Kelompok 6
Kelas XI. IPA 2
1. Alifah Ramadani
2. Lutfia Ramadani
3. Laurensia Egitania
4. Nabila Karisma Putri
5. Reza Jeni Nirmala
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"PERANG PADRI DAN PERANG DIPONEGORO" ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kepada teman-
teman juga yang telah mendukung dan membantu sehingga dapat bersama-sama
menyelesaikan tugas ini.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan dapat
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatera Barat
dan sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803
hingga 1838. Perang ini merupakan peperangan yang pada awalnya akibat
pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan
melawan penjajahan. Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan
sekelompok ulama yang dijuluki sebagai Kaum Padri terhadap kebiasaan-
kebiasaan yang marak dilakukan oleh kalangan masyarakat yang disebut
Kaum Adat di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya. Kebiasaan
yang dimaksud seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat,
minuman keras, tembakau, sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat
mengenai warisan, serta longgarnya pelaksanaan kewajiban ritual formal
agama Islam. Tidak adanya kesepakatan dari Kaum Adat yang padahal telah
memeluk Islam untuk meninggalkan kebiasaan tersebut memicu kemarahan
Kaum Padri, sehingga pecahlah peperangan pada tahun 1803.
Perang diponegoro disebut juga perang Jawa. Sebab-sebab yang
menimbulkan perang Diponegoro itu adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi
di kalangan keraton Yogyakarta maupun di daerah wilayahnya sebagai
akibat ikut campurnya kekuasaan asing dalam tata pemerintahan kerajaan.
Sedang pemimpin peperangan tersebut adalah putera Sultan Hamengku
Buwono III raja Yogyakarta bernama Pangeran Diponegoro. Adapun
daerah-daerah yang bergejolak dapat dikatakan hamper meliputi semua
daerah kerajaan. Mataram yaitu kerajaan besar di Jawa pada abad XVII-
XVIII. Karena itu tidak mengherankan apabila perang Diponegoro ini juga
disebut perang Jawa. Dan salah satu sebab pecahnya perang Diponegoro
sejak tahun 1825 hingga tahun 1830 itupun tidak lain karena Kompeni atau
kekuasaan Belanda pada waktu itu ikut campur dalam pemerintahan
kerajaan Yogyakarta. Hal itu dirasa oleh Pangeran Diponegoro sangat
bertentangan dengan adat pemerintahan keraton.
B. Rumusan Masalah
Kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Apa latar belakang terjadinya Perang Padri?
b. Bagaimana proses terjadinya Perang Padri?
c. Apa latar belakang terjadinya Perang Diponegoro?
d. Bagaimana proses terjadinya Perang Diponegoro?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya Perang Padri.
b. Untuk mengetahui proses terjadinya Perang Padri
c. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya Perang Diponegoro.
d. Untuk mengetahui proses terjadinya Perang Diponegoro.
BAB II
PEMBAHASAN
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang Padri terjadi di Minangkabau pada tahun 1821-1837. Perang
Padri sebenarnya merupakan perlawanan kaum Padri terhadap Pemerintah
Hindia Belanda di Sumatera Barat. Perang ini bermula adana pertentangan
antara kaum Padri dengan Kaum Adat dalam masalah praktik keagamaan.
Perang diponegoro adalah perang yang berlangsung antara tahun
1825-1830 di dareah jawa tengah dan sebagian jawa timur. Dalam perang
terjadi antara Belanda penduduk pribumi yang dipimpin oleh Pangeran
Diponegoro. Perang ini disebabkan pihak Belanda membangun jalan dari
Yogyakarta ke Magelang yang melewati makam lelehur pangeran
Diponegoro. Dalam peperangan yang berlangsung selama lima tahun ini
dimenangkan oleh pihak belanda. Setelah kekalahan tersebut pangeran
Diponegoro di tangkap dan di asingkan ke Manado dan dipindahkan ke
Makassar sampai beliau wafat tanggal 8 januari 1855. Perang ini juga
mengakibatkan banyak korban tewas dari pihak Belanda maupun pribumi.
B. Saran
Perang melawan Pemerintahan colonial Hindia-Belanda memang susah
tetapi semanggat juang rakyat dan para pahlawan perang kita tidak padam.
Sebagai pelajar banyak nilai-nilai yang dapat kita teladani, misalnya
semangat cinta tanah air. Rela berkorban, kebersamaan dan pantang
menyerah, sehingga dapat memotovasi kita untuk bekerja keras dan giat
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
https://jagad.id/biografi-tuanku-imam-bonjol/
https://news.detik.com/berita/d-4789216/perang-padri-sejarah-hingga-kronologi-
pertempuran