Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI
LAHIR (BBL)

Topik                               : Perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL )


Sub Topik                        : Perawatan Tali Pusat
Sasaran                            : Ibu post SC
Tempat                            : Ruang Arafah 2 RSUZA
Hari/tanggal                     : 20 Maret 2022
Waktu                              : 30 menit
Penyuluh                         : Lilis Fitriani, Rahma Devi Dan Novianti Jasna
         

A.  LATAR BELAKANG
Ibu-ibu yang baru saja melahirkan anak kurang lebih 2 hari yang lalu
secara spontan maupus secara section ceasar. Karena ini merupakan kelahiran
pertama klien dan klien tidak memiliki basic pengetahuan dalam perawatan bayi
baru lahir terutama perawatan tali pusat sehingga perlu dilakukan penyuluhan
dalam rangka memberikan pengetahuan dalam pengetahuan tentang peratan tali
pusat.

B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan pada Ibu dan ‘, diharapkan dapat melakukan
perawatan tali pusat dengan benar secara mandiri di rumah.

C.   TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan penyuluhan  diharapkan pasien mampu :

a. Mengetahui tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat.


b. Mengajarkan cara merawat tali pusat dengan benar.
c. Menyebutkan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan tali
pusat.

D.   MATERI PENYULUHAN

a. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat


b. Mengajarkan dan melatih teknik Perawatan tali pusat yang benar.
c. Mendorong pasien untuk melakukan teknik secara mandiri.
E.  METODE

Ceramah, diskusi, dan Mengajarkan Teknik.

F.   MEDIA

Boklet dan leaflet

G.     KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien


1 Pembukaan 5 a. Memberikan salam a. Menjawab salam
menit b. Perkenalan b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan TIU dan TIK memperhatikan
d. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2 Inti 15 Menjelaskan materi dan a. Menjawab pertanyaan
memperagakan tentang: penyuluh
1.  Pengertian perawatan bayi b. Mendengarkan dan
baru lahir terutama perawatan memperhatikan
tali pusar. c. Bertanya pada penyuluh bila
2.  Cara perawatan tali pusar. masih ada yang belum jelas.
3.  Hal-hal yang diperhatikan
dan dilarang selama
perawatan.
4.  Tanda-tanda tali pusar bayi
yang terinfeksi
5.  Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya
Infeksi pada tali pusar bayi
baru lahir.
a. Evaluasi a. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan b. Mendemonstrasikan cara
Penutup 10
3 c. Mengucapkan maaf dan merawat tali pusat
menit
terima kasih c. Memperhatikan
d. Salam Penutup d. Menjawab salam penutup
    H. EVALUASI

a. Setelah kita berdiskusi tadi dapatkah ibu menjelaskan pentingnya perawatan


tali pusar?
b. Dapatkah ibu menyebutkan 3dari 5 hal yang harus diperhatikan dalam
perawatan tali pusar?
c. Dapatkah ibu menyebutkan hal yang dilarang dalam perawatan tali pusar?
d. Dapatkah ibu menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala tali pusar yang terinfeksi?
e. Dapatkah ibu menyebutkan 2 dari 3 upaya pencegahan terjadinya infeksi tali
pusar pada bayi?
f.Dapatkah ibu menperagakan bagaimana cara merawat tali pusar bayi baru lahir
dengan bantuan minimal dari perawat?
MATERI PENYULUHAN

PERAWATAN TALI PUSAT

Pengertian Tali Pusat Bayi

Tali pusat ( Funiculus umbilicalis ) adalah  saluran kehidupan bagi janin


selama  dalam kandungan, dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang
selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen janin.Tetapi begitu bayi
lahir, saluran ini sudah tidak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat
atau dijepit.

Cara Membersihkan Tali Pusat

a. Cuci tangan bersih


b. Gunakan handscoon
c. Ambil kapas bulat atau kapas bertangkai yang telah dibubuhi alkohol 70%,
lalu bersihkan sisa tali pusar, terutama bagian pangkalnya (yang menempel
pada perut).
d. Lakukan dengan hati-hati, apalagi bila pusar bayi masih berwarna merah.
e. Gunakan jepitan khusus dari plastik untuk memegang ujung tali pusarnya,
agar lebih mudah dalam membersihkan dan melilitkan perbannya.
f. Ambil kasa kering lalu bungkus sisa tali pusat. Usahakan agar seluruh
permukaan hingga ke pangkalnya tertutup perban.
g. Lilitkan perban/kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak terlepas.
Pastikan tidak terlalu ketat, agar bayi tidak kesakitan.
h. Gunakan kain kasa untuk mengikat perban agar tetap pada tempatnya.

Arah Pembersihan Tali Pusat Bayi

Pembersihan tali pusat bayi yang telah dipotong yaitu : dari bagian tali
pusat yang dipotong ke arah pusar dengan gerakan satu arah. Indikasinya agar
bagian yang dipotong tidak terkena kotoran dari pusar.

Hal – Hal yang Dilarang

Membubuhkan atau mengoleskan ramuan dan abu dapur karena akan


menyebabkan infeksi.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

1.Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau menoleskan
cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat.
2. Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
3. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan
sabun segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain
bersih.
4. Teknik Perawatan Tali Pusat Bayi. Dalam perawatan maupun
pemotongan tali pusat bayi itu menggunakan teknik steril. Artinya, dalam
setiap pelaksanaan perawatan dan pemotongan tali pusat bayi itu
menggunakan alat- alat yang steril. Dan dalam setiap proses perawatan
itu diangjurkan untuk sealalu memakai hanscoon.
5. Penggunaan Popok pada bayi. Saat tali pusat dipotong, maka harus
diperhatikan penggunaan popok bayi tersebut. Sebaiknya popok
dipakaikan dibawah pusar. Alasannya adalah agar pusarnya tidak
lembab, karena apabila lembab akan beresiko timbulnya infeksi.
 Tanda-Tanda Tali Pusat Bayi yang Terinfeksi

1. Bernanah
Kondisi ini bisa muncul jika kurang benar dalam merawatnya,seperti
kurang bersih dan kurang kering. Hal ini juga bisa terjadi bila saat
pemotongan tali pusat bayi menggunakan benda yang tidak steril sehingga
kuman mudah tumbuh dan berkembangbiak.
2. Bau Tidak Sedap
Bau Tidak sedap muncul pada tali pusat menandakan bahwa tali pusat
terinfeksi. Lalu tali pusat akan bernanah dan berlendir.Selain itu juga ditandai
dengan kemerahan di sekitar pusar.
3. Tidak Banyak Menangis
Bayi yang terinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya
banyak tidur.Gejala ini ditandai dengan bayi malas minum,demam dan yang
paling parah sampai terjadi kejang.
4. Kulit sekitarnya berwarna kemerahan.
REFERENSI

Gant, Norman F & F. Gary Cunningham. 2011. Dasar-dasar Ginekologi &


Obstetri. Jakarta: EGC

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu


Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI

Yulifah, Rita & Tri Johan Agus Yuswanto. 2009. Komunikasi & Konseling
dalam Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai