Oleh:
Menyetujui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Tadulako
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta taufiknya kepada penulis, sehingga dapat
menyelasaikan hibah buku ajar. Shalawat serta salam tidak lupa pula
mudah-mudahan senantiasa tercurahkan kepada sang pembawa
risalah, Muhammad saw yang telah memberikan bimbingan moral
dan akhlak kepada umat manusia serta membawa agama Islam
sebagai agama tauhid yang diridhoi-Nya.
Selanjutnya, dengan bahan ajar ini diharapkan mahasiswa
mengerti ruang lingkup sejarah, dengan adanya pengetahuan ilmu
sejarah diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan di
kehidupan masyarakat. Kemudian, tentu saja dengan terwujudnya
bahan ajar ini banyak pihak yang telibat di dalamnya. Oleh karena itu,
sepantasnya apabila penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak
Fakultas yang telah memberikan kesempatan untuk menuangkan
tulisan ini kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Ibu Dr. Nuraedah, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pengetahuan Ilmu Sosial.
3. Bapak Dr. Mahfud M. Gamar, S.Pd., M.Pd selaku Kordinator
Program Studi Pendidikan Sejarah
4. Dan seluruh pihak, rekan yang telah membantu dalam
menyelesaikan bahan ajar inis.
Akhirnya, dengan segala kelemahan dan kekurangan serta
kemampuan yang penulis miliki, tentu saja buku panduan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sewajarnya penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi
iii
kesempurnaan penulisan ini. Semoga kritik dan saran para pembaca
dapat memberi manfaat dan menjadi bekal pengetahuan bagi
penulisan selanjutnya, serta para pembaca umumnya untuk
menyempurnakan penulisan ini di masa yang akan datang.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan........................................................................ ii
Kata Pengantar ................................................................................ iii
Daftar Isi ......................................................................................... v
v
BAB III METODELOGI SEJARAH ....................................................... 70
3.1 Pendahuluan ......................................................................... 70
3.1.1 Deskripsi Singkat ............................................................. 70
3.1.2 Manfaat ........................................................................... 70
3.1.3 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah .................................. 70
A. Pengertian Metode dan Metodelogi ........................................ 72
B. Sitematika Metode Sejarah .................................................... 77
C. Generalisasi ........................................................................... 90
Rangkuman ................................................................................. 92
Tes Formatif 3 ............................................................................ 93
vi
BAB I
PENGERTIAN SEJARAH
1.1 PENDAHULUAN
1.1.2 Manfaat
beberapa para ahli, memahani sejarah secara negatif dan positif bagi
1
2
hari.
A. PRAWACANA
terbayang dalam benak kita adalah sesuatu yang telah berlalu. Ibarat
telah dilaluinya tetap. Dengan kata lain tujuan tolehan itu, untuk
gunanya tahu atau belajar sejarah. bukankah jalan hidup kita ini
menuju masa depan yang akan datang dan sejarah itu sendiri adalah
tentang sesuatu yang telah berlalu, seperti itu kata mereka. Namun
asal usul serta ihwal keterangan waktu dan tempat kelahirannya, juga
komentar.
melihat dengan sebelah mata masa lalu itu. Dengan kata lain
lalu. Melalui cara itu pula kita dapat memprediksikan tentang apa
bagaimana masa depan itu merupakan ranah ilmu lain yang tidak
boleh dilirik oleh sejarawan. Seakan mereka hanya bisa tahu dan
sebagai sesuatu yang ilmiah. Kontradisi atas cara hasil atas cara hasil
“dialog si tull”. Antara satu dengan yang lain tentang objek yang
perilaku manusia.
karya Edward Hallet Carr (1987). Kata sejarah diadopsi dari bahasa
segala hal mengenai kehidupan memiliki “pohon” yakni masa lalu itu
menjadi realitas masa kini. Singkatnya, masa kini adalah produk atau
warisan masa lalu. Hal ini berkorelasi dengan arti kata syajarah
dengan makna kata silsilah (juga dari bahasa Arab) yang berarti
yang menunjukkan pada makna kata itu ialah ta’rikh (dari kata arkh)
penting secara teratur dan detail diatas daun lontar, yang dikenal
terkait dengan itulah lontarak Bilang raja Gowa dan Tallok yang
makna, yaitu: (1) kesusastraan lama (silsilah, asal usul ), (2) kejadian
dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu, dan (3), ilmu,
kata itu. Pertama, kata yang menunjuk pada suatu yang telah berlalu,
masa lalu, dalam hal ini berkaitan erat dengan duduk persoalan
bahwa fann al-tarikh itu termasuk satu fann dimana bangsa- bangsa
sama tentang sejarah. Karena pada awalnya, sejarah tidak lebih dari
memiliki dua makna, yaitu luar dan dalam. Dari sisi luar, sejarah
kapan, dan di mana peristiwa itu terjadi. Dalam hal ini kadar
dalam sisi dalam adalah suatu penalaran kritis dan usaha yang
singkatnya fann al- tarikh semacam ini sulit atau mungkin tidak bisa
Kartodirdjo memiliki dua aspek penting yaitu (1) sejarah dalam arti
karena sejarah memuat unsur-unsur dan isi subjek (penulis) dan (2)
1993:14-15).
(Kuntowijoyo, 2005:18).
yang seutuhnya.
history kini bermakna masa lampau umat manusia seperti juga pada
berarti terjadi dan geschichte yakni sudah terjadi atau yang sering
bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa
sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri
intensitas tertentu.
menjadi ranah ilmu alam, geologi, oseanologi, atau ilmu alam lainnya
sejarah dibatasi oleh waktu. Waktu tidak akan dapat diulang atau
peristiwa dari satu angle atau sudut pandang saja. Dari informasi
fakta lainnya walaupun keduanya berasal dari masa atau tempat yang
sama.
cerita. Uraian atau cerita itu merupakan kesatuan atau unit yang
bertalian satu sama lain dan merupakan satu kesatuan. Fungsi unsur-
unsur itu saling menopang dan saling bergantung satu sama lain.
kejadian yang pernah terjadi tidak dapat diulang atau terulang lagi.
waktu dan ruang aktivitas manusia dalam waktu. Manusia, waktu dan
Suatu dunia yang sangat berbeda dengan dunia yang disesaki semesta
utama sejarah.
menceritakan masa lalu dengan (1) waktu yang tidak jelas, dan (2)
kejadian yang tidak masuk akal orang masa kini. Dari Jawa ada mitos
tetapi mitos bukan sejarah. Dalam mitos tidak ada penjelasan tentang
keturunan tokoh wayang di pihak lain. Demikian juga dari Sunda ada
mitos itu tidak masuk akal orang masa kini, sekalipun dipercayai
termasuk tradisi lisan. Tradisi lisan itu dapat menjdi sejarah, asal ada
diri pada tradisi lisan dalam penulisan sejarah. Untuk melacak asal
usul budak kulit hitam di Amerika, tidak ada cara lain kecuali sejarah
sebagai ilmu yang konkret dapat menjadi filsafat yang abstrak. Pada
ialah orang tertentu yang mempunyai tempat dan waktu serta terlibat
Tahapan itu akan berlalu di semua tempat, di mana saja, tanpa ada
perkecualian.
pelaku).
orang, tempat, waktu dan suasana. Kalau ada hukum bahwa benda
tanpa peduli siapa, dimana, kapan, dan dalam keadaan apa. Dalam
cara kerja, (2) kebenaran, (3) hasil keseluruhan, dan (4) kesimpulan.
Dari cara kerjanya, sastra adalah pekerjaan imajinasi yang lahir dari
dunianya.
dengan sebuah pertanyaan. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh sejarah.
tahun 1500.
politik, dan antropologi, lalu apa beda sejarah dari ilmu sosial yang
lain?
waktu. Jadi, sejarah ialah ilmu tentang waktu. Apa yang dapat
dibicarakan tentang waktu? Dalam waktu terjadi empat hal, yaitu (1)
perubahan.
mula berbentuk kota-kota kecil di New England pada awal abad ke-17.
perkembangan kota.
Sosial
Jawa.
itu terbagi tiga, yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan
datang. Masa lalu adalah peristiwa yang telah terjadi, masa kini
mengakibatkan keadaan masa kini. Masa lalu dan masa kini memiliki
sebagai akibat. Selain itu masa kini dan masa yang akan datang
masa datang sama dengan akibat. Dengan mengerti masa lalu yang
RANGKUMAN
lalu. Kendati demikian juga tidak dapat dipungkiri bahwa acap kali
TES FORMATIF 1
terdapat pada bagian akhir buku ini. Hitunglah jawaban yang benar
dikuasai.
2.1.2 Manfaat
sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah, sejartah sebagai seni dan
31
32
kebenaran.
luas dapat disebut logika. Kaitannya dengan hal itu dapat disebutkan
pandang apa proses itu berjalan. Suatu kegiatan berfikir bisa dinilai
logis dilihat dari suatu logika tertentu, dan mungkin akan tidak logis
analisis dan kerangka berfikir menjadi motor penggerak dari nalar itu
diceritakan begitu saja, tapi dibarengi dengan daya keras untuk bisa
tepat.
2005:60-65).
(historiografi).
bisa sama namun belum tentu waktu dan suasan yang menyebabkan
dapat diperoleh dan bagaimana sifat pengetahuan itu. Dalam hal ini
ada tiga hal yang perlu dicermati yaitu: (1) pernyataan- pernyataan
para ahli sejarah yang dilukiskan dalam pernyataan itu dan (3) sejauh
mana gambaran historis itu benar dan memadai, perlu diteliti lebih
Sampai pada tahap ini sejarah membutuhkan ilmu lain terutama ilmu-
historiografi.
terjadi.
sejarah.
antara cerita dan kisah. Cerita adalah jalinan aktivitas manusia masa
yang jauh dari orang yang ada dalam cerita itu. Keraguan dapat
(Abdullah, 1996:3-8).
menentukan sumber apa saja yang harus dicari, demikian pula dalam
berjalan tetapi intuisi. Dalam hal ini, cara kerja sejarawan sama
seperti seniman.
yang sebenarnya, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi
bisa terjadi, bagaimana hanya dengan peristiwa itu sendiri, siapa saja
Gaya bahasa yang baik tidak berarti gaya bahasa yang penuh
detail.
terhenti sebatas sebagai informasi yang kering dan tanpa makna jika
edukatif. Hal ini karena deskripsi yang detail dan gaya bahasa yang
dikaji.
erat. Fungsi ilmu sosial lain bahkkan menjadi ilmu bantu dalam
tersebut kini tak dapat lagi dipisahkan antara ilmu sejarah dan ilmu
pengetahuan yang khusus sekali saja terjadi jauh dari dari konsep
pada masa lalu dapat dijelaskan melalui teori dan konsep ekonomi.
serta perubahannya.
jumlah tema lain yang berkutat dalam spektrum politik militer khas
elit, namun juga membahas pula hal ihwal humanistik yang menjadi
(Kartodirjo, 1993:47).
konvensional dan sejarah politik gaya baru sangat berbeda. Jika yang
satu lebih mengerucut pada politik istana dalam arti klasik, maka
penentu corak sejarah. Sifat unik dan tunggal itu lebih berfungsi
yang singular, atau telaah akan peristiwa yang sekali terjadi. Kondisi
dimensi sosial atau psikolog yang kentara. Uraian masa lalu yang
menjadi ciri kahas yang tidak boleh tertinggal. Meskipun hal yang
bertumpu pada kekuatan berkisah historis yang taat asas waktu serta
kehidupan manusia.
Terikat pada waktu dan tempat Tidak terikat pada waktu dan
(temporal-spasial). tempat (atemporal- aspasial).
Mengunakan persepektif Menggunakan persfektif
diakronik, yakni sangat sinkronik, yakni mengkaji
memperhatikan kronologis fenomena yang sama pada waktu
(bersifat vertikal). dan tempat yang berbeda
(bersifat horizontal).
Bersifat partikularistik, bahwa Bersifat generalistik, yakni
setiap peristiwa sejarah melihat persamaan dari suatu
memiliki waktu dan tempatnya fenomena. Misalnya, revolus
sendiri. (perang kemerdekaan di berbagai
negara)
Peristiwa hanya sekali terjadi Peristiwa terjadi berulang-ulang
(eenmaliq unik). (reperatation).
Temuan bersifat tidak teratur, Temuan bersifat berurutan
sehubungan adanya keunikan (reguler)
dari setiap peristiwa sejarah.
Hipotesis tidak dapat Hipotesis dapat dieksperimenkan
dieksperimenkan dan diuji ulang dan diuji ulang.
Generalisasi yang dihasilkan Generalisasi yang dihasilkan
tidak dapat digunakan untuk dapat digunakan untuk meramal
meramal karena sejarah tidak (prediksi) karena menemukan
menemukan hukum- hukum hukum-hukum umum.
umum.
Sumber: (Sjamsudin, 2012:189-195).
dan pemerintahan.
dimensi lain, selain politik, dari kehidupan umat manusia (yang tidak
hanya diperankan oleh seorang tokoh besar (raja, kaisar, sultan dan
mentalita tidak tercakup dalam kontruksi masa lalu seperti itu. Lalu
bisa memasuki pasaran dunia, dan presentase yang tetap eksis dalam
menjadi yakin jika masa silam hanya dapat diteliti dengan penuh arti
bertumpu pada penggunaan konsep dan teori ilmu sosial paling tepat
sejarah juga dapat diandalkan seperti hal nya ilmu-ilmu sosial yang
berlaku(Ankersmith, 1987:247-249).
Fokus studi ekonomi adalah untung dan rugi dari aktivitas atau
hingga abad ke-18, maka tidak dapat dipisahkan dari peran kongsi
Dengan kata lain, kajian sejarah ekonomi sangat penting bagi studi
penggunaan angka-angka.
mentalitas.
GEOGRAFI SOSIOLOGI
• Lokasi • Interaksi
• Region • Sosialisasi
• Interaksi spasial kota • Status dan peran
• Struktur intern kota • Norma, niali, dan sanksi
• Persepsi lingkungan • Masyarakat
• Dan sebagainya • Mobilitas Sosial
• Dan Sebagainya
RANGKUMAN
ilmu positif berawal dari anjuran Leopold von Ranke kepada para
TES FORMATIF 2
terdapat pada bagian akhir buku ini. Hitunglah jawaban yang benar
dikuasai.
3.1 PENDAHULUAN
3.1.2 Manfaat
sejarah.
70
71
sejarah.
Sumantri, 2009:119-120).
Semua itu berada dalam urutan yang ketat bila dikehendaki hasil yang
(Kuntowijoyo, 2005:xii).
berasal dari jaman itu dan pengumpulan bahan tercetak, tertulis, dan
dan (4) menyusun kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu
kisah sejarah).
1. Heuristik
mutlak yang harus ada. Tanpa sumber sejarah, kisah masa lalu tidak
atau peneliti bahwa tidak semua sumber arsip yang dibutuhkan dapat
tidak dapat dibaca, apalagi disalin atau digandakan (khusus bagi arsip
koleksi perorangan).
disertasi), biografi.
sejarah apabila apabila tidak ada sumber lisan langsung (oral history)
menemukan sumber lain (tulisan atau benda), maka cerita atau mitos
itu ditinggalkan.
1993:27).
objek studi.
2. Kritik Sumber
cocok dengan masa di mana bahan semacam itu biasa digunakan atau
terbuat dari batu andesit, adapula yang terbuat dari terakota. Ini
dua syarat utama. Pertama, syarat umum yakni bahwa sumber lisan
pelapor pertama yang terdekat. Para saksi itu harus jujur serta
perseorangan.
keras (hard fact) yaitu fakta yang telah teruji kebenarannya. Kedua,
fakta lunak (soft fact) ialah fakta yang belum dikenal dan masih perlu
pertanyaan terkait dengan fakta, yaitu: (1) apakah fakta sejarah itu?,
di manakah fakta sejarah itu? dan, (3) bilamana atau kapan fakta
bahwa fakta sejarah itu ada dalam pikiran peneliti sejarah. Terakhir,
pasti. Ia adalah salah satu titik yang tidak dapat dibatasi di dalam
3. Interpretasi
sejarah.
kajian. Dalam kaitan itu, tema pokok kajian merupakan kaidah yang
yang tidak penting atau yang tidak berkaitan dengan tema studi tema
dalam hal interpretasi subjektif terhadap fakta sejarah. Hal itu dapat
ahli filsafat. Ada dua aliran pemikir besar dalam hal ini, yaitu: (1)
berada dalam skenario tuhan. Karya sejarah ini biasa disebut sejarah
rasial, yakni penafsiran yang bertumpu pada aspek ras atau bangsa.
rasnya.
4. Historiografi
2012:67).
sumber berita.
tiga hal yang mendasar yang dianggap sangat penting, yakni filsafat
C. GENERALISASI
1. Saintifikasi
2. Simplikasi
(Geertz, 1975:52-61).
kepala kosong. Anjuran itu paling tepat bagi sejarawan. Akan tetapi,
RANGKUMAN
aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau
TES FORMATIF 3
sejarah ?
subjektif ?
penelitian sejarah ?
terdapat pada bagian akhir buku ini. Hitunglah jawaban yang benar
belum dikuasai.
4.1 PENDAHULUAN
penelitian.
4.1.2 Manfaat
95
96
masa lalu yang dilukiskan tidak akan menjadi “hidup” hal ini terkait
masa lalu dari perspektif peristiwa hanya terjadi satu kali dan tidak
yang sama. Tetapi, sejarah dalam arti sebagai kisah mungkin saja
Sebut saja kisah sejarah Ken Arok, pendiri Dinasti Singosari saat
tradisi lisan masyarakat Jawa, bahwa sebelum keris itu selesai dibuat,
keris itu pertama kali dicoba digunakan oleh Ken Arok untuk
dengan Ken Arok), menginjak usia dewasa ingin menjadi raja. Untuk
keris yang sama. Hikmah yang dapat diambil dari rentetan peristiwa
masa lalu dalam bentuk kisah sejaarah, merupakan hal yang sangat
penting dalam menampak kehidupan hari ini dan masa yang akan
lalu, maka penulisan sejarah menjadi hal yang mutlak yang harus
diartikan sebagai jejak yang dibuat pada saat peristiwa terjadi. Jika
yang ada pada saat peristiwa. Tetapi jika ia dalam wujudnya sebagai
manusia, maka yang bersangkutan itu adalah saksi mata atau pelaku
dalam peristiwa itu. Kedua dalam hal ini ialah sesuatu yang ada atau
C. BERDASARKAN BENTUKNYA
kegiatan manusia yang hidup pada masa lalu. Pada tahap ini, sejarah
menjadi tiga, yaitu: lisan, tertulis, dan benda. Pertama, sumber lisan
dapat pula dibagi atas dua, yakni (1) tradisi lisan atau oral tradition
dan (2) sejarah lisan atau oral history. Sumber lisan yang pertama
variasi dalam pengkisahannya. Isi dan alur cerita seperti ini banyak
sekarang yang rasional. Sumber lisan dapat berupa: (1) mite, yaitu
Sikap penutur dan alur kisah dalam kaitan itu dipenagruhi oleh
yang hidup pada masa Jepang. Umumnya bila yang berceriata adalah
para prajurit atau mereka yang pernah mengikuti wajib militer, maka
lugas) dia akan menceritakan tentang apa yang terjadi pada masa itu.
yang baik. Sebab, kadang karena sifat ego seseorang kerapkali dalam
pengkisahnya.
peristiwa.
hal pemeliharaan.
hanyalah benda utuh tanpa ada keterangan apapun pada benda itu.
sejarah ini berupa: (1) alat-alat kerja (seperti kapak, pacul, dan
(3) bangunan (seperti istana, rumah, candi, masjid dan gereja), (4)
lisan sebagai jejak masa lalau yang tertulis atau merupakan memory
“bahwa” tinta yang kabur masih lebih baik dari pada ingatan yang
dapat dipisahkan dari kedua jenis sumber (lisan dan tulisan) tersebut.
dan sebagainya.
RANGKUMAN
(empirik).
diartikan sebagai jejak yang dibuat pada saat peristiwa terjadi. Kedua
dalam hal ini ialah sesuatu yang ada atau diadakan setelah kejadian
TES FORMATIF 4
anda jelaskan?
waktu pembuatannya?
sumber sejarah
terdapat pada bagian akhir buku ini. Hitunglah jawaban yang benar
dikuasai.
Daftar Rujukan
GLOSARIUM
waktu.
masa lampau, baik dalam bidang politik, militer, sosial, agama, ilmu
cerita.
mitos, sejarah itu bukan filsafat, sejarah itu bukan ilmu alam, sejarah
waktu. Dan ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu- satunya dan
terperinci.
oleh kondisi.
mempunyai metode
bahan yang berupa kertas atau tinta apakah cocok dengan masa di
kajian. Dalam kaitan itu, tema pokok kajian merupakan kaidah yang
yang tidak penting atauyang tidak berkaitan dengan tema studi tema
yang ilmiah. Pada tahap interpretasi inilah ilmu sejarah tidak berdiri
tetap empiris.
kegiatan manusia yang hidup pada masa lalu. Pada tahap ini,
atau sesuatu yang ada pada saat peristiwa. Tetapi jika ia dalam
mata atau pelaku dalam peristiwa itu. Kedua dalam hal ini ialah
sesuatu yang ada atau diadakan setelah kejadian itu. Benda apapun
kedua”.