Diajukan sebagai salah satu tugas akhir untuk mengikuti ujian sekolah
Kelompok : 2 (dua)
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN SEJARAH INDONESIA
Menyetujui
1. Semua yang terjadi adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara
B.PERSEMBAHAN
4. Teman-teman seperjuangan.
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
DAFTAR ISI
Sampul Depan......................................................................................................... i
Halaman Judul ....................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan................................................................................................iii
Moto dan Persembahan...........................................................................................iv
Kata Pengantar
Daftar Isi..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Tujuan Pembuatan Portopolio
1.3 Tema
1.4. Sistematika
BAB II PERANG PADRI
2.1. Pengertian Perang Padri
2.2. Latar Belakang Perang Padri
2.3. Keterlibatan Belanda Dalam Perang Padri
2.4. Guncatan Senjata
2.5. Peperangan Jilid ke-2
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah adalah mata pelajaran wajib yang perlu dipelajari oleh semua
sejarah dan menghargai jasa para pahlawan terdahulu serta menarik subjek
suasana belajar yang kondusif, dimana siswa dapat melibatkan diri secara
1.3. Tema
1.4. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Tujuan Pembuatan Portopolio
1.3 Tema
1.4. Sistematika
BAB II PERANG PADRI
2.1. Pengertian Perang Padri
2.2. Latar Belakang Perang Padri
2.3. Keterlibatan Belanda Dalam Perang Padri
2.4. Guncatan Senjata
2.5. Peperangan Jilid ke-2
cukup panjang, menguras harta dan mengorbankan jiwa raga. Perang ini
Pagaruyung yang tidak pasti, maka Kaum Adat yang dipimpin oleh Sultan
diundang oleh kaum Adat, dan campur tangan Belanda dalam perang itu
Kapten Goffinet dan Kapten Dienema pada bulan April 1821 atas
tersebut.
Padri, tetapi pasukan Belanda dapat terus melaju ke Luhak Agam. Pada
permintaan Letnan Kolonel Raaff, tetapi pada tahun 1825 raja terakhir
suatu kompromi yang dikenal dengan nama "Plakat Puncak Pato" di Bukit
Kaum Padri.Hal ini sangat didasari oleh keinginan kuat untuk penguasaan
lebih kepada perang dagang, hal ini seiring dengan dinamika perubahan
pada satu sisi ingin mengambil alih atau monopoli. Selanjutnya untuk
Kock.
Belanda pun juga tidak ingin ia tetap berada di Jawa dan mengirimnya
Oktober 1832, Luhak Limo Puluah telah berada dalam kekuasaan Belanda
setelah jatuhnya Kamang pada akhir tahun 1832, sehingga kembali Kaum
kawasan yang masih menjadi basis Kaum Padri.Pada awal Januari 1833,
tentara Belanda.
- Perlawanan Bersama
Sejak tahun 1833 mulai muncul kompromi antara Kaum Adat dan Kaum
kacau; disebutkan ada sekitar 139 orang tentara Eropa serta ratusan tentara
tetapi pemerintah Hindia Belanda juga tidak mau mengambil risiko untuk
hal itu, kini Belanda bukan hanya menghadapi Kaum Padri saja, tetapi
- Serangan ke Bonjol
Pieter de Veer.
Belanda dari belakang. Tetapi Van den Bosch bersikeras untuk segera
kedua opsir tersebut meminta tangguh enam hari sehingga jatuhnya Bonjol
selama tahun 1834 Belanda hanya fokus pada pembuatan jalan dan
Batusari.Dari sini hanya ada satu jalan sempit menuju Sipisang, daerah
Pertempuran berlangsung selama tiga hari tiga malam tanpa henti, sampai
oleh Kaum Padri. Namun pada tanggal 8 Juni 1835 pasukan Belanda
Bonjol dalam jarak kira-kira hanya 250 langkah pada tengah malam
Padri tidak tinggal diam dengan menembakkan meriam pula dari Bukit
datang bantuan tambahan pasukan sebanyak 2000 orang yang dikirim oleh
- Benteng Bonjol
Lukisan Bonjol pada tahun 1839.
Benteng Bonjol terletak di atas bukit yang hampir tegak lurus ke atas,
dikenal dengan nama Bukit Tajadi. Tidak begitu jauh dari benteng ini
segi empat panjang, tiga sisinya dikelilingi oleh dinding pertahanan dua
panjang yang ditanam sangat rapat sehingga Kaum Padri dapat mengamati
kubu pertahanan Kaum Padri tidak mudah untuk dilihat oleh pasukan
- Pengepungan Bonjol
kubu pertahanan Kaum Padri yang berada di Bukit Tajadi, dan pasukan
Bugis ini berada pada bagian depan pasukan Belanda dalam merebut satu
dapat diatasi.
Pieter de Veer.
Frans David Cochius, komandan penaklukan Benteng Bonjol.
musuh sehingga Belanda terusir dan terpaksa kembali keluar dari benteng
Letnan Satu van der Tak, Pembantu Letnan Satu Steinmetz, dan
Wongso Wiro Redjo, Prawiro Sentiko, Prawiro Brotto, Merto Poero dan
lainnya.
dimana pada tanggal 20 Juli 1837 tiba dengan Kapal Perle di Padang,
Sinninghe.
Bukit Tajadi jatuh, dan pada tanggal 16 Agustus 1837 Benteng Bonjol
- Perundingan
sedikit saja yang tinggal dan masih siap untuk bertempur kembali.
yang dinamakan Naskah Tuanku Imam Bonjol yang antara lain berisi
- Akhir Peperangan
Belanda.
- Warisan sejarah
PENUTUP
4.1 Simpulan
wisata di Minangkabau.
4.2 Lampiran
Stuers pada tahun 1820.
Pieter de Veer.
Lukisan Bonjol pada tahun 1839.
Pieter de Veer.
DAFTAR PUSTAKA
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Padri
BIOGRAFI PENYUSUN