Anda di halaman 1dari 36

i

LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA

(Pengamatan Siklus Hidup Drosophila melanogaster)

Nama : Nurul Hidayah

NIM : 1814041008

Kelas : Pendidikan Biologi C

Kelompok : 6 (Enam)/Sesi 2

Asisten : Nursan Kamaruddin

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Makassar

Tahun 2020

i
ii

HALAMAN PENGASAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika dengan judul “Pengamatan Siklus


Hidup Drosophila melanogaster)” yang dibuat oleh :
nama : Nurul Hidayah
NIM : 1814041008
kelas : Pendidikan Biologi C
kelompok : VI (Enam)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan
ini dinyatakan diterima

Makassar, Oktober 2020


Koordinator Asisten Asisten

Muhammad Habil Ahmad, S.Si Nursan Kamaruddin


NIM. 1614041006

Mengetahui,
Dosen Penaggung Jawab

Hartati, S.Si, M.Si, Ph.D


NIP. 19740405 200003 2 00

ii
iii

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan ...................................................................................................2
C. Manfaat .................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lalat Buah (Drosophila melanogaster) ................................................3
B. Morfologi Lalat Buah (Drosophila melanogaster)...............................4
C. Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster)...........................5
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat ...............................................................................8
B. Alat dan Bahan .....................................................................................8
C. Prosedur Kerja ......................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan .................................................................................9
B. Pembahasan ..........................................................................................9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................13
B. Saran ...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
LAMPIRAN......................................................................................................15

iii
iv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan dari ilmu biologi yang diaplikasikan di dunia saat ini
merupakan hasil penelitian dari para ilmuwan terdahulu, dan hasil tersebut
dapat dibuktikan serta tidak melenceng dari faktanya. Kemajuan teknologi
saat ini sangat mempengaruhi perkembangan ilmu biologi yang telah
melahirkan banyak cabang ilmu pengetahuan lainnya. Salah satu ilmu yang
berkembang pesat ialah genetika, yaitu ilmu tentang keturunan yang
mempelajari berbagai macam gen pada makhluk hidup dan juga mempelajari
tentang kesehatannya, cacat lahir jasmani maupun mental, pewarisan sifat
dan kelainan ciri bawaan lahir, bahkan sampai merekayasa gennya.
Drosophila melanogaster (lalat buah) sangat berperan penting dalam
perkembangan Ilmu Biologi dan dalam mempelajari dasar-dasar genetika.
Drosophila melanogaster juga dijadikan model organisme diploid di
laboratorium karena beberapa kelebihan yaitu ukuran kecil, mempunyai
siklus hidup pendek, jumlah keturunan yang dihasilkan sangat banyak, biaya
murah serta perawatannya yang cukup mudah. Karakteristik insekta ini
mempunyai siklus hidup yang cepat yaitu dimulai dari telur, larva, pupa
kemudian imago atau lalat dewasa. Sebelum melakukan pengamatan siklus
hidup lalat buah (Drosophila melanogaster) perlu adanya suatu medium
sebagai tempat pemeliharaan lalat buat tersebut.
Drosophila melanogaster (lalat buah) memiliki beberapa perbedaan
dalam morfologi antara lalat buah jantan dan betinanya misalnya ukuran
tubuh, ujung abdomen, ruas abdomen, serta ada tidaknya sisir kelamin. Maka
dari itu, praktikum unit “Pengamatan Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila
melanogaster)” dilakukan agar tahap-tahap siklus hidup dari lalat buah
(Drosophila melanogaster) dapat diamati dan dipahami dengan baik, serta
dapat mengamati secara langsung perbedaan antara lalat buah (Drosophila
melanogaster) jantan dengan lalat buah (Drosophila melanogaster) betina.

iv
v

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster).
2. Membedakan ciri lalat buah (Drosophila melanogaster) jantan dan betina.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophila
melanogaster).
2. Mahasiswa dapat membedakan ciri lalat buah (Drosophila melanogaster)
jantan dan betina.

v
vi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lalat Buah (Drosophila melanogaster)


Drosophila melanogaster merupakan lalat buah yang berukuran kecil,
termasuk ke ordo Diptera. Terdapat sekitar 1.500 spesies di dalam genus yang
memiliki penampilan, perilaku, dan lingkungan yang berbeda. Lalat buah
ditemukan di seluruh dunia, dengan banyak spesies pada lingkungan yang
tropis. Lalat buah bisa kita dapatkan pada padang pasir, hutan hujan tropis,
kota, rawa, dan zona gunung es. Beberapa spesies Drosophila, seperti D.
melanogaster, D. immigrans, dan D. simulans dikaitkan dengan manusia dan
dianggap sebagai spesies domestikasi (Hartati, 2017).
Drosophila melanogaster, yang dikenal dengan bahasa sehari-hari
sebagai lalat buah, tetap menjadi salah satu organisme model yang paling
umum digunakan untuk ilmu biomedis. Selama lebih dari seratus tahun, biaya
rendah, waktu generasi yang cepat, dan alat genetika yang sangat baik telah
membuat lalat sangat diperlukan untuk penelitian dasar. Penambahan banyak
alat molekuler telah memungkinkan sistem model untuk mengikuti kemajuan
terbaru (Tolwinski, 2017).
Lalat buah memiliki ciri-ciri berupa tubuhnya berwarna kuning atau
coklat, dan memiliki mata warna merah. Lalat buah merupakan serangga
yang habitatnya cosmopolitan, artinya lalat buah bisa hidup dimana saja
sesuai dengan habitatnya mendukung proses perkembangbiakannya. Lalat
buah yang berukuran kecil ini biasanya menyukai bunga dan buah yang sudah
matang. Lalat buah dewasa umumnya dapat kita temukan hidup bergerombol
pada buah-buahan yang masak serta mengandung banyak air, misalnya buah
papaya (Carica papaya) dan buah lainnya. Dan biasanya lalat buah
berkembang biak pada buah yang matang dan larvanya tumbuh serta
berkembang pada buah yang sudah busuk (Agustina, 2013).
Drosophila melanogaster mempunyai 4 pasang kromosom. 3 pasang di
antaranya dimiliki oleh lalat jantan maupun lalat betina. 3 pasang kromosom

vi
vii

ini disebut autosom yang biasa diberi simbol huruf A dan karena lalat buah
organism diploid maka ditulis dengan AA. Biasanya juga ditulis dengan 3AA
karena lalat buah memiliki 3 pasang autosom. Satu pasang kromosom lainnya
disebut dengan kromosom kelamin atau sex chromosome yang terdapat di
lalat jantan dan lalat betina. Kromosom kelamin yang terdapat pada lalat
jantan dan lalat betina yaitu kromosom X. Pada lalat jantan, kromosom
kelaminnya yaitu kromosom Y sedangkan pada lalat betina, kromosom
kelaminnya yaitu kromosom X. Maka dapat dituliskan lalat jantan memiliki
kromosom 3AA+XY, sedangkan pada lalat betina dapat dituliskan memiliki
kromosom 3AA+XX (Elrod, 2007).
B. Morfologi Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Secara morfologi, Drosophila melanogaster atau yang biasa kita kenal
dengan nama lalat buah dibedakan dari nyamuk berdasarkan ukuran
antenanya. Lalat buah memiliki antena yang pendek, sedangkan nyamuk
memiliki antena yang panjang. Pada umumnya, lalat mempunyai sepasang
sayap asli dan sepasang sayap kecil yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan saat ia terbang. Lalat buah merupakan serangga yang sering
hidup di antara manusia dan sebagian jenis lalat lainnya dapat menyebabkan
penyakit yang serius (Safitri, 2017).
Drosophila melanogaster mempunyai morfologi yang berbeda antara
jantan dan betina. Pada jantan mempunyai ukuran tubuh yang kecil bila
dibandingkan dengan betina. Tiga ruas dibagian abdomen pada lalat buah
jantan dan memiliki sisir kelamin. Sedangkan pada betina, ruas pada
abdomennya ada 6 dan tidak memiliki sisir kelamin serta ukuran tubuhnya
lebih besar daripada lalat jantan. Lalat buah adalah hewan bersayap dan
berukuran kecil, sehingga pengamatan morfologi hewan ini diperlukan alat
bantu berupa mikroskop atau lup (kaca pembesar). Drosophila melanogaster
dapat terbang dengan rentang jangkuan yang terbatas (Suparman, 2018).
Kepala lalat buah adalah integrator yang penting dari informasi
lingkungan dan genetik. Lalat buah merasakan lingkungan dengan sistem
saraf pusat melalui organ sensorik yang terkonsentrasi di kepalanya dan

vii
viii

menghasilkan hormon insulin. Selain itu, kepala badan lemak berfungsi


sebagai penyimpan energi tetapi memiliki fungsi lain yaitu memberikan
sinyal fisiologis ke individu lainnya. Beberapa ekspresi gen pada kepala lalat
buah menunjukkan dimorfisme seksual. Lalat buah telah menjadi organisme
penting dalam perkembangan ilmu genetika (Jaime, 2017).
Drosophila melanogaster sebagai salah satu insekta yang memiliki
peranan penting dalam perkembangan ilmu genetika. Lalat buah dijadikan
model organisme diploid karena ukurannya kecil, memiliki siklus hidup yang
pendek, keturunan yang dihasilkan banyak, dan murah biaya serta
perawatannya. Lalat buah sampai saat ini telah mengalami mutasi gen
sehingga dikenal dengan berbagai macam strain dan ada 85 macam strain
yang menyimpang dari tipe normal (wild type). Contohnya yaitu strain sepia
dan plum yang merupakan mutan Drosophila melanogaster, yang dimana
mutan tersebut memiliki kelainan genetik pada kromosom tertentu sehingga
menyebabkan adanya perbedaan fenotip dibandingkan dengan Drosophila
melanogaster tipe normal. Karakteristik lalat buah yang normal memiliki
mata majemuk yang berwarna merah berbentuk bulat agak elips dan mata
tunggal (oceli) yang lebih kecil dari mata majemuk terletak pada bagian atas
kepalanya (Hotimah, 2017).
C. Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Ketika lalat buah ditetaskan dari telur, dihasilkan lalat buah yang tidak
sama dengan lalat buah dewasa. Drosophila melanogaster tergolong
Holometabola, memiliki periode istirahat dalam fase pupa. Dalam
perkembangannya, Drosophila melanogaster mengalami metamorfosis
sempurna yaitu melalui fase telur, larva, pupa dan imago (lalat buah dewasa).
Spermatheca merupakan organ tempat penyimpanan sperma yang disimpan
oleh lalat betina setelah perkawinan atau biasa disebut kantong sperma. Lalat
jantan dan betina adalah diploid. Setiap kali pembelahan meiosis dihasilkan 4
sperma haploid di dalam testes lalat jantan dewasa sedangkan pada lalat
betina dewasa hanya dihasilkan 1 butir telur dari setiap kali pembelahan
(Oktary, 2015).

viii
ix

Siklus hidup Drosophila melanogaster berkisar sekitar 10 hari sampai 2


minggu. Telurnya berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira 0,5 mm. Pada
ujung anteriornya terdapat dua tangkai kecil seperti sendok. Pada spesies
lainnya bentuk tersebut jumlahnya lebih dari 2. Pertumbuhan dimulai setelah
fertilisasi yang terbagi dalam dua tahap yaitu tahap periode embrionik di
dalam telur yang dimulai setelah fertilisasi sampai menetas dan tahap kedua
yaitu tahap periode post embrionik berupa larva (instar 1, instar 2, instar 3),
pupa, dan imago atau lalat dewasa. Pada temperatur 25°C, seluruh siklus
hidup lalat buah kira-kira 10 hari, sedangkan pada temperatur 20°C
diselesaikan dalam 15 hari. Di atas 30°C pertumbuhan lalat terganggu
sehingga menghambat perkembangan lalat buah (Hartati, 2017).
Menurut Oktary (2015), ada beberapa faktor yang mempengaruhi siklus
hidup pada lalat buah (Drosophila melanogaster), yaitu :
1. Suhu lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam
kondisi ideal, yaitu sekitar 25-28°C. Pada suhu tersebut, lalat mengalami
siklus hidup secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah (sekitar 18°C)
siklus hidup lalat relatif lebih lama dan lambat sekitar 18-20 hari. Jadi,
sangat penting menjaga suhu medium agar tetap pada suhu optimal
sehingga lalat dapat berkembang biak dengan optimal.
2. Ketersediaan media makanan
Apabila kekurangan makanan, maka lalat buah akan mengeluarkan
sedikit telur. Larva yang dihasilkan kecil, apabila lalat buah dewasa
kekurangan mendapatkan makanan. Larva tersebut mampu membentuk
pupa berukuran kecil, namun sering gagal berkembang menjadi individu
dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa tetapi hanya bisa menghasilkan
sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan
jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina. Jadi, medium yang baik
yaitu medium yang memiliki ketersediaan makanan yang cukup bagi lalat
buah dan juga kandungan di dalam makanan tersebut penting untuk
kelangsungan perkembangbiakan telur-telur lalat buah.

ix
x

3. Tingkat kepadatan botol medium


Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang tidak terlalu
padat. Selain itu Drosophila melanogaster yang dikembangbiakan di
dalam botol tidak terlalu banyak, beberapa pasangan saja. Drosophila
melanogaster dengan kondisi ideal yaitu tidak terlalu padat, individu
dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Tetapi ketika medium
terlalu padat, akan menyebabkan produksi telur menurun dan jumlah
kematian meningkat pada individu dewasa. Jadi, kepadatan isi medium
mempengaruhi kualitas medium terhadap lalat buah.
4. Intensitas cahaya
Medium lalat buah sebaiknya disimpan pada cahaya remang-remang
karena lalat buah menyukai cahaya yang remang-remang. Lalat buah akan
mengalami pertumbuhan yang lambat jika medium berada di tempat yang
gelap.

x
xi

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Praktikum
Hari / Tanggal : Senin / 05 Oktober 2020
Waktu : Pukul 13.00-14.40 WITA
Tempat : 93b Jl. Bonto Duri 7
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Botol berisi medium (1 buah)
b. Tutup busa/spons (1 buah)
c. Kantong Plastik (secukupnya)
d. Toples plastik (1 buah)
2. Bahan
a. Buah nangka (secukupnya)
b. Drosophilla melanogaster jantan (1 buah)
c. Drosophilla melanogaster betina (1 buah)
C. Prosedur Kerja

Memasukkan buah Meletakkan toples


nangka secukupnya ke plastik yang berisi
dalam toples plastik nangka di bawah pohon

Setelah lalat buah tersebut


Menunggu, hingga lalat
masuk ke dalam toples
buah tersebut masuk ke
tutup toples tersebut
dalam toples

Setelah itu memindahkan lalat buah dari


toples plastik ke toples yang berisi medium
dengan kantong plastik, lalu mengamati lalat
buah tersebut serta perubahn yang terjadi

xi
xii

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel Morfologi Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Lalat Jantan Lalat Betina Keterangan

1 1. Antenna
1
2. Mata
2
2 3. Tibia
3 4. Protorax
3
4 5. Tarsus
6. Ruas
4
abdomen
5
7. Sayap
7 6
5
7 6

Tabel Siklus Hidup lalat Buah (Drosophila melanogaster)

Larva Larva Larva


Tahapan Telur Pupa Imago
instar 1 instar 2 instar 3
Tanggal
- - - - - -
Pengamatan

Gambar - - - - - -

Keterangan Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal

B. Pembahasan
Drosophila melanogaster mempunyai morfologi yang berbeda antara
jantan dan betina. Pada jantan mempunyai ukuran tubuh yang kecil bila
dibandingkan dengan betina. Lima ruas segmen di bagian abdomen pada lalat

xii
xiii

buah jantan dan pada tarsusnya memiliki sisir kelamin (sex comb) yang
berfungsi pada saat proses fertilisasi. Sisir kelamin ini berupa serabut-serabut
bristle pada permukaan distal dari sendi tarsus depan. Sedangkan pada betina,
ruas segmen pada abdomennya ada tujuh dan pada tarsusnya tidak memiliki
sisir kelamin serta ukuran tubuhnya lebih besar daripada lalat jantan. Pada
ujung abdomen lalat buah jantan membulat dan tumpul berwarna kehitam-
hitaman, sedangkan pada lalat buah betina, ujung abdomennya sedikit
memanjang dan meruncing.
Lalat buah (Drosophila melanogaster) tergolong Holometabola,
memiliki periode istirahat yaitu dalam fase pupa. Dalam perkembangannya
lalat buah (Drosophila melanogaster) mengalami metamorfosis sempurna
yaitu melalui fase telur, larva, pupa dan lalat buah (Drosophila Melanogaster)
dewasa. Lalat betina setelah perkawinan menyimpan sperma di dalam organ
yang disebut spermatheca (kantong sperma). Lalat jantan dan betina adalah
diploid. Setiap kali pembelahan meiosis dihasilkan 4 sperma haploid di dalam
testes lalat jantan dewasa sedangkan pada lalat betina dewasa hanya
dihasilkan 1 butir telur dari setiap kali pembelahan (Oktary, 2015).
Proses pengamatan siklus hidup lalat buah (Drosophila Melanogaster)
gagal dilakukan dikarenakan lalat buah (Drosophila Melanogaster) pada
medium tidak dapat bertahan hidup dengan kata lain mengalami kematian.
Dalam medium ditemukan tumbuhnya jamur yang mengakibatkan lalat buah
tidak dapat bertahan hidup. Selain itu ada beberapa faktor yang
mempengaruhi siklus hidup lalat buah yaitu suhu lingkungan, ketersediaan
media makanan, tingkat kepadatan botol medium, dan intensitas cahaya.
Menurut Oktary (2015), Tahap – tahap siklus hidup lalat buah
(Drisophila melanogaster), sebagai berikut :
1. Telur
Telur Drosophila memiliki panjang kira-kira setengah millimeter.
Bagian struktur punggung telur ini lebih datar dibandingkan dengan
bagian perut. Telur lalat akan nampak di permukaan media makanan
setelah 24 jam dari perkawinan. Perkembangan embrio, yang mengikuti

xiii
xiv

pembuahan dan bentuk zigot, terjadi dalam membran telur. Lensa tangan
akan mempermudah untuk mengamati telur-telur lalat. Setelah fertilisasi
acak telur berkembang kurang lebih satu hari, kemudian menetas menjadi
larva.
2. Larva
Larva yang baru menetas disebut sebagai larva fase (instar) pertama
dan hanya nampak jelas bila diamati dengan menggunakan alat
pembesar. Larva makan dan tumbuh dengan cepat kemudian berganti
kulit mejadi larva fase kedua dan ketiga. Larva fase ketiga, dua sampai
tiga hari kemudian berubah menjadi pupa. Setelah penetasan dari telur,
larva mengalami dua kali molting (ganti kulit), memakan waktu kurang
lebih empat hari untuk selanjutnya menjadi pupa. Fase terakhir dapat
mencapai panjang sekitar 4,5 milimeter. Larva sangat aktif dan termasuk
rakus dalam makan, sehingga larva tersebut bergerak pelan pada media
biakan.
3. Pupa
Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih
seperti kulit larva tahap akhir, tetapi secara perlahan akan mengeras dan
warnanya gelap. Diatas dari empat hari, tubuh pupa tersebut sudah siap
dirubah bentuk dan diberi sayap dewasa, dan akan tumbuh menjadi
individu baru setelah 12 jam (waktu perubahan fase diatas berlaku untuk
suhu 25 °C). Tahap akhir fase ini ditunjukkan dengan perkembangan
dalam pupa seperti mulai terlihatnya bentuk tubuh dan organ dewasa
(imago). Ketika perkembangan tubuh sudah mencapai sempurna maka
lalat buah (Drosophila melanogaster) dewasa akan muncul melalui
anterior end dari pembungkus pupa. Lalat dewasa yang baru muncul ini
berukuran sangat panjang dengan sayap yang belum berkembang. Waktu
yang singkat, sayap mulai berkembang dan tubuhnya berangsur menjadi
bulat. Hari kelima pupa terbentuk dan pada hari kesembilan keluarlah
imago dari selubung pupa (puparium).
4. Imago

xiv
xv

Perkawinan biasanya terjadi setelah imago berumur 10 jam, tetapi


meskipun demikian lalat betina biasanya tidak segera meletakkan telur
sampai hari kedua. Lalat buah (Drosophila melanogaster) pada suhu
25°C, dua hari setelah keluar dari pupa mulai dapat bertelur kurang lebih
50 sampai 75 butir per hari sampai jumlah maksimum kurang lebih 400-
500 dalam 10 hari, tetapi pada suhu 20°C mencapai kira-kira 15 hari.
Jumlah telur tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik, temperatur
lingkungan dan volume tabung yang digunakan. Siklus hidup total
terhitung dari telur sampai telur kembali berkisar antara 10-14 hari

xv
xvi

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Siklus hidup lalat buah berlangsung selama kurang lebih satu minggu
dengan media biakan dan buah sebagai sumber makanan bagi lalat buah
untuk berkembang biak. Siklus hidup lalat buah dimulai dari fase telur,
fase larva (instar 1, instar 2, dan instar 3), pupa, kemudian imago atau lalat
buah dewasa.
2. Morfologi lalat buah jantan dan betina hampir sama yaitu memiliki
antenna, mata, sayap, kaki, dan abdomen. Ada beberapa morfologi tubuh
yang membedakan antara lalat buah jantan dan betina yaitu pada ukuran
tubuhnya, ujung abdomennya, segmen pada abdomennya, sisir kelamin
pada permukaan distal tarsus.
B. Saran
1. Saran untuk laboran, agar menyiapkan alat praktikum yang akan
digunakan oleh praktikan dan memastikan bahwa alat praktikum tersebut
masih dalam keadaan baik (layak digunakan) atau sudah rusak.
2. Saran untuk asisten, agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang
jelas dalam setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh praktikan selama praktikum berlangsung.
3. Saran untuk praktikan, agar tetap menjaga kebersihan laboratorium dan
menggunakan alat dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.

xvi
xvii

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E., Nursalmi, M., & Herdanawati. 2013. Perkembangan Metamorphosis


Lalat Buah (Drosophila melanogaster) pada Media Biakan Alami
sebagai Referensi Pembelajaran pada Matakuliah Perkembangan Hewan.
Jurnal Biotik. 1(1): 13.

Elrod, S. L., & William, D. S. 2007. Schaum’s Outlines of Theory and Problems
of Genetics, Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.

Hartati., Ferry, I. 2017. Modul Genetika Berbasis Pendekatan Saintifik. Makassar:


Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Hotimah, Husnul., Purwatiningsih., Kartika Senjarini. 2017. Deskripsi Morfologi


Drosophilla melanogaster Normal (Diptera:Drosophilidae), Strain Sepia
dan Plum. Jurnal Ilmu Dasar. 18 (1): 55

Jaime, M. D. L. A., Juan, H., Mariana, R. L-L., Brian, O., & Therese, M. 2017.
Exploring Effects of Sex and Diet on Drosophila melanogaster Head
Gene Expression. Journal of Genomics. Vol. 5: 128.

Safitri, D., & Suhaedir, B. 2017. Pengaruh Penambahan Ragi Pada Media
Terhadap Perkembang Biakan Drosophila Melanogaster. Jurnal Biologi
Science & Education. 6 (1): 46.

Suparman, Chumidach, R., & Jainab, S. 2018. Indeks Isolasi Sexual antara Lalat
Buah (Drosophila melanogaster) Meigen dari Mayo, Pulau Ternate, dan
Gurabunga, Pulau Tidore. Jurnal Ilmiah MIPA. 3(1): 41-42.

Oktary, A. P., M. Ridhwan, & Armi. 2015. Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium
odoratum) dan Lalat Buah (Drosophilla Melanogaster). Jurnal Serambi
Akademica. 3(2): 339-340.

Tolwinski, Nicholas S. 2017. Introduction: Drosophila—A Model System for


Developmental Biology. Journal of Developmental Biology. 5(9): 1

xvii
xviii

LAMPIRAN

xviii
xix

xix
xx

xx
xxi

xxi
xxii

xxii
xxiii

xxiii
xxiv

xxiv
xxv

xxv
xxvi

xxvi
xxvii

xxvii
xxviii

xxviii
xxix

xxix
xxx

xxx
xxxi

xxxi
xxxii

xxxii
xxxiii

xxxiii
xxxiv

xxxiv
xxxv

xxxv
xxxvi

xxxvi

Anda mungkin juga menyukai