Anda di halaman 1dari 2

3 Komponen Sistem Koordinasi pada Manusia

Sistem koordinasi adalah sistem organ yang mengatur dan mengendalikan kerja alat
tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya. Komponen
sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf pada manusia, sistem indera pada
manusia, dan sistem hormon pada manusia. Berikut adalah penjelasan tentang ketiga
komponen sistem koordinasi diatas. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls
(rangsangan) saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk
memberi tanggapan rangsangan. Sistem saraf terdiri dari neuron dan sistem saraf pusat.
Neuron merupakan sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari
panca indera menuju otak/sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat merupakan pusat
dari sistem saraf yang memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf
hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri dari otak besar, otak kecil, sumsum
lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
2. Sistem Indera
Sistem indera adalah sistem organ yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima
rangsangan dari lingkungan sekitar. Sistem indera pada manusia tediri dari lima macam
indera yang disebut panca indera. Setiap indera memiliki sel-sel reseptor khusus untuk
mengenali keadaan lingkungan luar yang sering disebut eksoreseptor. Kelima indera
tersebut adalah indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera
penciuman (hidung), indera pengecap (lidah), dan indera peraba dan suhu (kulit).
3. Sistem Hormon
Sistem hormon adalah sistem organ yang berfungsi mengatur pengeluaran hormon.
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh senyawa endokrin yang berfungsi
untuk memacu dan mengatur kerja suatu organ tertentu. Hormon tidak memiliki saluran
khusus, melainkan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah. Hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar tersebut terdiri dari kelenjar hipofisis,
kelenjar timus, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan kelenjar kelamin.
Kelenjar hipofisis mensekresikan hormon TSH, ACTH, gonadotropin (FSH dan LH),
GH, prolaktin, oksitosin, dan ADH. Kelenjar timus mensekresikan hormon pertumbuhan
(hormon somatotrof) yang aktif selama pubertas. Kelenjar tiroid (kelenjar gondok)
mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur kecepatan metabolisme dan
mengatur suhu tubuh. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok) mensekresikan hormon
parathormon yang berfungsi mengatur pertukaran kalsium dan fosfor dalam darah.
Kelenjar kelamin mensekresikan hormon testosteron (pria) atau hormon progesteron
(wanita).

Anda mungkin juga menyukai