Sebagai tindak lanjut implementasi Kurikulum 2013, berbagai hal perlu disiapkan, antara
lain panduan penilaian, format rapor dan cara pengisiannya serta buku induk siswa di
sekolah dasar. Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
bekerjasama dengan Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbangdikbud) telah menyusun Panduan Teknis
Penilaian, Pengisian Rapor, dan Buku Induk.
Proses penyusunan petunjuk teknis melibatkan berbagai pihak, antara lain para pakar,
pengawas, kepala sekolah, guru, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbangdikbud,
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).
Petunjuk teknis ini disusun berdasarkan saran dan masukan dari berbagai pihak, terkait
proses penilaian, pengisian rapor, dan buku Induk di sekolah dasar.
Petunjuk teknis ini menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam penyelenggaran
pendidikan di tingkat sekolah dasar, khususnya terkait proses penilaian dan pengisian
rapor serta pengisian buku induk siswa.
Ibrahim Bafadal
NIP196412281987011001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................45
A. Latar Belakang....................................................................................45
B. Sasaran Pengguna Panduan Teknis Penilaian di SD...............................46
C. Tujuan Panduan Teknis Penilaian di SD................................................46
D. Ruang Lingkup Panduan Teknis...........................................................47
BAB V........................................................................................................93
PENUTUP...................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................94
A. Latar Belakang
4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa perbaikan proses
pembelajaran, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensi di
bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi ketuntasan.
A. Pengertian
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan secara
holistik meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, baik selama
pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran
berakhir (penilaian hasil belajar).
1. Penilaian oleh pendidik adalah penilaian terhadap hasil belajar peserta didik
yang dilakukan oleh pendidik, selama proses dan akhir pembelajaran, yang
meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis.
2. Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dari pembelajaran dalam situasi yang sesungguhnya (dunia nyata).
3. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
4. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan peserta
didik untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas dalam
kurun waktu tertentu.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi atau
subtema. Ulangan harian terintegrasi dengan proses pembelajaran untuk
mengukur kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di tengah semester.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
1. Belajar Tuntas
Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan substansi dan ketuntasan
belajar dalam kurun waktu belajar. Pada kompetensi sikap (KI-1 dan KI-2),
pemberian umpan balik dan pembinaan sikap dilakukan secara langsung ketika
perilaku peserta didik tidak mencapai kriteria baik. Peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar pada KI-3 dan KI-4, perlu diberi kesempatan untuk
remedi, dan peserta didik tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran
kompetensi selanjutnya sebelum kompetensi tersebut tuntas. Dalam belajar
tuntas peserta didik diharapkan mencapai kriteri ketuntasan yang ditentukan.
Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh guru untuk mengetahui kompetensi yang
sudah atau belum dikuasai peserta didik. Melalui cara tersebut, guru mengetahui
sedini mungkin kesulitan peserta didik sehingga pencapaian kompetensi yang
kurang optimal dapat segera diperbaiki. Kriteria ketuntasan tidak perlu
dicantumkan dalam buku rapor, hanya menjadi catatan guru.
2. Autentik
1. Memandang penilaian dan pembelajaran sebagai dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan
dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan
mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
2. Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran
berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai
bentuk penilaian.
4. Menggunakan bentuk penilaian yang bervariasi
b. Bentuk Penilaian di SD
Untuk SD dan sederajat penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas dengan
menggunakan observasi dan informasi lain seperti catatan guru berupa catatan
anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu ( incidental record), dan
informasi lain yang valid dan relevan. Penilaian diri dan penilaian antar-teman dapat
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik,
sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil
penilaian sikap oleh pendidik.
Aspek penilaian kompetensi sikap spiritual (KI-1), antara lain: (1) ketaatan
beribadah; (2) berperilaku syukur; (3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan; dan (4) toleransi dalam beribadah. Kompetensi sikap spritual tersebut
dapat diganti dari yang ada dan ditambah sesuai karakteristik satuan pendidikan.
Aspek tersebut berlaku untuk semua muatan pelajaran.
Stimulus atau lontaran kasus yang diberikan pendidik hendaknya dalam rangka
pembentukan sikap dan perilaku saleh sesuai agama peserta didik, hubungan
dengan Tuhan (ahlak mulia), hubungan dengan sesama serta hubungan dengan
lingkungan. Melalui aspek tersebut diharapkan peserta didik memiliki sikap budi
pekerti luhur, sikap sosial yang baik, toleransi beragama, dan peduli lingkungan.
Aspek penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur yaitu perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan; (2) disiplin yaitu tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan; (3) tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk
melakspeserta didikan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa;
(4) santun yaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik; (5)
peduli yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang
lain atau masyarakat yang membutuhkan; dan (6) percaya diri yaitu suatu
keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Kompetensi sikap sosial tersebut dapat ditambah dan indikator untuk setiap aspek
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan pendidikan. Aspek tersebut berlaku
untuk semua muatan pelajaran.
Pelaksanaan penilaian komptensi sikap sosial dilakukan setiap hari selama proses
pembelajaran berlangsung di satuan pendidikan atau pada saat tertentu dengan
stimulus yang disiapkan pendidik. Penilaian kopetensi sikap sosial dapat dilakukan
pada awal pembelajaran, tengah, atau akhir pembelajaran. Stimulus yang disiapkan
oleh pendidik dapat berupa aspek penilaian sikap sosial seperti telah diuraikan.
Respon yang diberikan peserta didik yang positif atau negatif dicatat dalam lembar
observasi atau rubrik yang telah disiapkan oleh pendidik yang digunakan sebagai
bahan pembentukan sikap perilaku peserta didik ke arah positif (baik). Penilaian
sikap sosial dapat dilakukan dalam penilaian diri atau penilaian oleh teman di satuan
pendidikan. Instrumen penilaian diri dan penilaian teman disiapkan oleh pendidik
dalam bentuk esai, rubrik atau portofolio. Stimulus atau lontaran kasus yang
diberikan pendidik hendaknya dalam rangka pembentukan kesadaran, kepedulian
dan sikap sosial serta emosional peserta didik. Hasil observasi atau penilaian sikap
digunakan sebagai pelengkap atau penguatan hasil pengamatan oleh pendidik.
(a) Berupa buku ukuran besar yang bisa dilihat peserta didik sebagai lapbook.
Lapbook ini bisa dimasukkan berbagai hasil karya terkait dengan produk
seni (gambar, kerajinan tangan, dan sebagainya).
(b) Berupa album berisi foto, video, audio.
Kompetensi
Tes Tertulis Pilihan Ganda, B-S, Menjodohkan
Pengetahuan Isian/Melengkapi, Uraian
Instrumen yang digunakan adalah format observasi yang berupa matriks yang
harus diisi oleh pendidik berdasarkan hasil pengamatan dari perilaku peserta didik
selama satu semester. Catatan perilaku peserta didik berkaitan dengan indikator dari
sikap spritual dan sikap sosial. Catatan tersebut dibuat guru pada hal-hal menonjol atau
sangat kurang sesuai dengan indikator. Catatan tersebut dapat disusun berdasarkan
kejadian waktu pada kolom catatan pendidik. Berdasarkan catatan tersebut pendidik
membuat deskripsi penilaian kompetensi sikap untuk satu semester yang ditambah dari
catatan dari guru muatan pelajaran lain yang ada di satuan pendidikan seperti contoh
berikut:
Untuk mengisi matrik perlu dijabarkan perilaku yang menonjol dari indikator berikut:
Indikator penilaian kompetensi spiritual antara lain:
a. Ketaatan beribadah:
perilaku patuh dalam melakspeserta didikan ajaran agama yang dianutnya;
mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan ibadah bersama
b. Berperilaku syukur;
perilaku menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan,
selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka,
bersyukur atas pemberian orang lain
mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta
menjaga kelestarian alam, tidak merusak tanaman
tidak mengeluh
selalu merasa gembira dalam segala hal
tidak berkecil hati dengan keadaannya
suka memberi atau menolong sesama
selalu berterima kasih bila menerima pertolongan
c. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
perilaku yang menunjukkan selalu berdoa sebelum atau sesudah melakukan tugas
atau pekerjaan
berdoa sebelum makan
berdoa ketika pelajaran selesai
mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan
mengingatkan teman untuk selalu berdoa
d. Toleransi dalam beribadah;
tindakan yang menghargai perbedaan dalam beribadah
menghormati teman yang berbeda agama
berteman tanpa membedakan agama
tidak mengganggu teman yang sedang beribadah
menghormati hari besar keagamaan lain
tidak menjelekkan ajaran agama lain
35.
2. Indikator yang diamati dapat diganti sesuai dengan kondisi atau ciri
khas satuan pendidikan serta dapat ditambah sesuai kebutuhan.
2. Aspek yang diamati dapat ditambah sesuai dengan kondisi atau ciri
khas satuan pendidikan dan tiap aspek dapat dicatat dalam kolom
yang sama
4. Ada juga kemungkinan tidak ada catatan dalam aspek dari indikator
yang diamati selama satu semester artinya peserta didik berperilaku
normal saja.
2. Catatan Guru
Catatan guru terhadap peserta didik tertentu selama proses pembelajaran
berlangsung di dalam dan di luar kelas. Hasil pengamatan guru tentang hal-hal yang
menonjol atau yang kurang dimasukkan dalam format berikut. Catatan guru dilakukan
secara berkesinambungan oleh guru selama satu semester dan catatan tersebut
diserahkan kepada guru kelas untuk dirangkum untuk penyusunan deskripsi peserta
didik dalam satu semester.
Contoh format Penilaian Sikap Spiritual (KI-1) selama satu semester oleh guru
mata pelajaran (Misalnya PJOK, Agama, dan Muatan Lokal) .
Contoh format Penilaian Sikap Sosial (KI-2) selama satu semester oleh guru mata
pelajaran (Misalnya PJOK, Agama, dan Muatan Lokal).
2. Format atau aspek yang diamati untuk setiap kolom dapat digunakan
untuk seluruh peserta didik dalam satu kelas
Dari rekap hasil observasi sikap spritual dan catatan guru dapat disimpulkan
deskripsi untuk mengisi buku rapor.
Fani Maelani:
Sudah memiliki sikap berperilaku syukur dan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan
serta memiliki toleran pada agama yang berbeda dan ketaatan beribadah masih perlu
bimbingan
Dari rekap hasil observasi sikap sosial dan catatan guru dapat disimpulkan
deskripsi untuk mengisi buku rapor.
Fani Maelani:
Sudah memiliki sikap santun, peduli, dan percaya diri yang baik namun masih perlu
bimbingan dalam sikap jujur, disiplin, dan tanggungjawab.
Panduan Teknis Penilaian di SD 69
4. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan bentuk penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Penilaian persepsi diri digunakan untuk mencocokkan persepsi diri peserta
didik dengan kenyataan yang ada. Hasil penilaian persepsi diri peserta didik digunakan
sebagai dasar bagi guru dalam melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Waktu penilaian : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
5. Penilaian Antarteman
Penilaian antarteman merupakan bentuk penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terhadap sikap dan perilaku keseharian
antarteman. Penilaian antarpeserta didik digunakan untuk mencocokkan persepsi
diri peserta didik dengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada. Hasil
penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan
dan motivasi lebih lanjut. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik. Penilaian antarteman paling baik dilakukan pada saat peserta
didik melakukan kegiatan berkelompok.
Contoh Format Penilaian Antarteman.
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
1. Tes Tertulis
38. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun instrumen penilaian tes tertulis
adalah sebagai berikut:
a) Menentukan tujuan penilaian, misalnya: untuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, atau ulangan akhir semester.
b) Melakukan analisis KD sesuai dengan tujuan. Analisis KD dilakukan pada Tema,
Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar semua kompetensi yang
ingin dicapai dalam KD dapat terwakili dalam instrumen yang akan disusun.
c) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal. Kisi-kisi
yang lengkap memiliki KD, materi, indikator soal, bentuk soal, jumlah soal, dan
semua kriteria lain yang diperlukan dalam penyusunan soalnya. Kisi-kisi ini
berbentuk format yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kisi-kisi untuk ulangan
harian bisa lebih sederhana daripada kisi-kisi untuk ulangan tengah semester
atau ulangan akhir semester.
184.
1. Mengidentifikasi besaran bilangan dengan 185. 186.
3 menghitung maju 2 9-10
2. mengidentifikasi besaran bilangan dengan
menghitung mundur
187.
1. Mengidentifikasi banyak benda 188. 189.
3 1 11
190.
1. Mengurutkan berdasarkan panjang pendeknya 191. 192.
3 benda 1-5 1 12
197.
1. Mengidentifikasi gambar sebagai salah satu karya 198. Penugasan
3 seni ekspresi
199. Bentuk soal menyesuaikan, bisa pilihan ganda, isian maupun uraian.
Indikator diambil dari indikator KD yang terdapat di buku guru.
200.
Contoh Kisi-kisi Ulangan Harian:
201. KISI-KISI ULANGAN HARIAN
202. Tema / Sub tema : Diriku / Aku dan teman baru
203. Kelas / semseter :I/1
260. 287.
262. 289.
I 8
263.
264.
290.
291. Kepala SD ........................... Guru Kelas I
292.
293.
294. ______________
_____________
295.
310.
6. Urutkan bilangan ini mulai dari yang terkecil!
3
6. 311. 5. 4.
312.
313. 7. Hitunglah jumlah peserta didik laki-laki pada gambar di
bawah ini!
314.
Rubrik:
No Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang
Aspek 4 3 2 1
1 Hasil gambar Bentuk dasar Bentuk dasar Bentuk dasar Belum mampu
terlihat dan terlihat dan tidak terlihat membuat
ada variasi tidak ada dan tidak ada gambar dari
gambar variasi variasi bentuk persegi
gambar atau gambar panjang
sebaliknya
2 Jumlah warna Menggunakan Menggunaka Menggunakan Menggunakan
empat warna n tiga warna dua warna satu warna atau
atau lebih atau lebih atau lebih lebih
3 Kerapian Warna serasi, Warna tidak Warna Warna garis
tidak keluar keluar garis gambar gambar keluar
garis dan dan gambar keluar garis dan kurang
bersihl kurang bersih dan bersih bersih
Nilai:
Fani = (2+2+4)/12 x 100 = 67.
Ali = (2+3+1)/12 x 100 = 50.
Nisa = (4+4+4)/12 x 100 = 100.
Deskripsi:
- Fani Maelani dalam hal menggambar segiempat berwarna sangat baik dalam
kerapian dan perlu pembimbingan dalam hasil dan warna gambar
- Ali dalam hal menggambar segiempat berwarna baik dalam jumlah warna
dan perlu pembimbingan dalam hasil dan kerapian
- Nisa dalam hal menggambar segiempat berwarna sangat baik dalam hasil
gambar, warna gambar, dan kerapian
581.
582.
2. Penilaian Projek
583. Contoh format penilaian Projek.
Nama Projek : Membuat Kolase
Kelas/Semester : I/1
Tema : 2. Kegemaranku
616.
617. Proses
Per 618. Hasil/Produk
Pembuatan
615. N 621. 622. 623. 624. 625. 626.
614. a Me Tekn Kese Luas Kera Kom
m
a
629.
630.
631.
632.
633.
634.
635.
636.
637.
638.
639.
640.
641.
642.
643.
644.
645.
646.
647.
648.
649.
650.
651.
652.
656. 657. 658.659.660. 661.662.663.664. 665.666.667.668. 669.670.671.672. 673.674.675.676. 677.678.
680. 690.
681.
682.683.684.
685.686.687.
688.689. 691.692.
693.694.695.
696.
697.698.699.
700.
701.702.703.
704.
679. Fani √
706.
707.
708.709.710.
711.712.713.714.
715.716.717.
718.719.720.721.
722.
723.724.725.
726.
727.728.729.
730.
705. Ali
732.
Nis 733.
734.735.736.
737.738.739.
740.741.742.743.744.
745.746.747.
748.
749.750.751.
752.
753.754.755.
756.
731. a
757.
758. 759.
760.761.762.
763.764.765.
766.
767.768.769.770.
771.772.773.
774.
775.776.777.
778.
779.780.781.
782.
Deskripsi:
857. Dalam membuat kolase menggunting dan menempel, pada aspek
perencanaan ananda Ani sudah sangat baik, pada aspek proses pembuatan baik
teknik pembuatan maupun keselamatan dan kebersihan sudah baik, pada aspek
hasil produk untuk luas bidang penempelan dan kombinasi warna sudah sangat
baik, dari segi kerapian dan kebersihan masih memerlukan bimbingan.
3. Penilaian Portofolio
858. Sesuai dengan jenis portofolio yang telah dipaparkan di Bab II, berikut ini
disajikan model-model penilaian portofolio.
a. Portofolio Pribadi Peserta didik yang Bersifat Rahasia ( Anecdotal Record)
859. Jenis portofolio ini antara lain menggunakan formulir yang harus diisi
oleh orang tua peserta didik dan didokumentasikan dalam filling cabinet, serta
perlu dijaga kerahasiaannya. Adapun fungsi jenis portofolio ini adalah untuk
mengetahui secara menyeluruh tentang kondisi peserta didik baik aspek fisik
maupun aspek minat, bakat, dan hal-hal lainnya.
860.
861. Contoh Formulir:
Lembar kedua berupa format daftar isi, memuat nomor, nama dokumen,
tanggal pembuatan, tema/sub tema, dan nomor kompetensi terkait.
874. Contoh:
875. 876. 877. Kom 878. Pr 879. Ta
No. Tema/S petensi oduk/D nggal
ub yang okume Pengu
Te harus n mpula
ma dicapai n
880. 881. 882. Meng 883. Ka 884.
1. Diriku/A hias rtu ... Juli
ku kartu nama 20..
dan nama yang
tem telah
an dihias
bar
u
885. 886. 887. 888. 889.
2.
890. 891. 892. 893. 894.
3.
895. 896. 897. 898. 899.
Dst
900.
2) Isi Portofolio
901. Bagian ini berisi kumpulan produk kinerja peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapai, dan telah ditetapkan pada daftar
isi.
902. Contoh 1
1) Kompetensi yang harus dicapai (lembar pertama)
Menghias kartu nama
Mendeskripsikan kegiatan yang diamati pada gambar
19.
905.
906.
907.
908. 20.
909.
910.
21.
22. 911. Edo
913.
912.
23.
914. Contoh 2
1) Kompetensi yang harus dicapai (lembar pertama)
Mendeskripsikan kegiatan yang diamati pada gambar
Melakukan kegiatan yang merupakan kegemaran
2) Kumpulan produk sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai (lembar kedua
dan seterusnya)
915.
916.
922.
923.
924.
926.
927.
928.
929. Contoh 3
1) Dalam portofolio juga dapat dimasukkan dokumen-dokumen yang terkait dengan
prestasi yang telah dicapai seperti: prestasi dalam mengikuti lomba
menggambar. Di bagian ini dapat ditempelkan foto saat mengikuti kejuaraan dan
atau saat menerima hadiah
930.
979. Berdasarkan waktu penilaian dan cakupan materi yang diujikan, penilaian
pengetahuan dan keterampilan yang dihitung sebagai hasil akhir pencapaian
kompetensi adalah ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester
(UAS).
980. Penilaian harian digunakan sebagai strategi untuk memahamkan siswa
tentang kompetensi tertentu dan sebagai dasar pertimbangan untuk kegiatan
remedial dan pengayaan.
981. Contoh :
a. Kelas I, II dan III
982.
983. Jadwal UTS Semester I
984. 985.
Ha Ha
986. 987.
Te Te
988.
989. Jadwal UAS Semester I
3 4
998.
999.
3
1007.
1008.
1009. Jadwal UAS Semester I
1010. 1011. 1012. 1013. 1014.
Ha Ha Ha Ha H
r r
i i
3 4
3 4
1020.
1021.
1022. UTS dan UAS dirancang berdasarkan pemetaan KD pengetahuan dan
keterampilan pada periode waktu yang terkait. Pemetaan KD tersebut
menjadi dasar dalam merancang teknik/bentuk penilaian pada UTS dan UAS.
Bentuk penilaian pada UTS dan UAS bisa berupa butir soal, praktek kolaborasi
antar muatan pelajaran ataupun praktek muatan pelajaran tersendiri.
1023. Bentuk penilaian ditentukan berdasarkan karakteristik kompetensi dasar
yang akan diukur. Berdasarkan karakteristik KD, dipilihlah bentuk penilaian
yang paling sesuai dengan KD tersebut.
1036.
1037.
1038.
Panduan Teknis Penilaian ini merupakan bahan rujukan bagi Kepala Sekolah, Guru,
dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, agar memiliki
pemahaman yang sejalan dengan kebijakan implementasi Kuriklum 2013 khususnya
berkaitan dengan penilaian. Melalui panduan teknis ini, pemangku kepentingan dan
tentu saja peserta didik diharapkan tidak akan mengalami kendala berarti dalam
penerapannya.
Petunjuk teknis ini merupakan dokumen tertulis yang harus disikapi secara bijak
dalam pelaksanannya. Segala kekurangan dan kelemahan dalam petunjuk teknis ini,
diharapkan dapat dilengkapi oleh para pemangku kepentingan pendidikan, khususnya
pada jenjang sekolah dasar, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing daerah.