Anda di halaman 1dari 74

Keperawatan Komunitas

LAPORAN PENDAHULUAN DEMOSTRASI DIET HIPERTENSI DIDESA


LAMTEUBE GEUPULA KECAMATAN KUTA BARO

ACEH BESAR

Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah

Keperawatan Komunitas

Di susun Oleh :

Lilis Fitriani S,Kep

Yusrina S,Kep

Putri Amalia S,Kep

Tuti Mekayanti S,Kep

Khuzaimah S,Kep

Lisdi Ewin S,Kep

Rahma Devi S,Kep

Sri Widya Ningsih S,Kep

KEPANITRAAN KEPERAWATAN KLINIK (K3S)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA

2021
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA LAMTEUBE


GEUPULA KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN

ACEH BESAR

Mahasiswa kelompok II

Koordinator profesi Koordinator Stase

(Ns. Syarifah Masthura M.Kes) (Ns. Iskandar, S.Kep, M.Kep)

Mengetahui,
KetuaProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran
Universitas Abulyatama

(Ns. Iskandar, S.Kep, M.Kep)


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2018 adalah perilaku proaktif untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko

penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi akif dalam gerakan

kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah layanan yang berhasil

guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata diIndonesia. Dengan demikian

terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial danekonomis (Syafrudin, 2009).

Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan serta

bertambahnya penduduk dan masyarakat maka perlu adanya perawat kesehatan komunitas

yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan

dan pemulihan penyakit, yang bukan hanya di tujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga

dengan masyarakat dan inilah yang di sebut keperawatan komunitasPerawatan kesehatan

masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberi

bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar kesehatan dalam membantu individu,

keluarga, kelompok, masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan dan

keperawatan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai orang pertama

dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-fungsi yang relevan dengan

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Mubarak, 2009).


Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa ilmu dan praktik kesehatanmasyarakat,

yang diimplementasikan melalui penggunaan proses keperawatanyang sistematis, dirancang

untuk mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit pada kelompok populasi. Tehnik

pengumpulan data melalui winshield survey (pengamatan langsung ke masyarakat dengan

berkeliling wilayah dan menggunakan semua panca indra), hasil wawancara, kuesioner dan

data sekunder (data statistik, laporan puskesmas, laporan kelurahan dan lain-lain) (Mubarak,

2009).

Keperawatan komunitas sebagai sutu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan

antara keperawatan dan kesehatan masyarakat

(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan

pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan

kuratif dan rehabitatif secara menyeluruh dan terpadu yang di tunjukkan kepada individu,

keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan

(nusing proses) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga

mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak 2006).

Proeses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat

alamiah, sistematis,dinamis,kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan

masalah kesehatan kelompok serta masyarakat melalui langkah – langkah seperti

pengkajian,perencanaan, implementasi, dan evaluasi ( Wahyudi, 2010)

Keperawatan komperehensif merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan

keperawatan pelayanankeperawatan profesional yang komprehensif ditujukan kepada

individu,keluarga, kelompok dan masyarakat yang dipengaruhi oleh lingkungan (bio,psiko,

sosio, mental dan spiritual) mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Aziz, 2004).
Salah satu bidang Kepaniteraan Kinik Keperawatan Senior (K3S) Fakultas

Keperawatan Universitas Abulyatama Aceh adalah praktek keperawatan komunitas.

Pelaksanaan keperawatan komunitas dilaksanakan dalam waktu 21 hari mulai dari tanggal

14 juni 2021 sampai dengan 7 juli 2021 dengan melakukan pengkajian, perencanaan

intervensi, implementasi dan evaluasi.

Mahasiswa Keperawatan Universitas Abulyatama Aceh dalam Praktek Keperawatan

Komunitas di Gampong lamteube geupula Kecamatan Kuta Baro melakukan pendekatan

terhadap masyarakat dengan menggunakan konsep teori sistem Betty Neuman berdasarkan

pendekatan perorangan total dalam memandang masalah klien. Sistem yang digunakan

adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi

mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan

spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang

berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus

pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (Marriner, 2010).

Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan

respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas

individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam

memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena

lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan

bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri (Marriner,

2010).

Kelompok  memilih teori Betty Neuman dalam keperawatan komunitas karena dalam

teori ini mencakup empat elemen penting dalam proses  keperawatan. Elemen  tersebut


meliputi manusia, lingkungan, kesehatan, pelayanan. Keempat elemen ini tidak bisa di

pisahkan satu sama yang lainnya. Dalam  teori Neuman kliennya bisa meliputi individu,

kelompok, keluarga, dan komunitas. Teori Neuman membantu individu, keluarga, dan

kelompok dalam mencapai dan mengelola tingkat maksimal dari kesejahteraan total dengan

intervensi yang sesuai.

Model sistem Neuman dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang

klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel

klien adalah fisiologis, psikologis, sosial budaya, perkembangan dan spiritual.Intervensi

keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan

tertier sehingga Model ini bisa digunakan dipelayanan keperawatan komunitas(Ali, 2000).

Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.

Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka

klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan

keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya

untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor

yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau

aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi (Ali, 2000).

Pelayanan kesehatan utama merupakan faktor yang praktis untuk melaksanakan asuhan

keperawatan kesehatan masyarakat setingkat individu, keluarga, kelompok, masyarakat

dalam bentuk yang dapat diterima dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dengan

meningkatkan partisipasi sepenuhnya dari masyarakat.Setelah praktek keperawatan

komunitas selesai, mahasiswa akan memberikan tanggung jawab kader kesehatan dan
puskesmas untuk meneruskan kegiatan yang telah dilakukan untuk menindak lanjuti masalah

kesehatan yang belum terpenuhi.

B. Tujuan Penulisan

1. TujuanUmum

Melalui Praktek Keperawatan Komunitas diharapkan mahasiswa baik secara

individu maupun kelompok mampu mengaplikasikan secara langsung kemasyarakat

konsep-konsep dan Teori Keperawatan Komunitas sesuai dengan masalah yang ada di

masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Setelah praktek Keperawatan Komunitas, mahasiswa diharapkan dapat:

a. Mengkaji masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat

b. Menyusun perencanaan Keperawatan Komunitas berdasarkan masalah kesehatan

yang terdapat di masyarakat.

c. Melakukan implementasi Keperawatan Komunitas berdasarkan standar keperawatan

dan sesuai dengan masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat.

d. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah di lakukan pada masyarakat.

e. Menyusun rencana tindak lanjut untuk berkelanjutan program-program dan kegiatan

yang telah dilakukan di masyarakat.


BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Konsep Keperawatan

Menurut hasil Lokarya Keperawatan Nasional Tahun 1983 yang disebut dengan

keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan

bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan

masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia

(Gaffar, 1999).

Florence Nightingale (1895, dalam Joe, 2009) mendefinisikan keperawatan sebagai

berikut, keperawatan adalah menempatkan pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan

isinya untuk bertindak. Calilista Roy (1976, dalam Joe, 2009) mendefinisikan keperawatan

merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki

sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien. Keperawatan

merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral pelayanan

kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologi, psikologi, sosial,

dan spiritual yang bersifat komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan

masyarakat yang sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal (La Ode Jumadi Gaffar, 1999, dalam Setiawan, 2007).

Keperawatan juga dapat dipahami sebagai pelayanan/asuhan profesional yang bersifat

humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat


keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar

profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama.

Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, interpersonal,

kemampuan teknis, dan moral. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan kualitas

perawat melalui pendidikan lanjutan pada program pendidikan Ners. Adapun Proses

keperawatan adalah suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk

memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan biologis,

psikologis,sosial, dan spiritual yang optimal, melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnosis

keperawatan, penentuan rencana keperawatan, melaksananakan tindakan keperawatan , serta

evaluasi tindakan keperawatan (Gaffar, 1999).

Menurut Imogene King (1981) keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan

bantuan pada individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan

derajat kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan

melakukan tindakan keperawatan sehingga individu atau kelompok berperilaku yang sesuai

dengan kondisi keperawatan. Dimana keperawatan difokuskan pada perawatan individu,

keluarga dan komunitas (Anderson, 2000).

B. Konsep Komunitas

Istilah kata Arti Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata

dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Soenarno (2002),

mengatakan bahwa definisi komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang

dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Komunitas adalah sekelompok

orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah
komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena

adanya kesamaan interest atau values (Kertajaya Hermawan, 2008).

WHO (1995) menyebutkan bahwa komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan

oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling

mengenal berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lain. Sedangkan

menurut Koenjaranigrat (1990), komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang

menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta

terikat oleh suatu rasa indentitas suatu komunitas.

Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam

memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar

belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas

biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas,

karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan

menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan

kelompoknya. Komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan

untuk mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerajasama

sebagai suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti komunitas

dilibatkan secara aktif untk pencapaian tujuan tersebut (Mahyuddin, 2009).

C. Konsep Keperawatan Komunitas

1. Pengertian

Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor

lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual, terhadap

kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan, dan
pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan. Keperawatan Komunitas adalah

pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan

kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di

Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang

dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan

kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepadamasyarakat

secara komprehensif (Revolusi Pendidikan, 2006).

Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan praktek

kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan

penduduk (Ana, 1978). Ruth dan Freeman (1981) mengatakan bahwa komunitas adalah

kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesejahteraan masyarakat yang

ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik diri

sebagai perorangan maupun secara kolektif, sebagai keluarga, kelompok

khusus/masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan

untuk masyarakat).

2. Tujuan

Tujuan keperawatan komunitas untuk mencegah dan peningkatan kesehatan masyarakat

melalui upaya :

a. Pelayanan kesehatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan

kelompok dalam konteks komunitas.


b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (healt general community)

dan mempertimbangkan bagaimana masalah issue kesehatan masyarakat dapat

mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

Secara spesifik diharapkan individu, kelompok, keluarga dan masyarakat mempunyai

kemampuan untuk :

a. Mengidentifikasimasalahkesehatan yang dialami.

b. Menetapkanmasalahkesehatandanmemprioritaskanmasalahtersebut.

c. Merumuskansertamemutuskan.

d. Menanggulangikesehatan yang merekahadapi

e. Mengevaluasisejauh mana pemecahanmassalah yang merekahadapi yang

akhirnyadapatmeningkatkankemampuandalammemeliharakesehatansecaramandiri

(self care).

3. Sasaran

a. Individu

Anggota keluarga sebagai kesatuan yang utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan

spiritual. Individu dibantu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya

kelemahan fisikdan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya

pengetahuan atau kemauan untuk menuju mandiri.

b. Keluarga

Merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategi, antara lain sebagaiberikut :

1) Keluarga sebagai lembaga yang diperlukan diperhitungkan.

2) Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota

keluarga.
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.

4) Keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan (dicision making) dalam

perawatan kesehatan.

5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam bimbingan usaha kemasyarakat.

c. Kelompok Khusus

Sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan

(problem) keluarga yang berorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan

antara lain :

1) Kelompok khusus yang butuh kesehatan sebagai akibat pengembangan dan

pertumbuhan (growth dan development) seperti: ibuhamil, BBL, anak balita, anak

usia sekolah dan usia lansia/lanjutusia.

2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan,

antara lain khusus penyakit kelamin, TBC, kusta, dan lain-lain.

4. Ruanglingkupkeperawatankomunitas

a. Promotif

Upaya promotif di lakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan jalan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi,

pemeliharaan kesehatan dan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah

raga teratur, rekreasi, pendidikan seks.

b. Preventif

Upaya prefentif untuk mencegah terjadiny apenyakit dan gangguan kesehatan

terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi,


pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah,

pemberian vitamin A, iodium, pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan

menyusui.

c. Kuratif

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah

kesehatanan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit

sebagai tindak lanjut dari puskesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan

kondisi patologis, perawatan payudara, perawatan tali pusat bayi baru lahir.

d. Rehabilitatif

Upaya pemulihan terhadap pasien yang di rawat di rumah atau kelompok-kelompok

yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, Kusta, dan cacat fisik lainnya melalui

kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya,

fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC.

D. Model Konseptual Yang Mendasari Praktek Keperawatan Komunitas

Fokus pada praktek keperawatan komunitas kali ini berdasarkan pada model community

as partner yang didasari oleh konsep Neuman.Pada model ini komunitas sebagai partnen

rdan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan. Neuman memandang klien sebagai

sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi

yang dinamis.MenurutNeuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang

dapat mengganggukeseimbangan, klienmemilikitigagarispertahanan, yaitufleksible line of

defense, normal line of defense, danresistance defense (Anderson, 2006)


Konsepcommunity as partner diperkenalkan Anderson dan McFarlanne, model ini di

merupakan pengembangan dari model Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas

manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien.Komunitas sebagai klien/partner

berarti bahwa kelompok masyarakat tersebut turut berperan dalam serta aktif dalam

meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya(Anderson, 2006).

Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan pelayanan kesehatan (di

rumah, di Puskesmas), perawat melakukan praktik keperawatan dengan cara menggunakan

proses keperawatan komunitas. Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas

dilihat sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan

klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan:

1. Pengkajian

Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang bertujuan

mengidentifikasi data yang pentingmengenaiklien.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan komunitas atau kelompok dan analisa data

setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, maka kemudian

dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat dan

seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut

diatas dapat disusun diagnosa keperawatan komunitas dimana terdiri dari: Masalah

kesehatan, Karakteristik populasi, karakteristik lingkungan.

3. Perencanaan (intervensi)

Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetap kanapa yang harus

dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan

sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis

keperawatan.Dalam menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan

maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana

tersebut yaitu sifat masalah dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga

yang tersedia. Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan

sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk

berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.

b. Tahap pengorganisasian

Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan

kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok kerja kesehatan

(Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara

bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan

memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan

kemampuan masyarakat berperanserta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya.

c. Tahap pendidikan dan latihan

1) Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat

2) Melakukan pengkajian

3) Membuat program berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan

4) Melatih kader

5) Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat


d Tahap formasi kepemimpinan

e Tahap koordinasi intersektoral

f Tahap akhir

Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta

memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih

lanjut. Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai

berikut:

1) Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi

2) Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik

3) Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan

fisik dan laboratorium

4) Bekerjasama dengan aparat Pemda setempat untuk mengamankan lingkungan

atau komunitas bila stressor dari lingkungan

5) Rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

4. Pelaksanaan (Implementasi)

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang

sifatnya:

a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang muncul

b. Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat.

c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan

komunitas.

Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu:
a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi

sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus

terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini

dalam kesehatan keluarga.

b. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan

derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan

sekunder ini menekan pada diagnosa dini dan tindakan untuk mnghambat proses

penyakit, Contoh: Mengkaji ke terbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi

keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga, dll.

c. Pencegahan tertierya itu kegiatan yang menekan kan pengembalian individu pada

tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidak mampuan keluarga. Contoh:

Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi

untuk melakukan pemeriksaan secara teratur kePosyandu.

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan

dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana

berikutnya .Evaluasi terdiri dari evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Sedangkan fokus dari evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah :

a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan

b. Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan perencanaan, peran staf atau

pelaksana tindakan, fasilitas dan jumlah peserta.

c. Efisiensi biaya

Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta keuntungan program.


d. Efektifitas kerja

Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap tindakan yang

dilaksanakan.

e. Dampak

Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang

terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.

BAB III

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN

A. Wienshield Survey

Area yang diobservasi Temuan

Tipe perkampungan/pedesaan : apakah


Berdasarkan hasil observasi di dapatkan tipe

perumahan, semi usaha atau perkampungan/ perdesaan adalah tipe

lingkungan bisnis perumahan

Lingkungan tempat tinggal : apakah rumah Berdasarkan hasil dari observasi di dapatkan

tunggal (terpisah antara satu dengan lingkungan tempat tinggal adalah

lainnya), apartemen, komuni, dll rumah tunggal

Karakteristik Kultural : Berdasarkan hasil ddari observasi di dapatkan :

- Variasi umur - Variasi umur penduduk di

penduduk Gampong Lamteube Geupula

- Kegiatan penduduk bermacam – macam dari Bayi


sehari-hari sampai dengan manula.

- Ras yang - Kegiatan penduduk sehari – hari

mendominasi bertani 14,3 %, IRT 12,8 %, yang

- Pekerjaan / PNS 4,1 % dan yang wiraswasta

pengangguran 4,1 % dll.

- Ras yang mendominasi adalah ras

Aceh.

- Pekerjaan dominan masyarakt di

Gampong Lamteube Geupula

memiliki perkerjaan bermacam

sesuai dengan keahliannya, tingkat

pengangguran di Gampong

Lamteube Geupula 18 %.

Lingkungan : Berdasarkan hasil dari observasi di dapatkan:

- Tampakan umum : - Tampakan umum :

halaman, jalan, perkarangan, setiap rumah memiliki

tanaman, patung, dll halaman yang cukup bersih,

- Bahaya lingkungan : model jalan beraspal semua,

polusi udara, sampah, area perkarang rumah bersih, dan

bermain yang berbahaya, alat di setiap rumah ada tumbuhan

pemadam kebakaran, yang di tanam.

lalulintas, polisi, jalan untuk - Bahaya lingkungan :

penyeberangan anak sekolah, polusi udara di Gampong


dll Lamteube Geupula tidak ada,

- Stressor lingkungan : sampah berserakan di dekat

kegaduhan, kemacetan, perkarangan perumahan, tidak

tanda-tanda adanya abuse, ada alat pemadam kebakaran.

tanda adanya penyalah Lalulintas, polisi, jalan untuk

gunaan obat terlarang, tanda- penyeberangan anak sekolah

tanda kemiskinan tidak ada di gampong

Lamteube Geupula.

- Stressor lingkungan :

untuk kejadian kegaduhan,

kemacetan, tanda – tanda

adanya abuse, tanda – tanda

adanya penyalah gunaan obat

terlarang dan tanda – tanda

kemiskinan tida ada di

Gampong Lamteube Geupula

Sumber-sumber yang ada dimasyarakat (kualitas


Berdasarkan hasil dari observasi di dapatkan:

dan kuantitas) : - Tempat belanja di

- Tempat belanja pasar tradisional

- Transportasi yang - Transportasi yang di

digunakan masyarakat gunakan masyarakat adalah

- Tempat rekreasi kendaraan pribadi

- Sarana pendidikan - Tempat rekreasi


- Sarana agama berkumpul dengan keluarga

- Pelayanan keamanan - Sarana pendidikan

- Farmasi tidak ada

- Kegawatdaruratan - Terdapat 1 meunasah

missal : pemadam - Tidak ada tempat

kebakaran, alat tanda bahaya pengobatan di gampong

- Pelayanan umum : Lamteube Geupula

kantor pos, bank, MCK - Tidak ada tempat


- Sarana pembuangan untuk penanganan kegawatan
sampah darurat
- Koran dinding - Pelayanan umum tidak

ada

- Tidak ada tempat

pembungan sampah, sampah

di buang dibakar.

- Tidak ada koran

dinding di Gampong

Lamteube Geupula.

Pelayanan kesehatan : Berdasarkan hasil dari observasi di dapatkan:

- fasilitas kesehatan - fasilitas kesehatan

( RS, praktek bidan, klinik, hanya ada rumah bidan desa

dll ) - sumber pelayanan

- sumber pelayanan kesehatan pertama masyarakat


kesehatn pertama : adaah Puskesmas Kecamatan

puskesmas, RS praktek Kuta Baro Kabupaten Aceh

dokter swasta, praktek bidan, Besar

praktek perawat, dll

B. pengkajian kebutuhan kesehatan komunitas

No. Komponen Hasil


Inti komunitas
1. Sejarah Gampong ini dinamakan gampong Lamteube
Geupula karena ada yang menanam tebu dizaman
dulu.
2. Demografi Jumlah penduduk 370 jiwa
Jenis kelamin
Laki-laki = 51,7 % perempuan = 50,3 %
Lansia laki-laki = 20,8 %
lansia perempuan = 30,2 %
Ibu Nifas = 2 %
Bayi dan Balita = 10 %
3. Kelompok Etnis Mayoritas penduduk di Gampong Lamteube
Geupula Asli Dari Aceh Besar.
Pendatang hanya sebagian kecil.
4. Nilai dan keyakinan  Terdapat 1 menasah Gampong Lamteube
Geupula
 Dalail khairat di Acara-acara besar.
 Kajian rutin atau pengajian setiap malam kamis
Subsistem
1. Lingkungan Di gampong Lamteube Geupula terdapat sawah
dan ladang, iklimnya tropis dengan cuaca panas
dan hujan.
 Terbagi atas 3 dusun ( mon rubek, teugoh dan
lampoh raya )
 Bagian Utara = Leupung Mesjid
 Bagian Selatan = Lampoh Tarom
 Bagian Timur = Lamteube Ara
 Bagian Barat = Lam Alue Cut
 Kondisi rumah dibeberapa dusun padat
 Warga di Gampong Lamteube Geupula
menggunakan sumber air MCK dari sumur 34
% dan sumur bor 66 %,
 Perumahan di Gampong Lamteube geupila
mayoritas semi permanen
 Hewan peliharaan terletak > 10 M sebesar 7,3
%, < 10 M sebesar 26,4 % dan tidak di ketahui
sebesar 66,3 %.
 Tumbuh – tumbuhan yang ada di Gampong
Lamteube Geupula tumbuh subur
 Tidak terdapat kontainer sampah
 Warga mengolah sampah dengan cara
menumpuk kemudian membakar 28,4 % dan
yang memiliki wadah dalam rumah sebesar
71,6 %.
2. Pendidikan - Tidak Sekolah 9 %
- Belum Sekolah 10 %
- Paud/ TK 7 %
- SD/ SR 18 %
- SMP/ MTsN 19 %
- SMA/ MA/ Sederajad 26 %
- D-1, D-2, D-3 D-4 10 %
- Sarjana 10 %
- Di gampong Lamteube Geupula tidak terdapat
sekolah dan fasilitas sekolah.
3. Ekonomi - Status ekonomi masyarakat menengah ke
bawah dengan penghasilan > Rp. 1.900.000
20,8 % dan < Rp. 1.900.000 79,2 %.
- Pekerjaan penduduk yang petani 14,3 %, IRT
12,8 %, Buruh 7,6 %, PNS 4,1 %, wiraswata
4,1 %, pensiunan 1,5 % dan pedagang 2,5 %.
- Tingkat pengangguran 18 %.
- Pusat perbelanjaan masyarakat Gampong
Lamteube Geupula semua di pasar tradisional
4. Politik dan pemerintahan - Terdapat gedung serba gune
- Masyarakat aktif dalam kegiatan pemilu
- Pengambilan keputusan dan pemilihan
perangkat desa di lakukan secara demokratif
5. Transportasi dan keamanan - Penduduk berpergian dengan menggunakan
kendaraan pribadi dan kendaraan umum.
- Di gampong Lamteube Geupula tidak pernah
terjadi kerisuhan.
6. Pelayanan kesahatan dan sosial - Penduduk Gampong lamteube geupula berobat ke
puskesmas 58,5 %.
- Ada bidan yang menetap di desa.
- Posyandu setiap tanggal 17 di Gedung Serba
Guna.
- Posbindu dilakukan setiap tgl 20 dimeunasah
7. Komunikasi - Mayoritas penduduk menggunakan bahasa
aceh dalam kehidupan sehari-hari
- Meunasah di gunakan oleh warga setempat
untuk tempat berkumpul.
- Informasi diumumkan di meunasah, namun
terkadang ibu kader yang turun langsung ke
rumah warga untuk menyampaikan informasi.
8 Rekreasi - Warga biasanya menghabiskan waktu libur
dengan berkumpul bersama keluarga 56,7 %,
nonton televisi bersama 28,3 %, mengunjungi
saudara 9,4 % dan mengikuti kegiatan
masyarakat 5,6 %.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan asuhan keperawatan komunitas secara langsung selama 4 minggu

dapatlah disimpulkan dan disarankan sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Tidaklah mudah untuk melaksanakan pengkajian komunitas dan rumusan

diagnosa keperawatan sebab diagnosa keperawatan adalah gambaran

kebutuhan komunitas bukan ners yang mewakilinya.


2. Ternyata tidaklah mudah menyusun perencanaan keperawatan komunitas

sebab kita harus memperhatikan semua faktor untuk terjadinya dinamisasi.

3. Dalam pelaksanaan/implementasinya keperawatan ternyata tidaklah mudah

sebab banyak pihak dan pihak yang harus digerakkan agar terciptanya

kegiatan yang terintegrasi untuk mencapai tujuan.

4. Walaupun tingkat pendidikan warga masyarakat desa Lamteube Geupula

mayoritas SMA ternyata antusiasnya terhadap kesehatan cukup baik yang

mereka butuhkan adalah fasilitator, motivator dan koordinator dalam masalah

kesehatan.

5. Masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang berhasil diidentifikasi di

desa Lamteube Geupula tidaklah mudah untuk diseslesaikan secara bersamaan

dalam waktu yang terbatas.

B. SARAN

1. Untuk permasalahan kesehatan perlu diciptakan kekompakan antar

masyarakat agar terwujudnya pengetahuan lingkungan yang sehat.

2. Untuk menindaklanjuti permasalahan di desa Lamteube Geupula perlu follow-

up dari pihak Puskesmas Kuta Baro.


DAFTAR PUSTAKA

Smelzer, Suzanna C., Bare, Brenda G. (2005). Buku Ajar Keperawatan medikal bedah. Volume
2. Jakarta: EGC.
Hansen K.E; Elliot M.E., Osteoarthritis, Pharmacotherapy, A Pathophysiological Approach,
McGraw-Hill 2005
Mansjoer, A, Suprohaita, Wardhan.(2000). Kapitaselektakedokteran, edisi 3, jilid 2. Jakarta :
Media Aesculapius
Smeltzer C. Suzanne, Brunner &Suddarth.(2002). Buku ajar keperawatan medical bedah.EGC:
Jakarta.
The Facts about Arthritis, Arthritis Foundation 2006
Zegaria M.A., Osteoarthritisin Seniors, Key Elements in Disease Management, US Pharmacist
2006 .
Bobak (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yulaikhah, lily (2008). Kehamilan: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Ari, Fransiska (2010). Menu Sehat Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Demedia.
Alimul, A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan.Jakarta:
Salemba Medika.
Aminah, M.S. (2010). Baby’s corner Kamus Bayi 0-12 bulan. Jakarta: PT. Luxima Metro Media.
Handy, Fransisca. (2011). Panduan Cerdas Perawatan Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda, Grup
Puspa Swara, Anggota IKAPI.
Kementerian Kesehatan RI. (2010). Buku Pedoman Pelaksanaan, Deteksi Dini dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Nursalam. (2008). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Suwariyah, Puji. (2013). Test Perkembangan Bayi Anak. Jakarta: CV Trans Info Media.
Suharmiati & Handayani, L. (2003). Cara Benar Meracik obat Tradisioal.
Thommas (2000). Tanaman Obat Tradisional 2
Utami, P. & Tim lantera (2009). Sehat Dengan Ramuan Tradisional Tanaman obat Untuk
mengatasi rematik Dan Asam Urat.
Vita health. (2006). Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Anderson, Sylvia Price, McCarty, Wilson Lorraine. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Edisi 6, volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal.dkk (2006). Ilmu Keperawatan KomunitasTeori & Aplikasi Dalam
Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik &
Keluarga. Jakarta: CV. Sagung Seto
Smeltzer, Suzanne C., Bare, Brenda G. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth.Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bangun A.P . 2008 Khasiat Tanaman Obat Untuk Hipertensi . Jakarta : Sarana Pustaka
Prima.
Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan, Jakarta, 2007.

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN


COMMUNITY MEETING I DI GAMPONG LAMTEUBE GEUPULA KEC. KUTA
BARO KAB. ACEH BESAR TAHUN 2021
RABU, 10 MARET 2021

A. Latar Belakang
Community meeting I adalah suatu petemuan kecil yang dihadiri oleh sekelompok
orang yang ada digampong untuk mengadakan penelitian, pembahasan dan pertukaran
pikiran mengenai suatu bidang tertentu untuk menggalang kerjasama tim dalam
memecahkan permasalah yang ada digampong dengan melibatkan sector formal dan
informal sehingga masyarakat berperan serta aktif dalam memecahkan masalah kesehatan
yang ada digampongnya.
Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam community meeting I agar
masyarakat dapat mengetahui dan memahami masalah kesehatan yang muncul
digampongnya dan diharapkan masyarakat dapat mengambil alternative tindakan segera
untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan yang muncul. Peran perawat
komunitas juga sangat diperlukan sekali untuk memberikan pengertian dan menyadarkan
masyarakat terhadap kemungkinan dan bahaya atau resiko dan mengajarkan pada mereka
bagaiman mencegah atau mengulangi bila mengalami masalah tersebut.
Community meeting I digampong Lamteube Geupula Kec. Kuta Baro Kab. Aceh
Besar, dilaksanakan sebagai tindakan lanjut dari hasil pengkajian keperawatan komunitas
yang telah dilakukan melalui metode windshield survey, kuesioner, wawancara dan
diskusi dengan masyarakat. Community meeting I bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah serta menyusun struktur kelompok kerja kesehatan (Pokjakes), untuk selanjutnya
bersama-sama masyarakat menetapkakn masalah dan perioritas masalah, menetukan
solusi atau intervensi untuk menyelesaikan masalah dan mengajak masyarakat untuk
berpartisipasi dalam mengatasi masalah yang ada agar derajat kesehatan masyarakat
dapat ditingkatkan lagi secara optimal sehingga angka kesakitan dan kematian
dimasyarakat dapat dikurangi. Oleh karena itu, mahasiswa PSIK Abulyatama stase
komunitas diharapakan dapat menjadi motivator dan fasilitator dalam menemukan,
menentukan masalah dan memperioritaskan masalah serta menetukan implementasi yang
tepat untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada digampong Lamteube Geupula
Kec. Kuta Baro, Kab. Aceh Besar
Gampong Lamteube Geupula merupakan salah satu gampong yang berada
dibawah kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Gampong ini terdiri dari 3 dusun yaitu dusun
Tengoh, dusun lampoh raya dan dusun mon rubek, memiliki jumlah kepala keluarga 101
KK, dan memiliki kurang lebih 370 jiwa.. Adapun komposisi penduduk pada umumnya
terdiri dari suku Aceh.. Dari windshield survey di dapatkan hasil data rumah penduduk
adalah rumah panggung dan semi permanen hanya beberapa rumah permanen.
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan community meeting I masyarakat gampong Lamteube Geupula
bersama mahasiswa mampu menyepakati pelaksanaan program pokjakes digampong
Lamteube Geupula.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan kurang lebih 60 menit, masyarakat gampong Lamteube
Geupula mampu :
a. Perkenalan
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan
c. Membuat kelompok kerja / pokjakes

C. Rencana kegiatan
1. Topik : community meeting I
2. Metode : mendiskusikan apa saja yang terjadi digampong Lamteube Geupula
3. Media : LCD, Laptop, karton, spidol, mikrofon
4. Waktu : Rabu, 10 Maret 2021
5. Pukul : 14.00-15.30 WIB
6. Tempat : Meunasah gampong Lamteube Geupula Kec. Kuta Baro Kab. Aceh Besar

D. Strategi pelaksanaan
Waktu Waktu

14 : 00 – 14 : 30 1. Pembukaan
WIB a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan pertemuan
c. Pembacaan doa

14 : 30 – 14 : 45 2. Kata sambutan dari Geuchik Lamteube Geupula Kec.


WIB Kuta Baro

14 : 45 – 15 : 00 3. Kata sambutan dari PJ


WIB

15 : 00 – 15 : 15 4. Mapping masalah kesehatan


WIB 5. Membuat pokjakes

6. Penutup

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan masyarakat dalam mengikuti community meeting I
b. Tersedianya media
c. Tempat kegiatan sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan community meeting I berlangsung selama 60 menit
b. Diharapkan masyarakat dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berlangsung
c. Diharapkan msyarakat mengikuti kegiatan sampai selesai dan kegiatan
berlangsung dengan lancar tanpa adanya gangguan.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta terlibat aktif dalam proses mapping dan penyusunan pokjakes
b. Penyusunan kegiatan disepakati dengan penanggung jawab masing-masing
kegiatan baik dari mahasiswa maupun masyarakat

F. Pengorganisasian kelompok

PENGORANISASI NAMA URAIAN TUGAS


AN MAHASIS
WA
Penanggung jawab Lilis Fitriani 1. Bertanggung jawab mulai
acara dari persiapan sampai
pelaksanaan kegiatan
2. Mengkoordinasikan
anggota kelompok dan
menjalankan tugas dan
peran masing-masing
anggota
3. Memimpin pertemuan
untuk mempersiapkan
pelaksanaan kegiatan
4. Menyusun laporan
pendahuluan
notulen Lisdi Ewin 1. Bekerjasama
dengan ,moderator saat
diskusi berlangsung
leader Lilis Fitriani Menyusun mapping
masalah
dan
pembentu
kkan
pokjakes
Co-Leader Rahma Devi Membantu leader
Moderator Putri Amalia 1. Membuat susunan acara
2. Mengatur acara selama
pelaksanaan kegiatan
3. Membuka dan menutup
acara kegiatan
Observer Tuti Mekayanti Aula 1. Mencatat lengkap proses
pelaksanaan kegiatan
2. Memberikan evaluasi
diakhir acara
Coordinator dari Khuzaimah 1. Memfasilitasi peserta
mahasis untuk bersikap aktif
wa selama acara diskusi
berlangsung
(bertanya, merespon,
mengungkapkan
pendapat, dll)
2. Mendorong para
peserta untuk ikut
aktif
Humas publikasi Srri Widya Ningsih 1. Menghubungi pihak-
dan pihak terkait dalam
Dokume pelaksanaan kegiatan
ntasi 2. Menyebarkan
undangan kepada
pengurus RW siaga
dan seluruh kader
3. Mempersiapkan alat
pendokumentasian
4. Melakukan
pendokumentasian
selama acara
berlangsung
konsumsi Yusrina 1. Menentukan menu
snack
2. Membagikan snack
kepada para undangan
perlengkapan -Lilis Fitriani 1. Menyiapkan
-Lisdi Ewin perlengkapan yang
dibutuhkan
2. Menangani masalah
yang berhubungan
dengan perlengkapan

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN MEETING (PERTEMUAN) II

DI GAMPONG LAMTEUBE GEUPULA

KECAMATAN KUTA BARO

A. Latar Belakang
Meeting (Pertemuan) II adalah suatu pertemuan kecil yang dihadiri oleh

sekelompok orang yang ada di Gampong untuk mengadakan penelitian, pembahasan dan

pertukaran pikiran mengenai suatu bidang tertentu untuk menggalang kerja sama tim

dalam memecahkan permasalahan yang ada Gampong dengan melibatkan sektor formal

dan informal sehingga masyarakat berperan serta aktif dalam memecahkan masalah

kesehatan yang ada di Gampongnya.

Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam Meeting (Pertemuan) II agar

masyarakat dapat mengetahui dan memahami masalah kesehatan yang muncul di

Gampongnya dan diharapkan masyarakat dapat mengambil alternatif tindakan segera

untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan yang muncul. Peran perawat

komunitas juga sangat diperlukan sekali untuk memberikan pengertian dan menyadarkan

masyarakat terhadap kemungkinan dan bahaya/resiko dan mengajarkan pada mereka

bagaimana mencegah atau menanggulangi bila mengalami masalah tersebut.

Meeting (Pertemuan) II di Gampong Lamteube Geupula dilaksanakan sebagai

tindak lanjut dari hasil pengkajian keperawatan komunitas yang telah dilakukan melalui

metode windshield survey, kuesioner, wawancara dan diskusi dengan masyarakat.

Meeting (Pertemuan) II bertujuan untuk memaparkan hasil pengkajian keperawatan

komunitas, untuk selanjutnya bersama-sama masyarakat menetapkan masalah dan

prioritas masalah, menentukan solusi/intervensi untuk menyelesaikan masalah dan

mengajak masyarakat untuk berpartisipasi untuk mengatasi masalah yang ada agar derajat

kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan lagi secara optimal sehingga angka kesakitan

dan kematian di masyarakat dapat dikurangi. Oleh karena itu mahasiswa Program Studi

Ilmu Keperawatan Abulyatama bidang komunitas diharapkan dapat menjadi motivator


dan fasilitator dalam menemukan, menentukan masalah, dan memprioritaskan masalah

serta menentukan implementasi yang tepa tuntuk memecahkan masalah kesehatan yang

ada di Gampong Lamteube Geupula Kec. Kuta Baro Kab. Aceh Besar.

Gampong Lamteube Geupula merupakan salah satu Gampong yang berada

dibawah kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Gampong ini terdiri dari 3 dusun yaitu

Dusun Teungoh,dusun Lampoh Raya dan Dusun Mon Rubek, Lamteube Geupula

memiliki jumlah Kepala Keluarga 101 KK, dan memiliki kurang lebih 370 jiwa. Adapun

komposisi penduduk pada umumnya terdiri dari suku Aceh, Adapun batas wilayah

Gampong Lamteube Geupula yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Leupung

Mesjid, sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Lampoh Tarom, sebelah Timur

berbatasan dengan Gampong Lamteube ara, dan sebelah Barat berbatasan dengan

Gampong Cot Raya. Dari windshield survey didapatkan hasil data rumah penduduk

adalah rumah permanen, hanya beberapa rumah yang semi permanen, Rumah panggung

dan beratap seng.

B. Rencana Keperawatan

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan Meeting (Pertemuan) II masyarakat Gampong Lamteube

Geupula Kecamatan Kuta Baro bersama mahasiswa mampu menyepakati pelaksanaan

intervensi keperawatan komunitas di Gampong Lamteube Geupula Kecamatan Kuta

Baro.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan kurang lebih 120 menit ini, masyarakat Gampong

Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro mampu:

a. Menyajikan data dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di Gampong

Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro.

b. Membuat prioritas masalah kesehatan yang ada di Gampong Lamteube Geupula

Kecamatan Kuta Baro Menyusun perencanaan dan tindakan untuk mengatasi masalah

kesehatan yang ada di Gampong Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro.

C. Rencana Kegiatan

1. Topik

Pertemuan masyarakat kedua Gampong Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro.

2. Metode

Pemaparan, diskusidan Tanya jawab

3. Media

a LCD

b Laptop

c Ppt

4. Waktu

Hari/Tanggal : Sabtu / 26 juni 2021


Waktu : 14 : 00 WIB
Tempat : Meunasah Gampong Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro.
5. Strategi Pelaksanaan

NO WAKTU KEGIATAN
1. 14:00 – 14:10 WIB 1. Pembukaan

a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan pertemuan
2. 14:10 – 14:30 WIB 2. Kegiatan inti

a. Menyajikan data hasil pengkajian kepada masyarakat


Gampong Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro.
b. Mengidentifikasi data hasil pengkajian yang berhubungan
dengan masalah kesehatan yang ditemukan di Gampong
Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro.
c. Menentukan prioritas masalah bersama masyarakat
d. Menyusun rencana kegiatan (POA) bersama masyarakat
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di Gampong
Lamteube Geupula Kecamatan Kuta Baro.
e. Meminta dukungan dari kepala Gampong Lamteube
Geupula Kecamatan Kuta Baro.
3. 14:30 – 14:20 WIB 3. Penutup.

a. Menyimpulkan materi
b. Pembacaan do’a
c. Mengucapkan salam

D. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Kesiapan masyarakat dalam mengikuti Meeting (Pertemuan) II

b. Media dan hasil tabulasi data yang memadai


c. Tempat kegiatan sesuai perencanaan.

2. Evaluasi proses

a. Diharapkan Meeting (Pertemuan) II di laksanakan selama 140 menit.

b. Diharapkan masyarakat dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berlangsung.

c. Diharapkan masyarakat mengikuti kegiatan sampai selesai dan kegiatan berlangsung

dengan lancar tanpa ada gangguan yang berarti.

3. Evaluasi hasil

a. Data disajikan dengan jelas oleh penyaji selama 10 menit

b. Peserta terlibat aktif dalam prosesscoring dan penyusunan rencana  kegiatan yang akan

dilakukan selama 30 menit.

c. Rencana kegiatan disepakati beserta dengan penanggung jawab masing-Masing

kegiatan baik dari mahasiswa maupun dari masyarakat Gampong Lamteube Geupula

Kecamatan Kuta Baro.

E. Pengorganisasian Kelompok
Pengorganisasian Nama Mahasiswa UraianTugas

Penanggung jawab Lilis Fitriani S,kep 1. Bertanggung jawab mulai dari persiapan

acara sampai pelaksanaan kegiatan

2. Mengkoordinasikan anggota kelompok

dan menjalankan tugas dan peran masing-


masing anggota.

3. Memimpin pertemuan untuk

mempersiapkan pelaksanaan kegiatan

4. Menyusun laporan pendahuluan

Notulen Yusrina S,kep 1. Menampilkan data hasil pengkajian

komunitas, analisa data, criteria dan bobot

penilaian skoring

2. Mencatat hasil curah pendapat, diskusi

dan Tanya jawab pada lembar flipchart

3. Bekerja sama dengan moderator saat

diskusi berlangsung

Pembawa acara Putri Amel 1. Membuat susunan acara

2. Mengatur acara selama pelaksanaan

kegiatan

3. Membuka dan menutup acara kegiatan

Leader / Lilis fitriani 1. Menyajikan analisa data

Co Leader Rahma devi 2. Membuka dan mengarahkan diskusi

3. Merangkum hasil diskusi

4. Memandu perumusan rencana kegiatan


yang akan dilakukan

5. Memandu kesepakatan untuk jadwal

pelaksanaan kegiatan.

Observer Tuti Mekayanti 1. Mencatat lengkap proses pelaksanaan

Aula S,kep kegiatan

2. Memberikan evaluasi di akhir acara

Fasilitator Khuzaimah S,kep 1. Memfasilitasi peserta untuk bersikap aktif

selama acara diskusi berlangsung

(bertanya, merespon, mengungkapkan

pendapat, dan lain-lain)

2. Mendorong para peserta yang tidak aktif

untuk ikut aktif dalam diskusi

3. Memfasilitasi peserta pada saat perumusan

scoring.

4. Memandu peserta menyusun rencana

kegiatan sesuai kisi-kisi yang telah

dipersiapkan

Penanggung jawab Lisdi Ewin S,kep 1. Menghubungi pihak-pihak terkait dalam

HPD (Humas pelaksanaan kegiatan

Publikasi dan 2. Menyebarkan undangan kepada pengurus


Dokumentasi) RW Siaga dan seluruh kader

3. Mempersiapkan alat pendokumentasian

4. Melakukan pendokumentasian

selamaacara berlangsung

Penanggungjawab Sriwidya Ningsih 1. Menentukkan menu snack

konsumsi S,kep 2. Membagikan snack kepada para undangan

Penanggungjawab Rahma Devi 1. Menyiapkan perlengkapan yang

perlengkapan dan dibutuhkan

Laporan 2. Menangani masalah yang berhubungan

dengan perlengkapan.

ANALISA DATA
No Data Masalah
1.  Berdasarkan hasil observasi di Desa Kurangnya pengetahuan tentang PHBS
Lamteube Geupula didapatkan sebagian
masyarakat belum mengetahui cara
pengolahan sampah dengan benar
 Masyarakat Desa Lamteube Geupula
belum mengetahui manfaat pengolahan
sampah menjadi aneka kreasi ( hasta
karya )

2. Lomba rangking 1 tentang bahaya gadget


 Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan remaja di Desa
Lamteube Geupula, mereka sadar akan
bahayanya gadget namun sulit untuk
dihindari dikarenakan lingkungan yang
tidak mendukung

3.  Berdasarkan hasil wawancara dengan Senam kebugaran jasmani


beberapa anak anak di Desa Lamteube
Geupula, mengatakan mereka tidak
pernah senam selama covid19

4.  Berdasarkan hasil wawancara Kurang pengetahuan Diet Hipertensi


Masyarakat desa Lamteube Geupula
sebagian masyarakat belum mengetahui
Diet Hipertensi
 Sebagian masyarakat belum mengetahui
makanan apa saja yang perlu dihindari
atau yang boleh dikonsumsi bagi
penderita Hipertensi
5.  Dari hasil wawancara dengan kader Lomba Balita Sehat
posyandu di Desa Lamteube Geupula
terdapat sebagian balita masih kurang
pertumbuhan dan perkembangan balita
yang tidak sesuai dengan usia

6.  Menurut hasil wawancara dengan Kurang pengetahuan Stunting


beberapa masyarakat di Desa Lamteube
Geupula didapatkan masih ada sebagia
masyarakat yang kurang paham tentang
Stunting
 Masyarakat belum mengetahu penyebab
stunting, pencegahan, dan cara merawat
anggota keluarga dengan Stunting
7.  Kader mengatakan Anak-anak Desa Kurang pengetahuan tentang Diare
Lamteube Geupula sering makan
makanan jajanan diluar
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
Anak-anak Desa Lamteube Geupula
sebagian masih jarang mencuci tangan
sebelum makan
8.  Berdasarkan hasil wawancara dengan Kurang pengetahuan tentang cuci tangan
Anak-anak Desa Lamteube Geupula 6 langkah
sebagian masih jarang mencuci tangan
sebelum makan
 Berdasarkan hasil observasi anak-anak
desa Lamteube Geupula kurang mengerti
cara mencuci tangan yang baik dan benar

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


No Diagnosa Tujuan Nursing Intervention Nursing Output Clasificati
Keperawatan Clasification (NIC) (NOC)
1. Kurangnya Setelah dilakukannya - Bina hubungan saling - Masyarakat mampu membin
pengetahuan pertemuan diharapkan percaya antara mahasiswa hubungan saling percaya den
tentang PHBS masyarakat mampu dengan masyarakat. mahasiswa.
mengetahui tentang: - Berikan pendidikan - Masyarakat mampu memaha
- Mengidentifikasi kesehatan tentang kesehatan tentang kesehatan lingkungan
jenis sampah lingkungan dan penyakit penyakit akibat lingkungan y
- Memisahkan sampah akibat lingkungan yang tidak tidak sehat .
kering dan basah sehat - Mampu mengaplikasikan
- Membuang sampah - Motivasi kader untuk bagaimana lingkungan yang
sesuai dengan jenis memberikan penyuluhan
dan tempat yang tentang kesehatan
sehat. lingkungan.
- Memelihara - Motivasi kader untuk
lingkungan yang memberikan penyuluhan
sehat. tentang penyakit akibat
lingkungan yang tidak sehat.
- Lakukan penyebaran leaflet
tentang lingkungan sehat.
- Fasilitasi masyarakat untuk
mendapatkan bantuan
pengadaan MCK kolaborasi
dengan aparat pemerintahan
daerah.

2. Lomba rangking Setelah dilakukannya - Bina hubungan saling - Anak anak mampu menget
1 tentang pertemuan diharapkan percaya dengan anak tentang bahaya merokok da
bahaya gadget para anak anak mampu anak gadget
dan rokok mengetahui tentang - Lomba rangking 1
Bahaya dan Dampak yang
ditimbulkan akibat
merokok dan gadget

3. Senam Setelah dilakukan - Bina hubungan saling - Anak anak mampu


kebugaran pertemuan diharapkan percaya dengan remaja meningkatkan kebugaran ja
jasmani anak anak mampu - Memberikan senam
mengdemostrasikan
senam.

4. Kurangnya Setelah dilakukannya - Berikan pendidikan diet - Masyarakat mampu memah


pengetahuan pertemuan diharapkan hipertensi dan menerapkan cara diet
tentang diet masyarakat mampu - Mendemonstrasikan cara diet hipertensi
hipertensi mengetahui tentang diet hipertensi
hipertensi
5. Kurangnya Setelah dilakukannya - Berikan pendidikan kesehatan - Masyarakat mampu memah
pengetahuan pertemuan diharapkan tentang pertumbuhan dan tentang pertumbuhan dan
pertumbuhan masyarakat mampu perkembangan balita perkembangan pada balita
dan mengetahui tentang
perkembangan pertumbuhan dan
balita perkembangan balita.
6. Kurangnya Setelah dilakukannya - Berikan pendidikan kesehatan - Masyarakat mampu memah
pengetahuan pertemuan diharapkan tentang stunting tentang stunting
tentang stunting masyarakat mampu
memahami tentang
stunting
7. Kurangnya Setelah dilakukannya - Berikan pendidikan kesehatan - Masyarakat mampu memah
pengetahuan pertemuan diharapkan tentang penyakit diare tentang pengertian diare,
tentang diare masyarakat mampu - Anjurkan masyarakat penyebab, tanda dan gejala
mengetahui tentang diare mencuci tangan sebelum dan pencegahan diare.
sesudah melakukan tindakan
8. Kurangnya Setelah dilakukannya - Mendemonstrasikan cara cuci - Masyarakat mampu menget
pengetahuan pertemuan diharapkan tangan 6 langkah tentang cara cuci tangan 6
cuci tangan 6 masyarakat mampu - Lomba cuci tangan 6 langkah langkah yang benar.
langkah mengetahui tentang cuci
tangan 6 langkah

FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN


KOMUNITAS

N Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat Pj


o Kegiatan
1 Kurangnya Setelah dilakukan Penkes Masyaraka Selasa posko a. Pj: Lisdi Ewin,S.Kep
pengetahuan pertemuan diharapkan PHBS t gampong Jam 14:00 b. Pemateri; Lisdi Ewin,
tentang masyarakat Gampong lamteube S.Kep
PHBS lamteube geupula geupula c. Moderator: Lilis fitriani,
mampu: S.Kep
- Mengidentifik d. Fasilitator: Tuti
asi jenis sampah mekayanti aula, S.Kep
- Memisahkan e. Observer: Putri amalia,
sampah kering dan S.Kep
basah f. Konsumsi: Yusrina,
- Membuang S.Kep
sampah sesuai dengan g. Khuzaimah, S.Kep
jenis dan tempat yang h. Dokumentasi : Rahma
sehat. devi, S.Kep
- Memelihara i. Sri widya ningsih, S.Kep
lingkungan yang sehat. j.

2 Lomba Untuk meningkatkan Lomba Anak anak minggu posko a. Pj: Ramah Devi
rangking 1 pengetahuan dampak gampong Jam 10:00 b. Pemateri:
tentang dan bahaya merokok lamteube Rahma Devi,
bahaya dan gadget geupula S.Kep
gadget dan c. Moderator:,
merokok Putri Amalia,
S.Kep
d. Fasilitator: Tuti
Mekayanti
Aula, S.Kep
e. Observer:
Sriwidya
Ningsih, S. Kep
f. Konsumsi:
Khuzaimah,
S.Kep
g. Lisdi Ewin,
S.Kep
h. Dokumentasi:Li
lis Fitriani, S.
Kep
i. Yusrina, S.Kep

3 Demostrasi Setelah dilakukan Demostrasi Anak anak Rabu Meunasa a. Pj: Putri Amalia,
senam sehat senam diharapkan senam gampong Jam: 09:00 h S.Kep
anak anak sehat dan sehat lamteube b. Pemateri : Putri
segar geupula Amalia, S.Kep
c. Moderator: Rahma
devi, S.Kep
d. Fasilitator: Sri widia
ningsih, S.Kep
e. Observer: Lilis
Fitriani, S,kep
f. Konsumsi:
Khuzaimah, S.Kep
g. Lisdi Ewin, S.Kep
h. Dokumentasi : Tuti
mekayanti aula, S.Kep
Yusrina, S.Kep

4 Kurangnya Setelah melakukan penkes diet Masyaraka Kamis posko a. Pj : Lilis Fitriani,
pengetahuan pertemuan di hipertensi t gampong Tgl S.Kep
tentang diet harapkan masyarkat lamteube 01.07.2021 b. Pemateri : Lilis Fitriani,
hipertensi gampong lamteube geupula Jam : 14:00 S.Kep
geupula dapat c. Moderator: Putri Amalia,
menerapkan pola diet S.Kep
hipertensi d. Fasilitator : Yusrina,
S.Kep
e. Observer : Tuti
Mekayanti Aula, S. Kep
f. Konsumsi : Lisdi Ewin,
S.Kep
g. rahma devi, s. kep
h. Dokumentasi;
Khuzaimah, S.Kep
i. Sri widya ningsih, s.kep

5 Kurangnya Setelah melakukan Penkes Balita Jumaat posko Pj :Khuzaimah, S. Kep


pengetahuan lomba balita sehat di perumbuh gampong Jam 14:00 Pemateri : Khuzaimah,
pertumbuhan harapkan akan an dan lamteube S.Kep
dan meningkatkan perkemban geupula Moderator: Lilis Fitriani,
perkembang kesadaran orang tua gan pada S.Kep
an pada balita untuk balita Fasilitator: Yusrina,
balita mengetahui S.Kep
perkembangan dan Observer: Lisdi Ewin,
pertumbuhan balita S.Kep
Konsumsi: Tuti
Mekayanti Aula, S.Kep
Sriwidya Ningsih, S.Kep
Dokumentasi: Putri
Amalia, S. Kep
Rahma Devi, S.Kep

6 Kurangnya Masyarakat penkes Masyaraka Senin posko pj : Yusrina , S.Kep


pengetahuan gampong lamteube sunting t gampong Jam 14:00 pemateri : Yusrina, S.Kep
sunting geupula mampu lamteube moderator : lisdi ewin,
mengindentifaksi geupula S.Kep
masalah sunting fasilitator: lilis fitriani,
S.Kep
observer: tuti mekayanti
aula, S.kep
Konsumsi: khuzaimah,
S.Kep
Dokumentasi: putri amalia,
S.Kep
7 Kurangnya Di harapkan 1. P Masyaraka posko Pj : Sri Widya Ningsi
pengetahuan masyarakat gampong enkes diare t gampong Senin Pemateri : Sri Widya
tentang diare lamteube geupula lamteube Jam 10:00 Ningsi, S.Kep
dapat geupula Moderator: Tuti
mengindentifikasi mekayanti aula, S.Kep
masalah diare Fasilitator: Lilis Fitriani,
S.Kep
Observer: Rahma Devi,
S.Kep
Konsumsi: Yusrina, S.Kep
Dokumentasi: Khuzaimah,
S.Kep
8 Kurangnya Setelah dilakukan Demontras Anak-anak Senin posko Pj : Tuti Mekayanti Aula
pengetahuan tindakan keperawatan i cuci gampong Jam 10:00 Pemateri : Tuti mekayanti
cara mencuci selama 2x pertemuan tangan 6 lamteube aula, S.Kep
tangan 6 diharapkan anak2 langkah geupula Moderator: Putri amalia,
langkah gampong lamteube S.Kep
geupula mampu : Fasilitator: Khuzaimah,
- Memprakte S.Kep
cara cuci tangan 6 Observer: Lilis fitriani,
langkah yang baik dan S.Kep
benar Konsumsi:Sri widya
- Memberikan Ningsih, S.Kep
penjelasan tentang Dokumentasi: Lisdi ewin,
saktu yang di anjurkan S.Kep
cuci tangan 6 langkah

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN


COMMUNITY MEETING III DI GAMPONG LAMTEUBE GEUPULA
KEC. KUTA BARO. ACEH BESAR
RABU, 07 JULI 2021
A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai sejauh mana keberhasilan pencapaian

tujuan dari rencana yang telah dibuat, apakah telah mencapai hasil yang maksimal atau

belum sesuai dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting

artinya untuk meningkatkan dan memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program/kegiatan

selanjutnya, memperbaiki alokasi sunberdaya, menetapkan saran-saran yang membangun

ataupun merencanakan rencana tindak lanjut.

Sehubungan dengan batas waktu pelaksanaan K3S keperawatan komunitas yang

akan berakhir pada tanggal 07 juli 2021, maka akan diadakan pertemuan ke III (tiga) yaitu

tahap terminasi yang bertujuan untuk menginformasikan hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan masalah yang telah

teridentifikasi dan evaluasi dari kegiatan tersebut.

Mahasiswa telah melakukan berbagai kegiatan dari tanggal 14 juni s/d 07 juni 2021

dalam rangka mengimplementasikan rencana kegiatan yang telah disusun. Adapun kegiatan

yang telah dilakukan antara lain: Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, penyuluhan

stunting, penyuluhan diare, demostrasi diit hipertensi, lomba balita sehat, senam kebugaran,

lomba cuci tangan 6 langkah, cerdas cermat tentang bahaya gadget.

Selain itu, pada pertemuan ini, akan disampaikan rencana tindak lanjut terhadap

intervensi yang telah dilaksanakan sehingga masyarakat khususnya kader dan pemuda

masyarakat dapat melanjutkan implementasi yang telah dilakukan dalam rangka mengatasi

masalah-masalah kesehatan di masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

di Gampong Lamteube Geupula. Pada pertemuan ini mahasiswa K3S Komunitas juga akan

melakukan terminasi dengan masyarakat.


B. Rencana Keperawatan

1. Tujuan Umum

Menginformasikan kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana

asuhan keperawatan berdasarkan masalah - masalah yang telah teridentifikasi dan hasil

evaluasi dari kegiatan tersebut serta terminasi dengan masyarakat Gampong Lamteube

Geupula.

2. Tujuan Khusus

a. Menginformasikan kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan yaitu: : Penyuluhan

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, penyuluhan stunting, penyuluhan diare, demostrasi

diit hipertensi, lomba balita sehat, senam kebugaran, lomba cuci tangan 6 langkah,

dan cerdas cermat tentang bahaya gadget.

b. Mengidentifkasi rencana tindak lanjut terhadap intervensi yang telah dilakukan

c. Melakukan terminasi dengan masyarakat Gampong Lamteube Geupula.

C. RencanaKegiatan

1. Topik : Presentasi Laporan Hasil Kegiatan yang telah dilaksanakan dan

Terminasi

2. Metode : Ceramah dan Diskusi

3. Media : LCD, Laptop, dan TOA, Speaker.

4. Waktu

Hari/Tanggal : Rabu / 07 Juli 2021

Pukul : 20.00- 21.30 WIB

5. Tempat : Meunasah Gampong Lamteube Geupula


D. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan PJ
.

1. Orientasi Pembukaan Moderator


20.00– a. Memberikan Salam
b. Membuat KontrakWaktu
20 .10
c. Menjelaskan Tujuan Pertemuan
WIB

2. Kerja Kegiatan Inti Penyaji


20.10- 1. Mempresentasikan kegiatan-kegiatan yang
20.55 WIB telah dilaksanakan.
2. Rencana Tindak Lanjut Intervensi yang telah
dilakukan
3. Terminasi Penutup
20.55- a. Melakukan terminasi dengan masyarakat
Moderator
21.30 WIB b. Kata-kata penutup dari ketua Kelompok
c. Kata-kata penutup dari Dosen Pembimbing
atau yang mewakili
d. Kata-kata penutup dari Kepala Gampong atau
yang mewakili
e. Pemberian hadiah kepada sang juara di
Gampong Lamteube geupula
f. Menyimpulkan hasil pertemuan
g. Mengucapkan salam

E. Pengorganisasian Kelompok

1. Penanggung Jawab : Rahma Devi

2. Moderator : Putri Amalia


3. Leader : Lilis Fitriani

4. Dokumentasi : Tuty Mekayanti Aula

5. Tari dan Make Up : Sri Widya Ningsih

Yusrina

Putri Amalia

6. Sesi Acara : Tuty Mekayanti Aula

7. Penanggung jawab laporan : Khuzaimah

Lisdi Ewin

8. Konsumsi : Sri Widya Ningsih

Lisdi Ewin

Rahma devi

9. Tempat dan Perlengkapan : Lilis Fitriani

Yusrina

Khuzaimah

F. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Adanya konfirmasi jadwal kegiatan pertemuan III kepada seluruh perangkat

Gampong seperti Keuchik, Sekdes, Kader, Bides, Petugas Puskesmas Dan

Masyarakat.

b. Media dan peralatan telah tersedia.

c. Tersedianya tempat pertemuan di meunasah Lamteube geupula

d. Waktu yang dipergunakan sesuai dengan yang direncanakan.


e. Mahasiswa sebagai panitia pelaksana mengetahui tugasnya masing-masing

2. Evaluasi Proses

a. Pertemuan dilaksanakan berdasarkan waktu yang telah disepakati bersama selama

150 menit.

b. Masyarakat berperan aktif dalam mendengarkan informasi.

c. Masyarakat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan selesai.

d. Tidak ada gangguan selama kegiatan.

3. Evaluasi Hasil

a. Masyarakat mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di Gampong

Lamteube Geupula berdasarkan kesepakatan pada pertemuan II.

b. Masyarakat menerima terminasi dengan baik.


LAPORAN HASIL KEGIATAN COMMUNITY MEETING III
DI GAMPONG LAMTEUBE GEUPULA KEC. KUTA BARO
KAB. ACEH BESAR, RABU/ 07 JULI 2021

A. Persiapan

Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Keperawatan Senior (K3S) keperawatan komunitas

periode 14 juni – 07 juli dengan jumlah 8 orang mahasiswa melakukan berbagai kegiatan

kesehatan dengan bimbingan dosen komunitas dari PSIK ABULYATAMA dan bantuan dari

berbagai pihak di Gampong Lamteube Geupula. Mahasiswa telah berkonsultasi dengan

pembimbing untuk hasil dari beberapa kegiatan tersebut dan merangkumnya, sehingga

laporan pendahuluan untuk kegiatan Community Meeting III dapat dikonsultasikan kepada

pembimbing dua hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Mahasiswa yang menjadi

penanggung jawab meminta bantuan kepada penanggung jawab dari masyarakat untuk

mengumumkan kepada masyarakat Gampong Lamteube Geupula untuk hadir pada acara

pertemuan ketiga sekaligus perpisahan oleh mahasiswa K3S Keperawatan Komunitas.

Untuk terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan maka kelompok

melaksanakan pengorganisasian kelompok sebagai berikut: Rahma Devi sebagai


penanggung jawab, Kemudian Khuzaimah,Lisdi Ewin dan Yusrina sebagai penanggung

jawab menyiapkan bahan presentasi yang akan ditampilkan pada saat kegiatan berlangsung.

B. Proses

Acara berlangsung pada pukul 21.30 WIB, 30 menit bergeser dari jadwal yang

direncanakan. Hal ini dikarenakan Bapak Camat yang belum hadir. Pembimbing PSIK ( Ns.

Ryan Mulfianda M. Kep, ), serta warga Gampong Lamteube Geupula yang lebih banyak

dihadiri oleh ibu – ibu serta anak - anak. Acara dibuka oleh moderator (Putri Amalia).

Kemudian pembacaan Ayaut Suci Al – Qur’an (......), kata - kata sambutan dari perwakilan

mahasiswa, Pak Keuchik, dari Camat dan terakhir dari Dosen Akademik. Sebelum

pemaparan materi, ada penampilan tarian dari anak – anak gampong Lamteube Geupula.

Moderator melakukan kontrak waktu dengan masyarakat dan menjelaskan tujuan pertemuan.

Kemudian penyaji (Lilis Fitriani) memaparkan hasil – hasil dari kegiatan yang telah

dilakukan selama Sembilan Minggu ini dan menyampaikan rencana tindak lanjutnya agar

informasi yang diberikan oleh mahasiswa tidak putus dan derajat kesehatan masyarakat

dapat ditingkatkan.

Pada pukul 22.00 WIB ditampilkan pemutaran video dokumentasi kegiatan yang

telah dilaksanakan dan penjelasan oleh moderator selama 10 menit. Selanjutnya,

pengumuman pemenang Lomba Cuci Tangan serta penyerahan hadiah yang dipimpin oleh

Bapak Ns Ryan Mulfianda M. Kep,. Lomba balita sehat serta penyerahan hadiah yang

dipimpin oleh Bapak Geusyik Gampong Lamteube Geupula, Lomba karya seni antar dusun

serta penyerahan hadiah yang dipimpin oleh Istri dari bapak Ns. Iskandar, S. Kep, M. Kep,

dan Lomba cerdas cermat penyerahan hadiah yang dipimpin oleh Rahma Devi. Pada pukul

22.40 WIB penyerahan cendera mata untuk Gampong Lamteube Geupula kepada Teungku
Imum, Bapak Geusyik dan Bapak Sekretaris Desa. Pada pukul 23.30 WIB ucapan

terimakasih dan terminasi dari mahasiswa K3S PSIK ABULYATAM yang oleh ( Rahma

Devi ). Acara ditutup oleh moderator dan Pembacaan Do’a oleh pak sekdes pada pukul 23 :

50 WIB.

C. Evaluasi

1 Evaluasi Struktur

a. Pemberitahuan kepada seluruh perangkat Gampong, kader, bides, petugas kecamatan

dan masyarakat tentang kegiatan pertemuan ke 3, 1 hari sebelum kegiatan

dilaksanakan.

b. Tempat pertemuan sesuai dengan yang telah direncanakan dan yang ditentukan oleh

penanggung jawab kegiatan.

c. Alat dan media telah disiapkan oleh seksi Tempat dan perlengkapan diantaranya:

LCD, TOA, Loud Speaker, dan Laptop.

d. Waktu yang dipergunakan sesuai dengan yang direncanakan, namun ada sedikit

penguluran waktu pada saat mulainya acara.

e. Mahasiswa sebagai panitia pelaksanaan mengetahui tugasnya masing-masing

2 Evaluasi Proses

a. Pertemuan dilaksanakan berdasarkan waktu yang telah disepakati bersama selama 60

menit

b. Masyarakat berperan aktif dalam mendengarkan informasi tentang kegiatan yang

telah dilaksanakan

c. Masyarakat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan selesai. Namun, ada

sebagian ibu-ibu yang memiliki balita tidak mengikuti acara sampai selesai.
d. Penyaji menampilkan hasil kegiatan tidak sesuai dengan sasaran masyarakat yang

kebanyakan memiliki balita, sehingga tidak focus dan terdapat gangguan pada saat

presentasi berlangsung. Namun, hal ini telah disempurnakan oleh pemutaran video

kegiatan - kegiatan yang langsung dijelaskan oleh moderator.

3 Evaluasi Hasil

a. Masyarakat mengetahui kegiatan - kegiatan yang telah dilaksanakan di Gampong

Lamteube Geupula berdasarkan kesepakatan pada pertemuan II.

b. Terdapat kesan yang mendalam dari pihak masyarakat terhadap kegiatan – kegiatan

yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama beberapa hari yang lalu.

c. Masyarakat menerima terminasi dengan baik.

D. Saran

1. Diharapkan kepada masayarakat di Gampong Lamteube Geupula untuk meningkatkan

pengetahuan kesehatannya dan mempraktikkan perilaku - perilaku hidup bersih dan sehat

di dalam rumah tangga setiap harinya.

2. Diharapkan masyarakat dapat memahami pemilihan sampah secara benar sehingga

sampah - sampah organik dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan sehari-hari, seperti untuk

pupuk kompos.

3. Diharapkan ibu yang memiliki balita agar rutin mengikuti kegiatan posyandu yang

diadakan setiap bulannya pada tanggal 12 untuk dapat memantau pertumbuhan dan

perkembangan balitanya.

4. Di harapkan kepada ibu - ibu agar membawa bayinya keposyandu untuk di imunisasi

sesuai dengan jadwal.


5. Diharapkan kepada masyarakat terutama lanisa untuk mencegah maupun mengobati

hipertensi, asam urat, DM dan kolestrol dengan menggunakan teknik senam hipertensi

dansenam prolanis serta menggunakan obat tradisional reumatik yang telah

diinformasikan

6. Diharapkan kepada ibu dengan anak balita di Gampong Lamteube Geupula dapat

melakukan stimulasi kepada anak melalui perilaku hidup bersih dan sehat.

7. Diharapkan kepada masyarakat Gampong Lamteube Geupula dapat menerapkan perilaku

hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari – hari.


FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS

No Masalah Tujuan Rencana Waktu Tempat Pj Rencana Tindak


Kegiatan Lanjut (RTL)
1 Kurangny Setelah dilakukan Penkes Masyarak Selasa posko k. Pj: Lisdi a. sebaiknya diadakan
a pertemuan PHBS at Jam 14:00 Ewin,S.Kep kerja bakti minimal
pengetah diharapkan gampong l. Pemateri; Lisdi 1 bulan sekali oleh
uan masyarakat lamteube Ewin, S.Kep warga lamteube
tentang Gampong geupula m. Moderator: Lilis geupula.
PHBS lamteube geupula fitriani, S.Kep b. Puskemas
mampu: n. Fasilitator: Tuti diharapkan dapat
- Mengide mekayanti aula, memberikan
ntifikasi jenis S.Kep penyuluhan PHBS
sampah o. Observer: Putri pada warga
- Memisah amalia, S.Kep gampong lamteube
kan sampah kering p. Konsumsi: geupula minimal 1
dan basah Yusrina, S.Kep bulan sekali.
- Membua q. Khuzaimah,
ng sampah sesuai S.Kep
dengan jenis dan r. Dokumentasi :
tempat yang sehat. Rahma devi,
- Memelih S.Kep
ara lingkungan s. Sri widya ningsih,
yang sehat. S.Kep

2 Lomba Untuk Lomba Anak anak minggu posko j. Pj: a. Puskemas diharapkan
rangking meningkatkan gampong Jam 10:00 Ramah dapat memberikan
1 tentang pengetahuan lamteube Devi penyuluhan tentang
bahaya dampak dan geupula k. Pemateri: bahaya gadget pada
gadget bahaya merokok Rahma anak anak di
dan dan gadget Devi, gampong lamteube
merokok S.Kep geupula minimal 1
l. Moderat bulan sekali.
or:, Putri b. Diharapkan kepada
Amalia, orang tua agar lebih
S.Kep memperhatikan anak
m. Fasilitato anaknya dalam
r: Tuti menggunakan
Mekayan gadget.
ti Aula,
S.Kep
n. Observer
:
Sriwidya
Ningsih,
S. Kep
o. Konsums
i:
Khuzaim
ah,
S.Kep
p. Lisdi
Ewin,
S.Kep
q. Dokume
ntasi:Lili
s Fitriani,
S. Kep
r. Yusrina,
S.Kep

3 Demostra Setelah Demostras Anak anak Rabu Meunasa i. Pj: Putri a. Puskemas atau kader
si senam dilakukan senam i senam gampong Jam: 09:00 h Amalia, S.Kep diharapkan dapat
sehat diharapkan anak sehat lamteube j. Pemateri : Putri mengandakan senam
anak sehat dan geupula Amalia, S.Kep kebugaran jasmani
segar k. Moderator: bagi anak anak dan
Rahma devi, warga di gampong
S.Kep lamteube geupula
l. Fasilitator: Sri
widia ningsih,
S.Kep
m. Observer: Lilis
Fitriani, S,kep
n. Konsumsi:
Khuzaimah,
S.Kep
o. Lisdi Ewin,
S.Kep
p. Dokumentasi :
Tuti mekayanti
aula, S.Kep
Yusrina, S.Kep

4 Kurangny Setelah penkes Masyaraka Kamis posko j. Pj : Lilis a. Puskemas


a melakukan diet t gampong Tgl Fitriani, S.Kep diharakan
pengetah pertemuan di hipertensi lamteube 01.07.202 k. Pemateri : Lilis memberikan
uan harapkan geupula 1 Fitriani, S.Kep penyuluhan
tentang masyarkat Jam : l. Moderator: Putri tentang diet
diet gampong 14:00 Amalia, S.Kep hipertensi
hipertensi lamteube m. Fasilitator : minimal 1 bulan
geupula dapat Yusrina, S.Kep sekali.
menerapkan pola n. Observer : Tuti b. Diharapkan
diet hipertensi Mekayanti Aula, kepada warga
S. Kep gampong
o. Konsumsi : Lisdi lamteube geupula
Ewin, S.Kep untuk cek
p. rahma devi, s. kep kesehatan
q. Dokumentasi; minimal 1 bulan
Khuzaimah, sekali
S.Kep s.
r. Sri widya ningsih, t.
s.kep
5 Kurangny Setelah Penkes Balita Jumaat posko Pj :Khuzaimah, S. Diharapkan kepada
a melakukan lomba perumbuh gampong Jam 14:00 Kep pihak puskesmas agar
pengetah balita sehat di an dan lamteube Pemateri : lebih memperhatikan
uan harapkan akan perkemba geupula Khuzaimah, S.Kep tumbuh kembang
pertumbu meningkatkan ngan pada Moderator: Lilis balita didesa lamteube
han dan kesadaran orang balita Fitriani, S.Kep geupala
perkemba tua balita untuk Fasilitator:
ngan mengetahui Yusrina, S.Kep
pada perkembangan Observer: Lisdi
balita dan pertumbuhan Ewin, S.Kep
balita Konsumsi: Tuti
Mekayanti Aula,
S.Kep
Sriwidya Ningsih,
S.Kep
Dokumentasi: Putri
Amalia, S. Kep
Rahma Devi,
S.Kep

6 Kurangny Masyarakat penkes Masyaraka Senin posko pj : Yusrina , S.Kep a. Puskemas


a gampong sunting t gampong Jam 14:00 pemateri : Yusrina, diharapkan
pengetah lamteube lamteube S.Kep memberikan
uan geupula geupula moderator : lisdi pengecekan kit
sunting mampu ewin, S.Kep deteksi stunting
mengindentifak fasilitator: lilis sebulan sekali
si masalah fitriani, S.Kep b. Diharapkan kepada
sunting observer: tuti ibu hamil untuk
mekayanti aula, lebih menjaga
S.kep asupan gizi saat
Konsumsi: masa kehamilan.
khuzaimah, S.Kep
Dokumentasi: putri
amalia, S.Kep
7 Kurangny Di harapkan 2. P Masyaraka posko Pj : Sri Widya a. Diharapkan kepada
a masyarakat enkes t gampong Senin Ningsih anak anak didesa
pengetah gampong diare lamteube Jam 10:00 Pemateri : Sri lamteube geupula
uan lamteube geupula Widya Ningsih, agar
tentang geupula dapat S.Kep memperhatikan
diare mengindentifikas Moderator: Tuti jajanan sehat dan
i masalah diare mekayanti aula, mencuci tangan
S.Kep sebelum dan
Fasilitator: Lilis sesudah makan
Fitriani, S.Kep b. Bagi orang tua
Observer: Rahma diharapkan agar
Devi, S.Kep lebih
Konsumsi: Yusrina, memperhatikan
S.Kep jajanan anak saat
Dokumentasi: berada diluar
Khuzaimah, S.Kep rumah
8 Kurangny Setelah dilakukan Demontras Anak-anak Senin posko Pj : Tuti Mekayanti Diharapkan kepada
a tindakan i cuci gampong Jam 10:00 Aula anak anak desa
pengetah keperawatan tangan 6 lamteube Pemateri : Tuti lamteube geupula bisa
uan cara selama 2x langkah geupula mekayanti aula, menerapkan cuci 6
mencuci pertemuan S.Kep langkah yang baik dan
tangan 6 diharapkan anak2 Moderator: Putri benar
langkah gampong amalia, S.Kep
lamteube geupula Fasilitator:
mampu : Khuzaimah, S.Kep
- Memprak Observer: Lilis
te cara cuci tangan fitriani, S.Kep
6 langkah yang Konsumsi:Sri
baik dan benar widya Ningsih,
- Memberi S.Kep
kan penjelasan Dokumentasi: Lisdi
tentang saktu yang ewin, S.Kep
di anjurkan cuci
tangan 6 langkah
NO JAM KEGIATAN

1 19.30 Pembukaan MC oleh Putri Amalia, S.kep

2 19.35 Pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Mursyidah

3 19.45 Kata Sambutan oleh perwakilan kelompok yang disampaikan

oleh Rahma devi, S.kep

4 19:55 Kata sambutan oleh perwakilan dari Puskesmas

5 20:05 Kata sambutan oleh Geuchik desa Lamteube Geupula

6 20.20 Kata sambutan oleh Dosen akademik Ns.Ryan Mulfianda,M.kep

7 20.40 Penampilan tarian ranup lampuan oleh anak-anak desa Lamteube

geupula

8 20.55 RTL dan dokumentasi (dokumenter) kegiatan

9 21.10 Pembagian Hadiah

10 21.30 Doa penutup oleh Tgk imum

RUNDOWN ACARA COMMUNITY MEETING III


SUSUNAN PEMBAGIAN HADIAN

1. Lomba kerajinan antar dusun : Pak geuchik lamteube geupula


2. Lomba cuci tangan oleh : Dosen Pembimbing Akademik
3. Lomba balita sehat : Ibu kader
4. Lomba cerdas cermat rangking 1 : Dosen pembimbing akademik
5. Doorprise : Mahasiswa
COMMUNITING I
DOKUMETASI COMMUNITY MEETING II
COMMUNITY MEETING III

Anda mungkin juga menyukai