Anda di halaman 1dari 53

PENGARUH DAYAH LIQAURRAHMAH TERHADAP PEMAHAMAN

KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA LIEUE KECAMATAN


DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

MASLIATI
NIM: 170305034

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRI BANDA ACEH

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2022 M/1443 H
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya :

Nama : Masliati
NIM : 170305034
Jenjang : Strata Satu (S1)
Program Studi : Sosiologi Agama

Menyatakan bahwa Naskah Skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Banda Aceh, 31 Desember 2021


Yang menyatakan

Masliati
NIM. 170305034

ii
SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry


Sebagai Salah Satu Beban Studi Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana (S1) Sosiologi Agama

Diajukan Oleh :

MASLIATI

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat


Prodi Sosiologi Agama
NIM : 170305034

Di setujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Husna Amin, M. Hum Fatimahsyam, SE. M.Si


Nip:196312261994022001 NIDN: 0113127201

iii
Nama : Masliati
Nim : 170305034
Tebal Skripsi : Halaman
Judul Skripsi : Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman
Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar
Kata Kunci : Pengaruh, Dayah, Pemahaman Keagamaan
Pembimbing I : Dr. Husna Amin,M.Hum
Pembimbing II : Fatimahsyam. SE. M.Si

Abstrak

Penulisan skripsi ini mendeskripsikan masalah Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap


Pemahaman Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar Pemahaman dan Agama adalah dua hal yang sangat berpengaruh pada masyarakat Desa
Lieue Kecamatan Darussalam. Dimana pemahaman dan agama sebagai wadah keyakinan
masyarakat dalam menentukan sikap keagamaannya. Dalam penelitian memiliki rumusan
masalah Bagaimana Pengaruh Keberadaan Dayah Liqaurrahmah dan Sikap Terhadap
Pemahaman Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pemahaman keberagamaan
masyarakat desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini
menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif deskriptif. Adapun data yang diperolah berupa
data sekunder dan data primer yang mendukung data penelitian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa : Dayah Zawiyah Liqaurrahmah membawa pengaruh besar terhadap
pemahaman keagamaan masyarakat dalam bidang agama, bidang sosial dan bidang pendidikan
Dayah Zawiyah Liqaurrahmah membawa pengaruh besar terhadap pembentukan sikap
keagamaan masyarakat Desa Lieue dan sekitarnya sampai keluar kota dalam menyelesaikan
berbagai masalah kehidupan seperti pembebasan lahan, tanah waqaf, persoalan rumah tangga
dan masyarakat sampai persoalan umat terutama dalam menentukan arah kiblat.
Keyword: Pengaruh, Dayah, Pemahaman Keagamaan

iv
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sang pemilik dan
penguasa seluruh sekalian alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya
dengan memberi petunjuk yaitu Islam sebagai pedoman kehidupan dalam menggapai
kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. Shalawat beriringkan salam tidak lupa penulis sanjung
sajikan ke pangkuan junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabatnya,
karena berkat jasa beliaulah kita dapat merasakan indah dan terang benderangnya kehidupan di
alam ini, yang penuh dengan ilmu pengetahuan di bawah panji agama Allah swt. Alhamdulilah
dengan berkat dan rahmat dan hidayah-nya, skripsi ini dengan judul “Pengaruh Dayah
Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar ”, skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S-1) pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas
Islam Negeri Ar-raniry.

Saya menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat selesai, jika tanpa bimbingan dan
pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak. Disamping itu, hal utama yang sangat berharga
yaitu pengetahuan yang saya peroleh selama saya mengikuti Studi di Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat UIN Ar-Raniry. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini
tepat waktunya
2. Teristimewa untuk orang tua tercinta yaitu Bapak M. Jalil dan Ibu Nurmadiah, yang
dengan susah payah telah melahirkan, mendidik, menjaga dan juga melimpahkan beribu
kasih sayangnya kepada ananda, sehingga ananda dapat menyelesaikannya dan
mengantarkan ananda ke sebuah cita-cita yang ananda impikan. Tidak peduli keringat
membasahi sekujur tubuh di bawah teriknya matahari dengan harapan dan juga do’a agar
dapat memberikan yang terbaik untuk anaknya tercinta.

3. Penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada ibu Dr. Husna Amin, M.Hum Selaku pembimbing I dan Ibu
Fatimahsyam. SE. M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan kontribusi
di mana pada saat-saat kesibukannya sebagai dosen masih menyempatkan dan
meluangkan diri untuk memberikan bimbingan dan juga pengarahan sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditargetkan.
4. Kepada Narasumber yang telah membantu saya dalam penelitian ini, terutama kepada
Ustadz Muhammad Umar (Tgk Jim) selaku pimpinan Dayah Liqaurrahmah yang
merespon dengan sangat baik selama penelitian ini, kepada Ustad Afrizal yang sudah
membantu memberikan data dan info perihal keperluan penelitian dan terimakasih juga
kepada Masyarakat Desa Lieue yang sudah sudi untuk di wawancarai.
v
5. Terimakasih juga saya ucapkan kepada sahabat saya DS, Winda Maslita, Widya Ulfa,
Ema Purnama Sari, Lilis Fitriani, LURSY, yang telah memberikan dukungan penuh
selama ini. Terimakasi kepada seluruh sahabat seperjuangan Prodi Sosiologi Agama
angkatan 2017, serta semua pihak yang telah membantu dan mendoakan saya, namun
tidak mungkin saya sebutkan namanya satu persatu semoga Allah swt membalas segala
jasa baik yang telah diberikan.
6. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me, I wanna
thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having no days off, I wanna
thank me for never quitting, I wanna thank me for just being me at all times.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu segala
kritikan dan saran yang membangun sangat diharapkan dari berbagai pihak. Demikian semoga
skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Banda Aceh, 31 Desember 2021

Masliati

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... iii
ABSTRAK..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Fokus Penelitian ............................................................... 3
C. Rumusan Maslah .............................................................. 4
D. Tujuan dan manfaat .......................................................... 4
E. Definisi Operasional ......................................................... 4
1. Pengaruh ..................................................................... 4
2. Dayah .......................................................................... 5
3. Pemahaman................................................................. 5
4. Agama......................................................................... 5
5. Masyarakat ................................................................. 5

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA TEORI


A. Kajian Pustaka .................................................................. 7
B. Kerangka Teori ................................................................. 8
1. Dimensi Biologis ........................................................ 9
2. Dimensi Intelektual .................................................... 9
3. Dimensi Eksperimental .............................................. 9
4. Dimensi Ritualistik ..................................................... 9
5. Dimensi Konsekuansial .............................................. 10

BAB III METODE PENELITIAN


A. Lokasi Penelitian............................................................... 11
vii
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................ 11
C. Informan Penelitian .......................................................... 11
D. Sumber Data ..................................................................... 12
E. Teknik Pengumpulan Data. .............................................. 12
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................. 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
1. Profil Sejarah Desa lieue Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar ........................... 15
2. Sejarah Berdirinya Dayah Liqaurrahmah Desa
Lieue Kecamatan Darussalam Kab. Aceh Besar ........ 16
3. Visi dan Misi Dayah Liqaurrahmah Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar ........................... 17
4. Tujuan Pendidikan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah .... 18
5. Letak Geografis .......................................................... 18
6. Keadaan Pengurus Ustadz dan Santri ......................... 19
B. Bagaimana pengaruh keberadaan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah Terhadap
Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar .......................................... ...... 21
C. Pengaruh Dayah Zawiyah Liqaurrahmah terhadap pembentukan sikap
keagamaan masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar .......................................................................... .. 29

BAB V PENUTUP
B. Kesimpulan ....................................................................... 32
C. Saran ................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 34


LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. 41

viii
DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 : Jumlah Teungku Dayah Zawiyah Liqaurrahman Desa


Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar ........................................................................................ 19

TABEL 4.2 : Jumlah Santri Dayah Liqaurrahamah Desa Lieue Kecamatan


Darul Imarah Kabupataen Aceh Besar..................................... 20

TABEL 4.3 : Sarana Prasana Dayah Liqaurrahmah ...................................... 21

ix
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 : JUDUL GAMBAR .............................................................. 16

x
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Data Informan .................................................................... 36


LAMPIRAN 2 : Pedoman Dokumentasi ........................................................ 37
LAMPIRAN 3 : Dokumentasi Penelitian....................................................... 38
LAMPIRAN 4 :Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 41

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesantren dan dayah merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Aceh yang telah lama
berkiprah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM).1 Pada permulaannya kegiatan
belajar-mengajar ini hanya berlangsung di rangkang-rangkang, dengan pelajaran utamanya
terfokus pada pelajaran agama dan mengajarkan kitab-kitab Arab tertentu, yang telah di tetapkan
oleh pimpinan. Perumpamaan sebagai lembaga pendidikan, pesantren dan dayah setara dengan
Madrasah Aliyah (MA) atau sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), sedangkan untuk kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di Meunasah, setingkat dengan Tsanawiyah atau sekolah
lanjutan pertama pada kebanyakan menggunakan kitab rujukan berbahasa melayu seperti kitab
fikih, usuluddin dan lainnya.

Sekarang sudah terdapat ribuan lembaga dan yayasan pesantren dan dayah, khususnya di
Aceh. Keberadaan pesantren dan dayah sebagai lembaga ke-Islaman sangat kental dan memiliki
nilai-nilai strategis dalam pengembangan masyarakat Indonesia khususnya di Aceh. Berdasarkan
realitas tersebut, pesantren dan dayah sampai saat ini memiliki pengaruh cukup kuat hampir di
seluruh kehidupan masyarakat muslim, khususnya di pedesaan. Secara eksistensial, dayah
merupakan institusi keagamaan yang tidak mungkin bisa dilepaskan dari masyarakat, khususnya
masyarakat pedesaan. Hal ini karena pesantren tumbuh dan berkembang dari dan untuk
masyarakat dengan memposisikan diri sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat
dalam pengertiannya yang transformatif.2

Sebagian besar pesantren dan dayah tersebar di wilayah pedesaan. Hal tersebut menjadikan
lembaga ini memiliki posisi yang strategis dalam mengemban peran pengembangan pendidikan
maupun sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Terlebih lagi dewasa ini, dayah telah
mengalami berbagai perubahan dan pengembangan internal yang memungkinkan besarnya
peluang dayah untuk berperan sebagai agen pembangunan dalam rangka menjembatani dan
memecahkan persoalan sosial ekonomi masyarakat pedesaan.

Selanjutnya dalam realitas hubungan sosial, pesantren dan dayah senantiasa menjadi kekuatan
yang amat penting yaitu sebagai pilar sosial yang berbasis nilai keagamaan. Nilai keagamaan ini
menjadi basis kedekatan pesantren dan dayah dengan masyarakat. Hubungan kedekatan dayah
dan masyarakat dibangun melalui kerekatan psikologis dan ideologis. Disebut kerekatan
psikologis karena dayah lahir dari ”relung-relung psikologis” masyarakat pedesaan yang religius,
disebut ideologis, karena dayah juga menjadi benteng perlawanan dari sebuah keyakinan
masyarakat yang prinsipil yaitu agama. Hal ini bisa terjadi karena dayah lahir dari harapan dan
cita cita masyarakat Islam yang rindu akan tatanan kehidupan sosial berbasis nilai keagamaan.
Dan cita-cita ini dimotori oleh kharismatik Ulama-ulama yang turut memimpin cita-cita tersebut,
sampai kemudian berumur panjang.
1
Departemen Agama RI, Profil Pondok Pesantren Mu’adalah, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan
dan Pondok Pesantren, 2004), hlm. 7.
2
Abd A’la, Pembaruan Pesantren (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, 2006), hlm. 2.

1
Adapun kehadiran pesantren dan dayah di tengah-tengah masyarakat ikut memberikan
macam-macam corak dalam masyarakat sekitarnya, karena pada awal berdirinya dayah telah
didukung masyarakat, sehingga perubahan yang terjadi di masyarakat pun akan melibatkan
keberadaan pesantren dan dayah. Pendidikan Islam yang diterapkan di dayah harus mampu
menyikapi mengatasi perubahan sosial dan ragam budaya yang ada di masyarakat. Pendidikan
Islam yang bersumber dari Al-Quran, seyogyanya mampu melahirkan manusia yang tangguh
dalam menjaga serta membela agama mereka atas nama kebenaran agama mereka dunia dan
akhirat.

Dayah lahir dari kesadaran nilai masyarakat yang diwujudkan dalam lembaga pendidikan
berbasis nilai agama. Kekuatan basis masyarakat inilah yang menjadi daya dorong kehadiran
lembaga ini. Keberadaan dayah tidak terlepas dari pandangan positif masyarakat tentang
lembaga pendidikan Islam tersebut dan peran-peran yang ditampilkannya. Terlebih lagi, dayah
yang dimaksud adalah dayah yang berada di pedesaan. Mengenai pandangan positif masyarakat
terhadap dayah, selama ini yang dijadikan acuan adalah bahwa lembaga pendidikan yang
berbasis ajaran Islam, pada kelanjutannya dipahami sebagai tempat yang paling efektif untuk
menciptakan kehidupan Islami.

Pandangan positif masyarakat terhadap dayah sebagaimana tersebut di atas, menunjukkan


bahwa masyarakat memandang dayah dari sudut pandang fungsi pedagogisnya, yaitu
menyiapkan generasi muda agar mempunyai dua kompetensi sekaligus, iman dan takwa (imtak),
Oleh karena itu, seiring dengan pandangan (dan tentunya harapan) masyarakat terhadap dayah,
maka mau tidak mau dayah harus benar-benar menyiapkan segala sesuatunya agar peserta didik
mempunyai bekal imtak.

Figur Kyai, Santri dan seluruh perangkat fisiknya yang menandai sebuah pesantren senantiasa
dikelilingi oleh kultur keagamaan. Kultur tersebut mengatur prilaku seseorang serta membentuk
pola hubungan antara warga bahkan hubungan antara satu masyarakat dengan masyarakat
lainnya. Dengan kata lain pesantren dan figur Kyai, santri dan seluruh perangkatnya berdiri
sebagai jawaban terhadap panggilan keagamaan dan kebutuhan akan pengayoman secara pelan-
pelan pesantren berupaya mengubah dan mengembangkan cara hidup masyarakat disekitarnya.

Adapun Salah satu Dayah yang memiliki nilai sejarah sangat kuat yaitu Dayah Liqaurrahmah.
Yayasan atau pondok pesantren ini dipimpin oleh Tgk. Muhamad Umar yang beralamat di Desa
Lieue, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Tgk Muhammad Umar juga terkenal
dengan panggilan Tgk. Jim merupakan alumni dari pesantren Raudhatul Ma'arif, Desa Cot
Trueng, Kab. Aceh Utara dibawah pimpinan Tgk Muhammad Amin juga merupakan sesosok
ulama termasyhur di Aceh saat ini. Dayah Liqaurrahmah didirikan sudah sejak tahun 2004 silam
sebelum terjadinya musibah Tsunami di Aceh. Dayah ini terletak di tengah perkampungan
masyarakat dengan harapan supaya mayarakat setempat bisa lebih maksimal belajar ilmu agama
dengan akses yang tidak jauh. Pembelajaran di Dayah ini menggunakan sistem mondok, yaitu
bagi semua santri diwajibkan tinggal di pesantren. Seiring berjalannya waktu, dayah ini semakin
berkembang dan dikenal lebih luas oleh masyarakat. Tak hanya dari kampung tetangga bahkan
dari pusat Kota Banda Aceh sekalipun sudah sangat familiar dengan dayah ini.

2
Selain untuk para santri, Dayah Liqaurrahmah juga membuka pengajian bersifat umum yang
terbuka bagi masyarakat luas. Umumnya yang menghadiri pengajian umum ini berasal dari
masyarakat lokal dan mahasiswa, baik dari Unsyiah, UIN Ar-Raniry, UNMUHA, USM, Unaya,
maupun universitas-universitas lain di Banda Aceh dan Aceh Besar. Dayah Liqaurrahmah juga
memiliki Taman Pendidikan Al-Qur’an yang sangat bermanfaat bagi perkembangan islam anak-
anak didesa dan sekitaran desa. Selain itu dayah Liqaurrahman dibawah kepemimpinan tengku
Jim sering mengadakan Training Tauhid dan Training Shalat. Hal ini menyebabkan antusian
warga dan masyarakat dalam menuntut ilmu di dayah tersebut.

Awal berdirinya, dayah ini telah memberikan macam-macam corak dan juga manfaat yang
sangat banyak kepada masyarakat, terkhusus kepada masyarakat setempat yang merasakan
dampak langsung keberadaan Dayah Liqaurrahmah masyarakat yang tinggal di dekat wilayah
dayah merasa sangat terbantu oleh kehadiran dayah tersebut, di samping bermanfaat dalam ranah
keagamaan seperti khutbah, ceramah, tilawah, qasidah dan lain sebagainya, juga bermanfaat
dalam ranah sosial seperti gotong rayang dan kerja bakti bersama dengan masyarakat setempat.

Ada sebagian masyarakat yang memandang dayah identik dengan lembaga pendidikan second
class, tidak maju, kumuh, dan citra negatif lain masih sering menempel di Dayah. Rendahnya
animo masyarakat menengah atas (upper midle class) untuk mengantarkan anaknya ke Dayah,
dilihat dari perspektif fungsional, sebuah teori yang berpandangan bahwa masyarakat merupakan
kesatuan sistem yang saling bergantung dan berhubungan, mengindikasikan dua hal yang saling
berkorelasi; pertama, terkait dengan problem internal kelembagaan., dan kedua, terkait dengan
parental choice of education (pilihan orang tua tentang pendidikan).3

Dayah Liqaurrahmah sangat memberikan manfaat kepada masyarakat luas, sehingga para
orang tua tidak segan-segan untuk menitipkan anak-anak mereka di dayah tersebut. Para orang
tua yakin bahwa dengan menitipkan putra-putri mereka di dayah, anak-anak mereka akan
bermanfaat nantinya bagi agama, masyarakat dan negaranya. Akan tetapi walaupun dayah
Liqaurrahmah memberikan manfaat yang luas serta mengalami peningkatan jumlah santri setiap
tahunnya, namun tidak serta merta pesantren tersebut diminati oleh kebanyakan masyarakat
internal kabupaten.

Dari Latar belakang permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang keberadaan dayah Liqaurrahmah, dalam judul: “Pengaruh Dayah
Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar”

B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah pengaruh (peran) keberadaan dayah pengaruh terhadap
(sikap) keagamaan masyarakat dan pengaruh (hubungan) dayah Liqaurrahmah Terhadap
Pemahaman Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar.

3
Mustofa, Ahmad; Ali, Abdullah Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Bandung: Pustaka Setia,1997),
hlm. 151
3
C. Rumusan Masalah
Persoalan utama penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Kehadiran dayah
Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Untuk menjawab persoalan utama penelitian ini,
peneliti membatasi diri dalam beberapa pertanyaan penelitian yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengaruh Keberadaan Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman


Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar?
2. Bagaimana Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pembentukan Sikap Keagamaan
Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar?

D. Tujuan dan Manfaat

Setiap penulisan karya ilmiah pasti adanya tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
halnya penulisan ini dengan mempertimbangkan rumusan masalah diatas, Adapun tujuan
peneliti yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan Pengaruh Keberadaan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah Terhadap


Pemahaman Keagamaan Masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar?
2. Menjelaskan Pengaruh Dayah Zawiyah Liqaurrahmah Terhadap Pembentukan Sikap
Keagamaan Masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar?
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana
pengaruh Dayah Zawiyah Liqaurrahmah terhadap pemahaman keagamaan
masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

2. Manfaat Praktis
a. Untuk menambah wawasan pengaruh Dayah Zawiyah Liqaurrahmah terhadap
pemahaman keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar.
b. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat tentang pentingnya pendidikan di
pesantren/dayah.
c. Sebagai bahan masukan bagi orang tua, ikut serta dalam upaya pembangunan dan
kemajuan pesantren/dayah di gampong-gampong.

E. Definisi Operasional
Untuk memahami maksud atau pengertian dari beberapa istilah dalam penelitian ini,
maka adanya definisi operasional sebagai penjelasan dari istilah terkait judul dan penelitian
ini, adapun istilah yang perlu di jelaskan adalah :
1. Pengaruh
Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu
orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-
4
apa saja yang ada di sekitarnya.4. Pengaruh yang penulis maksud disini, pengaruh dayah
Zawiyah Liqaurahmah terhadap pemahaman Keagamaan masyarakat desa Lieue.
2. Dayah
Dayah adalah satu lembaga pendidikan Islam yang terdapat di daerah istimewa
Aceh. Lembaga pendidikan ini sama seperti lembaga pendidikan pesantren yang ada di
Jawa, baik dari aspek fungsi maupun tujuan dan merupakan suatu tempat yang
dipersiapkan untuk memberikan pendidikan agama mulai dari tingkat dasar sampai ke
tingkat belajar yang tinggi. Sedangkan di Aceh, dayah adalah lembaga pendidikan
lanjutan bagi anak-anak yang sudah menyelesaikan pendidikan dasar di meunasah atau
rangkang atau di rumah-rumah Teungku gampong.5 Jadi dayah penulis maksud di sini
adalah lembaga pendidikam agama Islam yang mendidik para masyarakat dengan
bermacam-macam ilmu pengetahuan agama Islam, seperti fiqh, tauhid, akhlak, tafsir, dan
lain sebagainya. Dayah juga sering disebut salah satu lembaga Islam non formal yang
bertujuan untuk menciptakan kader-kader yang mempunyai iman, taqwa dan akhlak
terpuji serta mewujudkan masyarakat yang bertauhid agar selalu menjunjung tinggi
ajaran Allah Swt dan hadits Nabi Muhammad Saw. Dayah ini terletak di Desa Lieue
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
3. Pemahaman
Pemahaman adalah satu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan
adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima
yaitu alat indera. Namun pada proses tersebut tidak berhenti sampai disitu, pada
umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf
dan proses dilanjutkan merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak lepas
dari proses penginderaan dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului
terjadinya pemahaman.6 Pemahaman yang dimaksud dalam Penelitian ini adalah
pemahaman masyarakat.
4. Agama
Agama Islam adalah usaha sadar untuk membimbing ke arah pembentukan
kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis, supaya hidup sesuai dengan
ajaran Islam, sehingga terjadinya kebahagiaan dunia akhirat. ajaran, memberi contoh,
melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan sosial
yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim. Untuk itu perlu adanya
usaha, kegiatan, cara, alat, dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya.7
5. Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai perkumpulan manusia yang hidup di suatu tempat
turun temurun dan terdiri atas golongan-golongan dan lapisan-lapisan.8 Menurut

4
Hasan alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai
Pustaka, 2005), hlm. 849
5
A. Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang,2005), hlm. 192.
6
Zulfi Mubarok, Perilaku Politik Kiai: Pandangan Kiai Dalam Konspirasi Politik Era Gusdur (Malang :
Uin Maliki Press, 2012), hlm 4
7
Zakiyah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 28
8
Adi Negoro, Kamus Pengetahuan Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 2006), hlm 59.

5
Soerjono Soekanto, masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai suatu kesatuan social dengan batas-batas yang dirumuskan.9 Jadi
masyarakat yang penulis maksud di sini adalah sekumpulan manusia yang hidup di suatu
tempat yang mengalami interaksi sosial dengan sesamanya yang terjadi dalam
masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam.

9
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengatar, (Jakarta: Rajawali Press, 2006), hlm. 23.
6
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA TEORI

A. Kajian Pustaka
Penelitian tentang dayah terhadap pemahaman keagamaan masyarakat peneliti
terdahulu memiliki perspektif yang berbeda-beda. Kajian pustaka ini bertujuan untuk
menjadi bahan perbandingan, masalah yang diangkat sudah di bahas sebelumnya oleh
peneliti terdahulu atau belum dan bisa dijadikan sebagai bahan masukan dalam
permasalahan yang hendak dikaji. Sejauh ini dari beberapa buku bacaan peneliti. Oleh
karena itu untuk memperkuat dalam penelitian yang akan dilakukan Peneliti, maka Peneliti
melakukan penelusuran lainnya untuk digunakan sebagai bahan rujukan penulisan skripsi
ini. Dari penelusuran tersebut Peneliti menemukan karya tulis ilmiah yang secara umum
berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya berjudul : Nur Umi Ruliyana, skripsi tahun
2011 dengan judul : Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Pengaruhnya dalam
Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama Islam Siswa di SMP Negeri 5 Tangerang. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keta’atan siswa dalam menjalankan ajaran agama
islam antara siswa yang paham agama dengan siswa yang kurang faham agama di SMP
Negeri 5 Tanggerang. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah kuantitatif
deskriptif yaitu metode yang menggambarkan dan mendeskripsikan apa yang terjadi sesuai
dengan data yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan pada penelitian ada pengaruh
yang signifikan dengan taraf signifikansi 5 % atau taraf signifikansi 1 % t0 lebih besar dari t
table, sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nihil
(Ho) ditolak. Ini membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat ketaatan
menjalankan ajaran agama Islam antara siswa yang lebih memahami agama dengan siswa
yang kurang memahami agama.10
Indah Kusuma Dewi, tesis tahun 2015 dengan judul : Pengaruh Lingkungan
Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat Terhadap Perilaku Beragama Siswa di MAN
Sekabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015. Adapun tujuan dari Penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap perilaku
beragama siswa di MAN se-Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang mendeskripsikan pengaruh lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat terhadap perilaku beragama siswa di MAN se-Kabupaten
Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi lingkungan keluarga
sebesar 0,885, variabel lingkungan sekolah sebesar 0,802, variabel lingkungan masyarakat
sebesar 0,844, dan variabel perilaku beragama sebesar 0,302. Hal ini berarti >α = 0,05. Dari
dasar pengambilan keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 diterima dan

10
Nur Umi Ruliyana, Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Pengaruhnya dalam Ketaatan
Menjalankan Ajaran Agama Islam Siswa di SMP Negeri 5 Tangerang, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011

7
H1 ditolak. Maka dengan diterimanya hipotesis H0 dapat disimpulkan bahwa data distribusi
dari jawaban instrumen berasal dari sampel yang homogen.11
Muhammad Andi Saputra, skripsi tahun 2019 dengan judul : Peran Pondok
Pesantren Darul Ma’arif Dalam Melestarikan Tradisi Kaum Muslim di Desa Sumbersari
Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah
untuk mengetahui Peran Pondok Pesantren Darul Ma’arif Dalam Melestarikan Tradisi Kaum
muslim di Desa Sumbersari Kec. Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dimana desain penelitian ini mengkaji setiap peristiwa
yang terjadi dan konsep-konsep pemikiran tentang peranan pondok pesantren Darul Ma’arif
dalam melestarikan tradisi kaum muslim. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa adapun
tradisi kaum muslim yang ada disekitar pondok pesantren Darul Ma’arif adalah sebagai
berikut: Yasinan dan Tahlilan, Ziarah kubur, Maulidan, Manaqiban, Marhabanan, Kenduri,
Ruwahan dan Tingkepan. Masyarakat sekitar pondok pesantren Darul Ma’arif pun ikut
mengamalkan tradisi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan yasinan yang dilaksanakan
pada setiap malam jumat disekitar rumah atau di masjid-masjid sekitar tempat tinggal
masyarakat, marhabanan bersama ketika ada tasyakuran kelahiran bayi.12
Muhammad Kamaruddin, Skripsi Tahun 2017 dengan judul : Peran Dayah Tengku
Chik Digla Dalam Pembinaan Karakter Beragama Masyarakat. Adapun tujuan yang ingin
dicapai adalah untuk mengetahui konsepsi karakter beragama ideal dalam pandangan
Teungku Dayah Chik Digla, untuk mengetahui metode pembentukan karakter beragama di
Dayah Teungku Chik Digla, untuk mengetahui respon masyarakat pembinaan karakter
beragama Dayah Teungku Chik Digla. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis
mengunakan jenis penelitian field research dengan pendekatan kualitatif. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa konsepsi karakter beragama ideal dalam pandangan Teungku Dayah
Chik Digla yakni manusia yang mempunyai sifat yang sopan santun dalam berbicara yang
membuat orang lain tersentuh kepadanya, selalu taat kepada Allah Swt, tidak mempunyai
sifat iri hati kepada orang lain, dan selalu tunduk ke bawah pada saat berjalan, selalu
menghargai pendapat orang lain pada saat ia berbicara serta tidak membuat kerusakan di
dunia ini serta tidak terpagaruh terhadap godaan dunia.13

B. Kerangka Teori
Kerangka teori ini merupakan acuan peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikir
dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung permasalahan peneliti.
Dalam penelitian ini mengambil teori dari Glock dan Stark tentang keberagamaan.
Keberagamaan muncul dalam lima dimensi diantaranya dimensi ideologis, intelektual,
eksperiensial, ritualistik, dan konsekuensial. Dua dimensi yang pertama mencakup aspek

11
Indah Kusuma Dewi, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat Terhadap Perilaku
Beragama Siswa di MAN Se Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015, Pascasarjana IAIN Tulungagung,
2015
12
Muhammad Andi Saputra, Peran Pondok Pesantren Darul Ma’arif dalam melestarikan tradisi kaum
muslim didesa sumbersari kec. Sekampung kab. Lampung Timur. Skripsi UIN Lampung. 2019
13
Muhammad Kamaruddin. Peran Dayah Tengku Chik Digla dalam pembinaan karakter Beragama
Masyarakat. Skripsi UIN Banda Aceh 2017
8
kognitif keberagamaan, dua dimensi yang terakhir aspek behavioral keberagamaan dan
dimensi ketiga aspek keberagamaan.14
Robertson15 merinci kelima dimensi tersebut di mana dalam setiap dimensi meliputi
aneka ragam dan unsur-unsur lainnya seperti dalam bentuk keyakinan, praktik, pengalaman,
pengetahuan dan konsekuensi-konsekuensi. Berikut penjelasannya :
1. Dimensi Ideologis
Berkenaan dengan seperangkat kepercayaan yang memberikan “premis
eksistensial” untuk menjelaskan Tuhan, alam, manusia, dan hubungan antara mereka.
Kepercayaan dapat berupa makna yang menjelaskan tujuan Tuhan dan peranan manusia
dalam mencapai tujuan itu (puposive belief). Kepercayaan yang terakhir, dapat berupa
pengetahuan tentang seperangkat tingkah laku baik yang dikehendaki agama.
2. Dimensi Intelektual
Seseorang yang beragama mestinya paling tidak memiliki sejumlah pengetahuan
mengenai dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi tradisi. Dimensi ini mengacu
pada pengetahuan agama yang harus diketahui seseorang tentang ajaran-ajaran
agamanya, seberapa jauh tingkat pemahaman agama para pengikut agama. Dimensi
pengetahuan mengenai suatu keyakinan merupakan hal yang penting sebagai wujud
bahwa manusia adalah mahluk berpikir. Namun demikian dapat saja seseorang memiliki
keyakinan kuat tanpa benar-benar memahami agamanya secara mendalam.
3. Dimensi Eksperimntal
Dimensi eksperiensial merupakan bagian keagamaan yang bersifat efektif, yaitu
keterlibatan emosional dan sentimentil pada pelaksanaan ajaran agama yang merupakan
perasaan keagamaan (religion feeling) sehingga dapat bergerak dalam beberapa tingkat
yakni; konfirmatif (merasakan kehadiran Tuhan menjawab kehendaknya atau
keluhannnya), eskatik (merasakan hubungan yang akrab dan penuh cinta dengan Tuhan),
dan partisipasif (merasa menjadi kawan setia kekasih), atau wali Tuhan-Nya melakukan
karya ilmiah.
4. Dimensi Ritualistik
Dimensi ritualistik yaitu merujuk pada ritualistik / ritus-ritus keagamaan yang
dianjurkan oleh agama dan dilaksanakan para pengikutnya. Dimensi ini terdiri dari dua
kelas penting, yaitu:
a) Ritual
Mengacu pada seperangkat ritus, tindakan keagamaan formal dan praktik suci yang
semua mengharapkan pemeluknya dapat melaksanakan. Ritual merupakan suatu
bentuk drama dan oleh karena itu merefleksikan kegembiraan dari satu ke yang
lainnya. 11 Ritus sebagai bentuk pengabdian langsung kepada Allah SWT. yang telah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW di antaranya : shalat wajib, puasa
Ramadhan, serta ibadah haji.
b) Ketaatan
Salah satu buah dari ritual adalah ketaatan di mana semua agama dikenal mempunyai
perangkat tindakan persembahan yang mesti dilakukan

14
Taufik Abdullah, Metodologi Penelitian Agama, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1989, hlm. 93.
15
Roland Robertson, Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologias, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1995, hlm. 295.
9
5. Dimensi Konsekuensial
Dimensi ini meliputi segala implikasi sosial dari pelaksanaan ajaran agama.
Dimensi ini mengacu kepada identifikasi akibat keyakinan praktik, pengalaman dan
pengetahuan seseorang dari hari ke hari, walaupun agama banyak menggariskan bagaimana
pemeluknya seharusnya berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

Teori-teori diatas relevan dalam menganalisis hasil Penelitian ini, untuk melihat
pemahaman keagamaan perlu diterapkan dimensi-dimensi tersebut, hal ini menjelaskan
bahwa dimensi keberagamaan diasumsikan ke dalam pola hidup dan cara pandang manusia
dalam melaksanakan kebiasan-kebiasaan beragama dan merupakan sebuah refleksi yang
menunjukkan adanya sebuah variasi dan versi yang berbeda atas ajaran yang dianut. Hal ini
merupakan dinamika yang menjadi esensi dalam setiap prilaku beragama dari manusia yang
ditampilkan dalam kehidupan. Dewasa ini, secara menyeluruh pengaruh merupakan hal
yang pasti, yang tidak saja dalam kehidupan sosial, namun dalam praktik keagamaan pun
tidak lepas dari pengaruh itu.

10
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar dan di dalam lingkungan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah. Fokus penelitian diarahkan
pada masyarakat yang memiliki akses terhadap Dayah Liqaurrahmah yang memungkinkan
untuk memperoleh informasi terkait pengaruh keberadaan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah
terhadap pemahaman keagamaan masyarakat, serta dampak dan manfaat apa saja yang dapat
diberikan oleh Dayah Zawiyah Liqaurrahmah kepada masyarakat Desa Lieue Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian ini adalah kajian tentang Pengaruh Dayah Zawiyah Liqaurrahmah
Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar, yang menggunakan pendekatan kualitatif.16 Pendekatan ini dipilih
karena informasi dan data yang dicari melalui penelitian lebih banyak mempelajari studi
kasus dan dukungan referensi. Untuk itu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data data dokumentasi (kepustakaan), obervasi dan wawancara mendalam. Penelitian
ini pada intinya menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang merupakan
penelitian yang datanya diperoleh dari hasil lapangan langsung yaitu dengan cara penulis
turun kelapangan untuk melakukan wawancara dan tinjauan kelapangan langsung, sehingga
penulis mendapatkan data yang sebenarnya untuk diolah dalam penulisan penelitian.17
Kajian lapangan dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang Pengaruh
Dayah Zawiyah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, sedangkan studi keperpustakaan digunakan
sebagai data pendukung yang mungkin ditemukan dari data-data dokumen dan buku-buku
yang menyangkut Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan
masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Dari data
dokumen ini diharapkan akan ditemukan sebuah pijakan awal tentang gambaran umum
landasan teoritis dan aplikasi tentang Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman
Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Dari
jenis penelitian ini diharapkan akan dapat ditemukan sebuah kesimpulan yang valid dan
akurat.

C. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi. Informan
penelitian adalah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat
keadaanya diteliti,18 Informan penelitian dalam penelitian 5 orang diantaranya: Kepala Desa

16
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), hlm. 5.
17
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalian Indonesia, 1985), hlm. 63.
18
Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula
(Yogyakarta: UGM Press, 2002), hlm. 65.

11
Lieue, tokoh masyarakat Desa Lieue, Tengku Desa Lieue, Lembaga Dayah Liqaurrahmah
dan pimpinan Dayah Liqaurrahmah.

D. Sumber Data
Untuk menentukan dan memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian skripsi,
penulis menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung baik yang dilakukan
melalui wawancara, observasi dan alat-alat lainnya.19 Yakni data yang diperoleh dari
hasil wawancara dan pengamatan langsung terhadap Pengaruh Dayah Liqaurrahmah
Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar dan bertujuan untuk memperoleh informasi akurat mengenai
pendapat respoden yang bersifat kualitatif.
b. Data sekunder
Sumber sekunder adalah data pendukung yang digunakan Penelitian dalam
penyusunan penelitian ini. Data sekunder diperoleh melalui hasil wawancara, observasi
dan data dokumentasi dari data lapangan. Selain itu peneliti juga menggunakan buku-
buku, catatan, dokumen-dokumen, jurnal, makalah, karya ilmiah, situs website (internet)
dan referensi-referensi lainnya yang relevan dengan permasalahan yang ada dalam judul
penelitian,20 yang dijadikan sebagai data pendukung untuk mengisi kelengkapan bahan
tulis.

E. Teknik Pengumpulan Data


Tehnik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama untuk mendapatkan
21
data. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan system wawancara mendalam secara
langsung dengan responden. Semua data yang diperoleh akan diolah secara mendalam dengan
metode kualitatif sehingga ditemukan sebuah gambaran utuh tentang Pengaruh Dayah
Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan
Darusalam Kabupaten Aceh Besar.
Dalam konteks ini, peneliti menggunakan beberapa referensi dari buku buku yang
sudah dipublikasikan, kemudian dibantu dengan wawancara mendalam kusus dengan pihak
yang terlibat dalam masalah yang diteliti. Hasil penelitian yang mantap dan akurat, maka
sangat diperlukan suatu tehnik pengumpulan data atau informasi yang relevan, untuk itu
dalam penelitian ini, proses pengumpulan data menggunakan beberapa tehnik pengumpulan
data yaitu:
a. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan tanya jawab antara peneliti dengan responden untuk
memperolehkete rangan-keterangan yang diperlukan.22 Teknik pengumpulan data ini
dilakukan dengan cara tanya jawab atau dialog secara langsung dengan para informan

19
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm.87.
20
Herman Wrsito, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: Gema Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm. 49.
21
Bimo Walgita, Metode Riset, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 68.
22
J. Supranto, Metode Riset, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 68.

12
yaitu dengan pimpinan dayah dan guru/ustadz di DayahLiqaurrahmah, untuk mengetahui
tentang Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di
Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
b. Observasi
Menurut Rusdin Pohan, observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang
dilakukan dengan cara pengamatan langsung atau melihat dengan penuh perhatian. Hal
ini dilakukan untuk mengukur variabel agar dapat diketahui jumlah kualitas dan
kuantitasnya.23 Teknik observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke
lokasi penelitian untuk melihat secara langsung dan Pengaruh Dayah Liqaurrahmah
Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar fenomena-fenomena lain yang terjadi di dayah ini.
c. Dokumentasi
Nana Syaodih Sukmadinata menyatakan bahwa dokumentasi adalah suatu teknik
pengumpulan data dan menganalis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar
maupun elektronik.24 Teknik ini dilakukan dengan mengumpulan data-data tertulis yang
diambil dari Dayah Liqaurrahmah mengenai gambaran umum lokasi penelitian, baik data
yang berhubungan dengan batas-batas wilayah geografis, keadaan dayah, latar belakang
pendidikan dayah, keadaan guru, masyarakat dan data-data lain yang sekiranya
dibutuhkan sebagai pelengkapan dalam penelitian ini sebagai bahan pendukung.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


Untuk mengolah data kualitatif yang berkenaan dengan peran Dayah Liqaurrahmah
dalam pembinaan karakter beragama masyarakat, maka penulis menganalisis data
berdasarkan konsep dan teori-teori maupun petunjuk pelaksanaan. Pengolahan data dalam
penelitian kualitatif ini dilakukan dengan mengikuti prosedur atau langkah-langkah seperti
yang dikemukakan oleh Nasution S, yaitu reduksi data, display dan verifikasi data. 25 Teknik
pengolahan dan penafsiran data tersebut dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a) Reduksi data yaitu tahapan terhadap rincian data yang sudah terkumpul lalu diolah
dengan tujuan untuk mengetahui tentang Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap
Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar
b) Display data yaitu membuat rangkuman temuan penelitian secara sistematis terhadap
Pengaruh Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di
Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
c) Verifikasi data yaitu dalam kegiatan ini peneliti melakukan pengujian atau
kesimpulan yang telah diambil dan membandingkan dengan teori-teori yang relevan
serta petunjuk pelaksanaan untuk mengolah data yang berhubungan dengan Pengaruh
Dayah Liqaurrahmah Terhadap Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar.

23
Rusdi Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Banda Aceh: Ar-Rijal Institute, 2007), hlm. 45.

24
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.
221.
25
Nasution S, Metode Research, (Jakarta: Insani Press, 2004), 130.
13
Rambu-rambu yang dituangkan dalam prosedur penelitian ini merupakan pedoman untuk
melakukan analisis dan menafsirkan data sehubungan dengan permasalahan yang telah
dikemukakan pada bab terdahulu, akan tetapi langkah-langkah penelitian tersebut bisa saja
berubah, asal tidak mempengaruhi proses dalam memperoleh data dan proses penafsiran data
pada waktu pengambilan kesimpulan. Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan
teknik analisis kualitatif yaitu suatu metode yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada
masa sekarang dan dilakukan dengan berbagai macam teknik analisis data. Di antarannya
penyelidikan yang memutuskan, menganalisa danmengaplikasikan serta mengambil kesimpulan.
Setelah semua data terkumpul, maka data tersebut akan dianalisis dan diklasifikasikan.
Pengklasifikasian serta penganalisaan semua data ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Mengumpulkan sejumlah data untuk diseleksi dan dilakukan analisis.
2) Menyeleksi data-data yang relevan dengan penelitian.
3) Menganalisis (membahas) serta menyimpulkan.26

Semua data yang telah melalui proses editing ini kemudian akan dilakukan dengan secara
kualitatif untuk memperjelas prosentase sehingga membentuk sebuah pola umum yang
mempermudah dilakukan narasi. Kesemua hasil analisis ini kemudian akan distrukturkan dalam
bentuk laporan akhir sekaligus mengetengahkan beberapa kesimpulan akhir dan juga beberapa
dekomentasi dari penelitian.

26
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta: Bina Adiak
Sara, 2005), hlm. 57.
14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

1. Profil Sejarah Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar


Lieue merupakan salah satu gampong yang terdapat di mukim Siem Kecamatan
Darussalam. Diman mukim tersebut merupakan salah satu kesatuan masyarakat hukum
adat dalam struktur Kerajaaan Aceh Darussalam. Hal ini sebagaimana termaktub dalam
Qanun Al-Asyi (Adat Meukuta Alam) yang merupakan UUD Kerajaan Aceh
Darussalam. Menurut Kanun Meukuta Alam struktur satuan Masyarakat Hukum Adat
dalam Kerajaan Aceh Darussalam tersusun dari gampong (kampung/kelurahan), Mukim
(federasi beberapa gampong), Nanggroe (federasi dari beberapa Mukim), dan Sagoe
(federasi dari beberapa Mukim yang lebih luas yakni, Sagoe XXII Mukim, Sagoe XXV
Mukim dan Sagoe XXVI Mukim. Struktur Sagoe hanya terdapat di Pusat Kerajaan
yakni di kawasan Aceh Besar sekarang dan Kerajaan. Mukim yang dibentuk untuk
menyelesaikan berbagai persoalan rakyat di Aceh, seperti Qadhi Mukim, Tuha
Peut/Tuha Lapan Mukim, Panglima Glee, Panglima Laot, Keujruen Blang, Haria
Peukan dan lain-lain.27 Dari rangkaian fakta ini kita dapat menyimpulkan bahwa mukim
merupakan strata pemerintahan yang memiliki hak otonom baik keluar maupun
kedalam.

Satuan Masyarakat Adat Mukim Siem merupakan salah satu dari 68 Satuan
Masyarakat Adat Mukim yang berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar. Wilayah
Satuan Masyarakat Adat Mukim Siem terletak lebih kurang 12 km sebelah timur Kota
Banda Aceh ini merupakan federasi dari 8 (delapan) buah gampong masing-masing : 1.
Krueng Kalee, 2. Siem, 3. Lamreh, 4. Lambiheu Siem, 5. Lam Asan, 6. Lieue, 7.
Lamklat dan 8. Lambitra. Tidak ada catatan pasti kapan Kesatuan Masyarakat Adat
Mukim Siem telah terbentuk, namun diyakini keberadaannya telah terbentuk sejak
berabad-abad yang lampau seiring dengan sejarah perkembangan kerajaan di Aceh.28
Semasa Kerajaan Aceh Darussalam Mukim Siem merupakan bagian dari Federasi
Mukim wilayah Ulee Balang (Nanggroe) IX Mukim Tungkob, Sagoe XXVI Mukim.
Namun ada juga catatan yang menyebutkan bahwa dalam periode tertentu Mukim Siem
merupakan Mukim Bibeuh yakni mukim yang langsung tunduk kepada Sultan Aceh.

Adapun Sruktur Organisasi Posko PPKM Mikro Gampong Lieue Kec.


Darussalam dapat dilihat sebagai berikut :

27
Observasi di Desa Lieue Kecamatan Darussalam pada Tanggal 21 November 2021
28
Wawancara dengan Kepala Desa Lieue Bapak Alamsyah, tanggal 21 November 2021
15
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gampong

2. Sejarah Berdirinya Dayah Zawiyah Liqaurrahmah Desa Lieue Kecamatan


Darussalam Kabupaten Aceh Besar
Bernama resmi Lembaga Pendidikan Islam Dayah Liqaurahmah (LPIDL), dayah
ini awal mulanya didirikan pada tahun 2002 oleh Tgk. Muhammad Umar bin Zainal
yang lebih dikenal dengan nama populernya adalah teungku Jim, atas arahan dari guru
beliau, Ayah Cot Trueng. Terdorong oleh kondisi masyarakat sekitar yang
membutuhkan pendidikan agama, maka dibukalah balai tersebut sebagai balai
pengajian yang mulai menampung santri dari penduduk sekitar. Santri yang mengikuti
pengajian di dayah ini kemudian terus berkembang, dari awalnya hanya 5 orang kini
berjumlah 30 orang santri mondok. Pada tanggal 20 Maret 2008 atau bertepatan dengan
12 Rabiul Awwal 1432 H, dayah ini diresmikan menjadi Lembaga Pendidikan Islam
yang memiliki badan hukum. Dayah Liqaurrahmah teletak di Desa Lieue, Kecamatan
Darussalam, Kabupaten Aceh Besar dengan menempati lahan seluas 1 ha. 29
Selain untuk para santri, Dayah Zawiyah Liqaurrahmah juga membuka
pengajian bersifat umum yang terbuka bagi masyarakat luas. Pengajian ini diadakan
rutin setiap malam rabu dan jum’at bagi jama’ah laki-laki dan setiap sabtu siang bagi
jama’ah perempuan. Ada lebih kurang 200 jamaah yang hadir di pengajian rutin

29
Observasi di Desa Lieue Kecamatan Darussalam pada Tanggal 21 November 2021

16
mingguan ini. Umumnya yang menghadiri pengajian umum ini berasal dari masyarakat
lokal dan mahasiswa, baik dari Unsyiah, UIN Ar-Raniry, UNMUHA, USM, Unaya,
maupun universitas-universitas lain di Banda Aceh dan Aceh Besar. Hal ini
dikarenakan letak dayah yang tidak terlalu jauh dari kampus dan gaya penyampaian
ceramah oleh Tgk. Muhammad Umar yang sesuai dengan gaya anak muda zaman
sekarang.30
Saat ini terus diadakan pengembangan di Dayah Zawiyah Liqaurrahmah
terutama pembangunan infrastruktur seperti mushalla, sekretariat dan fasilitas
penunjang lainnya. Namun, dana masih menjadi kendala terbesar dalam proses
pengembangan ini. Oleh karena itu, keberadaan donatur sangat diharapkan sehingga
kedepannya proses pendidikan islam dan dakwah kepada masyarakat dapat berjalan
lancar dan terus ditingkatkan.
Eksistensi Dayah Zawiyah Liqaurahmah sebagai lembaga pendidikan Islam
telah memberikan andil dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, aman, tenteram,
maju dan dinamis. Dayah mempunyai tugas membentuk pribadi yang lulur melalui
serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam keluarga dan kegiatan-kegiatan lain
dalam masyarakat, sehingga dayah dimaksudkan sebagai wahana mendidik calon ulama
yang mempunyai intelektual tinggi, memiliki keterampilan dan mampu berdiri sendiri
dalam masyarakat, sebagai pemimpin yang bertaqwa dan cakap serta memiliki akhlak
luruh yang patut dijadikan suriteladan yang baik.
Selain itu Suasana tempat pengajian di Dayah Zawiyah Liqaurahmah sangat
nyaman dan sejuk, di mana disekelilingi dayah tardapat beberapa pepohon pohonan
seperti pohon mangga, pohon jambu, pohon pinang dan pohon kelapa. Letak dayah ini
dekat sekali dengan rumah warga, sehingga masyarakat dengan mudah untuk
menjangkau tempat pengajian tersebut, begitu juga dayah tersebut dayah ini juga
memiliki ruang parkir kendaraan yang luas, maka bagi orang yang ikut pengajian di
dayah tersebut tida merasa risau untuk .
3. Visi dan Misi Dayah Zawiyah Liqaurrahmah Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar
Dayah Zawiyah Liqaurahmah adalah lembaga pendidikan islamiyah serta
membentuk seorang masyarakat yang shaleh lagi berilmu. Dayah Zawiyah
Liqaurahmah selalu membuka peluang kepada masyarakat/warga sekitar maupun dari
luar Kota Banda Aceh, baik itu anak-anak remaja ataupun orang tua untuk

30
Wawancara dengan Pimpinan Dayah Abi Muhammad Umar (Tgk. Jiem), Tanggal 22 November 2021
17
mendaftarkan diri menjadi masyarakat dan belajar untuk menuntut ilmu agama di
Dayah Zawiyah Liqaurahmah selalu terbuka untuk umum dan menerima para calon
masyarakat kapan saja tanpa membatasi usia, Adapun keperluan para masyarakat
seperti makan, kitab belajar dan lain lainnya. Adalah tanggung jawab para masyarakat
yang tinggal menetap ataupun yang tidak menetap.
Adapun visi dan misi Dayah Zawiyah Liqaurrahmah yaitu :
a) Visi
“Membentuk Generasi Islami Pemahaman Aqidah, berakhlak Mulia dan Berkualitas”
b) Misi
Menyelengarakan Program Training Tauhid
menyelenggarakan Program Training Shalat
Menyelenggarakan Pogram Training Akhlak
Menyelenggarakan Pogram Santun Santri

4. Tujuan Pendidikan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah


Pendidikan dan pengajaran di Dayah Zawiyah Liqaurrahmah ditujukan kearah
pembentukan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas,
beramal ikhlas guna mengabdi di masyarakat. Masyarakat diharapkan tumbuh menjadi
manusia yang berwawasan keagamaan yang universal,31 dan mempunyai kemampuan
yang tinggi menghadapi kehidupan masyarakat modern32 dan menghindari pengaruh
budaya westernisasi33 dan menyiram kesegaran bathin generasi muda yang menjadi
korban sekulerisme, budaya asing. Demikian juga pendidikan dan pengajarannya
senantiasa diarahkan untuk berperan aktif membina keteguhan, keimanan dan berjihad
di jalan Allah Swt, berpegang teguh pada al-Quran, sunnah, ijmā` ulamā, serta qiyās.
5. Letak Geografis
Dayah Liqaurrahman beralamat di JL. Tgk Glee Iniem Km. 2 Gp. Lieue. Kec.
Darussalam. Kab Aceh Besar. Sekarang liqaurrahman menempati lahan tanah waqaf
dan milik seluas 1,5 Ha. Secara geografis Dayah Liqaurrahman menempati posisi

31
Universal adalah umum yaitu memiliki wawasan yang banyak.
32
Modern dapat diartikan sebagai pembaruan, jadi modern adalah meninggalkan gaya atau tren lama yang
berganti dengan tren yang baru, seperti gaya modern, lagu modern, serta teknologi modern.
33
Westernisasi adalah suatu arus yang cukup besar di masa bisa mengjangka bidang politik, sosial, budaya
dan juga teknologi, dengan adanya we westernisasi menggambarkan kehidupan seperti orang Barat dan perlahan-
lahanmeninggalkan kebudayaan Timur atau konsep Islam yang sangat berbeda dengan orang Barat.sternisasi maka
kehidupan bangsa terutama umat Islam di dunia menjadi kebarat-baratan.
18
sangat strategis karena dekat dengan fasilitas fasilitas umum, yaitu jalan raya, dan dekat
dengan kampus dan sebagainya. Selain itu, pondok pesantren tidak mengalami
kesulitan air, apalagi pada musim penghujan.

6. Keadaan pengurus Ustadz dan Santri


a. Pengurus
Sejak berdirinya, kepengurusan Dayah Liqaurrahman Kecamatan Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar tidak mengalami pergantian pengurus. Sampai sekarang
secara resmi Dayah Liqaurrahman dikelola oleh:
1. Pimpinan : Abi Muhammad Umar (Tgk. Jiem)
2. Penasehat : Teungku Muhammad Yusuf
3. Bendahara : Teungku Mirza Rizkan
4. Sekretaris : Teungku Reza Wafdan
b. Ustadz
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari Ustadz/Ustadzah Ini merupakan realita
sejak pendidikan bermula, karena Ustadz/Ustadzah adalah suatu komponen penting
dalam pendidikan. Keberhasilan program pendidikan tidak terlepas dari kemampuan
Ustadz/Ustadzah dalam mengakomodir kemampuan yang ada dalam diri anak
(santri). Oleh sebab itu, kemampuan dan keterampilan seorang Ustadz/Ustadzah
dalam mendidik, membimbing, mengayomi, serta mentransfer ilmu pengetahuan
kepada santri sangat menentukan terhadap maju dan mundurnya suatu Dayah. Guru
sangat berperan dalam menentukan keberhasilan sebuah Dayah, jika guru mempunyai
potensi dalam hal mendidik yang dapat mendorong keberhasilan program
pembelajaran, di Dayah Liqaurrahman memiliki 10 pengajar. Untuk lebih jelas
tentang jumlah dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama Dewan Riwayat Pendidikan


Guru/Teungku
1 Abi Muhammad Dayah Raudatul Ma'arif Cot Trueng
Umar (Tgk. Jiem)
2 Tgk. Teuku Ma'ahad Sayyid Abdul Hakim El
Muhammad Yusuf Husani Menzil Turki
3 Tgk. Aiyub Bin Dayah Raudatul Ma'arif Cot Trueng
Husen
4 Tgk. Ridwan Dayah Darul Huda Lueng Angen
5 Tgk. Putra Arianda Dayah Ulee Titi Siron Kab. Aceh
Besar
6 Tgk. Akmal Dayah MUDI Mesjid Raya

19
Samalanga
7 Tgk. Muhammad Dayah Istiqamatuddin Darul Muarif
Safrizal Lam Ateuk
8 Tgk. Mahrizani Dayah Istiqamatuddin Darul Muarif
Lam Ateuk
9 Tgk. Firdaus Dayah Istiqamatuddin Darul Muarif
Lam Ateuk
10 Tgk. Safriansyah, Al Azhar Kairo Mesir
MA
Tabel 4.1 Jumlah Teungku Dayah Zawiyah Liqaurrahman Desa Lieue
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
Sumber : Dokumentasi Dayah Liqaurrahman

c. Santri
Keberhasilan aktifitas belajar mengajar juga tidak terlepas dari keaktifan santri
dalam mengikuti pengajian. Kemampuan Ustadz/ustadzah tanpa dukungan dari santri
dalam mengikuti pelajaran yang diberikan akan sia-sia. Adapun keseluruhan jumlah
Santri Dayah Liqaurrahmah saat ini Lebih dan kurang mencapai 300san yang terdiri
dari masyarakat dan Mahasiswa belum temasuk yang mondok, dikarenakan
minimnya fasilitas pondok penginapan maka setiap tahunya untuk mondok diterima
35 orang. Pada tahun 2021 jumlah santri semakin meningkat, terdapat 1.500 santri
pengajian umum pria dan 700san santri wanita pengajian umum yang dating secara
bergilir baik dipengajian pagi hari dan pengajian malam.

Kelas Jumlah Total

Kelas 1 35 35

Kelas 2 35 35

Kelas 3 35 35

Tabel 4.2 Jumlah Santri Dayah Zawiyah Liqaurrahman Desa Lieue


Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
Sumber: Dokumentasi Dayah Liqaurrahmah

d. Keadaan sarana prasarana


Sarana dan prasarana merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
mendukung proses pembelajaran di Dayah. Tanpa adanya fasilitas yang memadai
20
maka akan sangat sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun sarana
prasarana yang terdapat pada Dayah Liqaurrahman telah ada. Namun masih
memerlukan penambahan secara bertahap.

No Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1 Ruang pimpinan 1 unit Memadai

2 Ruang 1 unit Memadai


belajar/lokasi
masjid 1 lantai

3 Ruang Guru 1 unit Belum Memadai

4 Toilet 4 unit Memadai

5 Parkir 1 unit Memadai

7 Papa tulis 3 unit Belum Memadai

8 Computer 1 unit Memadai

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Dayah Liqaurrahmah


Sumber : Dokumentasi Dayah Liqaurrahmah

e. Kondisi lingkungan, interaksi sosial


Hubungan antara pengajar dengan pengajar, pengajar dengan santri, pengajar
dengan pengurus, dan hubungan secara keseluruhan di Dayah Liqaurrahmah sangat
baik. Hal ini terlihat adanya antusias masyarakat dalam menyelesaikan masalah dan
mencari solusi, baik masalah yang pribadi, masalah keluarga sampai masalah yang
berkaitan dengan masyarakat secara luas.

B. Bagaimana pengaruh keberadaan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah Terhadap


Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar

Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,


menterjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan
yang pernah diterima.34 Hadirnya masyarakat dii tengah-tengan dayah merupakan individu
yang sedang dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-
masing. Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah

34
Allan Menzies, Sejarah Agama Agama, (Yogyakarta : Forum, 2014), hlm.11
21
titik optimal kemampuan fitrahnya. Oleh karena itu, diperlukan peranan guru untuk dapat
mengembangkan segala potensi dalam diri sendiri, dalam masa perkembangannya. Dayah
sejak awal tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di Aceh, telah dikenal sebagai
lembaga keislaman yang memiliki nilai-nilai strategis dalam pengembangan masyarakat
Aceh. Sejak kemunculannya ratusan tahun yang lalu, telah menjangkau berbagai lapisan
masyarakat khususnya masyarakat Muslim Aceh.
Kehadiran Dayah telah diakui pula sebagai lembaga pendidikan yang turut serta
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dayah memiliki berbagai peran penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seperti yang umumnya diketahui, Dayah
sebenarnya tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi yang jauh
lebih penting adalah menanamkan nilai-nilai moral dan agama. Ibadah yang dijalani untuk
mengembangkan Aktivitas bersama dalam masyarakat.
Masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam terdiri dari penduduk asli dan
pendatang, yang penduduk asli merupakan warga yang turun temurun bertempat tinggal di
kampung ini, namun sebagian besar penduduk merupakan para pendatang dan Mahasiswa
yang memilih kuliah di dekat Dayah. Meskipun warga asli yang bertempat tinggal di Lieue
cukup lama, keadaan mereka tidak semapan para pendatang. Para pendatang hampir
menguasai sebagian besar aspek kehidupan dikota. Meski demikian di Desa Lieue jarang
sekali terjadi konflik di antara penduduk asli dan pendatang. Hal ini disebabkan mereka
sudah berbaur dan menyatu dalam masyarakat dan menjadi sebuah keluarga besar
masyarakat Desa Lieue yang satu sama lain saling melengkapi. Selain itu wilayah
pemukiman Desa Lieue sudah cukup padat.
Untuk mengenal lebih dalam masyarakat Desa Lieue, berikut ini rangkuman dari
hasil wawancara terhadap Kepala Desa Lieue dan beberapa masyarakat desa Lieue tentang
latar belakang kehidupan mereka :
Pertama, latar belakang pendidikan masyarakat Desa Lieue secara garis besar sangat
menjunjung tinggi nilai pendidikan. Mereka memiliki cita-cita untuk menyekolahkan anak-
anaknya setinggi mungkin, akan tetapi dengan berbagai alasan tertentu memaksa mereka
untuk mengubur impiannya. Rata-rata remaja Desa Lieue hanya mampu menamatkan
sekolah sampai SMP atau Tsanawiyah saja. Sebagian kecil dari remaja Desa Lieue ada juga
yang menamatkan sekolah sampai perguruan tinggi. Mereka adalah anak-anak yang

22
memiliki orang tua yang kondisi ekonominya mapan, ada juga anak-anak yang sekolah
sampai jenjang SMU atau Aliyah, bahkan ada yang menyekolahkan anaknya di Dayah. 35

Kedua, latar belakang sosial/ekonomi, berdasarkan data yang diperoleh dari


lapangan, penduduk Liueu mayoritas sudah mempunyai pekerjaan. Masyarakat di Lieue
adalah masyarakat yang majemuk. Berbagai status sosial ada di kampung ini, namun
wilayah ini tidak ada wilayah pertanian, sehingga penduduknya pun sangat sedikit bekerja
sebagai petani. Pekerjaan masyarakat Lieue mayoritas sebagai wiraswasta. Penduduk yang
ada di Desa Lieue memiliki dinamika tersendiri dalam hal pekerjaan. Ada yang membuka
lapangan pekerjaan untuk warga sekitar misalnya, warung makan, toko, dan Dayah yang
membutuhkan para Pengajar.

Ketiga, latar belakang keagamaan, Seluruh penduduk Desa Lieue beragama Islam.
Masyarakat Lieue memiliki prasarana keagamaan yang memadai seperti masjid, Madrasah
Diniyah dan majelis ta’lim. Masjid Syarif, masjid yang dijadikan sebagai pusat keagamaan
masyarakat Lieue. Acara-acara keagamaan yang diadakan di Lieue dipimpin oleh beberapa
tokoh agama, sebagian mereka juga adalah lulusan Dayah. Para tokoh agama yang biasa di
panggil Tengku adalah para pendatang yang menetap dan menjadi warga kampung Lieue
selain itu ada juga beberapa tokoh yang berasal dari Desa tersebut. Setiap pekan diadakan
berbagai macam kegiatan keagamaan semacam pengajian baik untuk kalangan ibu-ibu,
bapak-bapak dan remaja mahasiswa.

Adanya sebuah lembaga pendidikan agama Islam, apalagi Dayah dalam masyarakat
perkotaan seperti Dayah Liqaurrahmah, yang berada di tengah-tengah pusat beberapa
kampus dan Mahasiswa, Masyarakat perkotaan yang jamak atau yang biasanya dikenal
sebagai masyarakat heterogen secara kultur dan keberagaman pemahaman agama, tentu
menimbulkan pengaruh yang tidak kecil bagi komunitas masyarakat disekitarnya baik
langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya Dayah Liqaurrahmah di lingkaran
perkampusan atau Mahasiswa. Akan menjadi hal baru dalam pandangan dan pemahaman
masyarakat kota atau dapat dikatakan sebagai icon baru akan adanya Dayah di lingkaran
pusan Pendidikan Kampus dan mahasiswa. Di terima atau tidaknya Dayah di kalangan
masyarakat namun dari kalangan masyarakat akan ada yang mendukung juga adanya
masyarakat yang tidak mendukung terhadap suatu Dayah, tentu akan langsung dapat
dirasakan, mengingat masyarakat kota pendatang dan Mahasiswa secara pengetahuan lebih

35
Wawancara dengan Kepala Desa Lieue Bapak Alamsyah, tanggal 21 November 2021
23
tinggi daripada masayarakat pedesaan. Lebih dari 12 tahun Dayah Liqaurrahmah telah
berdiri di Desa Lieue. tentu bukanlah waktu yang sebentar. Namun banyak berbagai
pembaruan dimulai dari awal berdirinya Dayah Liqaurrahmah sampai pada masa
perkembanganya saat ini dengan waktu yang cukup lama.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan wawancara penulis bersama pihak


yang terkait, ada beberapa dampak langsung maupun tidak langsung dalam pengaruh
keberadaan Dayah Liqaurrahmah terhadap pemahaman keagamaan masyarakat dalam
bidang Agama, Sosial dan Pendidikan.

1. Bidang Agama
Seiring berputarnya roda kehidupan, Dayah dari dahulu hingga sekarang
menjadikan peran masyarakat sebagai sebuah hal yang penting yang tidak bisa
ditinggalkan begitu saja. Besarnya sebuah Dayah jelas berhubungan dengan
kepercayaan masyarakat atas pendidikan yang dilaksanakan dalam sebuah lembaga
Dayah. Hal itu menyangkut mulai mutu sampai kualitas maupun kuantitas santri yang
dicetak dari Dayah tersebut. Dayah yang baik Dayah yang bisa diterima oleh
masyarakat dalam segala hal. Di bidang keagamaan, keterbelakangan masyarakat
tentang pengetahuan ilmu agama bukan menjadi penghalang komunikasi antara Dayah
dengan masyarakat namun justru menjadi pengikat di hati mereka karena adanya
kebutuhan akan pengetahuan ilmu agama. Dayah Zawiyah Liqaurrahmah ini menjadi
kebutuhan di lingkungan sekitar Kecamatan Darussalam. Dampak Dayah Zawiyah
Liqaurrahmah dalam bidang agama bagi masyarakat dan Mahasiswa sekitar termasuk di
Kecamatan Darussalam Dan Mukim Siem sangatlah signifikan.
Hal ini senada dengan pernyataan Abi Muhammad Umar, dahulu anak-anak di
Kecamatan Darussalam terutama Desa Lieue pemahaman keagamaan sangatlah kurang
terutama pemahaman mengenai ilmu Tauhid dan banyaknya penyimpangan perilaku
tidak baik yang merugikan orang lain, melakukan hal-hal buruk yang tidak ada
manfaatnya, terutama pada anak-anak muda yang lebih mudah terpengaruh mereka
tidak begitu mengerti akan ilmu Agama. Keberadaan TPA menambah semarak
semangat dan antusias dari warga dan masyarakat sekitar untuk mengantarkan anak-
anak mereka dalam menuntut ilmu di Dayah Zawiyah Liqaurrahmah. Dengan adanya
Dayyah ini, secara tidak langsung masyarakat dikenalkan dengan sebagai sarana tempat
untuk belajar memperdalam wawasan ilmu agama terutama Ilmu Tauhid dan ilmu fiqih

24
Dayah Liqaurrahmah terutama masyarakat kota dalam hal menghadapi tantangan di era
Modern. 36
Kebutuhan akan pemahaman terhadap ajaran agama bagi masyarakat kota lebih
rendah ketimbang desa. Karna masyarakat yang ada di desa lebih tinggi pengetahuan
tentang agama serta lebih kental dengan budaya islamnya yang ditinggalkan oleh orang
terdahulu seperti para wali-wali.
Dayah Liqaurrahmah menjadi sarana penunjang bagi masyarakat kota untuk
belajar dan lebih mengenal akan pentingnya ilmu agama. Adanya Dayah Liqaurrahmah
ini masyarakat merasa terbantu karna dengan adanya Dayah akan menjadi sebuah
pegangan atau panutan bagi masyarakat sekitar Kecamatan Darussalam khususnya yang
pada awalnya belum mengenal agama sekarang bisa mengetahui akan pentingnya suatu
agama. Masyarakat Desa Lieue menjadi sangat terbantu dengan adanya Dayah juga
banyak para warga sekitar untuk menyekolahkan anaknya di Dayah Liqaurrahmah ini
agar menjadi santri yang baik. Jadi, betapa besarnya pengaruh Dayah terhadap
lingkungan masyarakat, oleh karena itu kita harus menghargai dan menghormati
keberadaan Dayah Liqaurrahmah di tengah- tengah kehidupan masyarakat kota,
janganlah menganggap remeh Dayah karena dengan adanya Dayah suatu progress
(suatu yang mengarah pada kebaikan atau kemajuan dalam segi kehidupan manusia)
yang kita harapkan bisa terwujud.
2. Bidang Sosial
Dayah sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam tertua yang ada di
Indonesia, tempat dimana kita berpijak dan berdirinya tegak dengan kerukunan dan
keberagaman di dalamnya. Hingga sampai saat ini, di era modern dan perkembangan
zaman Dayah masih eksis untuk berkembang dan telah berusaha untuk memenuhi
dirinya meningkatkan fungsi dan peranan sebagai wadah atau tempat membina dan
“dandani” memperbaiki akhlak orang-orang Islam yang ada disekitar Dayah serta umat
Islam dan manusia pada umumnya.
Dayah selain melakukan peran dan fungsi tradisionalnya juga melaksanakan
peran dan fungsi sosial, dengan peran dan fungsi sosial ini Dayah lebih peka terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Keberadaan Dayah dalam suatu
masyarakat merupakan kebanggaan tersendiri ketika Dayah tersebut bisa beradaptasi
dengan masyarakat setempat. Sehingga tercipta hubungan baik antara masyarakat dan
Dayah. Dayah Liqaurrahmah ini sangat mementingkan atau sangat menghormati

36
Wawancara dengan Pimpinan Dayah Abi Muhammad Umar (Tgk. Jiem), Tanggal 22 November 2021
25
masyarakat sekitar karena Penting sekali menanamkan nilai menghargai dan
kepandaian menempatkan diri dalam jiwa seorang santri, karena disadari atau tidak
hubungan keluar dengan masyarakat itu adalah suatu kepastian, sebesar apapun Dayah
itu, masyarakat adalah struktur yang tidak mungkin ditinggalkan dalam sejarahnya.
Aktifitas sosial memiliki pengaruh besar bagi kelangsungan hidup masyarakat,
karena pada dasarnya dalam hidup bermasyarakat perlu adanya keseimbangan baik
kehidupan sosial maupun moral serta tidak lupa diimbangi dengan keimanan yang
tinggi sehingga terjalin ukhuwah Islamiyah yang kokoh. Kehadiran Dayah
Liqaurahmah ikut mewarnai kehidupan sosial masyarakat Desa Lieue. Adanya
beberapa program sosial yang disuguhkan oleh lembaga Dayah, dapat berdampak
positif bagi masyarakat terutama yang tinggal disekitar lingkungan Dayah
Liqaurrahmah.
Hubungan pondok pesantren dengan masyarakat merupakan salah satu sarana
untuk mengamalkan ajaran agama Islam, kegiatan sosial yang dilakukan oleh pondok
pesantren ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kegiatan
kemasyarakatan ini ada yang dilakukan setiap tahun sekali dan ada yang setiap bulan
sekali. Kegiatan ini terus mengalami kemajuan setiap tahunnya, secara tidak langsung
bahwasanya Dayah telah berdakwah melalui kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kerukunan dan ketertiban adalah syarat utama bagi sehatnya pergaulan sosial.
Seperti yang dikatakan oleh pimpinan Dayah Liqaurrahmah (Abi Muhammad
Umar atau sering dikenal dengan nama Tgk. Jim), bahwa kerukunan dan ketertiban
harus dapat tercipta ketika seseorang tinggal di lingkungan dayah sebagai implementasi
dari hasil pembelajaran dari dayah. “ketika seseorang hidup di lingkungan Dayah atau
lebih di kenal dengan santri, maka harus bisa menciptakan kerukunan dan ketertiban
dan dapat mengimplementasikan hasil belajar ilmu Tauhid dan Fiqih yang telah
diajarkan oleh para staf pengajar atau Tengku Dayah Liqaurrahman. Karna dengan
kerukunan dan ketertiban itulah yang akan terciptanya suatu pergaulan santri satu
dengan yang lainya. Hal tersebut juga sebagai syarat utama pergaulan sosial di
Dayah”.37
Dampak secara langsung, adanya Dayah Liqaurrahmah ini memusatkan pada
perbaikan moral para santrinya melalui kitab-kitab yang diajarkan. Santri di Di Dayah
tidak semerta menciptakan rasa kebersamaan dan kerukunan terhadap sesama. Santri di
pondok pesantren akan di gembleng dan diajak pada perbaikan moral melalui kitab-

37
Wawancara dengan Pimpinan Dayah Abi Muhammad Umar (Tgk. Jiem), Tanggal 22 November 2021
26
kitab yang diajarkan oleh para Tengku. Dengan hal itu santri dapat menyerap atau
memahaminya secara langsung setelah apa yang di ajarkan oleh para Tengku dan akan
menjadikanya perubahan moral setiap individu untuk bekal suatu saat nanti ketika kelak
sudah waktunya tiba.
3. Bidang Pendidikan
Pendidikan di dalam Dayah akan membentuk watak manusia yang baik.
Menghasilkan watak manusia yang baik, mental yang kuat dan jiwa yang kokoh
diperlukan dasar dan pondasi yang kuat untuk membangun watak yang baik tersebut.
Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran agama Islam dan falsafah hidup umat Islam, di
dalamnya memuat totalitas prinsip yang berkaitan dengan hidup manusia termasuk
dalam bidang pendidikan.

Dayah Liqaurrahmah pada awal peristisan sebelum menjadi Dayah pada tahun
2002 masih berbentuk langgar atau Musholla, dengan semangat akan tetapi sudah ada
orang-orang dari desa lain yang ingin belajar Al-Qur’an atau mengaji kitab-kitab
kepada Abi Muhammad Umar (Tgk. Jiem). 38

Dalam hal ini pengaruh adanya Dayah Liqaurrahmah terhadap masyarakat Lieue
dan sekitarnya dalam bidang pendidikan sangatlah besar. Banyak kalangan masyarakat
yang pada mulanya tidak mengenal pendidikan sama sekali, pendidikan yang ditempuh
oleh masyarakat masih tergolong pendidikan rendah. Sejak itu banyak orang-orang dari
kalangan masyarakat Lieue maupun dari luar Kecamatan Darussalam mempercayakan
kepada Abi Muhammad Umar (Tgk. Jiem) untuk belajar tentang ilmu-ilmu agama
islam. Seiring berjalanya waktu semakin banyak juga minat masyarakat untuk belajar
mengaji atau ilmu agama di Dayah Liqaurrahmah. Dampak adanya Dayah
Liqaurrahmah terhadap masyarakat Lieue dan sekitarnya sudah terbukti dengan
semakin banyak bertambah masyarakat mahasiswa dan mahasiswi memperbaiki diri
dengan belajar dan mengikuti kajian pengajian di Dayah Liqaurrahmah.

Wawancara diatas bersama Pimpinan Dayah Zawiyah Liqaurahmah Abi


Muhammad Umar (Tgk. Jiem) didukung oleh pernyataan Masyarakat Desa Lieue
Kecamatan Darussalam. Adapun pernyataannya sebagai berikut :
Pernyataan pertama oleh sekertaris Desa Liqaurahmah, “Para masyarakat dan
masyarakat yang menuntut ilmu agama Islam di dayah Zawiyah Liqaurahmah

38
Wawancara dengan Pimpinan Dayah Abi Muhammad Umar (Tgk. Jiem). Tanggal 22 November 2021
27
semuanya menerima arahan dan bimbingan langsung dari pimpinan dayah serta dibantu
oleh beberapa orang tenaga pengajar (ustadz) di dayah ini, sehingga aktivitas belajar
mengajar berjalan dengan lancar. Pada umumnya masyarakat yang belajar mengaji di
dayah ini berasal dari beberapa gampong yaitu Gampong Gla Meunasah Baro,
Gampong Lam Ujong, Gampong Gla Deyah, Gampong Cot Iri, Gampong Miruk,
Gampong Lambaro Skep. Dayah liqaurahmah sangat berperan penting bagi saya dan
masyarakat sekitar, dengan adanya Dayah tersebut saya termotivasi tergerak hati untuk
ikut serta dalam pengajian. 39
Pernyataan ke dua oleh masyarakat Desa Liqaurahmah Kecamatan Darussalam,
“Adanya Aktivitas keagamaan baik pengajian malam dan sabtu siang sangat membantu
kami dalam memahami lebih dalam lagi pendidikan keagamaan khususnya mengenai
ajaran Tauhid. Dengan adanya kegiatan pengajian Kitab dan Tadarrus rutin akan
memperdalam lagi rasa keiman dan kecintaan terhadap Allah SWA”. 40
Kemudian pernyataan ini didukung lagi oleh salah satu pemuda yang ada di
Desa Lieue Kecamatan Darussalam, “Bagi saya Dayah Zawiyah Liqaurrahmah sangat
penting, dimana aktifitas sosial keagamaan sangatlah berpengaruh bagi
keberlangsungan hidup masyarakat baik dalam sempit maupun luas, karena pada
dasarnya di dalam kehidupan bermasyarakat yang dibutuhkan adalah keseimbangan
hidup baik secara sosial maupun moral dan dengan bekal keimanan yang tinggi
(kokoh), hal ini tentunya sangat baik bagi pembentukan moral dan aqidah para muda
mudi Desa Lieue kedepan”. 41
Pernyataan ke empat oleh salah satu masyarakat luar Desa Lieue yang
mengikuti Pengajian di Dayah Zawiyah Liqaurahmah, “hadirnya Dayah Zawiyah dan
pengajar Abi Muhammad Umar (Tgk Jim) sangat membantu saya sebagai mahasiswa
dalam mengkaji dan mempelajari kitab-kitab yang diajarkan Abi, dengan adanya
pengajian rutin setiap minggu sehingga kami para mahasiswa tidak larut akan paham-
paham modernisasi dan faham-faham radialisme yang sering terjadi dikampus-
kampus”42

39
Wawancara dengan Sekertaris Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21 November 2021.
40
Wawancara dengan Armiya masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21 November 2021.
41
Wawancara dengan M. Amir Pemuda Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21 November 2021.
42
Wawancara dengan putri masyarakat luar Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21 November
2021.
28
Berdasarkan hasil Observasi dan wawancara dari tanggal 21 November sampai
dengan tanggal 22 November pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh pemahaman keagamaan pada masyarakat Lieue Kecamatan Darussalam.

C. Pengaruh Dayah Zawiyah Liqaurrahmah terhadap pembentukan sikap keagamaan


masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

Sikap keagamaan merupakan respon dari realitas mutlak. Untuk mewujudkan satuan
perilaku beragama diperlukan suatu proses panjang ynag menyangkut dimensi
kemanusiaan baik pada aspek kejiwaan, perorangan maupun kehidupan kelompok. Unsur
ini disimpulkan dari sifat ajaran agama yang menjangkau keseluruhan hidup manusia,
karena manusia memiliki dimensi kejiwaan perorangan atau kelompok. Perilaku
keberagamaan adalah segala aktifitas atau aspek perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai
agama. Terutama yang berlaku pada warga desa Lieue. Untuk mewujudkan satuan perilaku
keagamaan diperlukan suatu proses panjang yang menyangkut dimensi kemanusian baik
pada aspek kejiwaan perorangan maupun kehidupan kelompok Fungsi Dayah adalah
mawiyah Liqaurahmah pembimbing gerak dinamis warga agar membina sikap
keberagamaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Islam adalah realitas sosial yang
bermakna ganda, suatu sisi sebagai agama yang diwahyukan, dan pada sisi yang lain
sebagai agama sepanjang penilaian dan pemahaman para pemeluknya.
Lebih jauh lagi perlunya peningkatan dan pengembangan masyarakat dalam bidang
agama adalah kondisi dinamika pembangunan sekarang ini, adanya perubahan masyarakat
akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dampak semakin mengarah pada
kehidupan spiritual
Seperti yang dikatakan oleh pimpinan Dayah Liqaurrahmah (Abi Muhammad Umar
atau sering dikenal dengan nama Tgk. Jiem). Bahwa “Masyarakat sekarang jauh lebih kritis
dan pandai, seperti halnya banyak dari masyarakat sekitar yang datang baik untuk
menyelesaikan persoalan rumah tangga maupun urusan internal Keluarga, misalnya dalam
pembagian Warisan dan waqaf bahkan masalah pernikahan. Seringkali Abi terjun langsung
kelapangan. Bahkan Dayah Liqaurrahmah adalah tonggak utama dalam pengaturan arah
kiblat”.
Pernyataan masyarakat Desa Lieue, “dayah Zawiyah Liqaurrahmah sangat
berpengaruh dalam pembentukan karakter anak-anak didesa lieue hal keberadaan dayah
memotifasi anak-anak untuk lebih giat dan bersemangat dalam menuntut ilmu agama.
Sehingga kebanyakan dari anak-anak kami sekarang tidak begitu larut mengikuti

29
perkembangan zaman sekarang mereka faham sekali bahwa menuntut ilmu agam lebih
penting dari pada bermain game dan lain lain sebagainya ” 43
Berdasarkan pernyataan masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam yang
menyatakan “setalah saya mengikuti pengajian abi banyak sekali ilmu yang saya dapatkan
terutama dalam hal hukum-hukum pembagian harta warisan, hal ini sangat membantu saya
dalam menyelesaikan pembagian dengan memengang teguh pada ajaran agama yang
diajarkan oleh Abi Muhammad Umar”. 44
Selanjutnya pernyataan kedua oleh masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam
juga menjelaskan “pengaruh Dayah Zawiyah Liqaurahmah dalam membentuk sikap
mayarakat, dengan pemahaman yang baik serta gaya kepemimpinan abi sesuai dengan
jaman sekarang, kepemimpinan Abi Muhammad Umar yang selalu dapat diterima sesuai
perkembangan zaman saat ini hal ini juga menjadi tolak ukur dalam perkembangan sikap
dan karakter masyarakat dalam menentukan Dayah Zawiyah Liqaurrahmah sebagai tempat
menuntut ilmu yang sesuai dengan agama yang dianut”. 45
Salah satu warga Desa Lieue menyatakan bahwa “menurut saya pengaruh aktifitas
Dayah serta pemmbentukan aqidah yang diajarkan pada santri Dayah Liqaurrahmah sangat
berpengaruh pada pembentukan sikap remaja dan pemuda Desa Lieue Kecamatan
Darussalam, kebanyakan dari remaja dan pemuda Desa Lieue Kecamatan Darussalam
sangat menghormati dan menjaga Dayah Zawiyah Liqaurahmah”. 46
Selanjutnya pernyataan dari tertua Desa Lieue “adanya aktifitas seperti kerja bakti
pada hari besar Agama misalnya pada acara memperingati maulid Nabi Muhammad SAW,
masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, hal ini tentunya
menanamkan sikap atau rasa mencintai Rasullullah sebagai salah satu sunnah dan ajaran
untuk mencintai Ajaran-ajaran yang dibawakan Oleh nabi Muhammad SAW”. 47
Berdasarkan hasil Observasi dan wawancara dari tanggal 21 November sampai
dengan tanggal 22 November pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

43
Wawancara dengan zawil Masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam Tanggal 22 November 2021

44
Wawancara dengan Mardhiah masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21 November
2021.

45
Wawancara dengan Suryani masyarakat luar Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21 November
2021.
46
Wawancara dengan Rahman masyarakat luar Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21 November
2021.
47
Wawancara dengan Khairunnas masyarakat luar Desa Lieue Kecamatan Darussalam, Tanggal 21
November 2021.
30
keberadaan Dayah Zawiyah Liqaurahmah dalam pembentukan sikap keagamaan pada
masyarakat Lieue Kecamatan Darussalam.

31
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat mengambil
beberapa kesimpulan dan mengajukan saran-saran yang dianggap perlu terkait dengan karya
ilmiah ini.
Adapun kesimpulan-kesimpulannya adalah:
1. Dayah Zawiyah Liqaurrahmah merupakan suatu Lembaga Pendidikan yang berada di
desa Lieue kecamatan Darussalam Kabuapaten Aceh Besar yang bertujuan untuk
membentuk generasi islami dan pemahaman aqidah yang didalamnya menjeslan imu
tauhid dan fiqih.
2. Dayah Zawiyah Liqaurrahmah mempunyai peranan yang signifikan di Desa Lieue
Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, adanya Dayah dapat membawa dampak
yang lebih baik bagi masyarakat sekitar. Masyarakat yang dulunya tidak tahu tentang
agama, dengan adanya pondok pesantren sedikit demi sedikit menjadi paham dan
mengerti
3. Dayah Zawiyah LIqaurahmah membawa pengaruh besar terhadap pemahaman
keagamaan masyarakat dalam bidang Agama, bidang sosial dan bidang pendidikan.
4. Dayah Zawiyah LIqaurahmah membawa pengaruh besar terhadap pembentukan sikap
keagamaan masyarakat Desa Lieue dan sekitarnya sampai keluar kota dalam
menyelesaikan berbagai masalah kehidupan seperti pembebasan lahan, tanah waqaf,
persoalan rumah tangga dan masyarakat sampai persoalan umat terutama dalam
menentukan arah kiblat.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti ingin mengajukan beberapa
saran, yaitu:

1. Kepada lembaga Dayah Zawiyah Liqaurrahmah diharapkan agar mampu


meningkatkan sumberdaya manusia baik yang ada didalam lembaga maupun yang
diluar lembaga (masyarakat di sekitar kampung). Salah satunya dengan pembekalan
yang cukup, baik itu dalam bidang pengetahuan agama maupun dalam bidang
pengetahuan umum, agar mereka mampu bersaing dalam kancah percaturan dunia
dan mampu merubah kehidupan mereka dikemudian hari.
32
2. Diharapkan kepada para ustadz di Dayah Zawiyah Liqaurrahmah dapat memberikan
bimbingan yang lebih intensif kepada masyarakat dan bekerjasama dengan para
pendakwah pada program pembinaan masyarakat diberbagai daerah, khususnya di
daerah Aceh besar, untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tenaga,
dalam upaya mewujudkan masyarakat bertauhid, beriman dan bertakwa dengan
pendidikan Islami.
3. Kepada instansi pemerintahan setempat agar mau lebih memperhatikan kepentingan
dan keinginan Dayah menjalankan Syiar agama Islam, agar mampu bersaing dengan
lembaga-lembaga yang non Dayah serta dapat mencetak kader-kader yang tangguh
dan mampu bersaing sehingga dikemudian hari tidak ada yang melihat Dayah
dengan sebelah mata

33
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Abd A’la, Pembaruan Pesantren (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, 2006), hlm. 2.
Adi Negoro, Kamus Pengetahuan Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 2006), hlm.59.
Bimo Walgita, Metode Riset, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 68.
Departemen Agama RI, Profil Pondok Pesantren, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Keagamaan
dan Pondok Pesantren, 2004), hlm. 7.
Herman Wrsito, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: Gema Gramedia Pustaka Utama, 1992),
hlm. 49.
Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), hlm. 192.
J. Supranto, Metode Riset, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 68.
Mustofa, Ahmad; Ali, Abdullah Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Bandung: Pustaka
Setia,1997), hlm. 151.

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalian Indonesia, 1985), hlm. 63.

M.Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam Dan Umum) (Jakarta : Bumi Aksara, 2000) hlm 240.

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,


2006), hlm. 221.

Nasution S, Metode Research, (Jakarta: Insani Press, 2004), hlm. 130.

Rusdi Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Banda Aceh: Ar-Rijal Institute, 2007), hlm.
45.

Roland Robertson, Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologias, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1995, hlm. 295.

Soenarjo, Sosiologi, (Jakarta: Renika Cipta, 2000), hlm. 89.

Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta: Bina
Adiak Sara, 2005), hlm. 57.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung, Alfabeta, 2009). hlm 143.

Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula ( Yogyakarta:


UGM Press, 2002), hlm. 65.

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengatar, (Jakarta: Rajawali Press, 2006), hlm. 23.

Taufik Abdullah, Metodologi Penelitian Agama, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1989, hlm. 93

34
Zakiyah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 28.

Zulfi Mubarok, Perilaku Politik Kia: Pandangan Kiai Dalam Konspirasi Politik Era Gusdur
,Malang : Uin Maliki Press, 2012), hlm 4.

SKRIPSI
Indah Kusuma Dewi, Pengaruh Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat Terhadap
Perilaku Beragama Siswa di MAN Se Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015,
Skripsi Pascasarjana IAIN Tulungagung, 2015.

Muhammad Andi Saputra, Peran Pondok Pesantren Darul Ma’arif dalam melestarikan tradisi
kaum muslim didesa sumbersari kec. Sekampung kab. Lampung Timur. Skripsi UIN
Lampung. 2019.

Muhammad Kamaruddin. Peran Dayah Tengku Chik Digla dalam pembinaan karakter
Beragama Masyarakat. Skripsi UIN Banda Aceh 2017.

Nur Umi Ruliyana, Pemahaman Pendidikan Agama Islam dan Pengaruhnya dalam Ketaatan
Menjalankan Ajaran Agama Islam Siswa di SMP Negeri 5 Tangerang, Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

35
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

PENGARUH DAYAH LIQAURRAHMAH TERHADA PEMAHAMAN


KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA LIEUE KECAMATAN
DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

DATA INFORMAN

NO KODING NAMA LENGKAP JABATAN


Abi Muhammad Umar Ketua Yayasan Pondok
1 KY (Tgk. Jim) Pesantren/Dayah Liqaurrahmah
2 KPD Bapak Alamsyah Kepala Desa Lieue
3 Erni Sartifa Masyarakat
4 Armiya Masyarakat
5 Suryani Masyarakat
6 Rahman Masyarakat
7 Khairunnas Masyarakat
8 Sarma Masyarakat
9 Zawil Masyarakat
10 mardhiah Masyarakat

36
Lampiran 2
PEDOMAN DOKUMENTASI

NO NAMA KETERANGAN
1 Profil Sejarah Desa Lieue Kecamatan Darussalam Kabupaten Hal 22
Aceh Besar
2 Sejarah Berdirinya Dayah Liqaurrahman Desa Lieue Kecamatan Hal 24
Darussalam Kabupaten Aceh Besar
Visi dan Misi, Letak Geografis Dayah Liqaurrahman beralamat Hal 25
3 di JL. Tgk Glee Iniem Km. 2 Gp. Lieue. Kec. Darussalam. Kab
Aceh Besar
Data kepengurusan ustadz Dayah Liqaurrahman beralamat di Hal 26
4 JL. Tgk Glee Iniem Km. 2 Gp. Lieue. Kec. Darussalam. Kab
Aceh Besar
5 Data santri Dayah Liqaurrahman beralamat di JL. Tgk Glee Hal 27
Iniem Km. 2 Gp. Lieue. Kec. Darussalam. Kab Aceh Besar
Sarana dan Prasarana Dayah Liqaurrahman beralamat di JL. Tgk Hal 27
6 Glee Iniem Km. 2 Gp. Lieue. Kec. Darussalam. Kab Aceh Besar
7 Kondisi lingkungan, interaksi sosial Hal 28
Pengaruh Keberadaan Dayah Liqaurrahmah Terhadap Hal 29
8 Pemahaman Keagamaan masyarakat di Desa Lieue Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar (Kepala Desa Bpk
Alamsyah)
Pengaruh Dayah Liqaurrahmah terhadap pembentukan sikap Hal 35
9 keagamaan masyarakat Desa Lieue Kecamatan Darussalam
Kabupaten Aceh Besar (Pimpinan DAYAH Zawiyah
LiqaurahmahAbi Muhammad Umar)

37
Lampiran 3

DOKUMENTASI PENELITIAN

Dayah Liqaurrahmah

Wawancara Dengan Pimpinan Dayah Liqaurrahmah

38
39
40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri
Nama : Masliati
Nim : 170305034
Tempat/Tgl lahir : 21 Juli 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Kebangsaan/Suku : Indonesia / Aceh
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Blang Bladeh, Kec. Meukek, Aceh Selatan
E-mail : 170305034@student.ar-raniry.ac.id
No. Hp : 085261443623

2. Orang Tua/Wali
a. Nama Ayah : M. Jalil
Pekerjaan : Wiraswasta
b. Nama Ibu : Nurmadiah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

3. Riwayat Pendidikan
a. Tk Dharmawanita Kuta Buloh I Kec. Meukek, Aceh Selatan, Tahun lulus 2003

b. SDN. 1 Blang Bladeh Kec. Meukek, Aceh Selatan, Tahun lulus 2009

c. SMPN. 1 Kec. Meukek, Aceh Selatan, Tahun lulus 2012

d. SMA Jabal Nur Jadid Lembah Sabil, Aceh Barat Daya, Tahun lulus 2015

4. Pengalaman Organisasi :

1. Organisasi Pengurus Jabal Nur Jadid (2014-2015)

2. Ikatan Pelajar Mahasiswa Meukek (2016-2018)

41
3. Ikatan Pelajar Mahasiswa Blang Bladeh (2018-2020)

4. Himpunan Mahasiswa Aceh Selatan (2019-2021)

Banda Aceh, 31 Desember 2021


Yang menyatakan

Masliati
NIM. 170305034

42

Anda mungkin juga menyukai