DISUSUN OLEH:
FAKULTAS EKONOMI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penyusunan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
turut serta membantu sehingga tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Mudah-
mudahan, semua bantuan dan amal baiknya mendapat imbalan yang berlimpah
percaya tidak ada hasil karya manusia yang sempurna. Oleh karena itu, penulis
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Pengertian Wawasan Nusantara................................................................3
2.2. Isi Wawasan Nusantara.............................................................................4
2.3. Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli.................................6
1. Prof. Wan Usman..........................................................................................6
2. Munadjat Danusaputro, 1981........................................................................6
3. Sumarsono, 2002..........................................................................................7
4. Samsul Wahidin, 2010..................................................................................7
5. M. Panggabean, 1979...................................................................................7
6. Sabarti Akhadiah MK, 1997.........................................................................8
7. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007...............................................8
2.4. Asas Wawasan Nusantara.........................................................................9
1. Asas Solidaritas...........................................................................................9
2. Asas Kejujuran..............................................................................................9
3. Asas Kesamaan Tujuan.................................................................................9
4. Asas Keadilan...............................................................................................9
5. Asas Kerja Sama.........................................................................................10
2.5. Implementasi Wawasan Nusantara.........................................................10
1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan..................................10
2. Implementasi di Bidang Politik..................................................................10
3. Implementasi di Bidang Ekonomi..............................................................11
4. Implementasi di Bidang Sosial...................................................................11
1. Perkembangan Pesat Teknologi..................................................................12
2. Kapitalisme.................................................................................................12
3. Pemberdayaan Masyarakat.........................................................................12
2.6. Pengertian Ketahanan Nasional...............................................................13
iv
2.7. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional...............................................13
2.8. Ciri – Ciri Ketahanan Nasional...............................................................15
2.9. Sifat-sifat Ketahanan Nasional................................................................15
2.10. Asas-asas Ketahanan Nasional............................................................16
2.11. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara.....................................................................................................17
BAB III PENUTUP...............................................................................................29
A. Kesimpulan Ketahanan Nasional................................................................29
B. Saran............................................................................................................30
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah
Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan
dan keutuhan pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya
ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan
tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada
pembangunan yang meningkat, dalam “koridor” wasantara.
1.2. Latar Belakang Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional Terbentuknya Negara Indonesia dilatar belangi oleh
para pejuang seluruh bangsa Indonesia. Sekian lama nya bangsa indoneisa
menjadi inhcaran banyak Negara atau bangsa – bangsa lain, karena potensinya
yang dangat besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak. Kebenarannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari
dalam. Harta, waktu dan nyawa mereka korbankan demi kemerdekaan Negara
Indonesia.
Sejak Negara Indonesia merdeka , Indonesia tidak lupu dari gejolak dan
ancama yang membahayakan rakyat Indonesia. Tetapi selama ini bangsa
Indonesia mampu memepertahankan kemerdekaaan dan kedaulatannya serta
mampu menegakkan wibawah pemerintahan . Indonesia harus mampu
mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan pemerintahan dari
ancamanancaman yang datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa memperkuat
ketahanan nasional dalam kehidupan Negara Indonesia.
Ketahanan nasional dapat terbentuk jika seluruh elmen raktyat Indonesia
ikut menjaga ketahanan dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum,
pertahanan, dan keamanan.kerja sama antara pemerintah dan rakyat dalam
memebentuk ketahanan nasional akan memperkuat ketahana Negara Indonesia.
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan 1
mengmbangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi seagla
tantangan, ancaman, hambatan, dam gangguan baik yang datang dari luar dan dari
dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara Indonesia serta perjuangan mencapai tujuan nasional Negara Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Ekonomi
3
3. Kesatuan Sosial Budaya
4. Kesatuan Pertahanan Keamanan
4
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi,
dalam arti :
1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya
merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
5
Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional
dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri.
Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati.
Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan
nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik
politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi
tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD 1945.
Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan
kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.
Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya mencegah
faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga terus
mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
6
pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya juga harus sesuai
dengan ide nasional Pancasila, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkungan yang menjiwai tindak
kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa.
3. Sumarsono, 2002
Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah
negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan merupakan identitas atau jati diri
Bangsa Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang
merupakan gejala sosial yang dinamis dengan tiga unsur:
Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah negara kesatuan RI berupa
nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.
Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa cita-cita
nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia untuk
melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila
dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara.
7
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang
terkandung di dalam wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam lima aspek
secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi,
kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan. Sedangkan untuk ekstern nilai
integrasi diarahkan untuk mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6. Sabarti Akhadiah MK, 1997
Menurut Sabarti Akhadiah, wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila serta
UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam mencapai tujuan bangsa.
7. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007
Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan nusantara ialah
cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai kehidupan
bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
8
Konsep Ketahanan Nasional: Konsep ketahanan sosial yang memegang
peranan penting dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta
pertahanan keamanan nasional.
9
merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok atau
golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan bernegara, baik
keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial.
5. Asas Kerja Sama
Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan
menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi
tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas
dalam mencapai tujuan bersama. Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan
memudahkan serta meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi
tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara.
10
Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia.
Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU
Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan
untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh
masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yakni:
a. Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai
politik dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat
korps diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
b. Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi
keadilan.
Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan
keberagaman di Indonesia
3. Implementasi di Bidang Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada
pemanfaatan kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan
hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat
dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara. Orientasi bidang
ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian. Pembangunan ekonomi
yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia sehingga tidak terjadi
kemiskinan di daerah tertentu. Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa
menciptakan segala macam upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh
masyarakat Indonesia dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini
kemudian akan didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro guna
mengembangkan usaha kecil.
4. Implementasi di Bidang Sosial
Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling
menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di
Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya. Upaya lainnya
juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya Indonesia dan menjadikan
budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau
11
nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi budaya, bahasa, serta
status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela negara
dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non
fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,
penguasaan IPTEK, peningkatan kualitas SDM, memberantas KKN, transparan
dan pemeliharaan persatuan.
1. Perkembangan Pesat Teknologi
Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk
Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat mempengaruhi pola
pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation
State menyatakan dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah
negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam
satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa
informasi, investasi, industri dan konsumen yang semakin individual.
2. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada
hak milik swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi
yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk
dirinya sendiri. Lester Thurow dalam bukunya The Future of
Capitalism menyatakan untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus
membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan
sosialis.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Memberi peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk
mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju
12
dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan adanya
keterbatasan kualitas SDM sehingga diperlukan landasan operasional berupa
GBHN. Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan hal ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan
masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
Setiap warga negara sesungguhnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam membela negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara
geografis, kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan
melihat kepada kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam. Demikian
info mengenai Wawasan Nusantara, semoga bermanfaat!
13
yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan
Nusantaran. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan ke¬kuatan
nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan
memerlukan tingkat keamanan tertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan
keamanan memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu. Tanpa kesejahteraan dan
keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung karena pada
dasarnya keduanya merupakan nilai intrinsik yang ada dalam kehidupan nasional.
Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional
merupakan tolak ukur ketahanan nasional.
Peran masing-masing gatra dalam astagrata seimbang dan saling mengisi.
Maksudnya antargatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling
bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam
kehidupan nasional. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan
bangsa da¬lam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Sedangkan
keamanan adalah kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya
terhadap ancaman dari luar negeri. Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut
doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :
14
15
2.8. Ciri – Ciri Ketahanan Nasional
16
hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa
berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan
untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang
diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan
selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan
diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu
negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula
kewibawaannya.
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan
kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan
kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan
moral dan kepribadian bang
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut:
Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian,
kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional.
Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat
berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada
pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan
harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun.
17
Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional
yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan
nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi
tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif.
Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar.
Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet
dan tangguh.
Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta
mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya
perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan
kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa
dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan
selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara
utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).
18
2.11. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara
1. Aspek yang berkaitan dengan alam besifat statis, yang meliputi Aspek
Geografi, Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek
Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan
Keamanan.
Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. ldeologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan
yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Secara teoretis, suatu ideologi bersumber
dari stuatu falsafah dan meruakan pelaksanaan dari sistem filsafah itu sendiri.
Ideologi Dunia
Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini
mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun
atas kontrak semua individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Liberalisme
bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan
yang bersangkutan. Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan
kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu
kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang
melimpah dan dicapai dengan bebas.
Komunisme
19
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx,
Engels dan Lenin pada mulanya merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan
sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri. Aliran pemikiran ini
beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas
lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Karena itu
Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat
ganti berkuasa dan mengatur negara. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi
komunisme, dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan kominisme
dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme akan :
Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar
budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
20
sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung didalamnya.
Sila-sila Pancasila adalah :
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai spiritual, memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut
kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung nilai kesamaan
derajat maupun kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat menghormati,
keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.
Persatuan Indonesia.
Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang luralistic
mengandung nilai persatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang merupakan faktor
pengikat yang menjamin keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ik
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwalikan.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan atau perwalikan menunjukan bawha kedaulatan berada di
tangan rakyat, yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung
nilai keadilan, keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak
orang, gotong royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan, dan kerja keras
untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadlian sosial.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam
rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan
21
keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk memperkuat ketahanan
ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
22
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara
mengintegrasikannya. Ke dalam mata pelajaran lain seperti pendidikan
budi pekerti, pendidikan sejara perjuangan bangsa, bahasa Indonesia dan
kepramukaan. Pendidikan Moral Pancasila juga perlu diberikan kepada
masyarakat luas secara non formal.
Pengaruh Aspek Politik
Politik berasal dari kata politik yang mengandung makna kekuasaan
(pemerintahan) dan atau politik yang berarti kebijaksanaan
Di Indo¬nesia, kita tidak memisahkan politik dari policik. Hubungan ini
ter¬cermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai penentu
ke¬bijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi semi tuntutan masyarakat. Karena
itu, kebijaksanaan pemerintahan negana tersebut harus serasi dan selaras dengan
keinginan dan aspirasi masyarakat. Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam
konteks Ketahanan Nasional, meliputi dua bagian utama, yaitu Politik dalam
negeri dan Politik luar negeri.
23
4. Komunikasi Politik merupakan suatu hubungan timbal balik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dimanan rakyat
merupakan sumber aspirasi dan sumber pimpinan nasional Ketahanan
pada aspek politik dalam negeri berarti sistem pemerintahan yang
berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya
perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan
aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepantingan
nasional dalam pergaulan antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia yang
berlandaskan pada Pembukaan UUD 1945 melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, serta anti
penjajahan karena tidak sesuai dcngan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Politik luar negeri merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam
kehidupan antar bangsa. Dijiwai oleh falsafah negara Pancasila se bagai tuntutan
moral dan etika, politik luar negeri Indonesia di tujukan pada kepentingan
nasional terutama pembangunan nasional. Dengan demikian, politik luar negeri
merupakan bagian integral dari strategi nasional dan secara keseluruhan
merupakan salah satu sarana pencapaian tujuan nasiona
Landasan Politik Luar Negeri adalah Pembukaan UUD ’45, melaksanakan
ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan
anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan. Politik
Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas dalam pengertian Indonesia
tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Aktif dalam pengertian Indonesia dalam percaturan
internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas
dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik
bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD 1945. Ketahanan pada aspek
24
politik luar negeri berarti meningkatkan kerjasama internasional yang saling
menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia.
25
“budaya” adalah sistem nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia
yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung
dalam menggerakan kehidupan.
Struktur Sosial di Indonesia. Dalam masyarakat, manusia hidup secara
berkelompok sesuai fungsi, peran dan profesinya. Kehidupan masyarakat
terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota. Kondisi Budaya
di Indonesia, kebudayaan daerah, dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-
nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing, yang sering disebut
sebagai local genius. Local genius ialah pangkal segala kemampuan budaya
daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.Kebudayaan Nosional
bersitat religius, bersifat kekeluargaan, bersifat serba selaras, bersifat kerakyatan.
Integrasi Nasional.Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang
mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928 telah menghasilkan aspirasi
bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu tanah air. Aspirasi ini
terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia melalui
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Kenyataan sejarah
menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru me¬rupakan hikmah bagi
bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor
perekat persatuan atau inregrasi bangsa. Di masa depan, upaya untuk melestarikan
keberadaan faktor perekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan semangat untuk
hidup dan meraih crta-cita bersama, akan menjadi tugas seluruh warga bangsa.
Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pokok-pokok Pengetahuaan Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi
kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuannya
adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
me¬wujudkan Ketahanan Nasional Indonesia.
Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang mengandung
keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan menghadapi dan
26
mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari
dalam, yang secara. langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Iaepuhlik In-
donesia.
27
penegakan keamanan dalam negeri secara berlanjut dalam semua aspek kehidupan
nasional; keempat, pembinaan potensi dan kekuatan wilayah dalam semua aspek.
kehidupan nasional untuk meningkatkan Tannas; serta kelima, pe¬meliharaan
stabilitas nasional dan Tannas secara menyeluruh dan berlanjut.
Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam. Dengan mengacu pada negara-
negara lain yang hanya untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan
invasi, barangkali konsep standing armed forces secara proposional dan seimbang
perlu dikembangkan.
Pengembangan konsep dengan susunan kekuatan Hankamneg ini
meliputi : pertama, perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang dibina
sebagai kekuatan-kekuatan TNI yang selalu siap dan yang dibina sebagai
kekuatan cadangan serta bala potensial, yaitu Polri dan Rapih yang fungsinya
adalah Wanra;, kedua, perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih yang
berfungsi sebagai Tibum, Linra, Kamra dan Linmas; ketiga komponen pendukung
perlawanan bersenjara dan tidak ber¬senjata sesuai bidang profesi masing-masing
dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta
upaya bela negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui
penyelengaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk menjanlin kesinambungan
Pembangunan Nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warganegara
Indonesia perlu :
28
maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.
2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, soasial budaya dan pertahanan keamanan
sehingga setiap warga neraga Indonesia dapat mengeliminir pengaruh
tersebut.
29
BAB III
PENUTUP
30
2. Wawasan nusantara di indonesia berdasarkan pada filsafat pancasila,
pembangunan nasional, kesatuan politik, ekonomi, sosial dan budaya,
pertahanan keamanan, serta kesatuan luas wilayah.
B. Saran
Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa
kesatuan terhadap bangsa indonesia agar tercapai kehidupan yang aman dan
tentram. Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus perjuangan dan
menjaga nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang
menjaga ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini
31