AKUNTANSI R-10
KELOMPOK VIII
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahuwata’ala Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pengklaiman Kebudayaan Indonesia oleh Malaysia mengancam Ketahanan
Nasional”. Shalawat serta salam kita persembahkan Pada Nabi Besar Muhammad shalallahu
‘alaihi wasallam semoga dengan ini kita memperoleh syafaatnya kelak.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik moril maupun materil. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Ir.Sri Novianti,M.P Selaku dosen pembimbing mata kuliah ini serta teman-teman
yang telah banyak memberi bantuan, dorongan serta motivasi sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik
yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II .................................................................................................................................3
KERANGKA TEORI..........................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................5
BAB IV .................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
4.1. Kesimpulan......................................................................................................11
4.2. Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak Indonesia merdeka tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
Ketahanan Nasional Negara. Tetapi bangsa Indonesia terus berusaha mempertahakan
kemerdekaan dan kedaulatannya melalui agresi militer maupun lainnya dengan melibatkan
seluruh rakyat Indonesia.
1.3. Tujuan
Tujuan dari Ketahanan Nasional adalah untuk menjaga dan melindungi Negara , keutuhan
wilayah NKRI serta keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Pentingnya
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan Nasional. Seluruh
warga Negara dan bangsa harus mempunyai kesadaran bahwa pentingnya hal tersebut,
adapun tujuan dari ketahanan Nasional adalah :
3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi
tujuan nasional.
5. Menjaga NKRI serta kekayaan yang dimiliki Negara untuk kesejahteraan Negara
Indonesia.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Definisi Ilmu Kewarganegaraan
5. Konstitusi negara
7. Pancasila
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ,ancaman,hambatan, dan gangguan baik dari
dalam maupun luar yang langsung maupun tidak angsung membahayakan
integritas,identitas,kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan
dan cita-cita nasionalnya.
Ketahanan Nasional khususnya bidang ideology memiliki tujuan yang sama penting
guna sebagai dasar cita-cita bersama dari ketahanan nasional yang dibangun dari kmantapan
ideology. Dengan begitu dapat menangkal berbagai ancaman,tantangan,hambatan dan
gangguan seperti penetrasi ideologi asing dan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ideologi
bangsa yaitu Pancasila.
Ketahanan Nasional yait dimana suatu kondisi dinamika tidak yang telah meliputi
segenap aspek dalam kehidupan nasional yang berintegrasi keuletan, dan ketangguhan.
Ketahanan Nasuonal dibidang social dan budaya diartikan sebagai dinamika yang berisi
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional menghadapi
segala ancaman yang terjadi. Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang
melembaga dalam suatu yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku
tersebut dapat dijadikan ciri khas bangsa Indonesia itu sendiri.
Setiap aspek dalam tata kehidupan nasional akan berubah sesuai dengan waktunya
namun tak menghilangkan sifat aslinya dan lingkungan terutama pada aspek –aspek dinamis
sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau. Dalam aspek
pertahanan dan keamanan biasanya dalam perlindungan kemiliteran.
3.3. Kasus Ketahanan Nasional di Bidang Budaya
Bangsa Indonesia adalah bangsa luas dan besar yang memiliki sekitar 17.000 buah pulau-
pulau besar dan pulau-pulau kecil dari Sabang di Sumatera sampai Merauke di Papua. Bangsa
Indonesia juga memiliki sekitar 300 suku bangsa atau etnik dengan berbagai budaya dan adat
istiadat yang berbeda antara satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya.
Pada era globalisasi saat ini, mengelola suatu bangsa yang luas dan besar seperti bangsa
Indonesia tentu bukan merupakan hal yang mudah. Tantangan globalisasi menjadi bagian dari
tantangan yang bersifat eksternal selain dari tantangan, bahkan ancaman yang berasal dari
keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang bersifat internal. Perkembangan teknologi
informasi menjadi salah satu sebab semakin cepatnya terjadi perubahan pada masyarakat
suatu bangsa. Teknologi informasi menjadi terbuka dan bahkan seolah-olah telah menjadi
kebutuhan primer bagi masyarakat saat ini sehingga masyarakat yang belum memiliki
kemampuan teknologi informasi dinilai belum mengikuti perkembangan globalisasi. Tentu
globalisasi melalui teknologi informasi tersebut juga memberikan hal-hal yang positif tetapi
banyak juga ada hal-hal yang negatif. Maka, masyarakat dan bahkan bangsa Indonesia harus
mampu melakukan filterisasi terhadap perkembangan teknologi informasi tersebut sehingga
tidak memberikan dampak negatif pada masyarakat. Misalnya, gambar-gambar yang masuk
dalam katagori pornografi yang gampang diakses menjadi ancaman serius generasi muda.
Kita harus berbangga karena Indonesia di kenal sebagai negara batik yang juga sudah
menjadi bagian dan bahkan menjadi mata pencaharian masyarakat kita. Semoga keberhasilan
ini dapat disusul dengan budaya nasional bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Telah beberapa kali negeri Jiran Malaysia membuat panas hati sebagian besar masyarakat
Indonesia. Negara yang mengusung slogan “Truly Asia” itu telah berulang kali mengklaim
kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Berikut sebagian datanya :
1. Agustus 2007
2. Oktober 2007
Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang” menjadi soundtrack iklan pariwisata
Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu “Rasa Sayange”. Lagu ini pernah di-upload
di situs resmi pariwisata Malaysia, http://www.rasasayang.com.my dan disiarkan oleh
televisi-televisi di Malaysia. Klaim ini menuai kecaman hebat dari masyarakat
Indonesia hingga DPR. Tapi Malaysia sempat berdalih lagu tersebut sudah terdengar
di Kepulauan Nusantara sebelum lahirnya Indonesia. Sehingga tak bisa diklaim
sendiri oleh Indonesia. Demikian juga lagu “Indang Bariang” yang merupakan lagu
asal daerah Sumatera tersebut. Selain itu lagu ampar-ampar pisang juga diklaim oleh
Malaysia.
3. 21 November 2007
Para seniman Ponorogo kaget oleh munculnya Tari Barongan yang sangat mirip
Reog Ponorogo. Padahal Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mendaftarkan Reog
Ponorogo dan mendapatkan Hak Cipta No.026377 pada 11 Februari 2004. Oleh
Malaysia, tarian ini diberi nama Tari Barongan. Website Kementerian Kebudayaan,
Kesenian dan Warisan Malaysia (http://heritage.gov.my) pernah memampangnya dan
menyatakan tarian itu warisan dari Batu Pahat, Johor dan Selanggor Malaysia.
4. Maret 2009
5. Agustus 2009
6. Agustus 2011
Selain bersaing di laga Asian Games 2018, Indonesia dan Malaysia nyatanya tengah
bersaing juga di UNESCO untuk mendapat pengakuan soal pencak silat sebagai
warisan kebudayaan. Untuk melawan klaim Malaysia tersebut, tim kebudayaan
Indonesia telah menyiapkan kajian yang mendalam tentang asal-usul, variasi,
pengaruh hingga penyebaran seni bela diri tersebut. Direktur Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid menilai,
strategi tersebut telah efektif untuk menguatkan klaim bahwa pencak silat memang
benar-benar berasal dari Indonesia.
Nota protes dialamatkan kepada Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia.
Isinya uraian kasus-kasus yang terjadi antara kedua negara sejak dua tahun lalu, gara-gara
klaim “Rasa Sayange”, “Indang Bariang”, “Reog Ponorogo” tersebut membuat marak
demontrasi anti Malaysia di Indonesia. Nota protes dibahas pada sidang kabinet Malaysia,
kata Jero Wacik Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. Selanjutnya, dibuat
kesepakatan bahwa jika ada karya budaya yang berada dalam wilayah abu-abu (grey area)
dan hendak dijadikan iklan komersial, harus saling memberitahu. Bila tidak ada
pemberitahuan maka itu adalah pelanggaran etika.
Oleh karena itu, Ketahanan dan kekuatan nasional sangat menentukan peranan negara
dalam perkembangan dunia internasional. Namun demikian tidak berarti bahwa suatu negara
harus memiliki secara mutlak keseluruhan dari unsur-unsur ketahanan dan kekuatan nasional
tersebut. Selain dari unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional yang dimiliki oleh suatu
negara, maka faktor lain yang sangat mempengaruhi Ketahanan dan kekuatan nasional yang
berkaitan dengan unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan nasional tersebut adalah bagaimana
suatu negara mampu mengelola dan memanfaatkan dari unsur-unsur Ketahanan dan kekuatan
nasional tersebut. Sehingga suatu negara dapat turut berperan dalam percaturan dunia
internasional.
Budaya Nasional merupakan aset Bangsa Indonesia yang harus memperoleh perhatian
terutama di era Globalisasi saat ini. Budaya nasional menjadi bagian penting negara
Indonesia yang dapat dikembangankan dan dikelola sebaik-baiknya. Itu penting agar dapat
berfungsi lebih luas tidak hanya sekadar warisan ataupun adat istiadat masyarakat Indonesia
yang dirayakan ataupun dilaksanakan pada saat peringatan hari Sumpah Pemuda atau hari
Pahlawan saja. Budaya nasional harus menjadi bagian dari aset Bangsa Indonesia yang dapat
mendatangkan pendapatan bagi masyarakat dan negara. Tentunya perlu ada suatu kesadaran
secara nasional dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada semua aspek
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3.4. Penyebab Pengklaiman Budaya Indonesia oleh Negara lain.
Karena adanya kesamaan antara suku dan ras masyarakat indonesia dengan
malaysia
Faktor pameran kesenian indonesia di malaysia yang secara tidak sengaja juga
ikut mengajarkan kebudayaan indonesia secara terperinci kepada masyarakat
malaysia yang tertarik kepada kebudayaan negara Indonesia.
Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad – abad ada dan tidak
adanya saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut (ex : lagu daerah memang
tanpa pencipta).
2. Karena Globalisasi
Era globalisasi, tentu akan berpengaruh pada dinamika budaya di setiap negara.
Khususnya di Indonesia, hal ini bisa dirasakan dan sangat menonjol saat ini. Begitu
bebas budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan. Pribadi yang ramah-tamah
juga sangat mendukung masuknya berbagai budaya tersebut. Ditambah lagi generasi
muda kita yang terkesan bosan dengan budaya yang mereka anggap kuno. Namun,
masuknya budaya dari luar justru kerap berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya
budaya berpakaian, gaya hidup (life style), segi iptek, maupun adat-istiadat. Kesemua
itu berdampak sangat buruk dan dapat dengan mudah dapat menggeser budaya asli
yang ada di Indonesia.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan Nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan ,ancaman,hambatan, dan gangguan baik dari
dalam maupun luar yang langsung maupun tidak angsung membahayakan
integritas,identitas,kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan
dan cita-cita nasionalnya.
Ketahanan Nasional memiliki banyak bidang salah satunya yaitu bidang social dan
budaya, sebagai masyarakat Indoniesia yang baik kita harus memiliki kesadara diri untuk
bangga menampilkan yang menjadi khas tersendiri bagi Indonesia.
4.2. Saran
https://www.acadmia.edu.ketahanan_nasional
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasa_Sayange
http://id.m.wikipedia.org/wiki/kontroversi_tari_pendet_2009
https://www.kompasiana.com/pretyvarasandy/552a3eaff17e61cb6fd62472/strategi-
mewujudkan-ketahanan-nasional
http://mohammadalihasan13.blogspot.com/