tempat lain.
Penghasil hormon terbesar adalah kelenjar
endokrin yang masuk ke dalam sistem
peredaran darah. Hormon merupakan
senyawa protein ataupun senyawa steroid.

Macam-macam kelenjar endokrin


1. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)
Kelenjar hipofisis terletak dalam rongga
tulang dari tulang sfenoid yang disebut sela
tursika. Kelenjar hipofisis disebut juga master
of gland atau kelenjar pengendali karena
menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
Peranan kelenjar hipofisis terlihat pada
pertumbuhan tulang (tinggi badan), mengatur
keseimbangan air, dan memengaruhi sekresi
air susu.

2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)


Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian
depan di sebelah bawah jakun. Kelenjar ini
kaya akan pembuluh darah. Kelenjar tiroid
berperan dalam produksi hormon penting
pada proses metabolisme, pertumbuhan, dan
oksidasi dalam tubuh. Hormon terpenting yang
disekresikan adalah hormon tiroksin. Kelainan
kerja hormon ini dibedakan menjadi dua, yaitu
hipertiroid dan hipotiroid.

3. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)


Kelenjar ini menyekresikan hormon yang
dinamakan parathormon (PTH). Kelenjar anak
gondok terdiri atas empat struktur kecil
menempel di permukaan belakang kelenjar
tiroid. Peranan hormon ini adalah untuk
metabolisme kalsium (Ca 2+ ) dan fosfat
(PO43- ) dalam darah.

4. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)


Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang kaya
akan persediaan darah. Kelenjar adrenal
terletak di atas ginjal sehingga disebut juga
kelenjar suprarenalis. Medula adrenal (bagian
dalam) menghasilkan hormon adrenalin
(epinefrin). Korteks arenal (bagian luar)
menyekresikan beberapa hormon yaitu
Hormon glukokortikoid dan Mineralokortikoid
(Hormon Kortikoid)

5. Kelenjar Langerhans (Pankreas)


Kelenjar Langerhans menghasilkan
hormon insulin dan glukagon. Hormon insulin
berfungsi mengubah gula darah (glukosa)
menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga
mengurangi kadar gula dalam darah. Glikogen
berfungsi mengubah glikogen menjadi
glukosa. Kekurangan hormon insulin dapat
mengakibatkan diabetes melitus (kencing
manis) sebagai akibat kadar gula dalam darah
naik.

C. Alat Indra

1. Indra Penglihat
Mata merupakan organ indra penglihat
yang kompleks. Indra ini memungkinkan
analisis yang cepat tentang bentuk, intensitas
cahaya, dan warna yang dipantulkan objek.
Mata terletak di dalam orbita, yaitu struktur
tengkorak yang melindunginya. Mata tersusun
atas bagian-bagian yang masing-masing
memiliki fungsi berbeda-beda. Kerusakan
salah satu bagian penyusun mata akan
mengakibatkan terjadinya gangguan secara
keseluruhan.

2. Indra Pendengar
Indra pendengar memiliki peran dominan
terhadap semua rangsang auditif, yaitu
rangsangan yang berupa suara. Mendengar
adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi
mekanis atau getaran yang lazim disebut
suara. Dalam keadaan biasa, vibrasi
mencapai indra pendengar (telinga) melalui
bantuan udara sebagai penghantar.

3. Indra Peraba dan Perasa


Pada bab sebelumnya, telah mempelajari
perihal kulit sebagai alat ekskresi. Pada
bagian ini, kulit lebih jauh disebut sebagai
indra peraba dan perasa. Pada kulit manusia
terdapat beberapa reseptor yang masingmasing memiliki fungsi berbeda. Dengan kulit,
kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra
peraba yang paling peka adalah ujung jari,
telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan alat
kemaluan.

4. Indra Pengecap
Pada saat masih di bangku SD atau SMP,
kita telah mengetahui dengan baik fungsi lidah
sebagai indra pengecap, bagian-bagian, dan
fungsinya berdasarkan zona lidah. Berikut ini
ulasan tentang indra pengecap yang akan
membuat kita mengenal lebih dalam kerja
indra pengecap.

5. Indra Pembau
Kemampuan untuk membau sering
digunakan untuk keperluan tertentu, salah
satunya adalah di daerah pesisir pantai,
tepatnya di tempat pelelangan ikan (TPI).
Dengan kemampuannya dalam membau,
seseorang dapat mengetahui kualitas ikan
yang hendak dilelang atau dibeli, selain
dengan melihat fisik ikan (insang, mata, dan
kekenyalan daging). Kemampuan membau
juga digunakan oleh tester-tester rokok,
makanan, parfum, dan lain-lain.

D. Narkotika dan Pengaruhnya pada Sistem


Saraf

1. Pengertian Narkotika
Narkotika adalah bentuk murni maupun
campuran atau sediaan-sediaan yang berasal
dari tanaman candu (Papaver somniferum),
ganja (Cannabis), dan koka (Erythroxylon).
Selain itu, ada juga jenis-jenis narkotika yang
tergolong bahan alami, sintetis, maupun
semisintetis. Penyalahgunaan penggunaan
obat dapat menyebabkan efek
ketergantungan atau ketagihan pada
penderita.

2. Dampak Penyalahgunaan Narkotika


Beberapa dampak penyalahgunaan
narkotika adalah sebagai berikut.
a. Kemerosotan Fisik
1) Kurang gizi
2) Infeksi kulit dan eksim kulit
3) Penyakit infeksi lainnya
b. Kerusakan Mental
c. Kehancuran Masa Depan

By : Wiwin Armada Putri

Anda mungkin juga menyukai