Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL

NAMA : VIOLA MAULINA SUSANTO


NIM : 01021282328082
DOSEN PENGAMPU: RISA MARTA YATI, S.Pd.
M.Hum.

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................3
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan esensi mengenai identitas nasional?........................................3
1.2.2 Apa karakteristik identitas nasional?....................................................................................3
1.2.3 Bagaimana dinamika dan tantangan identitas nasional?.......................................................3
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................3
1.3.1 Untuk mengetahui esensi mengenai identitas nasional.........................................................3
1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik identitas nasional...............................................................3
1.3.3 Untuk mengetahui perkembangan dinamika serta tantangan identitas nasional...................3
1.3.4 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan..............................3
BAB II........................................................................................................................................................4
1.1 ESENSI IDENTITAS NASIONAL...........................................................................................4
1.1.1 Bendera Merah Putih...........................................................................................................4
1.1.2 Lambang Garuda..................................................................................................................5
1.1.3 Lagu Indonesia Raya............................................................................................................5
1.1.4 Bahasa Indonesia.................................................................................................................5
1.1.5 Bhinneka Tunggal Ika..........................................................................................................6
1.1.6 Pancasila..............................................................................................................................6
1.1.7 Undang-Undang Dasar 1945................................................................................................7
1.1.8 Bentuk Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat..........................................8
1.1.9 Wawasan Kebangsaan..........................................................................................................8
1.1.10 Kebudayaan Daerah yang diterima sebagai Kebudayaan Nasional......................................8
2.2 KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL.......................................................................8
2.2.1 Kesatuan Indonesia...................................................................................................................8
2.2.2 Persamaan Nasib dan Keinginan Untuk Merdeka................................................................8
2.2.3 Memiliki Bahasa Umum.......................................................................................................9
2.2.4 Memiliki Kebudayaan yang Sama........................................................................................9
2.3 DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL.......................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................................................10

2
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
berkah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tanpa
kendala apapun.

Pada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama dosen pengajar ibu Risa
Marta Yati, S.Pd. M.Hum. Makalah ini berjudul “IDENTITAS NASIONAL” ini disusun untuk
memenuhi tugas semester 1 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Saya memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik secara
materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Saya juga menerima kritik serta saran dari
pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.

Inderalaya, 5 September 2023

Penulis

3
BAB I
1.1LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu bangsa yang majemuk, ini artinya Indonesia memiliki beragam suku,
agama, adat-istiadat, bahasa, dan kehidupan social yang beraneka ragam. Keragaman budaya tersebut
merupakan factor yang sangat diperhitungkan sejak awal berdirinya Negara. Untungnya kita memiliki
semboyan yaitu, ”Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki arti berbeda-beda namun tetap satu. Selain itu,
peristiwa Sumpah Pemuda menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang satu, berdaulat, adil, dan
makmur. Identitas bangsa menjadi sebuah esensi dalam terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Hal yang menjadi suatu kekhasan bangsa yang terhormat dan dikenal oleh bangsa lain di
seluruh penjuru dunia.

Secara terminologis, identitas merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
membedakan dengan bangsa lain. Itu artinya, setiap bangsa di dunia ini memiliki identitas sendiri-sendiri,
sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta karakter dari bangsa tersebut. identitas nasional itu sendiri
suah menjadi jati diri suatu bangsa. Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan
identitas atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku
individu. Bangsa Indonesia tidak bisa diketahui jika hanya dideskripsikan berdasarkan ciri fisik, hal itu
dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai macam unsur etnis, ras, suku, kebudayaan, serta agama.

Maka dari itu, identitas nasional sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan pada kehidupan
sehari-hari agar masyarakat bisa mengembalikan identitas nasional yang sudah ada sejak Indonesia
merdeka pada tahun 1945 silam. Namun demikian identitas nasional bisa dimengerti dalam dimensi statis
dan dinamis. Ini karena mengingat bangsa merupakan manusia dalam relasinya dengan manusia lain baik
nasional maupun internasional. Oleh karena itu identitas nasional suatu bangsa, termasuk identitas
nasional Indonesia, juga harus dipahami dalam suatu konteks dinamis. Maksudnya adalah bagaimana
bangsa itu melakukan akselerasi dalam pembangunan baik manusia maupun alamnya

1.2RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan esensi mengenai identitas nasional?
1.2.2 Apa karakteristik identitas nasional?
1.2.3 Bagaimana dinamika dan tantangan identitas nasional?

1.3TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui esensi mengenai identitas nasional
1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik identitas nasional
1.3.3 Untuk mengetahui perkembangan dinamika serta tantangan identitas nasional
1.3.4 Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

4
BAB II
1.1 ESENSI IDENTITAS NASIONAL
Identitas berasal dari bahasa Inggris “identity” yang artinya ciri, tanda, atau jati diri yang melekat
pada seseorang atau sesuatu baik individu, maupun kelompok seperti suku, ras, budaya, dan agama yang
menjadikan pembeda dengan yang lainnya. Sedangkan menurut istilah antropologi, identitas adalah sitat
khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran dan sesuai dengan kesadaran diri sendiri golongan
itu sendiri, kelompok itu sendiri, komunitas itu sendiri atau negara itu sendiri(Rosyada, dkk. 2003-23).
Adapun identitas nasional diartikan sebagai jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa sehingga menjadi ciri
khas yang melekat pada bangsa itu sendiri dan menjadikan eksistensi bagi suatu Negara agar dikenal oleh
negara lain. Identitas dalam konteks bangsa cenderung mengacu pada kebudayaa, adat istiadat, serta
karakter khas suatu Negara. Sedangkan, identitas nasional dalam konteks Negara lebih mengacu pada
simbol-simbol Negara, seperti: Bendera Merah Putih, lambang Negara kita yaitu Burung Garuda, Lagu
Indonesia Raya, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila,
UUD 1945, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

1.1.1 Bendera Merah Putih

Seperti yang kita ketahui, bendera bangsa kita adalah Bendera Merah Putih. Bendera Indonesia
memiliki dua warna, yaitu merah dan putih, merah berarti berani, sedangkan putih berarti suci. Bendera
Merah Putih pertama kali dikibarkan pada proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 17
Agustus 1945. Bendera Merah Putih dijahit oleh ibu Fatmawati, yaitu istri dari presiden pertama kita Ir.
Soekarno. Ada 3 tahapan peristiwa yang menjadi cikal bakal sejarah bendera merah putih, yaitu:
Pertama, mengenai kepercayaan terhadap Tanjung-Teratai merah putih dan terhadap burung elang
rajawali yang terlukis pada candi-candi dan lukisan kuno. Kedua, pada tahap ini permulaan dilakukannya
penghormatan pada bendera dan Ketiga terdapat catatan penggunaan Sang Merah Putih yang sebagai
perumpamaan kekuasaan yang dimiliki Raja Purnawarman pada abad ke V, penggunaan sang merah putih
diyakinimemiliki makna melindungi Rakyat dibawahnya. Bendera Merah-Putih diatur sebagai bendera
Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Undang-undang no. 24 tahun 2009. Dalam Undang-Undang
tersebut, dijelaskan arti bendera menurut Undang-Undang, ketentuan ukuran, tata cara perlakuan serta
pengibarannya.

5
1.1.2 Lambang Garuda

Burung garuda merupakan burung mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di
wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung garuda melambangkan kekuatan, serta warna emas pada
burung garuda melambangkan kejayaan. Jumlah bulu pada burung garuda memiliki arti yang sangat
sacral bagi Negara kita. Hal itu terlihat dari bulu pada sayap burung garuda yang berjumlah 17 helai yang
memiliki arti tanggal 17, 8 helai bulu pada ekornya yang berarti bulan ke-8, dan 19 helai di pangkal
ekornya, serta 45 helai bulu di leher burung garuda. Jadi, bisa disimpulkan jumlah bulu pada burung
Garuda mengimplementasikan tanggal kemerdekaan republik Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

1.1.3 Lagu Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya ini ditulis oleh Wage Rudolf Supratman, seorang tokoh pergerakan nasional
Indonesia, pada tahun 1924. Lagu Indonesia Raya ini kemudian pertama kali dinyanyikan di muka umum
di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928 waktu diadakan Kongres Pemuda Seluruh Indonesia di Jakarta.

1.1.4 Bahasa Indonesia


Pasal 36 UUD Negara Republik Indonesia 1945 berbunyi, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia” hal
ini artinya, Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal
ini juga diperjelas dalam ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi, “Kami
putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”

6
1.1.5 Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini pertama kali ditemukan dalam prasasti Tugu yang ditemukan
di desa Ciaruteun Ilir, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prasasti ini berasal dari masa pemerintahan Raja
Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1356 Masehi. Prasasti Tugu menyampaikan pesan
tentang persatuan dan kerukunan di tengah perbedaan dalam beragama. Prasasti ini berisi kutipan dari
kitab Sutasoma, salah satu karya sastra dari pengarang Jawa Kuno, Mpu Tantular. Kutipan tersebut
berbunyi “Wan wengi, windu sinunggal, winuwus bhinneka tunggal ika” yang berarti “Walaupun
berbeda-beda, dalam perbedaan itu tetap ada kesatuan”. Pada 18 Agustus 1950, semboyan ini secara
resmi dijadikan semboyan negara dan dituangkan dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar 1945. Bhineka
Tunggal Ika menjadi prinsip yang melandasi kerukunan dan persatuan di Indonesia, menghargai
keberagaman suku, agama, ras, dan budaya sebagai sumber kekayaan bangsa.

1.1.6 Pancasila

Pancasila merupakan dasar ideologi negara bagi Indonesia. Secara harfiah, “Pancasila” berasal
dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata “panca” yang berarti lima, dan “sila” yang berarti prinsip atau
dasar. Oleh karena itu, “Pancasila” dapat diterjemahkan sebagai “Lima Prinsip” atau “Lima Dasar”.
Arti sila-sila dalam Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila ini mengatur hubungan masyarakat dengan Tuhan. Indonesia membebaskan masyarakatnya
untuk memilih 1 agama yang mereka percayai dari 6 agama yang disahkan oleh Indonesia, yaitu: Islam,
Katholik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Prinsip ini menegaskan pentingnya menghormati martabat dan hak asasi setiap individu. Ini
mengarahkan pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang adil, beradab, dan
menghargai hak asasi manusia.

7
3. Persatuan Indonesia

Prinsip ini menekankan pentingnya mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa


Indonesia, mengatasi perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Pancasila mendorong
pemahaman bahwa Indonesia adalah rumah bagi berbagai kelompok dengan perbedaan yang
harus disatukan dalam kebhinekaan.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan


Perwakilan
Prinsip ini menunjukkan komitmen terhadap demokrasi, di mana kebijaksanaan dalam
pengambilan keputusan mencerminkan aspirasi rakyat. Pemilihan umum dan perwakilan
rakyat menjadi sarana untuk melaksanakan prinsip ini.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Prinsip ini menunjukkan komitmen untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di
antara berbagai lapisan masyarakat. Pemerintah diharapkan berperan dalam memastikan
distribusi yang lebih adil dari sumber daya dan peluang.

1.1.7 Undang-Undang Dasar 1945

Amandemen UUD 1945 adalah perubahan atau penyempurnaan terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan hukum dasar tertulis dan tertinggi di Indonesia.
UUD 1945 sudah 4 kali mengalami perubahan, dimulai pada tahun 1999 sampai tahun 2002. Berikut
urutan amandemen UUD 1945:

 Amandemen Pertama dilakukan pada tahun 1999 tepatnya pada tanggal 14 s.d 21 Oktober 1999
melalui Sidang Umum MPR 1999. Hasil dari amandemen ini yaitu diterapkan 9 pasal, yakni
Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21 3.
 Amandemen Kedua terjadi satu tahun setelahnya, yaitu tanggal 7 s.d 18 Agustus 2000 melalui
Sidang Tahunan MPR. Hasil dari amandemen ini yaitu diterapkan sebanyak 16 pasal baru yang
menggantikan pasal lama. Pasal-pasal tersebut antara lain Pasal 1 ayat (3), Pasal 3 ayat (1), Pasal
4 ayat (1), Pasal 6A ayat (1) s.d (4), Pasal 7A ayat (1) s.d (3), Pasal 7B ayat (1) s.d (3), Pasal 11
ayat (1) s.d (3), Pasal 22C ayat (1) s.d (4), Pasal 22D ayat (1) s.d (4), Pasal 22E ayat (1) s.d (6),
Pasal 23 ayat (1) s.d (6), Pasal 23A ayat (1) s.d (2), Pasal 24 ayat (1) s.d (3), Pasal 24A ayat (1)
s.d (2), Pasal 24B ayat (1) s.d (2), dan Pasal 24C ayat (1) s.d (2) 3.
 Amandemen Ketiga terjadi pada tahun berikutnya yaitu tanggal 1 s.d.9 November melalui
Sidang Tahunan MPR. Hasil dari amandemen ini yaitu diterapkan sebanyak tujuh pasal baru yang
menggantikan pasal lama. Pasal-pasal tersebut antara lain Pasal 6 ayat (1), Pasal 6B ayat (1) s.d
(3), Pasal 8 ayat (1) s.d (4), Pasal 11A ayat (1) s.d (2), Pasal 18 ayat (1) s.d (7), Pasal 18A ayat
(1) s.d (2), dan Pasal 18B ayat (1) s.d (2)3.
 Amandemen Keempat terjadi pada tahun 2002 tepatnya tanggal 1 s.d.11 Agustus melalui
Sidang Tahunan MPR. Hasil dari amandemen ini yaitu diterapkan sebanyak 14 pasal baru yang
menggantikan pasal lama. Pasal-pasal tersebut antara lain Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal
6A ayat (5), Pasal 7A ayat (4), Pasal 7B ayat (4), Pasal 9A, Pasal 10A, Pasal 18C, Pasal 22F,
Pasal 23B, Pasal 23C, Pasal 24D, Pasal 27 ayat (3), dan Pasal 28I 3.

8
1.1.8 Bentuk Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat

Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satupemerintahan pusat
yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi
kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu: Sentral dan Otonomi.Negara Kesatuan,apabila kekuasaan
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah tidak sama dan tidak sederajat.

a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi

adalah pemerintahan yang langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara


pemerintahan daerah di bawahnya melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. Model
pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan presiden Soeharto adalah salah satu contoh
sistem pemerintahan model ini.

b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

adalah penyerahan wewenang dari pemerintahahan pusat ke daerah.contohnya: kepala


daerah diberikan kesempatan dan kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan
diwilayah sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra.

1.1.9 Wawasan Kebangsaan

Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara yang mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1.1.10 Kebudayaan Daerah yang diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Kebudayaan nasional sesungguhnya dapat berupa sumbangan dari kebudayaan lokal yang sudah
diterima oleh masyarakat. Syarat utama kebudayaan daerah dapat diangkat menjadi kebudayaan nasional
adalah kebudayaan daerah tersebut mempunyai dan memberikan identitas serta ciri khas yang dapat
diangkat menjadi unsur kebudayaan nasional. Contoh kebudayaan local Indonesia yang telah diangkat
menjadi kebudayaan nasional berdasarkan pengakuan UNESCO adalah kebaya, batik, wayang kulit, serta
pencak silat.

2.2 KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL


2.2.1 Kesatuan Indonesia

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki beragam suku bangsa, ras, agama, serta bahasa,
oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat pemersatu bangsa. Alat pemersatu bangsa ini bisa berupa Bahasa
Indonesia yang dikukuhkan sebagai bahasa nasional, sang saka Merah Putih, semboyan Bhinneka
Tunggal Ika, dan sebagainya.

2.2.2 Persamaan Nasib dan Keinginan Untuk Merdeka

9
Hampir seluruh wilayah Indonesia pernah diduduki oleh penjajah dalam kurun waktu yang cukup
lama, maka dari itu seluruh rakyat Indonesia yang pernah merasakan pedihnya dijajah memiliki keinginan
untuk merdeka. Hal ini juga dijelaskan kembali di pembukaan UUD 1945 sebagai salah satu karakteristik
identitas yang dimiliki oleh bangsa ini. Bunyi dari kutipan ini adalah “Segala bentuk penjajahan di muka
bumi ini harus dihapuskan.”

2.2.3 Memiliki Bahasa Umum

Indonesia memiliki kurang lebih 700 bahasa yang tersebar dari Sabang hingga Marauke.
Dikarenakan keragaman tersebuh kita membutuhkan bahasa nasional agar kita lebih mudah untuk
berkomunikasi. Maka dari itu, pada tanggal 28 Oktober 1928, terdapat Ikrar Sumpah Pemuda yang
berbunyi, “Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”.

2.2.4 Memiliki Kebudayaan yang Sama

Kebudayaan lokal yang diangkat menjadi identitas nasional harus segera dilindungi dengan cara
melakukan pengklaiman atas budaya tu sendiri agar tidak diakui oleh Negara lain, karena jika sampai ada
Negara lain yang mencoba untuk mengklaim kebudayaan tersebut bisa menimbulkan perpecahan.

2.3 DINAMIKA DAN TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL


Masyarakat pada saat ini sudah tidak lagi menjungjung nilai-nilai adat istiadat budayanya.
Sehingga nilai-nilai budaya ini tergeser oleh nilai-nilai budaya luar hasil dari globalisasi. Seharusnya
nilai-nilai budaya lokal harus kita lestarikan agar generasi pemuda yang akan datang dapat mengetahui
identitasnya sendiri. Saat ini, banyak sekali generasi pemuda yang sudah tidak peduli dengan nilai-nilai
budaya lokal, generasi pemuda cenderung lebih menyukai hal-hal yang berbau modern sehingga mampu
mengubah tatanan kehidupannya sesuai dengan trend yang berlaku di zaman ini, , hal ini tentu saja
membuat generasi muda kehilangan identitas asalnya sebagai bangsa yang berbudaya.

10
Daftar Pustaka

AMINAH, S. (2022). EKSISTENSI IDENTITAS ETNIS SUKU SASAK DI


DESA TARIPA KECAMATAN ANGKONA KABUPATEN LUWU
TIMUR (Doctoral dissertation, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Palopo).

Gabriel, E. (2020). Pengertian dan Bentuk-Bentuk Negara. Fakultas Hukum


Universitas Ekasakti-AAI Padang, https://osf. io/wzx3d/download
diakses, 11.

Hendrizal, H. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini.


Pelita Bangsa Pelestari Pancasila, 15(1), 1-21.

Husin, A. (2021). meningkatkan semangat identitas nasional dan nasionalisme


dalamPEMBELAJARAN.

Izmi, N. BENDERA MERAH PUTIH SEBAGAI IDENTITAS BANGSA


INDONESIA.

Luthfia, R. A., & Dewi, D. A. (2021). Kajian deskriptif tentang identitas nasional
untuk integrasi bangsa Indonesia. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(11), 391-397.

11

Anda mungkin juga menyukai