Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PENGKLAIMAN KEBUDAYAAN INDONESIA OLEH


NEGARA LAIN MENGANCAM KETAHANAN NASIONAL
Dosen Pengampu :

Ir. SRI NOVIANTI, M.P.

AKUNTANSI R-10

KELOMPOK VIII

1.ROY YUSTANTO NIM.C1C018142

2. SARI WAHYUNI SIREGAR NIM.C1C018083

3. ELA DESWITA NIM.C1C018106

4. RIZKA SEPTA HIDAYAH NIM.C1C018134

5. LINTANG SEKAR MAYANG NIM.C1C018140

6. SONIA ANDARESTA NIM.C1C018114

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahuwata’ala Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pengklaiman Kebudayaan Indonesia oleh Malaysia mengancam Ketahanan
Nasional”. Shalawat serta salam kita persembahkan Pada Nabi Besar Muhammad shalallahu
‘alaihi wasallam semoga dengan ini kita memperoleh syafaatnya kelak.

Penyusunan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Kewarganegaraan di semester 1


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun akademik 2018-2019.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materil. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Ir.Sri Novianti,M.P Selaku dosen pembimbing mata kuliah ini serta teman-teman
yang telah banyak memberi bantuan, dorongan serta motivasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik
yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

Jambi, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................ii

BAB I .................................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................................1

1.3. Tujuan..............................................................................................................1

BAB II .................................................................................................................................3

KERANGKA TEORI..........................................................................................................3

2.1. Definisi Ilmu Kewarganegaraan......................................................................3

2.2. Ruang Lingkup.................................................................................................3

2.3. Tujuan Ilmu Kewarganegaraan........................................................................3

BAB III .................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................5

3.1. Pengertian Ketahanan Nasional.......................................................................5

3.2. Macam-macam Bidang Ketahanan Nasional...................................................5

3.3. Kasus Yang Mengancam Ketahanan Nasional.................................................6

3.4. Penyebab Pengklaiman Budaya Indonesia oleh Negara lain...........................9

3.5. Cara Mempertahankan Ketahanan Nasional....................................................10

BAB IV .................................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................................11

4.1. Kesimpulan......................................................................................................11

4.2. Saran................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ketahanan Nasional terbentuk dilator belakangi oleh perjuangan keseluruhan bangsa.


Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak Negara atau bangsa lain, karena
potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam, serta
kebudayaan yang beragam jenis. Terbukti setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI , ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul baik bersifat kegiatan
fisik sampai yang ideologis.

Sejak Indonesia merdeka tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
Ketahanan Nasional Negara. Tetapi bangsa Indonesia terus berusaha mempertahakan
kemerdekaan dan kedaulatannya melalui agresi militer maupun lainnya dengan melibatkan
seluruh rakyat Indonesia.

Indonesia selalu dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan salah satunya ancaman


terhadap Ketahanan Nasional di bidang kebudayaan. Negara Indonesia bertetanggan langsung
dengan Malaysia, yang memiliki kemiripian hampir sama dengan Indonesia sehingga
Malaysia mulai satu-persatu mengklaim menjadi kebudayaan mereka yang seharusnya khas
Indonesia salah satunya Pencak Silat, Batik Indonesia dan lainnya.

Maka sudah tanggung jawab masyarakat Indonesia mempertahankan kebudayaan dan


lainnya agar tetap menjaga keutuhan NKRI dengan cara selalu mengembangkan dan
memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan Indonesia serta ketahanan nasional dibidang
lainnya terhadap orang asing.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu Ketahanan Nasional ?

2. Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar Ketahanan Nasional?

3. Apa saja faktor-faktor yang mengancam Ketahanan Nasional?

4. Bagaimana sikap masyarakat Indonesia terhadap ancaman yang terjadi di Ketahanan


Nasional ?

5. Mengapa Indonesia menjadi incaran bangsa lain terutama bidang kebudayaan?

1.3. Tujuan

Tujuan dari Ketahanan Nasional adalah untuk menjaga dan melindungi Negara , keutuhan
wilayah NKRI serta keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Pentingnya
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan Nasional. Seluruh
warga Negara dan bangsa harus mempunyai kesadaran bahwa pentingnya hal tersebut,
adapun tujuan dari ketahanan Nasional adalah :

1. Menumbuhkan rasa cinta tanah air

2. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan menjaga kemerdekaan.

3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi
tujuan nasional.

4. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional.

5. Menjaga NKRI serta kekayaan yang dimiliki Negara untuk kesejahteraan Negara
Indonesia.
BAB II

KERANGKA TEORI
2.1. Definisi Ilmu Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan berasal dari Istilah Civic Education yang diartikan ke


bahasa Indonesia menjadi pendidikan kewargaan lalu menjadi Pendidikan Kewarganegaraan.
Istilah itu sendiri diwakili oleh Azra dan Tim ICCE (Indonesia Center for Civic Education)
dari Universitas Islam Negeri Jakarta sebagai pengembang Civic Education pertama di
perguruan tinggi. Penggunaan dari istilah ”Pendidikan Kewarganegaraan” sendiri diwakili
oleh Winaputa dkk dari Tim CICED (Center Indonesia for Civic Education), Tim ICCE
(2005: 6)

Secara umum, Pendidikan kewarganegaraan (Citizenship) adalah pendidikan yang


memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial budaya, bahasa,
usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas terampil dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD1 1945. Pendidikan kewarganegaraan dapat pula
diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur serta moral
yang berakar pada budaya bangsa indonesia. Pendidikan kewarganegaraan digunakan sebagai
pendidikan yang mengingatkan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara agar setiap
hal yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

2.2. Ruang Lingkup Ilmu Kewarganegaraan

Ruang Lingkup pendidikan kewarganegaraan meliputi beberapa aspek-aspek seperti:

1. Persatuan dan kesatuan bangsa

2. Norma, hukum dan peraturan

3. Hak asasi manusia

4. Kebutuhan warga negara

5. Konstitusi negara

6. Kekuasaan dan politik

7. Pancasila

2.3. Tujuan Ilmu Kewarganegaraan

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan yaitu untuk menumbuhkan wawasan dan


kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendiakan kebudayaan
bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon penerus bangsa
yang sedang menkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
Tujuan lain pendidikan kewarganegaraan yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia
indonesua yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional,
bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ,ancaman,hambatan, dan gangguan baik dari
dalam maupun luar yang langsung maupun tidak angsung membahayakan
integritas,identitas,kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan
dan cita-cita nasionalnya.

3.2. Macam-macam Ketahanan Nasional

3.2.1 Bidang Ideologi

Ketahanan Nasional khususnya bidang ideology memiliki tujuan yang sama penting
guna sebagai dasar cita-cita bersama dari ketahanan nasional yang dibangun dari kmantapan
ideology. Dengan begitu dapat menangkal berbagai ancaman,tantangan,hambatan dan
gangguan seperti penetrasi ideologi asing dan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ideologi
bangsa yaitu Pancasila.

3.2.2. Bidang Politik

Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang


bersifat absolut, dimana berda ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai
penjelmaan seluruh rakyat.

3.2.3. Bidang Ekonomi

Ketahanan Nasional yait dimana suatu kondisi dinamika tidak yang telah meliputi
segenap aspek dalam kehidupan nasional yang berintegrasi keuletan, dan ketangguhan.

3.2.4. Bidang Sosial Budaya

Ketahanan Nasuonal dibidang social dan budaya diartikan sebagai dinamika yang berisi
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional menghadapi
segala ancaman yang terjadi. Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang
melembaga dalam suatu yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku
tersebut dapat dijadikan ciri khas bangsa Indonesia itu sendiri.

3.2.5. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Setiap aspek dalam tata kehidupan nasional akan berubah sesuai dengan waktunya
namun tak menghilangkan sifat aslinya dan lingkungan terutama pada aspek –aspek dinamis
sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau. Dalam aspek
pertahanan dan keamanan biasanya dalam perlindungan kemiliteran.
3.3. Kasus Ketahanan Nasional di Bidang Budaya

Pengklaiman Kebudayaan Indonesia Oleh Malaysia

Bangsa Indonesia adalah bangsa luas dan besar yang memiliki sekitar 17.000 buah pulau-
pulau besar dan pulau-pulau kecil dari Sabang di Sumatera sampai Merauke di Papua. Bangsa
Indonesia juga memiliki sekitar 300 suku bangsa atau etnik dengan berbagai budaya dan adat
istiadat yang berbeda antara satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya.

Pada era globalisasi saat ini, mengelola suatu bangsa yang luas dan besar seperti bangsa
Indonesia tentu bukan merupakan hal yang mudah. Tantangan globalisasi menjadi bagian dari
tantangan yang bersifat eksternal selain dari tantangan, bahkan ancaman yang berasal dari
keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang bersifat internal. Perkembangan teknologi
informasi menjadi salah satu sebab semakin cepatnya terjadi perubahan pada masyarakat
suatu bangsa. Teknologi informasi menjadi terbuka dan bahkan seolah-olah telah menjadi
kebutuhan primer bagi masyarakat saat ini sehingga masyarakat yang belum memiliki
kemampuan teknologi informasi dinilai belum mengikuti perkembangan globalisasi. Tentu
globalisasi melalui teknologi informasi tersebut juga memberikan hal-hal yang positif tetapi
banyak juga ada hal-hal yang negatif. Maka, masyarakat dan bahkan bangsa Indonesia harus
mampu melakukan filterisasi terhadap perkembangan teknologi informasi tersebut sehingga
tidak memberikan dampak negatif pada masyarakat. Misalnya, gambar-gambar yang masuk
dalam katagori pornografi yang gampang diakses menjadi ancaman serius generasi muda.

Pada dasarnya, perkembangan teknologi informasi (internet) ini dapat dimanfaatkan


untuk media pengembangan budaya nasional. Bangsa Indonesia memiliki kesempatan yang
besar untuk mempublikasikan atau bahkan mempromosikan semua budaya nasional Bangsa
Indonesia untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Banyak hal yang dapat
dimanfaatkan melalui yang terkait dengan budaya nasional. Kita bersyukur karena batik telah
di tetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Sehingga tanggal 2
Oktober telah ditetapkan sebagai “Hari Batik se-Dunia”.

Kita harus berbangga karena Indonesia di kenal sebagai negara batik yang juga sudah
menjadi bagian dan bahkan menjadi mata pencaharian masyarakat kita. Semoga keberhasilan
ini dapat disusul dengan budaya nasional bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Klaim Negeri Jiran Yang Serumpun

Telah beberapa kali negeri Jiran Malaysia membuat panas hati sebagian besar masyarakat
Indonesia. Negara yang mengusung slogan “Truly Asia” itu telah berulang kali mengklaim
kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Berikut sebagian datanya :

1. Agustus 2007

Malaysia mengklaim dan mempatenkan batik motif “Parang Rusak”, angklung,


wayang kulit hingga rendang. Sehingga Sekjen Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata, Sapta Nirwandar menyatakan bahwa pemerintah telah mendaftarkan batik
dan angklung ke UNESCO, sebagai masterpiece world heritage. Langkah ini
merupakan reaksi setelah munculnya klaim tersebut.

2. Oktober 2007

Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang” menjadi soundtrack iklan pariwisata
Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah di-upload
di situs resmi pariwisata Malaysia, http://www.rasasayang.com.my dan disiarkan oleh
televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai kecaman hebat dari masyarakat
Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia sempat berdalih lagu tersebut sudah terdengar
di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia. Sehingga tak bisa diklaim
sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu “Indang Bariang” yang merupakan lagu
asal daerah Sumatera tersebut. Selain itu lagu ampar-ampar pisang juga diklaim oleh
Malaysia.

3. 21 November 2007

Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang sangat mirip
Reog Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mendaftarkan Reog
Ponorogo dan mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada 11 Februari 2004. Oleh
Malaysia, tarian ini diberi nama Tari Barongan. Website Kementerian Kebudayaan,
Kesenian dan Warisan Malaysia (http://heritage.gov.my) pernah memampangnya dan
menyatakan tarian itu warisan dari Batu Pahat, Johor dan Selanggor Malaysia.

4. Maret 2009

Melihat perkembangan tersebut, Indonesia berupaya mematenkan batik, keris dan


wayang. “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” kata Kabag Pembangunan
Karakter dan Pekerti Bangsa Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Edi Irawan.

5. Agustus 2009

Tari Pendet menjadi iklan acara Discovery Channel bertajuk “Enigmatic


Malaysia”. Setelah dipersoalkan selama beberapa hari, Discovery Channel akhirnya
memunculkan iklan itu terhitung sejak senin 24 Agustus 2009. Pemerintah Malaysia
menyatakan tak pernah mengklaim Tari Pendet.

6. Agustus 2011

Saung Angklung Udjo mengingatkan kembali pemerintah Indonesia segera


mengajukan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) seni musik angklung pemerintah
Forum Intelektual World Trade Organization (WTO). Pasalnya, Malaysia sudah
bersiap ke mendaftarkan pembuatan alat musik tradisional Indonesia ini ke forum
yang sama untuk memperoleh paten.Menuru General Manager Divisi Pengembangan
Saung Angklung Udjo, Satria Yanuar Akbar Saung Angklung Udjo sudah
menyampaikan permintaan kepada Pemerintah Indonesia agar segera mendaftarkan
hak paten angklung sejak 1,5 tahun lalu.
Tidak hanya batik yang diklaim Malaysia, alat musik tradisional angklung juga
mulai dicatat milik negeri jiran itu. Fakta sesungguhnya bahwa angklung adalah
bagian dari budaya Indonesia, khususnya sunda, diungkapkan dalam buku 'Diplomasi
Angklung'. Penulis buku 'Diplomasi Angklung' Sulhan Syafii mengatakan, buku yang
ditulisnya ini diharapkan bisa jadi pertimbangan negara lain, seperti Malaysia, yang
mengklaim angklung sebagai budaya mereka.

7. Pasca Asian Games 2018

Selain bersaing di laga Asian Games 2018, Indonesia dan Malaysia nyatanya tengah
bersaing juga di UNESCO untuk mendapat pengakuan soal pencak silat sebagai
warisan kebudayaan. Untuk melawan klaim Malaysia tersebut, tim kebudayaan
Indonesia telah menyiapkan kajian yang mendalam tentang asal-usul, variasi,
pengaruh hingga penyebaran seni bela diri tersebut. Direktur Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid menilai,
strategi tersebut telah efektif untuk menguatkan klaim bahwa pencak silat memang
benar-benar berasal dari Indonesia.

Nota protes dialamatkan kepada Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia.
Isinya uraian kasus-kasus yang terjadi antara kedua negara sejak dua tahun lalu, gara-gara
klaim “Rasa Sayange”, “Indang Bariang”, “Reog Ponorogo” tersebut membuat marak
demontrasi anti Malaysia di Indonesia. Nota protes dibahas pada sidang kabinet Malaysia,
kata Jero Wacik Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. Selanjutnya, dibuat
kesepakatan bahwa jika ada karya budaya yang berada dalam wilayah abu-abu (grey area)
dan hendak dijadikan iklan komersial, harus saling memberitahu. Bila tidak ada
pemberitahuan maka itu adalah pelanggaran etika.

Oleh karena itu, Ketahanan dan kekuatan nasional sangat menentukan peranan negara
dalam perkembangan dunia internasional. Namun demikian tidak berarti bahwa suatu negara
harus memiliki secara mutlak keseluruhan dari unsur-unsur ketahanan dan kekuatan nasional
tersebut. Selain dari unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional yang dimiliki oleh suatu
negara, maka faktor lain yang sangat mempengaruhi Ketahanan dan kekuatan nasional yang
berkaitan dengan unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional tersebut adalah bagaimana
suatu negara mampu mengelola dan memanfaatkan dari unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan
nasional tersebut. Sehingga suatu negara dapat turut berperan dalam percaturan dunia
internasional.

Budaya Nasional merupakan aset Bangsa Indonesia yang harus memperoleh perhatian
terutama di era Globalisasi saat ini. Budaya nasional menjadi bagian penting negara
Indonesia yang dapat dikembangankan dan dikelola sebaik-baiknya. Itu penting agar dapat
berfungsi lebih luas tidak hanya sekadar warisan ataupun adat istiadat masyarakat Indonesia
yang dirayakan ataupun dilaksanakan pada saat peringatan hari Sumpah Pemuda atau hari
Pahlawan saja. Budaya nasional harus menjadi bagian dari aset Bangsa Indonesia yang dapat
mendatangkan pendapatan bagi masyarakat dan negara. Tentunya perlu ada suatu kesadaran
secara nasional dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada semua aspek
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3.4. Penyebab Pengklaiman Budaya Indonesia oleh Negara lain.

1. Pengklaiman Budaya Kita oleh Malaysia

 Karena adanya kesamaan antara suku dan ras masyarakat indonesia dengan
malaysia

 Faktor bisnis (terutama pengenalan visit malaysia kepada masyarakat dunia).

 Faktor perkembangan masyarakat yang notabene pembentuk ras melayu


(jawa,minang,bugis,mandailing) yang awlnya berasal dari Indonesia lalu
berimigrasi ke malaysia yang sebelumnya membawa kebudayaan asli
indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan negara
malaysia.

 Faktor pameran kesenian indonesia di malaysia yang secara tidak sengaja juga
ikut mengajarkan kebudayaan indonesia secara terperinci kepada masyarakat
malaysia yang tertarik kepada kebudayaan negara Indonesia.

 Keminiman budaya asli negara malaysia.

 Kesamaan ciri khas kebudayaan indonesia dengan malaysia dari faktor


kesamaan alat musik nada sebuah lagu, serta adat budaya tersebut.

 Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad – abad ada dan tidak
adanya saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut (ex : lagu daerah memang
tanpa pencipta).

 Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri , namun


budayawan malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan
negara indonesia (khususnya melayu).

 Penyampaian budaya sendiri (minimal:khusus daerah jawa tengah mengerti


akan budaya jawa tengah) yang kurang tetapi penyampaian info di kancah
internasional lebih luas dan terperinci.

 Kesamaan ras yang mungkin mengakibatkan adanya ideologi bahwa indonesia


dan malaysia itu satu di mata orang – orang malaysia jadi kepemilikan budaya
pun bisa di samakan (intinya antara indonesia dan malaysia itu sama semua
jadi klaim mengklaim itu tidak salah di mata malasyia ).

 Faktor awal lahirnya negara indonesia dengan malaysia , malaysia


beranggapan bahwa antara malaysia dengan Indonesia itu lebih tua malaysia ,
jadi malaysia berhak mengklaim kebudayaan Indonesia karena mereka
beranggapan kebudayaan Indonesia ada karena kebudayaan malaysia jadi asal
usul kebudayaan Indonesia berawal dari malaysia.

2. Karena Globalisasi
Era globalisasi, tentu akan berpengaruh pada dinamika budaya di setiap negara.
Khususnya di Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat menonjol saat ini. Begitu
bebas budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah
juga sangat mendukung masuknya berbagai budaya tersebut. Ditambah lagi generasi
muda kita yang terkesan bosan dengan budaya yang mereka anggap kuno. Namun,
masuknya budaya dari luar justru kerap berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya
budaya berpakaian, gaya hidup (life style), segi iptek, maupun adat-istiadat. Kesemua
itu berdampak sangat buruk dan dapat dengan mudah dapat menggeser budaya asli
yang ada di Indonesia.

3. Kesadaran generasi muda yang kurang akan pentingnya budaya.

4. Perpindahan penduduk menyebabkan budaya kita diakui oleh negara lain.

5. Pemerintah kurang perhatian terhadap kekayaan budaya nasional.

3.5. Cara Mempertahankan Ketahanan Nasional

1. Penetrasi terhadap ideology yang dibawa oleh bangsa asing

2. Meningkatkan kesadaran berbangsa,berbudaya termauk menghayati dan bangga


dengan kebudayaan serta khas sendiri yang dimiliki Indonesia.

3. Bangga menampilkan serta berpenampila dengan keudayaan yang dimiliki bangsa


Indonesia sejak dahulu.

4. Memperkenalkan k masyarakat asing tentang kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki


Indonesia agar diakui dunia sebagai kebudayaan asli Indonesia.
BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ,ancaman,hambatan, dan gangguan baik dari
dalam maupun luar yang langsung maupun tidak angsung membahayakan
integritas,identitas,kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan
dan cita-cita nasionalnya.

Ketahanan Nasional memiliki banyak bidang salah satunya yaitu bidang social dan
budaya, sebagai masyarakat Indoniesia yang baik kita harus memiliki kesadara diri untuk
bangga menampilkan yang menjadi khas tersendiri bagi Indonesia.

4.2. Saran

Kesadaran masyarakat dan pemerintah harus lebih untuk mempertahankan kebudayaan


leluhur dan menjaganya agar tak direbut oleh bangsa asing. Terlebih untuk generasi muda
penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet perjuangan mempertahankan Negara termasuk
kebudayaan kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.acadmia.edu.ketahanan_nasional

diar syariah https://www.academia.edu

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasa_Sayange

http://id.m.wikipedia.org/wiki/kontroversi_tari_pendet_2009

https://www.kompasiana.com/pretyvarasandy/552a3eaff17e61cb6fd62472/strategi-
mewujudkan-ketahanan-nasional

http://mohammadalihasan13.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai