ACEH BESAR
Keperawatan Komunitas
Di susun Oleh :
Yusrina S,Kep
Khuzaimah S,Kep
2021
LEMBARAN PENGESAHAN
ACEH BESAR
Mahasiswa kelompok II
Mengetahui,
KetuaProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran
Universitas Abulyatama
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2018 adalah perilaku proaktif untuk memelihara
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi akif dalam gerakan
pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah layanan yang berhasil
guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata diIndonesia. Dengan demikian
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal memungkinkan setiap orang hidup
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka perlu adanya perawat kesehatan komunitas
yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan
dan pemulihan penyakit, yang bukan hanya di tujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga
bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar kesehatan dalam membantu individu,
keperawatan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai orang pertama
untuk mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit pada kelompok populasi. Tehnik
berkeliling wilayah dan menggunakan semua panca indra), hasil wawancara, kuesioner dan
data sekunder (data statistik, laporan puskesmas, laporan kelurahan dan lain-lain) (Mubarak,
2009).
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan
kuratif dan rehabitatif secara menyeluruh dan terpadu yang di tunjukkan kepada individu,
keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan
(nusing proses) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga
sosio, mental dan spiritual) mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Aziz, 2004).
Salah satu bidang Kepaniteraan Kinik Keperawatan Senior (K3S) Fakultas
Pelaksanaan keperawatan komunitas dilaksanakan dalam waktu 21 hari mulai dari tanggal
14 juni 2021 sampai dengan 7 juli 2021 dengan melakukan pengkajian, perencanaan
terhadap masyarakat dengan menggunakan konsep teori sistem Betty Neuman berdasarkan
pendekatan perorangan total dalam memandang masalah klien. Sistem yang digunakan
adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi
mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang
berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan
respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas
individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam
memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena
lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan
bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri (Marriner,
2010).
pisahkan satu sama yang lainnya. Dalam teori Neuman kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, dan komunitas. Teori Neuman membantu individu, keluarga, dan
kelompok dalam mencapai dan mengelola tingkat maksimal dari kesejahteraan total dengan
Model sistem Neuman dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tertier sehingga Model ini bisa digunakan dipelayanan keperawatan komunitas(Ali, 2000).
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya
yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau
aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi (Ali, 2000).
Pelayanan kesehatan utama merupakan faktor yang praktis untuk melaksanakan asuhan
dalam bentuk yang dapat diterima dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dengan
komunitas selesai, mahasiswa akan memberikan tanggung jawab kader kesehatan dan
puskesmas untuk meneruskan kegiatan yang telah dilakukan untuk menindak lanjuti masalah
B. Tujuan Penulisan
1. TujuanUmum
konsep-konsep dan Teori Keperawatan Komunitas sesuai dengan masalah yang ada di
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
d. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah di lakukan pada masyarakat.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Konsep Keperawatan
Menurut hasil Lokarya Keperawatan Nasional Tahun 1983 yang disebut dengan
keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia
(Gaffar, 1999).
berikut, keperawatan adalah menempatkan pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan
isinya untuk bertindak. Calilista Roy (1976, dalam Joe, 2009) mendefinisikan keperawatan
merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki
merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral pelayanan
kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologi, psikologi, sosial,
dan spiritual yang bersifat komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat yang sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal (La Ode Jumadi Gaffar, 1999, dalam Setiawan, 2007).
kemampuan teknis, dan moral. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan kualitas
perawat melalui pendidikan lanjutan pada program pendidikan Ners. Adapun Proses
keperawatan adalah suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk
psikologis,sosial, dan spiritual yang optimal, melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnosis
Menurut Imogene King (1981) keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan
bantuan pada individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan
melakukan tindakan keperawatan sehingga individu atau kelompok berperilaku yang sesuai
B. Konsep Komunitas
Istilah kata Arti Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata
dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Soenarno (2002),
mengatakan bahwa definisi komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang
orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah
komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena
WHO (1995) menyebutkan bahwa komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan
oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling
mengenal berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lain. Sedangkan
menurut Koenjaranigrat (1990), komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang
menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat serta
memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar
belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas,
karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan
kelompoknya. Komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerajasama
sebagai suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti komunitas
1. Pengertian
lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual, terhadap
kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan, dan
pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan. Keperawatan Komunitas adalah
kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra
Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan praktek
penduduk (Ana, 1978). Ruth dan Freeman (1981) mengatakan bahwa komunitas adalah
kesatuan yang unik dari praktek keperawatan dan kesejahteraan masyarakat yang
untuk masyarakat).
2. Tujuan
melalui upaya :
a. Pelayanan kesehatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan
kemampuan untuk :
b. Menetapkanmasalahkesehatandanmemprioritaskanmasalahtersebut.
c. Merumuskansertamemutuskan.
akhirnyadapatmeningkatkankemampuandalammemeliharakesehatansecaramandiri
(self care).
3. Sasaran
a. Individu
Anggota keluarga sebagai kesatuan yang utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan
spiritual. Individu dibantu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya
b. Keluarga
keluarga.
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan.
perawatan kesehatan.
c. Kelompok Khusus
(problem) keluarga yang berorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan
antara lain :
pertumbuhan (growth dan development) seperti: ibuhamil, BBL, anak balita, anak
4. Ruanglingkupkeperawatankomunitas
a. Promotif
b. Preventif
menyusui.
c. Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
kesehatanan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit
sebagai tindak lanjut dari puskesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan
kondisi patologis, perawatan payudara, perawatan tali pusat bayi baru lahir.
d. Rehabilitatif
yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, Kusta, dan cacat fisik lainnya melalui
kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya,
Fokus pada praktek keperawatan komunitas kali ini berdasarkan pada model community
as partner yang didasari oleh konsep Neuman.Pada model ini komunitas sebagai partnen
berarti bahwa kelompok masyarakat tersebut turut berperan dalam serta aktif dalam
Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan pelayanan kesehatan (di
proses keperawatan komunitas. Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas
dilihat sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan
klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan:
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, maka kemudian
dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat dan
seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut
diatas dapat disusun diagnosa keperawatan komunitas dimana terdiri dari: Masalah
3. Perencanaan (intervensi)
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetap kanapa yang harus
dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan
sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis
maka ada dua faktor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana
tersebut yaitu sifat masalah dan sumber/potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk
b. Tahap pengorganisasian
(Pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara
bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan
2) Melakukan pengkajian
4) Melatih kader
f Tahap akhir
memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih
lanjut. Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai
berikut:
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya:
komunitas.
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu:
a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus
terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini
b. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
sekunder ini menekan pada diagnosa dini dan tindakan untuk mnghambat proses
keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga, dll.
c. Pencegahan tertierya itu kegiatan yang menekan kan pengembalian individu pada
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi
5. Evaluasi
dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana
berikutnya .Evaluasi terdiri dari evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan perencanaan, peran staf atau
c. Efisiensi biaya
Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap tindakan yang
dilaksanakan.
e. Dampak
Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang
BAB III
A. Wienshield Survey
Lingkungan tempat tinggal : apakah rumah Berdasarkan hasil dari observasi di dapatkan
Aceh.
pengangguran di Gampong
Lamteube Geupula 18 %.
Lamteube Geupula.
- Stressor lingkungan :
ada
di buang dibakar.
dinding di Gampong
Lamteube Geupula.
BAB V
A. Kesimpulan
sebab banyak pihak dan pihak yang harus digerakkan agar terciptanya
kesehatan.
B. SARAN
Smelzer, Suzanna C., Bare, Brenda G. (2005). Buku Ajar Keperawatan medikal bedah. Volume
2. Jakarta: EGC.
Hansen K.E; Elliot M.E., Osteoarthritis, Pharmacotherapy, A Pathophysiological Approach,
McGraw-Hill 2005
Mansjoer, A, Suprohaita, Wardhan.(2000). Kapitaselektakedokteran, edisi 3, jilid 2. Jakarta :
Media Aesculapius
Smeltzer C. Suzanne, Brunner &Suddarth.(2002). Buku ajar keperawatan medical bedah.EGC:
Jakarta.
The Facts about Arthritis, Arthritis Foundation 2006
Zegaria M.A., Osteoarthritisin Seniors, Key Elements in Disease Management, US Pharmacist
2006 .
Bobak (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yulaikhah, lily (2008). Kehamilan: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Ari, Fransiska (2010). Menu Sehat Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Demedia.
Alimul, A. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan.Jakarta:
Salemba Medika.
Aminah, M.S. (2010). Baby’s corner Kamus Bayi 0-12 bulan. Jakarta: PT. Luxima Metro Media.
Handy, Fransisca. (2011). Panduan Cerdas Perawatan Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda, Grup
Puspa Swara, Anggota IKAPI.
Kementerian Kesehatan RI. (2010). Buku Pedoman Pelaksanaan, Deteksi Dini dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Nursalam. (2008). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Suwariyah, Puji. (2013). Test Perkembangan Bayi Anak. Jakarta: CV Trans Info Media.
Suharmiati & Handayani, L. (2003). Cara Benar Meracik obat Tradisioal.
Thommas (2000). Tanaman Obat Tradisional 2
Utami, P. & Tim lantera (2009). Sehat Dengan Ramuan Tradisional Tanaman obat Untuk
mengatasi rematik Dan Asam Urat.
Vita health. (2006). Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Anderson, Sylvia Price, McCarty, Wilson Lorraine. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Edisi 6, volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal.dkk (2006). Ilmu Keperawatan KomunitasTeori & Aplikasi Dalam
Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik &
Keluarga. Jakarta: CV. Sagung Seto
Smeltzer, Suzanne C., Bare, Brenda G. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth.Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Bangun A.P . 2008 Khasiat Tanaman Obat Untuk Hipertensi . Jakarta : Sarana Pustaka
Prima.
Depkes RI, 2007. Buku Saku Rumah Tangga Sehat dengan PHBS, Pusat Promosi
Kesehatan, Jakarta, 2007.
A. Latar Belakang
Community meeting I adalah suatu petemuan kecil yang dihadiri oleh sekelompok
orang yang ada digampong untuk mengadakan penelitian, pembahasan dan pertukaran
pikiran mengenai suatu bidang tertentu untuk menggalang kerjasama tim dalam
memecahkan permasalah yang ada digampong dengan melibatkan sector formal dan
informal sehingga masyarakat berperan serta aktif dalam memecahkan masalah kesehatan
yang ada digampongnya.
Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam community meeting I agar
masyarakat dapat mengetahui dan memahami masalah kesehatan yang muncul
digampongnya dan diharapkan masyarakat dapat mengambil alternative tindakan segera
untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan yang muncul. Peran perawat
komunitas juga sangat diperlukan sekali untuk memberikan pengertian dan menyadarkan
masyarakat terhadap kemungkinan dan bahaya atau resiko dan mengajarkan pada mereka
bagaiman mencegah atau mengulangi bila mengalami masalah tersebut.
Community meeting I digampong Lamteube Geupula Kec. Kuta Baro Kab. Aceh
Besar, dilaksanakan sebagai tindakan lanjut dari hasil pengkajian keperawatan komunitas
yang telah dilakukan melalui metode windshield survey, kuesioner, wawancara dan
diskusi dengan masyarakat. Community meeting I bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah serta menyusun struktur kelompok kerja kesehatan (Pokjakes), untuk selanjutnya
bersama-sama masyarakat menetapkakn masalah dan perioritas masalah, menetukan
solusi atau intervensi untuk menyelesaikan masalah dan mengajak masyarakat untuk
berpartisipasi dalam mengatasi masalah yang ada agar derajat kesehatan masyarakat
dapat ditingkatkan lagi secara optimal sehingga angka kesakitan dan kematian
dimasyarakat dapat dikurangi. Oleh karena itu, mahasiswa PSIK Abulyatama stase
komunitas diharapakan dapat menjadi motivator dan fasilitator dalam menemukan,
menentukan masalah dan memperioritaskan masalah serta menetukan implementasi yang
tepat untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada digampong Lamteube Geupula
Kec. Kuta Baro, Kab. Aceh Besar
Gampong Lamteube Geupula merupakan salah satu gampong yang berada
dibawah kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Gampong ini terdiri dari 3 dusun yaitu dusun
Tengoh, dusun lampoh raya dan dusun mon rubek, memiliki jumlah kepala keluarga 101
KK, dan memiliki kurang lebih 370 jiwa.. Adapun komposisi penduduk pada umumnya
terdiri dari suku Aceh.. Dari windshield survey di dapatkan hasil data rumah penduduk
adalah rumah panggung dan semi permanen hanya beberapa rumah permanen.
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan community meeting I masyarakat gampong Lamteube Geupula
bersama mahasiswa mampu menyepakati pelaksanaan program pokjakes digampong
Lamteube Geupula.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan kurang lebih 60 menit, masyarakat gampong Lamteube
Geupula mampu :
a. Perkenalan
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan
c. Membuat kelompok kerja / pokjakes
C. Rencana kegiatan
1. Topik : community meeting I
2. Metode : mendiskusikan apa saja yang terjadi digampong Lamteube Geupula
3. Media : LCD, Laptop, karton, spidol, mikrofon
4. Waktu : Rabu, 10 Maret 2021
5. Pukul : 14.00-15.30 WIB
6. Tempat : Meunasah gampong Lamteube Geupula Kec. Kuta Baro Kab. Aceh Besar
D. Strategi pelaksanaan
Waktu Waktu
14 : 00 – 14 : 30 1. Pembukaan
WIB a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan pertemuan
c. Pembacaan doa
6. Penutup
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan masyarakat dalam mengikuti community meeting I
b. Tersedianya media
c. Tempat kegiatan sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan community meeting I berlangsung selama 60 menit
b. Diharapkan masyarakat dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berlangsung
c. Diharapkan msyarakat mengikuti kegiatan sampai selesai dan kegiatan
berlangsung dengan lancar tanpa adanya gangguan.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta terlibat aktif dalam proses mapping dan penyusunan pokjakes
b. Penyusunan kegiatan disepakati dengan penanggung jawab masing-masing
kegiatan baik dari mahasiswa maupun masyarakat
F. Pengorganisasian kelompok
A. Latar Belakang
Meeting (Pertemuan) II adalah suatu pertemuan kecil yang dihadiri oleh
sekelompok orang yang ada di Gampong untuk mengadakan penelitian, pembahasan dan
pertukaran pikiran mengenai suatu bidang tertentu untuk menggalang kerja sama tim
dalam memecahkan permasalahan yang ada Gampong dengan melibatkan sektor formal
dan informal sehingga masyarakat berperan serta aktif dalam memecahkan masalah
untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan yang muncul. Peran perawat
komunitas juga sangat diperlukan sekali untuk memberikan pengertian dan menyadarkan
tindak lanjut dari hasil pengkajian keperawatan komunitas yang telah dilakukan melalui
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi untuk mengatasi masalah yang ada agar derajat
kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan lagi secara optimal sehingga angka kesakitan
dan kematian di masyarakat dapat dikurangi. Oleh karena itu mahasiswa Program Studi
serta menentukan implementasi yang tepa tuntuk memecahkan masalah kesehatan yang
ada di Gampong Lamteube Geupula Kec. Kuta Baro Kab. Aceh Besar.
dibawah kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Gampong ini terdiri dari 3 dusun yaitu
Dusun Teungoh,dusun Lampoh Raya dan Dusun Mon Rubek, Lamteube Geupula
memiliki jumlah Kepala Keluarga 101 KK, dan memiliki kurang lebih 370 jiwa. Adapun
komposisi penduduk pada umumnya terdiri dari suku Aceh, Adapun batas wilayah
Gampong Lamteube Geupula yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Leupung
Mesjid, sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Lampoh Tarom, sebelah Timur
berbatasan dengan Gampong Lamteube ara, dan sebelah Barat berbatasan dengan
Gampong Cot Raya. Dari windshield survey didapatkan hasil data rumah penduduk
adalah rumah permanen, hanya beberapa rumah yang semi permanen, Rumah panggung
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan umum
Baro.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan kurang lebih 120 menit ini, masyarakat Gampong
Kecamatan Kuta Baro Menyusun perencanaan dan tindakan untuk mengatasi masalah
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
2. Metode
3. Media
a LCD
b Laptop
c Ppt
4. Waktu
NO WAKTU KEGIATAN
1. 14:00 – 14:10 WIB 1. Pembukaan
a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan pertemuan
2. 14:10 – 14:30 WIB 2. Kegiatan inti
a. Menyimpulkan materi
b. Pembacaan do’a
c. Mengucapkan salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
b. Peserta terlibat aktif dalam prosesscoring dan penyusunan rencana kegiatan yang akan
kegiatan baik dari mahasiswa maupun dari masyarakat Gampong Lamteube Geupula
E. Pengorganisasian Kelompok
Pengorganisasian Nama Mahasiswa UraianTugas
Penanggung jawab Lilis Fitriani S,kep 1. Bertanggung jawab mulai dari persiapan
3. Memimpin pertemuan untuk
penilaian skoring
diskusi berlangsung
kegiatan
pelaksanaan kegiatan.
scoring.
dipersiapkan
4. Melakukan pendokumentasian
selamaacara berlangsung
dengan perlengkapan.
ANALISA DATA
No Data Masalah
1. Berdasarkan hasil observasi di Desa Kurangnya pengetahuan tentang PHBS
Lamteube Geupula didapatkan sebagian
masyarakat belum mengetahui cara
pengolahan sampah dengan benar
Masyarakat Desa Lamteube Geupula
belum mengetahui manfaat pengolahan
sampah menjadi aneka kreasi ( hasta
karya )
2. Lomba rangking Setelah dilakukannya - Bina hubungan saling - Anak anak mampu menget
1 tentang pertemuan diharapkan percaya dengan anak tentang bahaya merokok da
bahaya gadget para anak anak mampu anak gadget
dan rokok mengetahui tentang - Lomba rangking 1
Bahaya dan Dampak yang
ditimbulkan akibat
merokok dan gadget
2 Lomba Untuk meningkatkan Lomba Anak anak minggu posko a. Pj: Ramah Devi
rangking 1 pengetahuan dampak gampong Jam 10:00 b. Pemateri:
tentang dan bahaya merokok lamteube Rahma Devi,
bahaya dan gadget geupula S.Kep
gadget dan c. Moderator:,
merokok Putri Amalia,
S.Kep
d. Fasilitator: Tuti
Mekayanti
Aula, S.Kep
e. Observer:
Sriwidya
Ningsih, S. Kep
f. Konsumsi:
Khuzaimah,
S.Kep
g. Lisdi Ewin,
S.Kep
h. Dokumentasi:Li
lis Fitriani, S.
Kep
i. Yusrina, S.Kep
3 Demostrasi Setelah dilakukan Demostrasi Anak anak Rabu Meunasa a. Pj: Putri Amalia,
senam sehat senam diharapkan senam gampong Jam: 09:00 h S.Kep
anak anak sehat dan sehat lamteube b. Pemateri : Putri
segar geupula Amalia, S.Kep
c. Moderator: Rahma
devi, S.Kep
d. Fasilitator: Sri widia
ningsih, S.Kep
e. Observer: Lilis
Fitriani, S,kep
f. Konsumsi:
Khuzaimah, S.Kep
g. Lisdi Ewin, S.Kep
h. Dokumentasi : Tuti
mekayanti aula, S.Kep
Yusrina, S.Kep
4 Kurangnya Setelah melakukan penkes diet Masyaraka Kamis posko a. Pj : Lilis Fitriani,
pengetahuan pertemuan di hipertensi t gampong Tgl S.Kep
tentang diet harapkan masyarkat lamteube 01.07.2021 b. Pemateri : Lilis Fitriani,
hipertensi gampong lamteube geupula Jam : 14:00 S.Kep
geupula dapat c. Moderator: Putri Amalia,
menerapkan pola diet S.Kep
hipertensi d. Fasilitator : Yusrina,
S.Kep
e. Observer : Tuti
Mekayanti Aula, S. Kep
f. Konsumsi : Lisdi Ewin,
S.Kep
g. rahma devi, s. kep
h. Dokumentasi;
Khuzaimah, S.Kep
i. Sri widya ningsih, s.kep
tujuan dari rencana yang telah dibuat, apakah telah mencapai hasil yang maksimal atau
belum sesuai dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting
akan berakhir pada tanggal 07 juli 2021, maka akan diadakan pertemuan ke III (tiga) yaitu
tahap terminasi yang bertujuan untuk menginformasikan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan masalah yang telah
Mahasiswa telah melakukan berbagai kegiatan dari tanggal 14 juni s/d 07 juni 2021
dalam rangka mengimplementasikan rencana kegiatan yang telah disusun. Adapun kegiatan
yang telah dilakukan antara lain: Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, penyuluhan
stunting, penyuluhan diare, demostrasi diit hipertensi, lomba balita sehat, senam kebugaran,
Selain itu, pada pertemuan ini, akan disampaikan rencana tindak lanjut terhadap
intervensi yang telah dilaksanakan sehingga masyarakat khususnya kader dan pemuda
masyarakat dapat melanjutkan implementasi yang telah dilakukan dalam rangka mengatasi
di Gampong Lamteube Geupula. Pada pertemuan ini mahasiswa K3S Komunitas juga akan
1. Tujuan Umum
asuhan keperawatan berdasarkan masalah - masalah yang telah teridentifikasi dan hasil
evaluasi dari kegiatan tersebut serta terminasi dengan masyarakat Gampong Lamteube
Geupula.
2. Tujuan Khusus
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, penyuluhan stunting, penyuluhan diare, demostrasi
diit hipertensi, lomba balita sehat, senam kebugaran, lomba cuci tangan 6 langkah,
C. RencanaKegiatan
Terminasi
4. Waktu
No Waktu Kegiatan PJ
.
E. Pengorganisasian Kelompok
Yusrina
Putri Amalia
Lisdi Ewin
Lisdi Ewin
Rahma devi
Yusrina
Khuzaimah
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Masyarakat.
2. Evaluasi Proses
150 menit.
3. Evaluasi Hasil
A. Persiapan
periode 14 juni – 07 juli dengan jumlah 8 orang mahasiswa melakukan berbagai kegiatan
kesehatan dengan bimbingan dosen komunitas dari PSIK ABULYATAMA dan bantuan dari
pembimbing untuk hasil dari beberapa kegiatan tersebut dan merangkumnya, sehingga
laporan pendahuluan untuk kegiatan Community Meeting III dapat dikonsultasikan kepada
penanggung jawab meminta bantuan kepada penanggung jawab dari masyarakat untuk
mengumumkan kepada masyarakat Gampong Lamteube Geupula untuk hadir pada acara
jawab menyiapkan bahan presentasi yang akan ditampilkan pada saat kegiatan berlangsung.
B. Proses
Acara berlangsung pada pukul 21.30 WIB, 30 menit bergeser dari jadwal yang
direncanakan. Hal ini dikarenakan Bapak Camat yang belum hadir. Pembimbing PSIK ( Ns.
Ryan Mulfianda M. Kep, ), serta warga Gampong Lamteube Geupula yang lebih banyak
dihadiri oleh ibu – ibu serta anak - anak. Acara dibuka oleh moderator (Putri Amalia).
Kemudian pembacaan Ayaut Suci Al – Qur’an (......), kata - kata sambutan dari perwakilan
mahasiswa, Pak Keuchik, dari Camat dan terakhir dari Dosen Akademik. Sebelum
pemaparan materi, ada penampilan tarian dari anak – anak gampong Lamteube Geupula.
Moderator melakukan kontrak waktu dengan masyarakat dan menjelaskan tujuan pertemuan.
Kemudian penyaji (Lilis Fitriani) memaparkan hasil – hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan selama Sembilan Minggu ini dan menyampaikan rencana tindak lanjutnya agar
informasi yang diberikan oleh mahasiswa tidak putus dan derajat kesehatan masyarakat
dapat ditingkatkan.
Pada pukul 22.00 WIB ditampilkan pemutaran video dokumentasi kegiatan yang
pengumuman pemenang Lomba Cuci Tangan serta penyerahan hadiah yang dipimpin oleh
Bapak Ns Ryan Mulfianda M. Kep,. Lomba balita sehat serta penyerahan hadiah yang
dipimpin oleh Bapak Geusyik Gampong Lamteube Geupula, Lomba karya seni antar dusun
serta penyerahan hadiah yang dipimpin oleh Istri dari bapak Ns. Iskandar, S. Kep, M. Kep,
dan Lomba cerdas cermat penyerahan hadiah yang dipimpin oleh Rahma Devi. Pada pukul
22.40 WIB penyerahan cendera mata untuk Gampong Lamteube Geupula kepada Teungku
Imum, Bapak Geusyik dan Bapak Sekretaris Desa. Pada pukul 23.30 WIB ucapan
terimakasih dan terminasi dari mahasiswa K3S PSIK ABULYATAM yang oleh ( Rahma
Devi ). Acara ditutup oleh moderator dan Pembacaan Do’a oleh pak sekdes pada pukul 23 :
50 WIB.
C. Evaluasi
1 Evaluasi Struktur
dilaksanakan.
b. Tempat pertemuan sesuai dengan yang telah direncanakan dan yang ditentukan oleh
c. Alat dan media telah disiapkan oleh seksi Tempat dan perlengkapan diantaranya:
d. Waktu yang dipergunakan sesuai dengan yang direncanakan, namun ada sedikit
2 Evaluasi Proses
menit
telah dilaksanakan
c. Masyarakat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan selesai. Namun, ada
sebagian ibu-ibu yang memiliki balita tidak mengikuti acara sampai selesai.
d. Penyaji menampilkan hasil kegiatan tidak sesuai dengan sasaran masyarakat yang
kebanyakan memiliki balita, sehingga tidak focus dan terdapat gangguan pada saat
presentasi berlangsung. Namun, hal ini telah disempurnakan oleh pemutaran video
3 Evaluasi Hasil
b. Terdapat kesan yang mendalam dari pihak masyarakat terhadap kegiatan – kegiatan
yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama beberapa hari yang lalu.
D. Saran
pengetahuan kesehatannya dan mempraktikkan perilaku - perilaku hidup bersih dan sehat
sampah - sampah organik dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan sehari-hari, seperti untuk
pupuk kompos.
3. Diharapkan ibu yang memiliki balita agar rutin mengikuti kegiatan posyandu yang
diadakan setiap bulannya pada tanggal 12 untuk dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan balitanya.
4. Di harapkan kepada ibu - ibu agar membawa bayinya keposyandu untuk di imunisasi
hipertensi, asam urat, DM dan kolestrol dengan menggunakan teknik senam hipertensi
diinformasikan
6. Diharapkan kepada ibu dengan anak balita di Gampong Lamteube Geupula dapat
melakukan stimulasi kepada anak melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
2 Lomba Untuk Lomba Anak anak minggu posko j. Pj: a. Puskemas diharapkan
rangking meningkatkan gampong Jam 10:00 Ramah dapat memberikan
1 tentang pengetahuan lamteube Devi penyuluhan tentang
bahaya dampak dan geupula k. Pemateri: bahaya gadget pada
gadget bahaya merokok Rahma anak anak di
dan dan gadget Devi, gampong lamteube
merokok S.Kep geupula minimal 1
l. Moderat bulan sekali.
or:, Putri b. Diharapkan kepada
Amalia, orang tua agar lebih
S.Kep memperhatikan anak
m. Fasilitato anaknya dalam
r: Tuti menggunakan
Mekayan gadget.
ti Aula,
S.Kep
n. Observer
:
Sriwidya
Ningsih,
S. Kep
o. Konsums
i:
Khuzaim
ah,
S.Kep
p. Lisdi
Ewin,
S.Kep
q. Dokume
ntasi:Lili
s Fitriani,
S. Kep
r. Yusrina,
S.Kep
3 Demostra Setelah Demostras Anak anak Rabu Meunasa i. Pj: Putri a. Puskemas atau kader
si senam dilakukan senam i senam gampong Jam: 09:00 h Amalia, S.Kep diharapkan dapat
sehat diharapkan anak sehat lamteube j. Pemateri : Putri mengandakan senam
anak sehat dan geupula Amalia, S.Kep kebugaran jasmani
segar k. Moderator: bagi anak anak dan
Rahma devi, warga di gampong
S.Kep lamteube geupula
l. Fasilitator: Sri
widia ningsih,
S.Kep
m. Observer: Lilis
Fitriani, S,kep
n. Konsumsi:
Khuzaimah,
S.Kep
o. Lisdi Ewin,
S.Kep
p. Dokumentasi :
Tuti mekayanti
aula, S.Kep
Yusrina, S.Kep
geupula