DOSEN PEMBIMBING
Setyo Budi Santoso, Ir. Mp
DISUSUN OLEH
1. MUHAMMAD NOVIAN GILANG R 21013010069
2. ALIYA MURTHI ARIFAH 21013010073
3. DIVA ANNISA NAFTALI 21043010202
4. LAISYA KEZIA CLARINTA 21042010314
5. AZARINE TAHNIAH SETIAWAN 21042010288
Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Tak lupa pula kami
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata kuliah Kewarganegaraan berjudul “Problematika Krisis Identitas Nasional” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Problematika Krisis Identitas Nasional bagi para pembaca
dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih bapak Setyo Budi Santoso, Ir. Mp. Selaku dosen
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari bahwa masih ada kekurangan
dan kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kami selaku penyusun memohon maaf atas
kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penyusun guna
meningkatkan kualitas penyusunan makalah ke depannya.
Demikian, semoga tujuan dari penyusunan makalah ini dapat terwujud dan
memberikan manfaat bagi para pembaca. Akhir kata, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2 Cara Menghadapi Problematika Krisis Indentitas di Indonesia ..................... 9
3.2.1 Solusi Untuk Problematika Kebudayaan ........................................... 9
3.2.2 Solusi Untuk Problematika Bendera dan Pancasila ........................... 10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejatinya setiap negara memiliki identitasnya masing-masing, termasuk Indonesia.
Sejak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah banyak diterpa oleh
masalah.baik yang datang dari eksternal maupun internal bangsa Indonesia itu sendiri. Seperti
yang kita semua ketahui, Indonesia terkenal dengan keberagamannya, akan tetapi Indonesia
tetap menjadi satu kesatuan yang utuh hingga sekarang. Keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia diantaranya memiliki 1.239 Warisan Budaya Takbenda menurut kategori (2013-
2020) yang dicatat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tercatat
memiliki 17.000 pulau Dilansir dari antaranews.com pada September tahun 2021 lalu,
mengakui 6 agama berdasarkan Pasal 28E ayat (1) UUD 1945, dilansir dari
kemdikbud.go.id, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah.
Sama dengan warga negara, Indonesia juga memiliki Identitasnya sendiri. Namun,
apa jadinya jika negara mengalami krisis identitas?. Identitas Nasional Indonesia dibuat dan
disetujui oleh tokoh-tokoh yang berperan sebagai pendiri bangsa Indonesia. Identitas nasional
Indonesia telah tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu UUD 1945 pasal 35-36C.
Identitas nasional Indonesia yang menunjukkan jatidiri Indonesia meliputi bendera merah
1
putih, Bahasa Indonesia, Pancasila sebagai lambing negara, lagu kebangsaan Indonesia Raya,
Undang-Undang Dasar 1945, serta kebudayaan yang telah diakui sebagai kebudayaan
nasional.
Pada makalah ini, penulis bermaksud mengetahui dengan lebih dalam mengenai
problematika apa saja yang mewarnai adanya krisis identitas nasional. Diharapkan dengan
adanya makalah ini, penulis dan para pembaca dapat lebih memahami apa itu identitas
nasional dan cara agar dapat mempertahankan identitas nasional Indonesia sehingga
permasalahan seperti krisis identitas dapat dihindari. Untuk mengupas tuntas mengenai hal
tersebut, penulis telah menuangkannya ke dalam rumusan masalah.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini untuk mengungkapkan
tentang:
1. Mengetahui hal-hal yang menjadi problematika krisis indentitas di Indonesia.
1.4 Manfaat
Manfaat umum:
Sebagai dasar pengetahuan tentang hal yang menjadi problematika krisis indentitas di
Indonesia.
Manfaat khusus:
Sebagai bahan referensi tentang cara menghadapi problematika krisis indentitas di Indonesia.
2
BAB II
KERANGKA TEORI
1.3 Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan kata nasional
(national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik
seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation)
dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa
lain dalam kehidupannya (Kaelan 2007). Identitas nasional (national identity) adalah
kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan
bangsa satu dengan bangsa yang lain. Ada beberapa faktor yang menjadikan setiap bangsa
memiliki identitas yang berbeda-beda. Faktor-faktor tersebut adalah: (1)keadaan geografi,
(2)ekologi, (3)demografi, (4)sejarah, (5)kebudayaan, dan (6)watak masyarakat. Watak
masyarakat di negara yang secara geografis mempunyai wilayah daratan akan berbeda
dengan negara kepulauan.Keadaan alam sangat mempengaruhi watak masyarakatnya.
3
bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta pembangunan negara dan
bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. (3) Faktor ketiga
mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan
pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia, unsur bahasa telah
merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia merupakan
bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Bahasa melayu telah dipilih sebagai bahasa antara
etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing-masing etnis atau daerah di Indonesia telah
memiliki bahasa daerah masing- masing. Demikian pula menyangkut birokrasi dan
pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa, meskipun sampai saat ini masih
senantiasa dikembangkan. (4) Faktor keempat meliputi penindasan, dominasi dan pencarian
indetitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia hampir tiga setengah
abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui
memori koletif rakyat Indonesia. Semangat perjuangan dan pengorbanan menegakkan
kebenaran dapat menjadi identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Problematika Krisis Indentitas di Indonesia
3.1.1 Wayang
Wayang merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional indonesia yang terkenal
dan berkembang pesat di jawa dan bali. Wayang merupakan warisan budaya indonesia.
Pertunjukan wayang pada zaman dahulu biasanya diartikan sebagai pertunjukan dari
gambaran sikap atau sifat-sifat manusia. Wayang pada zaman dahulu digunakan sebagai
media untuk menyebarluaskan agama hindu dan budha. Wali songo juga memanfaatkan
wayang untuk menyebarkan agama islam di pulau jawa. Selain itu, wayang juga memiliki
peranan sebagai media komunikasi, media pendidikan, serta hal hal mistis seperti mitos kuno
tradisional yang dipercaya oleh masyarakat pada zaman dulu.
Wayang disebut seni pertunjukkan yang ada sebagai budaya Indonesia. Kata wayang
memiliki arti teknik pertunjukkan bayangan. Wayang dimainkan di balik layar oleh dalang
dengan aluanan atau iringan musik tradisional. Pertunjukkan wayang kerap mengangkat
cerita mitos seperti cerita pahlawan dan cerita rakyat. Wayang merupakan salah satu
identitas nasional yang ada di indonesia, wayang sudah diresmikan oleh UNESCO, dilansir
dari laman UNESCO, pertunjukkan wayang kulit telah diakui menjadi Masterpiece of Oral
and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang
cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga. Ditetapkan UNESCO pada 7
November 2003.
Konsep yang diusung oleh brand sepatu ternama ini adalah dengan menggabungkan
unsur-unsur Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam postingan terbarunya Adidas
5
menuliskan “pendekatan „lama-bertemu-baru‟ pada DNA UltraBOOST,” melalui akun
@adidassg. Namun, Adidas telah meminta maaf dan mengganti keterangan di unggahan
produknya. Pengeklaiman sepihak tersebut tentu saja salah karena wayang sudah lebih dulu
di akui oleh UNESCO. Pada tanggal 27 November 2003 wayang ditetapkan sebagai warisan
budaya oleh UNESCO.
3.1.3 Batik
Batik merupakan kain tradisional khas dari daerah daerah yang ada di indonesia.
Hasil karya seni bangsa Indonesia ini merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh
leluhur bangsa Indonesia. Dalam pembuatan batik, hingga saat ini tidak ada yang bisa
menyamai teknik pembuatannya serta proses sehingga tak ada tandingannya. Corak ragam
batik yang mengandung makna dan filosofi yang sangat berkesan. Hal ini akan terus digali
dari berbagai adat yang ada di daerah maupun adat budaya yang berkembang di Indonesia.
Batik merupakan warisan budaya tak benda dari indonesia, yang diresmikan oleh UNESCO
pada tahun 2009.
Motif batik adalah corak yang ada dalam sebuah kain, motif batik bisa saja berupa
perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara
keseluruhan. Motif-motif batik itu beragam antara lain seperti motif hewan, manusia, dan
geometris Motif batik sering juga dipakai untuk menunjukkan status atau kasta seseorang.
Oleh karena itu, motif batik mempunyai ciri khas tersendiri
Indonesia mempunyai beberapa motif batik yang berkaitan dengan budaya yang ada.
Faktor yang mempengaruhi adanya motif-motif batik adalah letak geografis, misalnya di
daerah pesisir pantai akan menghasilkan motif batik yang berhubungan dengan laut, sama
halnya dengan yang tinggal di pegunungan akan terinspirasi oleh alam sekitarnyaseperti flora
dan fauna
Warisan budaya Indonesia ini juga pernah diklaim oleh Malaysia sebagai warisan
budaya mereka. Pada Oktober 2021 lalu, Miss World Malaysia 2021, Lavanya Sivaji juga
menggegerkan publik lantaran mengatakan bahwa gaun batik dipersembahkan untuk Miss
World Malaysia 2021 dengan kain batik Malaysia.
6
3.1.5 Angklung
Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari bambu. Alat musik ini
merupakan salah satu identitas nasional bangsa. Salah satu alat musik tradisional dan berasal
dari Jawa Barat. Alat musik yang terbuat dari bambu ini dimainkan dengan cara
digoyangkan.
Angklung merupakan alat musik asal Jawa Barat yang pernah diklaim sebagai
warisan budaya mereka. Namun, permasalahan itu telah berakhir pasca Angklung terdaftar di
UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia pada
November 2010.
Bendera Merah Putih memiliki kedudukan khusus sebagai identitas kebangsaan yang
diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 35 yang berbunyi, “Bendera Negara
Indonesia ialah sang Merah Putih”. Kedudukan Bendera Merah Putih sebagai bendera
Indonesia pun diperjelas melalui Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2009 yang mengatur
tentangg Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
7
Aceh. Pria tersebut menyiramkan minyak ke bendera dengan botol air mineral dan bendera
pun hangus terbakar.
Kasus ini langsung ditelusuri oleh Polda Aceh. Di Indonesia, kasus terkait
penghinaan lambang Negara akan berlanjut ke proses. Penghinaan terhadap lambang Negara
lazimnya akan dicap menghina Negaranya sendiri. Ancaman yang sudah melanggar aturan ini
akan dikenakan sanksi pidana bagi pelaku pembakaran merah putih. Berdasarkan Bab VII
Pasal 66 mengatakan bahwa setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-
injak,membakar atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghinda, atau
merendahkan kehormatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf A,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp.
500.000.000.
3.1.9 Pancasila
Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu
Panca berarti lima dan sila berarti dasar. Pancasila merupakan dasar ideologi Negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai pemersatu, lambang
persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan Negara. Sejak zaman dahulu,
nilai-nilai Pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut meliputi nilai
budaya, adat istiadat dan religiusitas yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
yang dijadikan pandangan hidup. Maka dari itu, perilaku masyarakat sejak dahulu sudah
tercermin dalam nilai-nilai Pancasila.
Pancasila juga sebagai identitas nasional bagi negara Indonesia karena bangsa
Indonesia salah satu dari masyarakat internasional yang punya sejarah dan prinsip yang
berbeda dengan bangsa-bangsa di dunia. Pancasila juga sebagai alat pemersatu Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan kepribadian bangsa yang dapat mendorong bangsa
Indonesia agar tetap berjalan tetapi tidak melawan arus globalisasi, melainkan bangsa
menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan juga peluang
yang ada.
8
karena adanya kelompok yang tidak setuju dengan kalimat sila pertama naskah piagam
Jakarta yang ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.
Sila pertama pun diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dikarenakan rakyat
Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan muslim saja. Sila tersebut mengatakan bahwa
bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk menganut agama dan menjalankan ibadah
yang sesuai dengan ajaran agamanya. Bukan hanya itu, sila pertama ini juga mengajak rakyat
Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang selaras antar sesame rakya Indonesia, sehingga
timbul rasa saling menyayangi dan menghargai. Maka dari itu, permasalahan ini termasuk ke
dalam problematika identitas nasional.
Salah satu upaya untuk melindungi Warisan Budaya bangsa dari klaim sepihak oleh
pihak asing adalah dengan mempromosikannya baik di dalam maupun di luar negeri melalui
berbagai macam cara. Aktivitas tersebut harus dilakukan secara terus menerus dan berkala
hingga terbentuk citra yang baik. Bahwa kebudayaan tersebut identik dengan Indonesia. Jika
9
kita ingin melindungi dan mempromosikan kebudayaan kita, maka perlu dilakukan berbagai
hal di bawah:
Apabila Warisan Budaya itu sendiri tidak tertanam secara mendalam di dalam jati diri
masyarakat hal ini akan sia sia. Oleh sebab itu dilakukan upaya lain diantaranya:
2. Meningkatkan upaya untuk menemukan berbagai nilai luhur yang ada dan dapat
memberikan kebanggaan kepada bangsa indonesia.
3. Memberikan penghargaan kepada para seniman atau human living treasure yang telah
berjasa melestarikan dan mengembangkan Warisan Budaya bangsa indonesia.
4. Secara sistematis menanamkan kembali nilai-nilai luhur yang ada dari Warisan Budaya
bangsa ke dalam perilaku masyarakat sekarang.
5. Meningkatkan integritas kearifan lokal di dalam berbagai perencanaan kebijakan dan
perlindungan kepada budaya bangsa indonesia.
10
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kami ambil dari pembahasan ini adalah kita harus bisa melestarikan
budaya Indonesia yang sangat beragam. Dari berbagai pulau suku provinsi yang ada di
Indonesia. Warga Masyarakat Indonesia harus terus berusaha menemukan kembali dan
mengembangkan jati diri yang berarti membangun karakter agar kita bisa juga menghargai
Pancasila. Jangan sampai dengan adanya globalisasi menjadikan generasi muda melupakan
budaya Indonesia yang sudah menetap sejak dahulu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020. “Pancasila sebagai Salah Satu Identitas Nasional Bangsa Indonesia”,
https://www.kompasiana.com/kimaerynanarghiyayuan/5e651d96d541df6bff3211e2/pancasila
-sebagai-salah-satu-identitas-nasional-bangsa-indonesia, diakses pada 20 Februari 2022 pukul
20.58.
Jaelani, G. A. 2018. Nationalisation of historical knowledge Revisiting the agenda of
writing indonesiasentris history, 1945-1965. Jurnal Sejarah, 2(1), 1–29.
12