Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Identitas Nasioanal

Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan kata nasional
(national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik
seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Identitas nasional pada hakikatnya adalah manisfestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu bangsa (nation)
dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa
lain dalam kehidupannya (Kaelan 2007). Identitas nasional (national identity) adalah kepribadian
nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan
bangsa yang lain. Ada beberapa faktor yang menjadikan setiap bangsa memiliki identitas yang
berbeda-beda. Faktor-faktor tersebut adalah: (1)keadaan geografi, (2)ekologi, (3)demografi,
(4)sejarah, (5)kebudayaan, dan (6)watak masyarakat. Watak masyarakat di negara yang secara
geografis mempunyai wilayah daratan akan berbeda dengan negara kepulauan.Keadaan alam
sangat mempengaruhi watak masyarakatnya.

2.2 Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional


Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-
sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi
dua faktor penting. Pertama, faktor obyektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan
demografis. Kedua, faktor subyektif, yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia. Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam
bukunya The Power of Indety,mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu
bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu (1)faktor primer,
(2)faktor pendorong, (3)faktor penarik dan (4)faktor reaktif. (1) faktor pertama, mencakup
etnisitas, teritorial, bahasa, agama, dan sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas
berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan
meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. (2) Faktor kedua meliputi
pembangunan komunikasi dan tekhnologi lahirnya angkatan bersenjata modern dan
pembangunan lainnya dalam kehidupan negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan
suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. (3) Faktor ketiga mencakup modifikasi bahasa
dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional.
Bagi bangsa Indonesia, unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional,
sehingga bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Bahasa
melayu telah dipilih sebagai bahasa antara etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing-masing
etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daerah masing- masing. Demikian pula
menyangkut birokrasi dan pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa, meskipun
sampai saat ini masih senantiasa dikembangkan. (4) Faktor keempat meliputi penindasan,
dominasi dan pencarian indetitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia
hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor
keempat melalui memori koletif rakyat Indonesia. Semangat perjuangan dan pengorbanan
menegakkan kebenaran dapat menjadi identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara Indonesia.

ICCE UIN. 2005. “Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani”. Prenada Media.
Jakarta

Ibid, 25.

Kaelan, 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma.

Suryo, Loc., Cit.

Anda mungkin juga menyukai