Anda di halaman 1dari 27

BELA NEGARA BENTUK CINTA TANAH AIR

MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu

Dr. Mupid Hidayat, MA.

oleh

Livia Naftharani Suwardi (1805030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami beri judul Bela Negara Bentuk Cinta Tanah Air. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kami dan penghargaan
yang tak terhingga kepada
1. Yth. Dr. Mupid Hidayat, MA. Selaku Dosen Pengampu
2. Yth. Orang tua kami
3. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami sedikit kesulitan tetapi


berkat dorongan, bimbingan, petunjuk, restu, serta usaha dan saran dari berbagai
pihak, Alhamdulillah, masalah itu dapat diatasi walaupun masih bayak
kekurangannya.
Kami menyadari terdapat kekurangan dalam makalah ini, dan masih jauh
dari sempurna. Dengan membuat makalah ini kami mengharapkan dari para
pembaca makalah ini agar memberikan saran dan kritik yang membangun agar
dapat menambah pengetahuan kami tentang pengembangan kreativitas peserta
didik dan hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan Pendidikan
Kewarganegaraan.

Bandung, 24 Februari 2019

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................... i
Daftar isi..................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................... 2
1.4 Sistematika........................................................................................................3

BAB II Landasan Teori............................................................................................4


2.1 Pengertian dan Makna Bela Negara................................................................. 4
2.2 Pentingnya Usaha Bela Negara........................................................................ 5
2.3 Dasar Hukum Bela Negara............................................................................... 5
2.4 Fungsi Negara dalam Usaha Pembelaan Negara.............................................. 6
2.5 Pandangan Bela Negara dalam UUD 1945...................................................... 7
2.6 Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan.......................... 7

BAB III Pembahasan............................................................................................... 9


3.1 Kesesuaian Bela Negara dengan Nilai Pancasila..............................................9
3.2 Pelaku Bela Negara...........................................................................................
......................................................................................................................10
3.3 Pelaksanaan Bela Negara di Indonesia.............................................................
......................................................................................................................13
3.4 Tempat Berlangsungnya Bela Negara di Indonesia..........................................
......................................................................................................................13
3.5 Identifikasi dari Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan Terhadap
Bangsa dan Negara
13
3.6 Bentuk Upaya Pembelaan Terhadap negara.....................................................
......................................................................................................................16

BAB IV Kondisi, Harapan, dan Realitas.................................................................


.............................................................................................................................19
4.1 Kondisi..............................................................................................................
......................................................................................................................19

ii
4.2 Harapan.............................................................................................................
......................................................................................................................19
4.3 Realitas.............................................................................................................
......................................................................................................................19

BAB V Penutup.......................................................................................................
.............................................................................................................................20
5.1 Simpulan...........................................................................................................
......................................................................................................................20
5.2 Saran.................................................................................................................
......................................................................................................................20

Daftar Pustaka..........................................................................................................
.............................................................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia harus melewati
perjuangan yang amat panjang dan berat selama kurang lebih 350 tahun. Bangsa
Indonesia berjuang untuk merebut kemerdekaannya agar terlepas dari penjajah
memberikan pengorbanan yang sangat besar. Pengorbanan yang dilakukan oleh
bangsa Indonesia membuahkan hasil yang baik. Dengan tekadnya yang bulat
untuk mempertahankan, mencari kedaulatan, dan menegakkan kemerdekaan,
akhirnya bangsa Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya di
lapangan Ikada oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sebagai penerus bangsa Indonesia, kita harus memiliki kemampuan dan
berpartisipasi dalam menjaga agar kemerdekaan yang telah berhasil kita dapatkan
tidak direbut kembali oleh para penjajah yang menginginkan Indonesia berada
ditangan mereka, meskipun bangsa Indonesia telah merdeka, bukan berarti
Indonesia telah terlepas dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang biasa disebut dengan ATHG. Oleh karena itu, kita sebagai warga
negara harus menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa serta membela bangsa kita.
Kewajiban yang dimiliki oleh setiap warga negara adalah melakukan bela
negara agar NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dapat mejalankan
fungsi dan tujuannya untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Dalam menjalankan kewajiban ini, kita dapat
membantu terwujudnya fungsi dan tujuan dari NKRI. Bela negara adalah sikap
dan perilaku yang mencerminkan kecintaannya pada NKRI yang berlandaskan
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara yang seutuhnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa tolak ukur yang dapat dijadikan sebagai kesesuaian dalam bela
negara menurut pancasila?
1.2.2 Siapa saja yang harus membela negara?
1.2.3 Kapan bela negara dilaksanakan di Indonesia?
1.2.4 Di manakah bela negara dilakukan?
1.2.5 Mengapa perlu mengidentifikasi ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan terhadap bangsa dan negara?
1.2.6 Bagaimanakah bentuk upaya pembelaan terhadap negara?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui tolak ukur yang dapat dijadikan sebagai
kesesuaian dalam bela negara menurut pancasila
1.3.2 Untuk mengetahui siapa saja yang harus membela negara
1.3.3 Untuk mengetahui kapan bela negara dilakukan di Indonesia
1.3.4 Untuk mengetahui di mana bela negara dilakukan
1.3.5 Untuk mengetahui identifikasi dari ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan terhadap bangsa dan negara
1.3.6 Untuk mengetahui bentuk upaya pembelaan terhadap negara

2
1.4 Sistematika
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika

BAB II Landasan Teori


2.1 Pengertian dan Makna Bela Negara
2.2 Pentingnya Usaha bela Negara
2.3 Dasar Hukum Bela Negara
2.4 Fungsi Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
2.5 Pandangan Bela Negara dalam UUD 1945
2.6 Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan

BAB III Pembahasan


3.1 Kesesuaian Bela Negara dengan Nilai Pancasila
3.2 Pelaku Bela Negara
3.3 Pelaksanaan Bela Negara di Indonesia
3.4 Tempat Berlangsungnya Bela Negara di Indonesia
3.5 Identifikasi dari Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan
Terhadap Bangsa dan Negara
3.6 Bentuk Upaya Pembelaan terhadap Negara

BAB IV Kondisi, Harapan, dan Realitas


4.1 Kondisi
4.2 Harapan
4.3 Realitas

BAB V Penutup
5.1 Simpulan
5.2 Saran

3
Daftar Pustaka

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Makna Bela Negara


2.1.1 Pengertian bela negara
[ CITATION Dwi12 \l 1057 ] Pengertian bela Negara menurut UU RI No.
3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat (1) dan (2).
2.1.1.1 Ayat (1)
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Selain kewajiban dasar
manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
2.1.1.2 Ayat (2)
 Ayat (2) huruf a
Dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tercakup pemahaman
tentang kesadaran bela negara.
 Ayat (2) huruf b
Yang dimaksud dengan pengabdian sesuai dengan profesi
adalah pengabdian negara yang mempunyai profesi tertentu untuk
kepentingan pertahanan negara termasuk dalam
menanggulanganinya dan/atau memperkecil akibat yang ditimbulkan
oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
2.1.2 Makna Bela Negara
[ CITATION Win12 \l 1057 ] Membela negara merupakan kewajiban
setiap warga negara. Membela negara ternyata bukan hanya kewajiban tetapi
juga hak setiap warga negara terhadap negaranya. Membela negara Indonesia
adalah hak dan kewajiban dari setiap warga negara Indonesia, hal ini

4
tercantum secara jelas dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 Perubahan Kedua.
Setiap warga negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan
negara dan dalam keikutsertaan setiap usaha pembelaan negara harus sesuai
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
[ CITATION Win14 \l 1057 ] Wujud dari usaha bela negara adalah
kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi
mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan hidup dan
yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2.2 Pentingnya Usaha Bela Negara
[ CITATION Placeholder1 \l 1057 ] Karena adanya pengaruh negara lain yang
berpengaruh negatif, maka pengaruh tersebut dapat menjadi ancaman bagi
keutuhan suatu negara. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha pembelaan negara.
Pentingnya usaha pembelaan negara adalah sebagai berikut:
1. Menjaga keutuhan dan kedaulatan negara
2. Negara akan melindungi dan menyejahterakan warga negaranya
3. Negara akan memenuhi hak-hak warga negara
4. Merupakan wujud kewajiban dasar manusia
5. Menjadikan negara tetap utuh dari berbagai ancaman
6. Merupakan tindakan terpuji karena mengutamakan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi
7. Manusia wajib menaati aturan hukum, sedangkan membela negara bagi
warga negara diatur oleh hukum
2.3 Dasar Hukum Bela Negara
Berdasarkan ketentuan atau landasan hukum mengenai bela negara secara
tersurat dapat kita ketahui dalam bagian pasal UUD 1945 yaitu sebagai berikut:
1. [ CITATION Placeholder1 \t \l 1057 ] Pasal 27 Ayat (3)
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
2. [ CITATION Mar10 \l 1057 ] Pasal 30 Ayat (1), (2), (3), (4), (5)
 Ayat (1)

5
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
 Ayat (2)
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.
 Ayat (3)
Tentara Nasional Indonesia terdisi atas Angkatan Darat (AD), Angkatan
Laut (AL), Angkatan Udara (AU) sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
negara.
 Ayat (4)
Kepolisian Negara Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
 Ayat (5)
Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalanakan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
serta hal-hal yang tekait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.
2.4 Fungsi Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
[ CITATION Mar10 \l 1057 ] Menurut Miriam Budhiardjo, setiap negara apapun
ideologinya memiliki beberapa fungsi minimum. Terdapat empat fungsi yang
harus dimiliki oleh negara dalam usaha pembelaan negara, yaitu:
a. Fungsi Penertiban
Negara berfungsi sebagai stabilisator atau penertib yang mengatur hubungan-
hubungan antar manusia dalam masyarakat agar terjadi ketertiban.
b. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran

6
Negara berfungsi mengupayakan secara sungguh-sungguh kesejahtraan dan
kemakmuran bagi rakyatnya. Upaya ini dilakukan melalui pembangunan di segala
bidang yang dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan seluruh rakyat.
c. Fungsi Pertahanan
Fungsi pertahanan diperlukan untuk menjaga kemuingkinan serangan dari
luar, sehingga negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
d. Fungsi Keadilan
Keadilan harus dapat dirasakan oleh seluruh warga negara. Badan-badan
peradilan harus dapat menegakkan keadilan dengan memberikan putusan yang
adil.
2.5 Pandangan Bela Negara dalam UUD 1945
[ CITATION Dwi12 \l 1057 ] Pandangan bangsa Indonesia tentang pertahanan
negara, sebagaimana ditentukan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-
Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut:
1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman
2. Pembelaan negara dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung
jawab dan kehormatan setiap warga negara
3. Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan
kedaulatannya
4. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik
bebas aktif
5. Bentuk pertahanan negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh
rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional,
serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan
6. Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi
masnusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional,
hukum internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup
berdampingan secara damai dengan memperhatikan kondisi geografis
Indonesia sebagai negara kepulauan
2.6 Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan

7
2.6.1 Pengertian Ancaman
[ CITATION Pra15 \l 1057 ] Ancaman merupakan salah satu bentuk usaha
yang bersifat untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan
secara konsepsional melalui segala tindak krimal dan politis.
2.6.2 Pengertian Tantangan
[ CITATION Pra15 \l 1057 ] Tantangan adalah suatu hal atau bentuk usaha
yang memiliki tujuan untuk menggugah kemampuan.
2.6.3 Pengertian Hambatan
[ CITATION Muk16 \l 1057 ] Hambatan adalah usaha yang ada dan
berasal dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat atau memiliki tujuan untuk
melemahkan dan menghalangi secara tidak konseptional.
2.6.4 Pengertian Gangguan
[ CITATION Muk16 \l 1057 ] Gangguan merupakan hal atau usaha yang
muncul dari luar yang memiliki sifat atau bertujuan untuk melemahkan atau
menghalangi secara tidak terarah.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kesesuaian Bela Negara dengan Nilai Pancasila


[ CITATION Dwi12 \l 1057 ] Dalam pelaksanaan bela negara harus sesuai dengan
makna-makna yang terkandung di dalam nilai pancasila agar tidak terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya. Kesesuaian pembelaan terhadap negara
berdasarkan nilai-nilai pancasila dapat diringkas sebagai berikut:
a. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa
 Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab
 Menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan
yang berbeda agar tercipta kerukunan hidup
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya masing-masing
 Tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain
b. Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama
 Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Berani membela kebenaran dan keadilan
 Mengembangkan sikap hormat dan bekerjasama dengan bangsa lain
c. Sila ketiga, persatuan Indonesia
 Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
 Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
 Cinta tanah air dan bangsa
 Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
d. Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama
e. Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Mengembangkan perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan suasana
kekeluargaan dan gotong royong
 Bersikap adil
 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
 Suka bekerja keras
3.2 Pelaku Bela Negara
3.2.1 Tentara Nasional Indonesia
[ CITATION Placeholder1 \l 1057 ] Menurut UU No. 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara, Tentara Nasional Indonesia memiliki ketentuan
sebagai berikut:
a. Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai alat pertahanan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
b. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
laut, dan Angkatan Udara
c. Tentara Nasional Indonesia bertugas melaksanakan kebijakan
pertahanan negara untuk:
 Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
 Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
 Melaksanakan operasi militer selain perang
 Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian
regional dan internasional
[ CITATION Mar10 \l 1057 ] Menurut UU No. 34 Tahun 2004 tentang
Tentara Nasional Indonesia mengatur tentang:
a. Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan
negara untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan

10
keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan bangsa, menjalankan
operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, serta
ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
internasional.
b. Sementara tugas pokok Tentara Nasional Indonesia adalah
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
3.2.2 Polri
[ CITATION Placeholder1 \l 1057 ] Menurut UU No. 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjelaskan bahwa polri
menjalankan fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan
dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, Kepolisian Republik Indonesia
memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
b. Melaksanakan tertib dan tegaknya hukum
c. Melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat
d. Membina ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia
3.2.3 Warga Negara Indonesia
[ CITATION Mar10 \l 1057 ] Menurut Pasal 26 Ayat (1) UUD 1945, yang
menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang.
Sebagai warga negara Indonesia, terdapat beberapa usaha dalam
mewujudkan bela negara. Usaha bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam

11
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bentuk-bentuk partisipasi
warga negara dalam pembelaan negara ada beberapa macam, yaitu:
1. Pendidikan kewarganegaraan
[ CITATION Abd141 \l 1057 ] Melalui pendidikan kewarganegaraan,
setiap warga negara harus mampu untuk memahami, menganalisis, dan
menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan
negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah
nasional seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945.
Materi pendidikan kewarganegaraan meliputi hubungan antara warga
negara dan negara, serta pendidikan bela negara. Tujuan utama pendidikan
kewarganegaraan adalah menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,
serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan
keterbudayaan bangsa [ CITATION Placeholder1 \l 1057 ].
2. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pelatihan kemiliteran dapat diikuti oleh seluruh warga negara dengan
syarat-syarat tertentu. Dengan mengikuti pelatihan dasar kemiliteran
diharapkan warga negara memiliki keahlian dan kemampuan militer serta
dapat mendukung pertahanan dan keamanan negara [ CITATION Placeholder1 \l
1057 ].
[ CITATION Abd141 \t \l 1057 ] Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk
membentuk sikap dan jiwa patriotisme. Contohnya adalah resimen mahasiswa
(Menwa), pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), dan pasukan pengibar
bendera (Paskibra).
3. Pengabdian sebagai prajurit TNI atau POLRI secara wajib atau
sukarela
[ CITATION Abd141 \t \l 1057 ] UUD 1945 Pasal 30 Ayat 2
mengisyaratkan bahwa menjadi prajurit TNI merupakan pelaksanaan dan
kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga
negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI melalui syarat-syarat
tertentu.
4. Pengabdian sesuai dengan profesi

12
Usaha bela negara tidak hanya dilakukan melalui profesi militer saja.
Misalnya, sebagai pelajar usaha yang dapat dilakukan adalah mengharumkan
nama bangsa Indonesia dengan prestasi di bidang akademik ataupun
akademik, sebagai ilmuwan usaha yang dapat dilakukan seperti menemukan
teknologi alat perang, dan sebagai dokter dapat membantu pengobatan bagi
prajurit TNI [ CITATION Abd141 \t \l 1057 ].
3.3 Pelaksanaan Bela Negara di Indonesia
[ CITATION Bel18 \l 1057 ] Bela negara dapat dilaksanakan dengan dua cara,
yaitu secara fisik dan non-fisik.
1. Bela negara secara fisik
Bela negara secara fisik adalah usaha pertahanan menghadapi serangan fisik
dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut.
2. Bela Negara secara non-fisik
Sementara bela negara secara non-fisik diartikan sebagai semua usaha untuk
menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme.
Nasionalisme adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam proses
berkehidupan dalam negara dan bangsa, serta upaya untuk menumbuhkan rasa
cinta pada tanah air. Selain itu, pembelaan bisa dilakukan dengan cara
menumbuhkan keaktifan untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
[ CITATION Akb17 \l 1057 ] Pelaksanaan bela negara dilakukan dalam rangka
menjaga, melindungi, dan mempertahankan negara dari berbagai ancaman,
gangguan, serangan, dan bahaya-bahaya lain baik yang datang dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
3.4 Tempat Berlangsungnya Bela Negara di Indonesia
[ CITATION Wid11 \l 1057 ] Bela negara dapat dilakukan kapan saja dan di mana
saja.di lingkungan rumah, masyarakat, instansi/tempat bekerja, di sekolah, tempat
ibadah, pasar, di dalam negeri maupun di luar negeri. Aktivitasnya mulai dari
bersikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai dengan
memerangi musuh yang mengancam kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan
negara.
3.5 Identifikasi dari Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan Terhadap
Bangsa dan Negara

13
UU No. 3 Tahun 2002 menjelaskan tentang era globalisaasi yang ditandai
dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan
informasi sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman.
3.5.1 Ancaman
Ancaman terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Ancaman militer
[ CITATION Dwi12 \l 1057 ] Menurut UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 7 Ayat (2),
ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi dan dinilai memiliki kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
[ CITATION Win12 \l 1057 ] Berdasarkan buku putih yang disusun oleh
Departemen Pertahanan (2003) prakiraan ancaman dan tantangan masa depan
bangsa yang termasuk kedalam ancaman militer yaitu:

a. Agresi
d. Sabotase
b. Pelanggaran wilayah yang
e. Aksi teror bersenjata
dilakukan oleh negara lain
f. Pemberontakan bersenjata
c. Spionase
g. Perang saudara

2. Ancaman non-militer/nirmiliter
[ CITATION Win14 \l 1057 ] Ancaman non-militer merupakan ancaman yang
tidak bersenjata akan tetapi apabila tetap dibiarkan akan membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.
a. Ancaman berdimensi ideologi
Ancaman ini merupakan ancaman terhadap eksistensi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengancam kewibawaan pemerintah. Contoh dari
ancaman ini adalah gerakan kelompok radikal sebagai salah satu ancaman nyata.
b. Ancaman berdimensi politik
Terdapat ancaman politik yang bersumber dari luar negeri dan dalam negeri.
Ancaman yang bersumber dari luar negeri melakukan tekanan politik terhadap
Indonesia seperti intimidasi, provokasi, atau blokade. Sementara ancaman yang
berasal dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan seperti separatisme
dan menumbangkan pemerintahan yang berkuasa.

14
c. Ancaman berdimensi ekonomi
Ancaman ini terbagi menjadi dua macam, yaitu internal dan eksternal.
Ancaman internal dapat berupa inflasi, infrastruktur yang belum memadai, dan
pengangguran yang tinggi. Sementara ancaman eksternal dapat berupa indikator
kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, dan ketidaksiapan menghadapi
era globalisasi.
d. Ancaman berdimensi sosial budaya
Ancaman ini dibedakan atas ancaman dari dalam dan luar. Ancaman dari
dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidak adilan. Sedangkan ancaman dari luar seperti kemajuan teknologi.
e. Ancaman berdimensi teknologi informasi
Ancaman ini adalah munculnya kejahatan yang memanfaatkan kemajuan
IPTEK seperti kejahatan siber dan kejahatan perbankan.
f. Ancaman berdimensi keselamatan umum
Ancaman ini adalah bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan
tsunami. Selain bencana alam ada juga bencana yang disebabkan oleh manusia
seperti obat-obatan yang dapat meracuni masyarakat, pembuangan limbah
industri, kebakaran hutan, dan longsor.
3.5.2 Tantangan
[ CITATION Suk13 \l 1057 ] Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam
proses integrasi bangsa dapat dilihat sebagai berikut:

a. Globalisasi e. Berkembangnya sikap hidup


b. Otonomi daerah individualistis, materialistis, dan
c. Demokratisasi hedonistis
d. Penerapan Hak Asasi Manusia

3.5.3 Hambatan
[ CITATION Suk13 \l 1057 ] Selain ancaman dan tantangan, terdapat hambatan
yang dihadapi bangsa Indonesia. Hambatan tersebut adalah:

a. Korupsi d. Kemiskinan
b. Rendahnya mutu SDM e. Ketidakadilan
c. Ketidakpercayaan pada pemerintah

15
3.5.4 Gangguan
[ CITATION Suk13 \l 1057 ] yang terakhir adalah gangguan. Dalam proses
integrasi nasional, Indonesia mengalami beberapa gangguan seperti:
a. Konflik antar kelompok masyarakat
b. Pembangunan yang kurang merata
c. Paham-paham ekstriminisme dan ekslusivisme
d. Terorisme
e. Fanatisme keagamaan yang sempit
f. Merosotnya jiwa nasionalisme
g. Radikalisme dan vandalisme
3.6 Bentuk Upaya Pembelaan terhadap Negara
Pembelaan negara dilaksanakan dengan menyusun, menyerahkan, dan
menggerakkan seluruh potensi nasional, termasuk kekuatan masyarakat di seluruh
bidang kehidupan nasional. Pembelaan negara bukan hanya dilakukan oleh TNI
dan polri saja, sebagai masyarakat dapat melakukan beberapa hal yaitu:
1. [ CITATION Abd141 \l 1057 ] Mewujudkan kekuatan pertahanan dan keamanan
Pengembangan susunan kekuatan pertahanan keamanan negara Indonesia
meliputi:
a. Perlawanan bersenjata secara nyata oleh TNI, Polri, dan Rakyat Terlatih
(Ratih) yang berfungsi sebagai Perlawanan Rakyat (Wanra).
b. Perlawanan tidak bersenjata berfungsi untuk menertibkan umum, melindungi
keamanan dan masyarakat.
c. Bagian pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan
profesi masing-masing.
2. [ CITATION Abd14 \l 1057 ] Upaya peningkatan pertahanan dan keamanan
Upaya ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mewujudkan
kesiapan bela negara, membangun kekuatan dan kemampuan pertahanan, dan
menyediakan perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan.
3. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkungannya
Selain macam-macam bentuk partisipasi dalam pembelaan negara, terdapat
pula bentuk partisipasi sebagai wujud bela negara dalam kehidupan sehari-hari
yaitu:

16
1) [ CITATION Dwi12 \l 1057 ] Sebagai anggota keluarga
Upaya yang dapat dilakukan adalah menjaga ketentraman dan kedamaian
dalam keluarga seperti saling berbagi, saling mendukung, saling menolong, dan
saling mengasihani. Setiap anggota keluarga harus melaksanakan kewajibannya
dengan baik dan sungguh-sungguh agar memperoleh haknya sesuai dengan apa
yang dikerjakan.
2) [ CITATION Abd141 \l 1057 ] Sebagai siswa dan warga sekolah
Upaya yang dapat dilakukan sebagai pelajar melalui belajar dengan tekun dan
penuh semangat untuk memperdalam iman dan taqwa, serta ilmu pengetahuan dan
teknlogi. Selain pelajar, terdapat kewajiban yang harus ditaati oleh setiap warga
sekolah yaitu:
a. Siswa wajib belajar dengan baik
b. Siswa harus mematuhi peraturan-peraturan sekolah
c. Guru wajib mendidik siswa dengan sungguh-sungguh demi tercapainya
tujuan pendidikan
d. Staf tata usaha melaksanakan tugasnya dengan baik
e. Penjaga sekolah melaksanakan tugasnya dengan rajin
3) Sebagai anggota masyarakat dan negara
[ CITATION Abd14 \t \l 1057 ] Sebagai anggota masyarakat, menjaga kerukunan
antar anggota masyarakat merupakan hal yang dapat mewujudkan ketentraman
dan keharmonisan dalam masyarakat. Perilaku masyarakat juga harus disesuaikan
dengan tuntutan masyarakatnya dalam berbagai bidang, yaitu :
a. Kepedulian di bidang politik
 Memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
 Melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
 Mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah
b. Kepedulian di bidang hukum
 Mematuhi hukum dan norma-norma lainnya yang berlaku di masyarakat
 Tidak main hakim sendiri
 Menyadarkan seseorang yang melanggar hukum
 Melaporkan kepada pihak yang berwajib bila ada tindak pidana
 Menjadi saksi di pengadilan demi menjunjung tinggi kebenaran

17
c. Kepedulian di bidang ekonomi
 Mencintai dan memakai produk dalam negeri
 Mengembangkan koperasi yang berasas kekeluargaan
 Tidak menyimpan barang sehari-hari dengan maksud memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya
d. Kepedulian di bidang sosial budaya
 Menjaga kelestarian budaya daerah
 Membantu dan menolong orang yang terkena musibah
 Meningkatkan pelayanan umum yang adil dan merata
 Menjaga kebersihan dan keindahan sarana umum
 Menyaring dan menolak masuknya budaya asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa
e. Kepedulian di bidang pertahanan dan keamanan
 Menjaga keamanan lingkungan
 Membantu TNI dalam membela negara
 Menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat
 Melaporkan hal yang membahayakan kepada kepolisian setempat
f. Kepedulian terhadap alam
 Tidak melakukan penebangan liar
 Tidak melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak
 Tidak memburu binatang langka atau satwa yang dilindungi
 Memelihara dan tidak merusak hutan dari habitatnya
 Turut serta dalam gerakan penghijauan kembali tanah gundul
 Menjaga kelestarian hutan lindung

18
BAB IV
KONDISI, HARAPAN, DAN REALITAS

4.1 Kondisi
[ CITATION Her \l 1057 ] Saat ini bela negara dimaksudkan untuk memperkuat
rasa nasionalisme dan semangat patriotisme warga negara Indonesia ditengah
ancaman bagi bangsa saat ini berupa kejahatan terorisme internasional dan
nasional, aksi kekerasan berbau SARA, pelanggaran wilayah negara baik di darat,
laut, udara, dan luar angkasa, gerakan separatisme, kejahatan dan gangguan lintas
negara, dan perusakan lingkungan. Dengan terciptanya masyarakat yang memiliki
rasa nasionalisme dan patriotisme, maka akan tercipta situasi dan kondisi bangsa
yang siap melawan dampak negatif dari ancaman tersebut.
4.2 Harapan
[ CITATION Her \l 1057 ] Melalui bela negara ini diharapkan, dalam setiap diri
warga neara akan tumbuh sikap dan perilaku warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara serta keyakinan akan pancasila sebagai
ideologi negara guna menghadapi ancaman baik yang berasal dari luar maupun
dari dalam negeri yang membahayakan dan mengancam kedaulatan baik
kedaulatan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
keamanan negara.
4.3 Realitas
[ CITATION ___19 \l 1057 ] Tantangan yang dihadapi saat ini dan beberapa
tahun ke depan adalah perlunya meningkatkan kesadaran bela negara bagi setiap
warga negara, melalui pendidikan dan latihan bela negara. Bentuknya melalui
gelar pendidikan dan pelatihan kader bela negara secara nasional yang saat ini
sudah sangat penting pelaksanaannya. Selain itu, telah muncul dialektika yang
membela dua kutub yang dioposisikan, yaitu mendahulukan bela negara atau bela
rakyat. Padahal bela negara adalah program yang tidak boleh tidak dilaksanakan
karena terkait dengan nasionalisme dan melemahnya komitmen kebangsaan.
20
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Bela negara merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap warga
negara, hal tersebut diatur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat (3). Bela negara selain
diatur dalam UUD 1945, juga diatur dan disesuaikan dengan ideologi negara
Indonesia yaitu lima sila pancasila. TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan POLRI
(Kepolisian Republik Indonesia) merupakan alat pertahanan utama bila terjadi
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia sementara masyarakat akan menjadi alat pendukungnya. Selain
mempertahankan kesatuan Indonesia, sebagai warga negara terdapat upaya yang
dapat dilakukan seperti belajar pendidikan kewarganegaraan, dan pengabdian
sesuai profesi. Hal ini dapat dilakukan sebagai aksi bela negara selain melalui
jalur pertahanan.
5.2 Saran
Menyikapi bela negara di Indonesia, penulis menyarankan setiap warga
negara untuk berkontribusi dalam pelaksanaan bela negara mengingat bahwa bela
negara bukan hanya mengenai mengangkat senjata dan pergi ke medan perang.
Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai warga negara untuk berpartisipasi aktif
dalam pelaksanaan bela negara. Bila belum dapat melaksanakan bela negara
dilingkungan yang luas seperti lingkungan masyarakat, maka bela negara dapat
dilakukan di lingkungan yang lebih kecil seperti keluarga. Tidak ada kata
terlambat untuk menjadi warga negara yang memiliki jiwa nasionalisme dan
patriotisme.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, A. 2004. Civic Education 3. Bandung. Grafindo Media Pratama.

Abdulkarim, A. 2014. Learning More Civic Education 3. Bandung. Grafindo


Media Pratama.

Akbar, F. 2017. Bela Negara di Indonesia dalam Perspektif Politik Islam.


[Online] tersedia:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHE
L%20AKBAR-FSH.pdf [diakses 19 Mei 2019].

Anon. 2018. Bela Negara : Pengertian, Unsur, Fungsi, Tujuan Dan Manfaat Bela
Negara. [Online] tersedia: https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-
negara-pengertian-unsur-fungsi-tujuan-dan-manfaat-bela-negara/ [diakses
19 Mei 2019].

Asrin, H. 2017. Opini Bela Negara. [Online] tersedia:


https://www.kemhan.go.id/belanegara/opini [diakses 25 Mei 2019].

Dwiyono, A. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Yudhistira.

Herna, M. 2017. Bela Negara, Haruskah?. [Online] tersedia:


https://unnes.ac.id/pakar/bela-negara-haruskah/ [diakses 25 Mei 2019].

Martiyono. Suryono. dll. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bogor. Quadra.

Martiyono, S. 2010. Civic Education 3. Jakarta. Yudhistira.

Marzuk, I. dll. 2016. Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran SMA/SMK. [Online]
tersedia: http://repositori.kemdikbud.go.id/5827/1/PPKn%20SMA_SMK
%20KELOMPOK%20KOMPETENSI%20B.pdf [diakses 19 Mei 2019].

Prayetno, A. 2015. Kerjasama Komunitas ASEAN 2015 dalam menghadapi


ATHG(Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan). [Online] tersedia:
http://repository.ut.ac.id/3751/1/fisip2015_52_adip.pdf [diakses 19 Mei
2019].

Sukadi. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung. PT.


Srikandi Empat Widya Utama.

Widodo. Suwarno. 2011. Implementasi Bela Negara Untuk Mewujudkan


Nasionalisme. Ilmiah CIVIS, I(1), p. 21.

Winarno. 2012. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. PT


Bumi Aksara.
Winarno. 2014. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. PT
Bumi Aksara.

23

Anda mungkin juga menyukai