Anda di halaman 1dari 23

DESKRIPSI KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI ISLAM PASCA

RUNTUHNYA TURKI UTSMANI

Karya tulis ini untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Kelulusan Santri Kelas XII

Oleh :

Kelompok 11 (sebelas)

Pembimbing : Farhan Azizi, S.Pd

MADRASAH ALIYAH ATTAQWA PUSAT PUTRA

PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA

2020
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
DIPERSYARATKAN UNTUK MENYELESAIKAN KARYA TULIS
Pembimbing Koordinator Karya Tulis

Farhan Azizi, S.Pd. Muhammad Ihsan, S.Pd.


Tanggal : Tanggal :

Mengetahui,
Kepala Madrasah
MA.Attaqwa Pusat Putra

H.Iman Fadlurrohman, Lc. MA.


NIP :....................................
Tanggal :....................................

Kelompok : 11 (sebelas)
Pembimbing : Farhan Azizi, S.Pd.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga karya tulis yang berjudul “Deskripsi Keadaan Sosial dan Ekonomi
Islam Pasca Runtuhnya Turki Ustmani.” Dapat diselesaikan dengan baik.

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan santri Madrasah
Aliyah Attaqwa Pusat Putra kelas XII. Dalam proses penulisan karya tulis ini,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak KH. Nurul Anwar, Lc selaku Pimpinan Umum Pondok Pesantren


Attaqwa Putra atas nasihat-nasihatnya.
2. Bapak Ust.H.Iman Fadlurrohman,LC.MA, selaku kepala Madrasah Aliyah
Attaqwa Pusat Putra, atas kesempatan dan pelajaran-pelajaran istimewa
selama penulis bersekolah
3. Bapak Ust.Farhan Azizi, S.Pd., selaku pembimbing yang dengan tulus
ikhlas dan sabar bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan
perhatian yang tinggi dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam
peyusunan karya tulis ini.
4. Bapak Ust. Mirwan Nijan, M.Pd., Bapak Ust.H. Khoirul Anwar Ahmad,
Lc., Bapak Ust. M.Irfan, S.Pd.I, Bapak Ust. Ahmad Ghozi, S.Psi., Ust.
Muhammad Ihsan, S.Pd., selaku para Wali Kelas XII atas bantuan,
dorongan, dukungan, dan motivasinya.
5. Kedua Orang Tua kami, atas didikan ,dukungan, dan do’a yang selalu
diberikan hingga saat ini.

Kepada semua pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung, Semoga
Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang
telah diberikan kepada penulis dan semoga penulisan karya tulis ini bermanfaat
bagi penulis dan semua pihak yang berkepentingan.

Bekasi,1 Januari 2020

Penulis

i
ii

PROFIL PENULIS

A. Data Pribadi
Nama : Muhammad Dimas Geraldy
Kelompok : 11 (sebelas)
Kelas : XII Mais +
Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 19 Januari 2002
Alamat : Jl. Dukuh Zamrud Utara, Blok S5No.6
RT 03 RW 11, Bekasi Timur
Telpon : 081286969747
Email : geraldimas64@gmail.com
Anak Ke : 2 dari 2 bersaudara
Orang Tua : Ayah : Reynaldi Yursal
Ibu : Solimah
B. Riwayat Pendidikan
RA/TK : TK Pertiwi Tahun 2007 - 2008
MI/SD : SDN Padurenan VI Tahun 2013 - 2014
MTs/SMP : MTsN 03 Bekasi Tahun
C. Organisasi
1. Ketua Bidang Ke-Agamaan Osis MtsN 03 Bekasi
2. Ketua Majelis Syuro’ Rohis MtsN 03 Bekasi
3. Dewan Perwakilan Kelas PPA
4. Ketua Bagian Bahasa PPA tahun 2019 – 2020
D. Prestasi
1. Juara 2 Pidato Bahasa Inggris Musabaqah PPA
2. Juara 2 Story Telling Musabaqah PPA
3. Juara 3 Pidato Bahasa Inggris Porseni tingkat Kabupaten
4. Juara 2 Pidato Bahasa Inggris Aksioma Kabupaten
5. Juara 3 Lomba Menulis Karya Ilmiah Hadits tingkat Kabupaten
6. Juara 1 Pidato Bahasa Inggris Porseni tingkat Kabupaten
iii

A. Data Pribadi
Nama : Muhammad Aris Andrian
Kelompok : 11 (sebelas)
Kelas : XII Mais 1
Tempat.tanggal lahir : Bekasi, 24 Agustus 2002
Alamat : Kp.Pulo Kendal Kec.Tarumajaya
Telpon : 089618750766
Email : jendralbenk@gmail.com
Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara
Orang Tua : Ayah : Rohadi Dinata
Ibu : Suryanih
B. Riwayat Pendidikan
MI/SD : MI. Attaqwa 42
MTS/SMP : Nurul Qolbi
C. Organisasi
1. Anggota PPA 2017 – 2018
2. Panitia HUT RI 2018
3. Anggota Komisi Pelno 2018
4. Dst.
iv
v
vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... .. i

PROFIL PENULIS........................................................................................... .... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................... ......... .... vi

BAB I : PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG..........................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH..................................................................... 1
3. TUJUAN............................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Dinasti Turki Utsmani.....................................................................3


B. Kondisi Ekonomi.............................................................................4
C. Kondisi Sosial……………………………………………………..5
D. Penyebab Runtuhnya Turki Utsmani……………………………...5
E. Kondisi Sosial Pasca Runtuhnya Turki Utsmani………………….8
F. Kondisi Ekonomi Pasca Runtuhnya Turki Utsmani……………..11

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN...................................................................................13
B. PENUTUP...........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dinasti Turki Utsmani berkuasa pada tahun 699 H hingga 1337 H
dan menguasai sebagian besar wilayah di belahan dunia. Dapat diketahui
bahwa daerah kekuasaannya antara lain meliputi; Irak, Belgaro, Kepulauan
Rhodes, Tunisia, Yaman, Afrika Utara, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia
Kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hungaria, Rumania dan
masih banyak daerah lainnya. Dengan banyaknya daerah kekuasaan
tersebut Dinasti Turki Utsmani menguasai banyak jalur perdagangan
dunia. Selain itu, Turki Utsmani juga memiliki kekuatan militer yang
sangat kuat, dibuktikan dengan daerah kekuasaannya yang telah
disebutkan sebelumnya. Secara politik, Turki Utsmani adalah sebuah
dinasti yang menerapkan sistem khilafah Islam. Dengan menerapkan
kekhilafahan sebagai sistem pemerintahan, Turki Utsmani cukup berhasil
mencapai kejayaan secara ekonomi dan sosial. Bagaimanapun, pada
makalah ini pembahasan tidak berfokus kepada kekhalifahan ataupun
kejayaan Turki Utsmani, akan tetapi membahas mengenai dampak atau
pengaruh runtuhnya Turki Utsmani terhadap perekonomian dan sosial
Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang runtuhnya Dinasti Turki Utsmani ?
2. Bagaimana pengaruh keruntuhan Dinasti Turki Utsmani terhadap
perekonomian Islam di Turki?
3. Bagaimana pengaruh keruntuhan Dinasti Turki Utsmani terhadap
kehidupan sosial Islam di Turki?
C. Tujuan
1. Mengetahui faktor-faktor penyebab keruntuhan Dinasti Turki Utsmani
2. Mengetahui pengaruh keruntuhan Dinasti Turki Utsmani terhadap
ekonomi Islam di Turki

1
2

3. Mengetahui pengaruh keruntuhan Dinasti Turki Utsmani terhadap


kehidupan sosial Islam di Turki
BAB II

PEMBAHASAN

A. DINASTI TURKI UTSMANI ( 699 H – 1337 H )

Dinasti Turki Utsmani berdiri pada tahun 699 H, dan runtuh pada
tahun 1337 H. Meski Dinasti Utsmani tidak mencakup seluruh negeri Islam,
namun sebagian besar negeri Islam berada di bawah kendali kekuasaannya.
Ia menjadi pusat perhatian kaum muslim karena posisinya sebagai pusat
kekhilafahan dan status penguasanya sebagai khalifah umat islam. Selain itu,
kapasitasnya sebagai salah satu kekuatan di dunia kala itu, malah yang
paling besar.

Bagi umat islam di seluruh dunia, Turki adalah bagian penting dari
potongan sejarah gemilang peradaban islam. Di sana, telah tercatat prestasi
besar bahwa islam pernah menjadi pusat kekuasaan dunia yang tidak
terkalahkan selama hampir 500 tahun. Turki Utsmani sangat disegani oleh
Eropa.1 Jatuhnya kota Konstatinopel pada tahun 1453, yang kemudian
beralih nama menjadi Istanbul, adalah saksi sejarah akan kebesaran Dinasti
Turki Utsmani yang sampai kini masih menyisakan luka bagi masyarakat
Eropa.2
Kaum Utsmani gigih memerangi Eropa. Bahkan, dikatakan, mereka
memerangi Eropa dari empat arah utama di satu waktu sekaligus. Dari barat,
mereka menggempur kerajaan Austria dan Spanyol di Maghribi, dari selatan,
mereka menantang bangsa portugal di Jazirah Arab, dari utara, mereka
menekan Rusia supaya mengurangi serangannya atas bangsa Tartar dan
Mongol-Islam, lalu, dari timur mereka memerangi kelompok-kelompok
muslim yang bersekutu dengan pasukan salib.3

1
M.Sya’roni Rofii, Islam Di Langit Turki (Yogyakarta: IRCiSoD 2019), hlm 25.
2
Ibid.
3
Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A.Saleh, Buku Pintar Sejarah Islam (Jakarta: Zaman 2014)
hlm.808.

3
4

Bangsa Eropa sengaja menghadirkan konsep nasionalisme untuk


memecah belah umat islam. Tujuan lainnya, iklim Eropa bisa terbentuk dan
satu per satu negeri Islam bisa dengan mudah jatuh ke tangan Eropa. Akibat
sukses besar Eropa dalam memecah belah umat Islam dan memasukkan
mereka ke jurang keterbelakangan, perhatian banyak muslim tertuju kepada
Eropa sebagai model kemajuan dan kegemilangan.4 Eropa menjadi tujuan
utama bagi kalangan pelajar muslim yang tidak banyak mengetahui agama
mereka. Setelah itu, mereka mentransfer semua kesesatan yang mereka
pelajari di Eropa, juga menulis kurikulum-kurikulum pendidikan dan sejarah
yang ditekankan kepada mereka oleh musuh-musuh islam.5 Akibatnya,
banyak muslim yang dikuasai pemikiran bahwa Dinasti Utsmani
bertanggung jawab penuh atas kemunduran dan keterbelakangan yang
mereka alami saat ini, dan bahwa satu-satu nya cara bagi umat Islam untuk
dapat bangkit adalah bertaklid6 buta kepada Eropa supaya umat bisa
mencapai kemajuan dan kejayaan. Mereka lupa, mereka takkan bisa berdiri
tegak dimuka bumi kecuali dengan memegang teguh agama.7

B. KONDISI EKONOMI

Keadaan Ekonomi Kesultanan Turki Utsmani sama majunya dengan


keamajuan yang dialami di bidang politik dan militer. Daerah kekuasaan
yang luas memungkinkan Kesultanan Turki Usmani untuk membangun
perekonomian yang kuat dan maju. Pada masa puncak kemajuannya, semua
daerah dan kota penting yang menjadi pusat perdagangan dan perekonomian
jatuh ke tangannya.8

4
Ibid.
5
Pelajajaran sosiologi yang dapat diambil ialah perubahan/penyimpangan sosial sangat
dipengaruhi agen-agen sosialisasi. Salah satunya sekolah, yang berperan penting dalam
pembentukan karakter dan pemikiran seseorang.
6
Bertaklid : Mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui sumber atau alasannya.
7
Ibid., hlm.809
8
Kemajuan ekonomi juga dipengaruhi oleh faktor tanah dan kekayaan alam. Dengan luasnya
daerah kekuasaan Dinasti Turki Utsmani, banyak pula kekayaan alam yang mereka punya.
5

Daerah-daerah yang ditaklukkan dari segi ekonomi merupakan


masukan bagi sumber ekonomi kesultanan. Hal ini dikarenakan dalam setiap
keberhasilan kesultanan mendapatkan rampasan perang, jizyah, dan pajak
sesudahnya. Begitu pula dengan dikuasai kota-kota dagang dengan jalur-
jalur perdagangan di laut dan di darat memungkinkan pula kesultanan
memacu kemajuan ekonominya melalui perdagangan.9

C. KONDISI SOSIAL

Kesultanan Turki Utsmaniyah sebagaimana kesultanan Romawi dan


kekhalifahan Abbasiyah yang berkembang sebelumnya, pada umumnya
menekankan aspek militer dan mengembangkan prinsip dinasti dalam
organisasinya. Tujuan utamanya tidak jauh dari kesejahteraan warga
negaranya, yang diwakili oleh sosok Khalifah-Sultan. Warga negaranya
terdiri atas berbagai suku bangsa yang berbeda dengan Arab, Suriah, Irak,
Mesir, Berber, Kurdi, Armenia, Slavia, Yunani, dan Albania dengan
berbagai macam keyakinan, bahasa, dan cara hidup, semuanya berhimpun di
bawah kekuasaan Utsmani.10

D. PENYEBAB RUNTUHNYA TURKI UTSMANI


Runtuhnya Utsmani mengalami kemunduran karena banyaknya
pemberontakan yang dilakukan oleh daerah-daerah kekuasaannya setelah
Sultan Al-Qanuni wafat. Selain banyaknya pemberontakan yang terjadi,
banyak faktor yang menyebabkan Kerajaan Utsmani itu kemunduran, di
antaranya adalah:
A. Faktor Internal
1. Wilayah Kekuasaan yang Sangat Luas

9
Dikutip dari Jurnal : Kondisi Kesultanan Turki Utsmaniyah Sebelum Kepemimpinan Sultan
Sulaiman Al-Qanuni,Bab III,hlm.35
10
Ibid.,hlm.31. Dalam ilmu sosiologi, kependudukan Dinasti Utsmani ialah Heterogen yaitu
masyarakat dengan identitas ras, etnis, agama, dan budaya yang beragam.
6

Administrasi pemerintahan bagi suatu negara yang amat luas


wilayahnya, sangatlah rumit dan kompleks sementara administrasi
pemerintahan Kerajaan Utsmani tidak beres. Di pihak lain, para
penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas,
sehingga mereka terlibat perang terus menerus dengan berbagai bangsa.
Hal ini tentu menyedot banyak potensi yang seharusnya dapat digunakan
untuk membangun negara.11
2. Heterogenitas Penduduk
Sebagai kerajaan besar, Turki Utsmani menguasai wilayah yang amat
luas. Wilayah yang luas itu ditinggali oleh penduduk yang beragam, baik
dari segi agama, ras, etnis, maupun adat istadat. Untuk mengatur
penduduk yang beragam dan tersebar wilayah yang luas itu,diperlukan
suatu organisasi pemerintahan yang teratur.Tanpa didukung oleh
administrasi yang baik, kerajaan Usmani hanya akan menanggung beban
yang berat akibat heterogenitas tersebut. Perbedaan bangsa dan agama
acap kali melatarbelakangi terjadinya pemberontakan dan peperangan.12
3. Kelemahan Para Penguasa
Sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, Kerajaan Utsmani diperintah oleh
sultan-sultan yang lemah, baik dalam kepribadian terutama dalam
kepemimpinannya. Akibatnya, pemerintahan menjadi kacau. Kekacauan
itu tidak pernah dapat diatasi secara sempurna, bahkan semakin lama
menjadi semakin parah.13
4. Budaya Pungli
Pungli merupakan perbuatan yang sudah umum terjadi dalam Kerajaan
Utsmani. Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus
“dibayar” dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan
jabatan tersebut. Berjangkitnya budaya pungli ini mengakibatkan

11
Dr. Badri Yatim,M.A., Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pers 1993) hlm.167.
12
Ibid.
13
Ibid.,hlm.168
7

dekandensi14 moral kian merajalela yang membuat pejabat semakin


rapuh.15
5. Merosotnya Ekonomi
Akibat perang yang tak pernah berhenti, perekonomian negara merosot.
Pendapatan berkurang, sementara belanja negara sangat besar termasuk
untuk biaya perang.16
B. Faktor Eksternal
1. Timbulnya gerakan nasionalisme yang membuat bangsa-bangsa yang
tunduk pada kerajaan Turki Utsmani yang berkuasa mulai menyadari
kelemahan kekuasaan tersebut. Sehingga, dimulailah usaha-usaha
untuk melepaskan diri dari pemerintahan Turki Utsmani.17
2. Terjadinya kemajuan teknologi Barat, khususnya dalam bidang
persenjataan. Dimana sistem kemiliteran bangsa barat selangkah lebih
maju dibandingkan dengan kerajaan Turki Utsmani. Oleh karena itu,
saat terjadi kontak senjata maupun peperangan yang terjadi
belakangan, tentara Turki selalu mengalami kekalahan. Terlebih Turki
Utsmani sangat tidak mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan.18
3. Pengaruh kehidupan barat yang masuk ke istana. Penyimpangan
orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan wilayah
sehingga membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan
dengan berdasar Islam. Turki Utsmani ini mulai tergerak ingin
merubah hidupnya menjadi yang lebih baik dan muncul paham
kapitalisme individual.19
4. Kekalahan pada Perang Dunia I.
Dinasti Turki Utsmani masuk dalam perang besar pada November
1914, dan beraliansi dengan Jerman untuk melawan tentara sekutu

14
Dekadensi : penurunan/pemerosotan
15
Ibid.
16
Ibid.
17
Sri Mulyati, “Transformasi Budaya Dari Khilafah Turki Utsmani Menuju Republik Turki
Modern (1830-1950)”, Jurnal CMES VolumeVII Nomor 1, Edisi Januari – Juni 2014,hlm.7.
18
Ibid. Disini dibuktikan, kemajuan iptek sangat berpengaruh dengan kemajuan suatu negara
19
Ibid.
8

khususnya Rusia. Sejarah kemudian mencatat, keputusan inilah yang


membuat Dinasti Turki Utsmani menuju kehancuran. Turki Utsmani
tak kuasa menerima demi kekalahan bersama Jerman.

E. KONDISI SOSIAL PASCA RUNTUHNYA TURKI UTSMANI


Pasca kekalahannya pada Perang Dunia I, terjadi perjanjian antara
Inggris dan Turki, tepatnya pada tanggal 21 November 1923 yang
dinamakan konferensi Lausanne.20 Konferensi ini dihadiri tokoh-tokoh
pemerintahan di Ankara dan menghasilkan Persyaratan Curzon yang
diprakasai Inggris. Keempat butir Persyaratan Curzon tersebut adalah:
1. Turki harus menghapus sistem khilafah.
2. Turki harus memutus segala sesuatu yang menyangkut Islam.
3. Semua pendukung khilafah dan lslam harus diusir dari Turki.
4. Konstitusi modern menggantikan konstitusi kuno Turki yang
berasaskan Al-Qur’an dan Hadits.21

Terkait Persyaratan Curzon, pada tanggal 3 Maret 1924 Kamal Pasha


mengumumkan pemecatan Khalifah, pembubaran Khalifah, mengusir
Khalifah ke luar negeri, dan menjauhkan Islam dari negara. Inilah titik
klimaks revolusi sekuler yang dilakukan oleh Kemal Ataturk. Walhasil,
sejak itu hingga kini, umat Islam tidak lagi memiliki kekhilafahan Islam;
suatu keadaan yang belum pernah terjadi selama lebih dari 13 abad sejak
masa Khulafaur Rasyidin.22

Setelah runtuhnya kekhilafahan, Umat Islam dipecah-belah menjadi


negara-negara kerdil berdasarkan konsep nasionalisme dan patriotisme
mengikuti letak geografis yang berbeda-beda, yang sebagian besarnya
berada dibawah kekuasaan musuh-musuhnya kafir. Inggris, Rusia,
Perancis,Italia, dan Belanda. Di setiap negara boneka tersebut, kaum musuh-

20
Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A.Saleh, Op.Cit.,hlm.936
21
Ibid.
22
Miftahul Jannah, “Runtuhnya Khilafah Turki Utsmani 3 Maret 1924, MASA: Journal of History
Vol. 1,No. 1,Juni 2019, hlm.72
9

musuh Turki telah merekayasa dan mengangkat para penguasa—kalangan


penduduk pribuminya—yang bersedia tunduk kepada mereka, untuk menaati
intuksi-intruksi mereka tersebut dan menjaga stabilitas negerinya dengan

cara menindas dan menyiksa rakyatnya secara kejam tanpa


perikemanusiaan.23

Kelompok sekuler segera mengganti undang-undang dan peraturan


Islam yang diterapkan di negeri-negeri Islam dengan undang-undang dan
peraturan kafir milik mereka.24 Seperti:

1. Pembatasan dan Penghilang Aliran-aliran Islam di Turki

Wilayah Turki sendiri banyak memiliki aliran Islam yang berkembang


pesat. Diantaranya yaitu Naqsabandiyah, Maulawiyah, Malammiyah,
Bektasyiyah, dan Qadiriah. Aliran-aliran ini tidak hanya berpengaruh kuat
terhadap masyarakat, tetapi banyak sultan yang mengikuti para syeikh-
syeikh mereka. Tahun 1925 telah ditetapkan undang-undang baru mengenai
pembubaran aliran-aliran tersebut. Undang-undang yang dimaksud ialah
Pasal 75 Konstitusi Negara Turki. Pelaksanaan dari isi undang-undang
tersebut diwujudkan dengan ditutupnya pusat-pusat kegiatan keagamaan,
melarang upacara-upacara keagamaan dan semua aktifitas-aktifitas yang
dilakukan aliran dalam Islam tersebut. Semua aliran Islam tersebut
dihapuskan oleh Mustafa Kamal Ataturk pada tahun 1925.25

2. Pergantian Bahasa Arab dengan Bahasa Turki dalam Peribadatan

Mustafa Kemal Ataturk berpendapat bahwa perlunya menasionalisasi


bahasa Turki yang murni walaupun harus mengorbankan bahasa dalam
peribadatan. Perubahan bahasa dalam peribadatan akhirnya dilakukan oleh
Kemal dengan mengganti bahasa dalam shalat dengan bahasa Turki pada
tahun 1928. Selain kebijakan perubahan bahasa dalam sholat, tata cara dalam

23
Ibid.
24
Ibid.
25
Sri Mulyati,Op.Cit,hlm.10
10

sholat pun mengalami perubahan. Transformasi bahasa yang dilakukan tidak


hanya pada peribadatan saja.Namun, berlaku juga pada Al-Qur’an. Secara
berkelanjutan, perubahan tersebut tidak hanya ada dalam sholat dan Al-
Qur’an saja. Tetapi adzan pun berganti bahasa dari bahasa Arab menjadi
bahasa Turki.26

3. Perubahan Masjid seperti Gereja


Fungsi dan cara peribatan di masjid mulai mengalami suatu perubahan
ketika muncul komite yang dibentuk oleh komite yang dibuat oleh Fakultas
Teologi Universitas Istanbul di bawah professor Mehmed Fuad Koprulu
melakukan transformasi bagi masjid-masjid yang ada di Turki pada Juni
1928.27
4. Penghapusan Agama dalam Hukum Konstitusi
Pada awal berdirinya Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk tetap
mempertahankan Islam sebagai agama resmi. Sesuai konstitusi negara pasal
2 Konstitusi 24 yang berbunyi: “Agama negara Turki adalah Islam, bahasa
resminya adalah bahasa Turki, ibu kotanya adalah Ankara”
Stigma yang sudah melekat tersebut harus berakhir. Hal itu berawal
dari keputusan Dewan Nasional Agung pada tanggal 3 Maret 1924 yang
telah menyetujui 3 buah undang-undang. Pertama, adalah penghapusan
kekhalifahan, menurunkan khalifah dan mengasingkannya bersama
keluarganya. Kedua, yaitu menghapuskan Kementrian Syariah dan Awqaf.
Ketiga, yaitu menyatukan sistem dibawah kementrian Pendidikan. Akhirnya,
pada 10 April 1928 dilaksanakan amandemen yang memutuskan bahwa
pasal 2 dalam konstitusi negara mengenai agama Islam dihilangkan.
Sehingga pasal 2 tersebut berbunyi: “Bahsa resmi negara Turki adalah bahsa
Turki dan ibu kotanya adalah Ankara”.28
5. Pergantian Hukum Syari’ah dengan Hukum Sekuler

26
Ibid.,hlm.11
27
Ibid.
28
Ibid.
11

Mustafa Kemal Ataturk berusaha untuk mengganti hukum dari Barat.


Seperti Swiss, Italia, dan Jerman.Adopsi dari hukum sekuler mulai
dilaksanakan pada tahun 1926, dimana Hukum perdata Swiss diambil untuk
menggantikan hukum Syari’ah.
6. Perubahan Cara Berpakaian sesuai Hukum Konstitusi
Mustafa Kemal Ataturk dan para tokoh nasionalis dalam
pemerintahan berpandangan bangsa Turki tidak hanya harus berfikir rasional
seperti orang Barat. Tetapi harus meniru tata cara berperilaku dan
berpakaian seperti Barat. Keputusan undang-undang pada tanggal 3
Desember 1924 menyebutkan tentang aturan cara berpakaian di Turki.
Keputusan itu menyatakan larangan mengenakan pakaian agama dan
mewajibkan semua pegawai negri sipil untuk mengenakan pakaian dengan
gaya ala Barat. Menyusul pula peraturan pada bulan November 1925 yang
menyatakan bahwa diwajibkan untuk pemakaian topi bagi laki-laki dan bagi
yang memakai fez29 atau trubus merupakan suatu pelanggaran.
Tidak hanya untuk kaum laki-laki saja, Mustafa Kemal Ataturk juga
melarang kaum perempuan dengan anjuran yang menyatakan pelarangan
memakai jilbab dan cadar. Justru penggunaan rok mini dan pakaian wanita
ala Barat menjadi suatu anjuran.

F. KONDISI EKONOMI PASCA RUNTUHNYA TURKI UTSMANI


Setelah runtuhnya Turki Utsmani, harta kekayaan dan potensi alam
milik kaum muslim telah dirampok oleh penjajah kafir, yang telah
mengeksploitasi kekayaan tersebut dengan cara yang sejelek-jeleknya dan
telah menghinakan kaum muslim dengan sehina-hinanya.30
Malapetaka ekonomi setelah runtuhnya khilafah ini, sangat banyak
ragamnya, namun yang menonjol ialah:
1. Penerapan sistem kapitalisme yang ribawi atas umat islam

29
Fez: Topi tradisional Turki
30
Miftahul Jannah, Op.Cit., hlm.72
12

2. Perampokan kekayaan alam milik umat Islam oleh kaum penjajah


yang kafir.
Pertama, Penerapan sistem kapitalisme yang ribawi atas umat Islam.
Kapitalisme adalah nama bagi sistem ekonomi yang ciri utamanya
adalah pemilikan privat atas alat-alat produksi, serta pemanfaatannya dalam
kegiatan produksi dan distribusi untuk memperoleh laba dalam mekanisme
pasar yang kompetitif. Karena sistem ekonomi kapitalisme merupakan
fenomena paling menonjol dalam peradaban Barat, maka istilah kapitalisme
digunakan juga untuk menunjukkan ideologi Barat itu sendiri,sebagai suatu
sistem sosial yang menyeluruh. Secara ideologis, akar kapitalisme adalah
sekulerisme ( pemisahan agama dari kehidupan ). Ketika agama dipisahkan
dari kehidupan, maka lahirlah paham kebebasan (libelarisme/freedom). Dari
paham kebebasan inilah, khususnya kebebasan kepemilikan, lahirlah sistem
ekonomi kapitalisme.31

31
Ibid., hlm.77.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
proses runtuhnya Turki Utsmani ialah disebabkan karena adanya
perubahan sosial terencana yang dilakukan oleh para penjajah kafir yaitu
Inggris yang berkerjasama dengan antek Barat yaitu Mustafa Kemal
Ataturk. Dengan membawa pemikiran-pemikiran sekuler dan nasionalisme
kepada masyarakat Turki Utsmani ditengah kekacauan yang dialami
kepemerintahan Turki Utsmani pada saat itu, yang akhirnya menjadi sebab
keruntuhan Dinasti yang telah berkuasa kurang lebih 500 tahun lamanya.
Runtuhnya Turki Utsmani menyebabkan banyak perubahan, baik
dari segi kepemerintahan, sosial, pemikiran, maupun ekonomi islam yang
sudah tidak lagi menerapkan sistem kekhalifahan. Keruntuhan Dinasti
Turki Utsmani ini, menjadi akhir dari sistem kekhalifahan dalam sejarah
Islam modern.

B. PENUTUP
Dengan penulisan Karya Tulis ini, diharapkan dapat memberikan
pengetahuan mengenai sejarah Islam, serta membuka wawasan kita akan
gejala-gejala, kejadian, maupun peristiwa sosial yang menjadi sebab
keruntuhan Dinasti yang kuat dan besar ini. Untuk diambil hikmah dan
pembelajaran bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

A.Ibrahim, Qasim. 2014. Buku Pintar Sejarah Islam. Jakarta : Zaman

Yatim, Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Rajawali Pers

Rofii, M.Sya’roni. 2019. Islam Di Langit Turki. Yogyakarta : IRCiSoD

Sri Mulyati. 2014.Transformasi Budaya Dari Khilafah Turki Utsmani Menuju


Republik Turki Modern. 7(1):7,10-12.

Miftahul Jannah. 2019. Runtuhnya Turki Utsmani 3 Maret 1924. 1(1):72 dan 77

14
15

Anda mungkin juga menyukai