Anda di halaman 1dari 4

Sistem Saraf dan Sistem Hormon pada Manusia

Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar
tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan
sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon

1. Sistem Saraf
Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau
Dilihat dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke
saraf pusat (otak).
2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke otot dan
kelenjar.
3. Neuron penghubung yang fungsinya itu menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel
saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa lihat banyak
ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang.
4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan motorik di
sumsum tulang belakang dan otak.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf.
1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar dari suatu sel saraf, yang terdiri atas nukleus
dan sitoplasma.
2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar dari sel.
Akson seperti serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam menghantarkan impuls
dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada Umumnya akson dibungkus dari selubung yang
dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan selubung Myelin
yang disebut Nodus Ranvier.

Sistem Saraf Manusia, Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat itu terdiri dari:
1. Otak
Bagian-bagian dari otak, yaitu:
a. Otak

besar

{Cerebrum) merupakan

pusat dari saraf utama yang tugasnya untuk

mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.


b. Otak tengah (Mesenchefalon) berfungsi sebagai pusat refleksi pupil pada mata dan
sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
c. Otak kecil (Cerebellum) merupakan pusat dari suatu keseimbangan, koordinasi
gerak,dengan penghalusan gerak.
d. Sumsum lanjutan {Medulla oblongata) dapat menghubungkan otak kecil dengan
sumsum tulang belakang.
2. Sumsum tulang belakang {Medula spinalis)
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut.
a. dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf
dari otak dan menuju otak.
b. Sebagai pusat gerak refleks.
Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas
tulang leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu dan lapisan
luaryang berwarna putih.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang dapat menghubungkan semua bagian
tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini
dari sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).
1. Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang
cara kerjanya diatur oleh otak.

2. Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya
itu tidak dapat diatur otak.
Mekanisme Gerak Manusia
Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang
kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke
organ efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
1. Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu:
Rangsangan -> sel saraf sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor
2. Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak
sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih
dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena
api dan mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:
Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.

2. Sistem Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya
akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon
berbeda dengan saraf.
Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang
memerlukan waktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang penting,
yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan
testis.
Kelainan dan Penyakit Sistem Koordinasi :
1. Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau disseminated sclerosis)

Merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat,
sehingga menyebabkan gangguan pada organ, seperti rasa sakit, masalah penglihatan,
berbicara, depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.
2. Nyeri saraf
Dapat terjadi karena adanya gangguan saraf sensorik maupun motorik. Gejala nyeri
saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan
penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit
kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan
(seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).
3. Hidrocephalus
Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada
di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ
tubuh.
4. Penyakit urat saraf terjepit
Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.
5. Imsomnia atau lupa ingatan sementara.
6. Diabetes Melitus (DM)
Adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan hormon yang mengakibatkan sel-sel
dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Gejalanya : merasa lemas, tidak
bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus.

Anda mungkin juga menyukai