Anda di halaman 1dari 53

KAJIAN FILSAFATI

SISTEM REGULASI MANUSIA*


(sistem saraf dan hormon)
By Kelompok 7 :
Ahmad Soleh (2307466)
Farhan Muharram Saleh (2310453)
Novi Dewi KJ (2310253)
FILSAFAT ILMU
ONTOLOGI

1. PENGERTIAN SISTEM SARAF


2. STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI
3. PENGERTIAN SISTEM HORMON
4. STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI
EPISTEMOLOGI

1. SEJARAH SISTEM SARAF


2. PRINSIP KERJA SISTEM SARAF
3. MEKANISME SISTEM SARAF
4. SARAF INVERTEBRATA SISTEM SARAF
5. SEJARAH SISTEM HORMON
6. MEKANISME SISTEM HORMON
AKSIOLOGI

1. SISTEM SARAF
A. BIDANG BIOMEDIS
B. BIDANG TEKNOLOGI

2. SISTEM HORMON

C. BIDANG PERTANIAN DAN PETERNAKAN


D. BIDANG MEDIS
TINJAUAN ONTOLOGI SISTEM REGULASI
SISTEM SARAF
Berasal dari bahasa Latin. systema:
organisasi/ struktur dan nervosum: saraf.

"sistem saraf" merujuk Sistem biologis


kompleks yang terdiri dari jaringan sel-sel
saraf yang mengatur berbagai fungsi dan
respons dalam tubuh manusia dan hewan.

Sistem saraf ini terdiri dari dua bagian


utama: sistem saraf pusat (SSP) yang
terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang, serta sistem saraf perifer (SSP)
yang mencakup saraf-saraf yang menjalar
keluar dari SSP untuk mengirimkan sinyal
dan informasi antara otak, organ, dan bagian
tubuh lainnya.
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Sistem saraf adalah jaringan kompleks yang terdiri dari serabut-serabut saraf
untuk mengatur serta mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh, seperti
melihat, bergerak, hingga mengendalikan kerja dari berbagai organ tubuh.
Dalam menjalankan fungsinya, sistem saraf manusia terdiri dari beberapa
bagian, di antaranya adalah otak, sumsum tulang belakang, serta neuron atau
sel-sel saraf.
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI (SISTEM SARAF PUSAT)

Sistem saraf pusat merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menerima
dan menerjemahkan informasi atau rangsangan dari sel-sel saraf tepi yang
tersebar di seluruh bagian tubuh.

Ilustrasi: Otak, Sumsum tulang belakang dan sistem saraf (sel saraf)
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI (SISTEM SARAF PUSAT)

Otak : pusat kontrol tubuh.

Organ vital ini bekerja dengan


mengendalikan pikiran, sensasi,
gerakan, kesadaran, serta daya ingat
atau memori manusia. Otak terdiri dari
otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), batang otak (brain stem),
dan bagian-bagian kecil lainnya yang
dilindungi oleh tulang tengkorak dan
selaput otak (meninges). Selain itu,
terdapat cairan serebrospinal yang
mengalir mengelilingi otak dan sumsum
tulang belakang.
Ilustrasi penampang melintang otak
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI (SISTEM SARAF PUSAT)

Sumsum tulang
belakang, yaitu bagian
tubuh yang terdiri dari
sekumpulan serabut saraf
dan berfungsi untuk
menghubungkan otak
dengan bagian tubuh lain
melalui batang otak.
Sumsum tulang belakang
berperan dalam
mengirimkan sinyal dari
otak ke bagian tubuh
lainnya dan juga
sebaliknya.
Ilustrasi: Otak, Sumsum tulang belakang dan sistem saraf (sel saraf)
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI (SISTEM SARAF PUSAT)

Coklat gelap : white matter


Bagian white matter dan Kuning cerah : gray matter
gray matter pada sumsum
tulang belakang.

white matter terutama terdiri


dari serabut saraf dan
akson bermielin yang naik
dan turun.

Sebaliknya, gray matter


berisi badan sel neuron dan
interneuron serta aksonnya.

Histologi sayatan melintang (silver impregnation)


STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI (SISTEM SARAF PUSAT)

Neuron, yaitu bagian


unit kerja dari sistem
saraf pusat manusia
yang saling
berkomunikasi dalam
menghantarkan impuls
Histologi sayatan melintang saraf (pewarnaan HE)
saraf dan (Masih di spinal cord)
menghasilkan respons.
Sel-sel di tanduk abu-abu anterior daerah toraks sumsum tulang
belakang adalah neuron motorik multipolar (2,6). Neuroglia (8)
menempati ruang di antara neuron. Materi putih anterior sumsum
tulang belakang mengandung akson bermielin dalam berbagai ukuran
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI (SISTEM SARAF PUSAT)

Setiap sel saraf terdiri dari badan


sel, yang meliputi nukleus, serabut
bercabang utama (akson), dan
banyak serabut bercabang kecil
(dendrit). Selubung mielin adalah
bahan lemak yang menutupi,
mengisolasi dan melindungi saraf
otak dan sumsum tulang belakang.

Ilustrasi sel saraf


STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI (SISTEM SARAF TEPI)

Sistem saraf tepi (saraf perifer)


adalah bagian dari sistem saraf
manusia yang terdiri dari saraf-
saraf yang bercabang keluar dari
sistem saraf pusat. Sistem saraf
tepi berfungsi untuk mengirimkan
informasi dari otak dan sumsum
tulang belakang ke seluruh
organ tubuh.

Ilustrasi: Otak, Sumsum tulang belakang dan sistem saraf (sel saraf)
SISTEM HORMON
Berasal dari bahasa Yunani, όρμή: horman –
“yang menggerakkan”. adalah pembawa pesan
kimiawi antarsel atau antarkelompok sel

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh


kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu
pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.

Istilah “endokrin” menyiratkan bahwa


sebagai respons terhadap rangsangan
tertentu, produk kelenjar tersebut dilepaskan
ke dalam aliran darah
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Hipotalamus adalah wilayah kecil yang


terletak di dalam otak yang mengontrol
banyak fungsi tubuh, termasuk makan dan
minum, fungsi dan perilaku seksual, tekanan
darah dan detak jantung, pemeliharaan suhu
tubuh, siklus tidurbangun, dan keadaan
emosional (misalnya rasa takut, rasa sakit,
kemarahan, dan kesenangan). Hormon
hipotalamus memainkan peran penting
dalam pengaturan banyak fungsi tersebut.

Karena umumnya mendorong atau


menghambat pelepasan hormon dari
kelenjar hipofisis, hormon hipotalamus biasa
disebut hormon pelepas atau
penghambat. Hormon pelepas dan Ilustrasi: letak hipotalamus
penghambat utama
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Hipofisis anterior menghasilkan


beberapa hormon penting yang
merangsang kelenjar target (misalnya
kelenjar adrenal, gonad, atau kelenjar
tiroid) untuk menghasilkan hormon
kelenjar target atau secara langsung
mempengaruhi organ target. Hormon
hipofisis termasuk hormon
adrenokortikotropik (ACTH);
gonadotropin; hormon perangsang tiroid
(TSH), juga disebut tirotropin; hormon
pertumbuhan (GH); dan prolaktin

Ilustrasi: letak Hipofisis anterior


STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Hipofisis posterior tidak


menghasilkan hormonnya
sendiri; sebaliknya, ia
menyimpan dua hormon—
vasopresin dan oksitosin—yang
diproduksi oleh neuron di
hipotalamus. Kedua hormon
tersebut berkumpul di ujung
neuron, yang terletak di
hipotalamus dan meluas ke
kelenjar hipofisis posterior.

Ilustrasi: letak Hipofisis posterior


STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Kelenjar adrenal adalah struktur kecil yang


terletak di atas ginjal. Secara struktural, mereka
terdiri dari lapisan luar (yaitu korteks) dan Mineralokortikoid utama pada manusia adalah aldosteron,
lapisan dalam (yaitu medula). yang juga membantu mengatur keseimbangan air dan
elektrolit tubuh. Fungsi utamanya adalah untuk menghemat
Korteks adrenal menghasilkan banyak hormon, natrium dan mengeluarkan kalium dari tubuh.
terutama kortikosteroid (yaitu glukokortikoid
dan mineralokortikoid). Korteks juga
merupakan sumber sejumlah kecil hormon
seks; Namun, jumlah tersebut tidak signifikan
dibandingkan dengan jumlah yang biasanya
diproduksi oleh ovarium dan testis. Medula
adrenal menghasilkan dua zat—adrenalin dan
noradrenalin—yang dilepaskan sebagai bagian
dari respons melawan-atau-lari terhadap
berbagai faktor stres.
Ilustrasi: letak kelenjar adrenal
STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Pada pria, sistem reproduksi berfokus pada


produksi sperma dan hormon testosteron. Testis
adalah organ utama yang memproduksi sperma,
yang mengandung materi genetik laki-laki.

Sel sperma berkembang dalam saluran sperma.


Kemudian, sel bergabung dengan cairan semen
dari vesikula seminalis, prostat, dan kelenjar
bulbouretral sebelum dikeluarkan selama ejakulasi
melalui penis.

Di sisi lain, sistem reproduksi wanita lebih


kompleks. Ovarium adalah organ utama yang
memproduksi sel telur (ovum) dan hormon-hormon
reproduksi, seperti estrogen dan progesteron.

Ilustrasi: letak hormon reproduksi


STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Kelenjar tiroid, yang terdiri dari dua lobus, terletak


di depan batang tenggorokan (yaitu trakea), tepat di
bawah pita suara (yaitu laring). Kelenjar ini
menghasilkan dua hormon yang berhubungan
secara struktural, tiroksin (T4) dan triiodotironin
(T3). Hormon tiroid secara umum berfungsi untuk
meningkatkan metabolisme hampir seluruh
jaringan tubuh.

Kelenjar paratiroid adalah empat badan kecil yang


terletak di belakang kelenjar tiroid yang
menghasilkan PTH. Hormon ini meningkatkan
kadar kalsium dalam darah, membantu menjaga
kualitas tulang dan pasokan kalsium yang
cukup, yang diperlukan untuk berbagai fungsi di
seluruh tubuh (misalnya, pergerakan otot dan
transmisi sinyal di dalam sel).

Ilustrasi: letak kelenjar tiroid dan paratiroid


STRUKTUR KOMPONEN PENYUSUN DAN FUNGSI

Pankreas terletak di perut, di belakang


perut, dan memiliki dua fungsi berbeda.
Pertama, ia bertindak sebagai organ
eksokrin, karena sebagian besar sel
pankreas menghasilkan berbagai enzim
pencernaan yang disekresikan ke dalam
usus dan penting untuk pencernaan
makanan yang efektif. Kedua, pankreas
berfungsi sebagai organ endokrin, karena
kelompok sel tertentu (yaitu Pulau
Langerhans) menghasilkan dua hormon—
insulin dan glukagon—yang dilepaskan ke
dalam darah dan memainkan peran penting
dalam regulasi glukosa darah.

Ilustrasi: letak kelenjar


KAJIAN EPISTEMOLOGI SISTEM REGULASI
1.Tinjauan Epistemologi Sistem Saraf
Sejarah Sistem Saraf

Tahun Kejadian

17-SM Rujukan paling awal mengenai otak terdapat dalam Papirus Bedah
Edwin Smith yang ditulis oleh seorang ahli bedah di medan perang di
Mesir Kuno, menampilkan hieroglif otak.

6-4 SM Alcmaeon, Praxagoras dan Herophilus mempromosikan pandangan


serebrosentris

4 SM Praxagoras menggunakan kata “neuron” untuk pertama kalinya dalam


“sistem saraf”

Akhir abad 4 Herophilus adalah orang pertama yang memeriksa dan melaporkan
SM struktur sistem saraf
Sejarah Sistem Saraf
Tahun Kejadian

1000-an ● Al-Zahrawi di Iberia Islam melakukan perawatan pasien


neurologis, termasuk cedera kepala, patah tulang tengkorak,
dan masalah lainnya.
● Di Persia, Ibnu Sina, menyusun pengetahuan rinci tentang
perawatan patah tulang tengkorak dan masalah neurologis
dalam karya-karyanya

1890-an Camillo Golgi, mengungkap struktur rumit neuron

1906 Golgi dan Ramón y Cajal berbagi Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi
atau Kedokteran, untuk pengamatan, deskripsi, dan kategorisasi
neuron yang luas di seluruh otak
Sejarah Sistem Saraf
Tahun Kejadian

1962 Kata “Neuroscience” pertama kali digunakan secara resmi dengan


diadakannya “Program Penelitian Neuroscience” oleh Francis O.
Schmitt dari Massachusetts Institute of Technology

1964 Universitas California, Irvine oleh James L. McGaugh merupakan


universitas pertama yang menjadikan ilmu saraf sebagai departemen
yang berdiri sendiri
Prinsip kerja sistem saraf

● Tinjauan epistemologi saraf mengkaji tentang


bagaimana fungsi sistem saraf diintegrasikan menjadi
aktivitas dan interaksi yang menyusun perilaku hewan.

● Sistem saraf adalah sistem koordinasi yang bertugas


mengendalikan seluruh aktivitas tubuh.

● Cara kerja neuron adalah menerima stimulus lalu ke


neuron sensoris untuk diteruskan ke pusat saraf
misalnya otak atau sumsum tulang belakang. Lalu
diteruskan oleh neuron motoris merangsang efektor
Gambar 3. Proses Penerimaan Informasi
melakukan responnya. (Campbell, 2020)
Mekanisme Sensoris dan Motorik

1. Penerimaan sensoris (deteksi rangsangan oleh sel-


sel sensoris)
2. Transduksi sensoris (konversi rangsangan fisik atau
kimiawi menjadi suatu perubahan dalam potensial
membran dari reseptor sensoris)
3. Transmisi (informasi sensoris diteruskan melalui
sistem saraf dalam bentuk impuls saraf atau potensial
aksi)
4. Persepsi (otak menghasilkan persepsi terhadap
rangsangan)
Mekanisme Perambatan Sinyal Sepanjang Akson

1.Pada saat potensial istirahat, sebagian besar saluran natrium bergerbang voltase
tertutup. Beberapa saluran kalium terbuka. Namun sebagian besar saluran kalium
bergerbang voltase tertutup.
2.Ketika rangsangan mendepolarisasi membran, beberapa saluran natrium terbuka.

Memungkinkan lebih banyak Na+ yang berdifusi ke dalam sel. Aliran Na+
menyebabkan depolarisasi lebih lanjut. Hal ini menyebabkan lebih banyak saluran

natrium terbuka. Sehingga memungkinkan sebakin banyak Na+ yang berdifusi


kedalam sel.
3.Fase kenaikan, begitu ambang batas terlewati, siklus umpan-balik positif ini secara
cepat membawa potensial membran. Tahap ini disebut dengan fase kenaikan
4.Fase penurunan, Saluran natrium berrgerbang-voltase menginaktivasi segera setelah
membuka, sehingga menghentikan aliran masuk Na+ dan sebagian besar saluran

kalium bergerbang voltase terbuka menyebabkan aliran keluar K+ yang cepat

5.Undershoot, permeabilitas membran terhadap K+ lebih tinggi daripada saat istirahat,


saluran kalium bergerbang akhirnya menutup dan potensial membran kembali ke
potensial istirahat.

Gambar 9. Proses polarisasi dan depolarisasi (Campbell, 2020)


Transmisi Sinyal Melalui Sinapsis

●Ketika mendepolarisasi membran plasma terminal sinapsis,


terjadi potensial aksi
●Membuka saluran kalsium bergerbang-voltase pada
membran, memicu aliran masuk Ca2+
●Konsentrasi Ca2+ yang meningkat di dalam terminal
menyebabkan vesikel sinaps berfusi dengan membran
prasinapsis
●Vesikel melepaskan neurotransmiter ke dalam takik
sinapsis
●Neurotransmiter berikatan ke bagian reseptor saluran ion
bergelombang ligan di dalam membran pascasinapsis,
sehingga membuka saluran tersebut. Na+ maupun K+
dapat berdifusi melalui saluran tersebut.
●Neurotransmiter dilepaskan dari reseptor dan saluran
tersebut menutup. Transmisi sinapsis berakhir ketika Gambar 10. sinapsis kimiawi (Campbell, 2020)
neurotransmiter berdifusi keluar dari takik sinapsis, diambil
oleh terminal sinapsis atau oleh sel lain atau didegradasi
enzim.
Pemprosesan informasi di dalam korteks serebral

Sebagian informasi sensoris yang datang ke korteks


diarahkan melalui talamus ke area area sensoris utama
didalam lobus otak.

Informasi yang diterima di area sensoris utama


diteruskan disepanjang area asosiasi didekatnya =>
Korteks serebral (korteks motorik yang terletak di
belakang lobus frontal) kemudian membangkitkan
perintah motorik yang menyebabkan perilaku tertentu.

Gambar 12. Korteks serebral manusia (Campbell, 2020)


Pemrosesan informasi kerja tubuh
● Bahasa dan berbicara
Pemetaan fungsi kognitif terhadap otak terdapat beberapa area, salah satunya
yaitu area Broca (dilobus frontal kiri, kemampuan berbicara) dan wernicke
(posterior lobus temporal kiri-mendengar pembicaraan).

● Memori dan pembelajaran


Penyimpanan informasi didalam korteks serebral. Pada memori jangka pendek,
informasi ini diakses melalui tautan temporer yang terbentuk didalam
hipokampus. Ketika memori dibuat menjadi jangka panjang, tautan di
hipokampus digantikan ke koneksi yang lebih permanen di dalam korteks
serebral.
NMDA Glutamate reseptor blocked by Mg2+ => depolarisasi akibat
potensial aksi post sinapsis => melepaskan ikatan reseptor glutamat + Mg2+
=> Na+ dan K+ masuk => insersi AMPA reseptor glutamat => AMPA &
NMDA unblocked memicu potensial aksi untuk LTP.

Sstem limbik dan area yg berperan dalam bahasa (Campbell,


2020)
Mekanisme kerja sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom menerima informasi tentang


tubuh dan lingkungan luar, ia merespons dengan
merangsang (simpatis) atau menghambat proses-
proses tubuh (parasimpatis).
Jalur saraf otonom melibatkan dua sel saraf. Satu sel
terletak di batang otak atau sumsum tulang
belakang lalu dihubungkan oleh serabut saraf ke sel
lain, yang terletak di sekelompok sel saraf (ganglion
otonom). Serabut saraf dari ganglia ini terhubung
dengan organ dalam. Sebagian besar ganglia untuk
sistem saraf simpatis terletak tepat di luar sumsum
tulang belakang di kedua sisinya. Ganglia untuk
sistem saraf parasimpatis terletak di dekat atau di
organ yang terhubung dengannya.

(Sumber : Elizabeth Coon . 2023)


Organisasi Gerak Refleks Pada Vertebrata

● Refleks diinisiasi secara buatan dengan mengetuk


tendon yang terhubung ke otot kuadrisep.
● Sensor mendeteksi regangan mendadak pada
kuadrisep.
● Neuron sensoris mengantarkan informasi ke
sumsum tulang belakang.
● Sebagai respon terhadap sinyal dari neuron sensoris,
neuron motorik menghantarkan sinyal ke kuadrisep,
menyebabkan otot berkontraksi dan menghentakkan
kaki bawak kedepan
● Neuron sensoris juga berkomunikasi dengan
interneron di sumsum tulang belakang
● Interneuron menghambat neuron motorik yang
mengarah ke otot hamstring. Gambar 11. refleks sentakan lutut (Campbell, 2020)
Saraf Invertebrata

Gambar : sistem saraf invertebrata (Campbell. 2022)

Jaring saraf pada hydra, saraf radial pada bintang laut dan cnidaria, ganglia
dan sistem saraf tangga tali pada planaria, otak dan ganglion segmental pada
serangga, otak yg relatif besar dan struktur mata yg kompleks pada cumi
2. Tinjauan Epistemologi Hormon

Kelenjar endokrin atau sistem hormonal bersama


sistem saraf melakukan pengontrolan dan
mengkoordinasi sistem-sistem dalam tubuh.
Kedua sistem itu bekerjasama dalam rangka
mempertahankan keadaan homeostasis tubuh.
Perbedaannya, hormon bekerja dengan cara
mensekresikan hormon.
Sejarah Penemuan Hormon
Tahun Kejadian

1889 Oskar Minkowski dan Joseph von Mering dari Jerman melakukan
eksperimen yang melibatkan pengangkatan pankreas dari anjing,
yang membuktikan bahwa pankreas memiliki peran dalam mengatur
metabolisme gula dalam tubuh.

1905 Sir Ernest Starling dari Inggris memperkenalkan istilah "hormone"


untuk merujuk pada zat-zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin dan membawa pesan kimia dalam tubuh

1901 Penemuan hormon-hormon seperti adrenalin (epinefrin) oleh Jokichi


Takamine

1920-an hormon pertumbuhan (growth hormone) ditemukan oleh Maurice Nicoll


dari Swiss

1920 Sir Frederick Grant Banting dan Charles Herbert Best menemukan
hormon Insulin
Mekanisme kerja hormon

● Kelenjar endoktrin distimulasi untuk memproduksi


hormon dengan berbagai cara misalnya respon
terhadap perubahan komposisi ion atau nutrien
tertentu (ex: paratioid), stimulasi sistem saraf (ex:
adrenal), atau melalui hormon (ex: hipotalamus-
pituitari).
● Sinyal kimiawi dilepaskan menuju pada sel,
jaringan/organ jauh dari sumber melalui pembuluh
darah (endoktrin) Gambar : Hormon dari kelenjar endoktrin (Campbell. 2022)
● Dua mekanisme utama tranduksi hormon dalam
sel, yaitu: 1) berikatan dengan protein reseptor; 2)
Pengaktifan gen spesifik untuk sintesis protein
baru.
Berikatan dengan protein reseptor

1. Hormon terlarut dalam air


berikatan dengan protein
reseptor
2. Jalur transduksi sinyal terjadi
(melalui molekul relay) sehingga
memicu respon internal sel
3. Molekul relay final mengaktivasi
protein yang membawa respon sel
(ex : aktivasi enzim/ekspresi gen)

Gambar : Water-soluble hormone pathway (Campbell.


2022)
Pengaktifan gen spesifik untuk sintesis protein baru.

1. Hormon yang larut terhadap lemak


memasuki sel melalui difusi.
2. Hormon terikat pada protein
reseptor dalam sitoplasma/nukleus
(hormon ini sendiri yg mengalami
transduksi)
3. Kompleks hormon-reseptor
berikatan dengan DNA dalam
nukleus
4. Menstimulasi regulasi gen
(aktif/nonaktif)
Gambar : Lipid-soluble hormone pathway (Campbell.
2022)
Hipotalamus : kontrol sistem endoktrin utama
Mekanisme kontrol Hipotalamus - Pituitari

Feedback positif (biru)


- Menstimulasi produksi hormon

Feedback negatif (merah)


- Menghambat produksi hormon
KAJIAN AKSIOLOGI SISTEM REGULASI
Aksiologi

Aksiologi adalah ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya
dari pengetahuan dan ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia – sia jika kita bisa
memanfaatkannya dengan sebaik baiknya untuk kepentingan manusia secara
umum.
Aksiologi Sistem Saraf
● Koordinasi Sistem saraf, rangka, dan otot menjadi lokomosi

Misalnya, ketika meluruskan lengan, neuron-neuron motorik memicu otot trisep


untuk berkontraksi, sementara ketiadaan masukan neuronal memungkinkan bisep
Anda berelaksasi.
● Mengindra dan Bertindak

Deteksi dan pemrosesan informasi sensoris dan pembangkitan keluaran motorik


memberikan dasar fisiologis bagi semua aktivitas hewan.
Aksiologi Sistem Saraf - Bidang Biomedis
● Terapi Berbasis Sel Punca

Penemuan neuron-neuron yang membelah dalam otak dewasa mengindikasikan


keberadaan sel punca, bahwa sel punca mempertahankan kemampuan untuk
membelah terus menerus. Di otak, sel punca disebut sel progenitor neural dan
dikhususkan untuk menjadi neuron atau glia
Aksiologi Sistem Saraf - Teknologi
● Organ Artificial/ Bionik

Bionik menjadi teknologi yang


digunakan dalam dunia
kedokteran yaitu penggantian
anggota tubuh atau bahkan
menambahkan anggota tubuh
yang cacat fisik, misalnya mata,
kaki, telinga dan lainnya
(Hidayat & Putra 2017)
Aksiologi Sistem Hormon - Pertanian dan Peternakan
● Pertanian dan peternakan
Pengamanan hasil, memperbesar ukuran dan
meningkatkan kualitas produk , atau
menyeragamkan waktu berbunga.
Hormon juvenil sintetik digunakan untuk
mengontrol hama dengan cara mencegah
serangga mengalami kematangan seksual
menjadi dewasa.
Penggunaan hormon-hormon tersebut dapat
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan,
meningkatkan produksi susu, mengatur siklus
reproduksi dan meningkatkan fertilitas.
Aksiologi Sistem Hormon - Medis
● Terapi Hormon

Terapi hormon adalah pengobatan yang menggunakan satu atau beberapa


hormon untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon atau mengobati penyakit-
penyakit tertentu.

Misalnya terapi hormon untuk wanita menopause.

Kekurangan hormon insulin membutuhkan perawatan dengan insulin buatan untuk


mengontrol kadar gula darahnya
Aksiologi Sistem Hormon
● Kontrasepsi

Keluarga berencana (KB) hormonal adalah suatu program KB (pil, suntik, dan
implan) mengandung hormon yang telah disesuaikan dengan hormon dalam tubuh
wanita serta dengan kadar yang telah disesuaikan dengan jenis kontrasepsi
tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Arisona, W. L. (2019). Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Panegyres, K. P., & Panegyres, P. K. (2016). The Ancient Greek discovery of the nervous
Perubahan Pola Haid di PMB Johana Widijati. Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan, 9(2). system: Alcmaeon, Praxagoras and Herophilus. Journal of Clinical Neuroscience,
Britannica, The Editors of Encyclopaedia. (2023), thyroxine. Encyclopedia Britannica 29, 21–24. https://doi.org/10.1016/j.jocn.2015.10.047.
[Online]. Diakses dari https://www.britannica.com/science/thyroxine. Pearce, E. C. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT. Gramedia Pustaka
Campbell, N. A., J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. (2020). Biology twelve edition. Utama, Jakarta.
California: Pearson Education Inc. Permadi, W. (2013, June 28). Terapi Hormon pada Menopause. Seminar Nasional
Dharmawan. (2007). Ilmu dan Teknologi. [Online]. Diakses dari Menopause.
https://koran.tempo.co/read/ilmu-dan-teknologi/382300/asal-muasal-sistem- saraf). Said, H. Al, Alkhatib, L., Aloraidh, A., & Alhaidar, S. (2018). Smart Glasses for Blind
Frandson, R. D. (1992). Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press, people [Senior Design Project Report]. Prince Mohammad Bin Fahd University.
Yogyakarta. Suryanti, P. E. (2021). Konsep Sehat-Sakit : Sebuah Kajian Filsafat. SANJIWANI:
Gilbert, S. F. (2000). Jurnal Filsafat, 12(1), 88–99.
Developmental Biology (6th Tamrin, A. (2019). Relasi ilmu, filsafat dan agama dalam dimensi filsafat ilmu. Jurnal
ed.). Sinauer Associates. Sosial dan Budaya Syar’i. Vol.6 No. 1: halaman 71-96.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK9986/. Thailor, Taylor R. et all (2022). Campbell Biology Concept & Conection. UK : Pearson
Hidayat, T., & Putra, A. (2017). Penalaran Ilmiah dalam Ciptaan-Ciptaan Bionik (Bionic Weiler, N. (2018, March). Birth of New Neurons in the Human Hippocampus Ends in Childhood.
Inventions). Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, IX(1), 7–17. University of California San
Ivell, Richard. (2016). Hormones, History and Human Society: An Archaeological Francisco.
Perspective. Hormone Molecular Biology and Clinical Investigation. https://www.ucsf.edu/news/2018/03/409986/birth-new-neurons-human-hippocampus-ends
Lea, S.B. (2020). Memaknai manusia dalam dimensi makhluk hidup: kajian filosifis dari -c
sudut pandang biologi. Jurnal Filsafat Indonesia. Vol.3 No. 2: halaman 48-53. hildhood.
Manurung, Nixson., Manurung, Rostinah., & Bolon, Christina Magdalena T. (2017). update:
Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin Dilengkapi Mind Mapping dan Asuhan https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/sistem-saraf-manusia#mcetoc_1h4nq0b
Keperawatan Nanda Nic Noc. Penerbit Deeppublish CV Budi Utama. Ed. 1 Cet. 1. ag97b
ISBN: 978-602-453-342-7. Susanne Hiller-Sturmhöfel, Ph.D., and Andrzej Bartke, Ph.D. 1998. The Endocrine System An
Overview. Alcohol Health & Research World. Vol. 22, No. 3.
KOLOM DISKUSI
1. Rahmat => penggunaan suplemen untuk kerja sistem saraf (hotin crim, kopi
dkk) bagaimana mekanisme kecanduan?

2. Mia => teknologi alat pendengaran (tidak boleh teriak/mencabut langsung)


bagaimana bisa bisa menyebabkan efek samping?

3. Mahda = > Diabetes - terapi hormon? Apakah bisa sembuh?

Anda mungkin juga menyukai