Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PERSILANGAN LALAT BUAH

DISUSUN OLEH :
TESA JEVA
20023211024

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI PERKEBUNAN LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmatnya penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini penulis buat

sebagai syarat tugas dari mata kuliah Genetika Dasar dengan judul “Laporan

Praktikum Persilangan Lalat Buah”.

Terimakasih penulis ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah

mendukung penulis untuk membuat laporan ini. Tak lupa penulis ucapkan

terimakasih kepada dosen pengampu Ir. Elly Rosnarita. M,Si yang telah

membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Genetika Dasar.

Demikian laporan ini dapat penulis selesaikan, penulis ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 24 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 1

1.2 Tujuan praktikum ....................................................................................... 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2

BAB III : BAHAN DAN METODE.............................................................. 6

3.1 Bahan dan Alat ........................................................................................... 6

3.2 Pelaksanaan Praktikum .............................................................................. 7

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 8

4.1 Hasil .......................................................................................................... 8

4.2 Pembahasan ................................................................................................ 12

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Lalat buah (Drosophila menalogaster) merupakan organisme yang paling pertama

dimanfaatkan oleh manusia untuk mempelajari analisis genetika dan kini termasuk

eukariot yang paling dikenal dan digunakan secara luas (Pierce, 2008). Drosophila

menalogaster banyak digunakan dalam praktikum maupun penelitian genetika,

karena mempunyai banyak sifat yang menguntungkan, diantaranya:

1. Mudah dipelihara,

2. Tidak memperlukan kondisi yang streril,

3. Mempunyai siklus hidup yang pendek,

4. Mempunyai banyak kromosom yang sedikit (4-5 kromosom),

5. Mempunyai kromosom raksasa,

6. Mempunyai banyak mutan dan dapat menghasilkan keturunan banyak

Metamorphosis Drosophila tergantung pada faktor lingkungan seperti suhu,

kelembaban, dan faktor makanan yang tersedia. Makanan merupakan salah satu

faktor penting dalam menentukan jumlah hewan yang hidup pada habitatnya

(Agustina dkk.2013). Siklus hidup lalat buah berkisat sekitar 10 hari sampaui 2

minggu. Telur berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira 0,5mm. Pada ujung

anteriornya terdapat 2 tangkai kecil seperti sendok. Pada spesies lainnya bentuk

tersebut lebih dari 2.

1. Periode embrionik didalam telur: dimulai setelah fertilisasi sampai menetas

2. Periode post embrionik: larva (instar 1,instar 2, instar 3), pupa, dan imago

1
Lamanya pertumbuhan dari telur sampai menjadi imago tergantung dari suhu udara.

Suhu udara yang mendukung metamorphosis Drosophila berkisar antara 27-30℃

selama 7-8 hari (Agustina dkk.2013).

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa fenotipe Drosophila mudah untuk

diamati dan mudah berkembang biak (hanya memerlukan waktu 1-2 minggu untuk

menyelesaikan daur hidup), serta mudah dipelihara, maka dari itu Drosophila dapat

dijadikan bahan pembelajaran mata kuliah Genetika Dasar.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui morfologi Drosophila melanogaster.

2. Untuk mengetahui siklus hidup Drosophila melanogaster.

3. Untuk mengetahui hasil persilangan Drosophila melanogaster.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lalat buah (Drosophila menalogaster) adalah serangga yang mudah berkembang

biak pada buah buahan yang membusuk. Sekali berkembang biak Drosophila dapat

menghasilkan keturunan dalam 1-2 minggu. Maka dari itu dari Drosophila kita

dapat banyak kajian-kajian tentang genetika.

2
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster:

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Diptera

Family : Drosophilidae

Genus : Drosophila

Spesies : Drosophila melanogaster

Drosophila melanogaster memiliki ciri umum diantaranya (Hotimah dkk,2017):

1. Drosophila melanogaster memiliki tipe mulut penghisap dan penjilat

2. Memiliki antena jenis aristat/ rambut yang memiliki 7-12 ruas

3. Memiliki mata berwarna merah

4. Pada bagian punggung drosphila terdapat garis tengah atau garis pinggir

berwarna kuning

5. Pada sayap terdapat bulu bulu halus disepanjang tepi vena

6. Pada ujung posterior abdomen jantan berwarna kehitaman sedangkan pada

betina hanya bercak hitam pada tiap ruasnya

3
Tabel perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina dilihat dari

(Anuranjan,2004):

Jantan Betina

1. Ukuran tubuh lebih kecil dari 1. Ukuran tubuh lebih besar

betina 2. Sayap lebih panjang

2. Sayap lebih pendek dari 3. Tidak terdapat sisir kelamin

sayap betina (sex comb)

3. Terdapat sisir kelamin 4. Ujung abdomen lancip

4. Ujung abdomen tumpul

Gambar 1: Perbedaan jantan dan betina Dosophila melanogaster

Untuk dapat berkembang biak dengan baik, Drosophila memerlukan makanan yang

cukup. Dalam praktikum ini kelompok IX menggunakan media papaya untuk

maknannya. Kandungan nutrisi papaya: (Agustina dkk.2013)

- Kadar air 81.99%

- Kadar abu 1.22%

- Kadar lemak 0.05%

4
Namun dialam bebas larva dan lalat buah dewasa memakan substansi kaya

karbohidrat yang mengalami fermentasi. Hal itu yang membuat Drosophila banyak

ditumpukan sampah buah.

Droshopilla melanogaster memiliki empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu: telur,

larva, pupa, dan dewasa. Droshopilla melanogaster akan menghasilkan keturunan

baru dalam waktu 9-10 hari. Jika dipelihara pada suhu 25ºC dalam kultur segar,

lima hari pada tahap telur dan tahap larva, lalu empat hari pada tahap pupa.

Droshopilla sp mempunyai siklus hidup yang sangat pendek yaitu sekitar 12 hari

pada suhu kamar. Lalat betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100 butir dan

separuh dari jumlah telur tersebut akan menjadi lalat jantan dan separuhnya lagi

akan menjadi lalat betina. Siklus hidup lalat ini akan semakin pendek apabila

lingkungannya tidak mendukung.(Wahyuni, 2013)

Gambar 2: Siklus hidup Drosophila melanogaster

5
BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya.

1. Lalat buah

2. Tissue

3. Media buah-buahan

4. Gelas plastik transparan

5. Jarum

6. Kaca pembesar

7. Pinset

8. Kasa

9. Kertas label

10. Karet

11. Asam asetat (CH3COOH)

Gambar 3: Kaca pembesar dan media buah-buahan

6
3.2 Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium STIBUN Lampung pada tanggal 24

Maret-14 April 2020. Langkah-langkah dalam melaksanakan praktikum sebagai

berikut.

1. Menyiapkan bahan-bahan dan alat yang digunakan

2. Langkah pertama, mengambil beberapa ekor lalat buah dengan

menggunakan pinset, kemudian amati perbedaan lalat buah jantan dan

betina

3. Pengamatan jenis kelamin

a. Amati lalat buah yang telah ditangkap

b. Bedakan jenis kelamin jantan dan betina, kemudian gambar kedua jenis

lalat tersebut, beri keterangan bagian bagiannya, sehingga tampak jelat

perbedaan kedua jenis kelamin lalat tersebut

Gambar 4: Tahap awal persilangan Dosophila melanogaster

7
4. Pengamatan siklus hidup lalat buah

a. Pelihara 1 pasang lalat buah dalam botolyang telah berisi media dan

catat warna mata

b. Beri catatan pada botol: tanggal mulai pemeliharaan, nama kelompok

c. Mengamati perubahan yang terjadi setiap hari, missal terdapat telur,

larva, instar, prapupa, pupa, pigmentasi pupa, dan keluarnya lalat

dewasa

d. Setelah terbentuk pupa keluarkan lalat parental dari dalam botol,

masukan kedalam

5. Pengamatan jumlah lalat jantan dan betina serta menghitung perbandingan

jenis kelaminnya

a. Mengamati imago yang terbentuk setiap hari dan menghitung

jumlahnya

b. Memisahkan lalat jantan dan betina pada botol biakan yang berbeda

c. Menghitung perbandingan jenis kelamin lalat buah jantan dan betina

hasil persilangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung hasil persilangan

lalat jantan dan betina selama 3 minggu. Pengamatan berupa jenis kelamin, warna

mata dan jumlah dari F1.

8
Tabel hasil pengamatan minggu ke-1(31 Maret 2020) sebagai berikut.

Persilangan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Total

1 2 3 4

Lalat ♀ & mata merah 0 0 10 1 11

Lalat ♂ & mata merah

Rasio ♂:♀ 0 0 3:2 1:0 -

Pada 1 minggu setelah persilangan didapati hasil 10 ekor F1 pada ulangan ke 3

dengan jantan sebanyak 6 ekor dan betina 4 ekor dan memiliki mata merah 100%.

Gambar 5: Drosophila melanogaster ulangan ke-3

Pada ulangan ke 4 hanya menghasilkan 1 pupa dan didapati gangguan semut.

Gambar 6: Pupa pada ulangan ke-4

9
Ulangan ke-2 tidak mengasilkan F1 karena adanya kesalahan dalam menentukan

jenis kelamin tetua dan melakukan kembali praktikum pada tanggal 7 April.

Ulangan ke-1 belum menghasilkan F1 tetapi pada minggu ke-2 pengamatan

menghasilkan F1 sebanyak 3 ekor.

Tabel Hasil Pengamatan minggu ke-2 (7 April 2020)

Persilangan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Total

1 2 3 4

Lalat ♀ & mata merah 3 Proses 10 Proses 13

Lalat ♂ & mata merah pengulan pengulan

gan gan

Rasio ♂:♀ 1:2 0 3:2 0 -

Pada minggu ke-2 ulangan ke-2 dan ulangan ke-4 melakukan praktikum kembali

sesuai dengan metode yang sudah ditentukan.

Gambar 7: Ulangan ke-1

10
Table Hasil Pengamatan minggu ke-3 (14 April 2020)

Persilangan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan Total

1 2 3 4

Lalat ♀ & mata merah 3 41 10 24 78

Lalat ♂ & mata merah

Rasio ♂:♀ 1:2 9:13 3:2 13:11 -

Pada pengamatan minggu ke-3, ulangan ke-2 dan ulangan ke-4 menghasilkan F1.

Ulangan ke-2 menghasilkan F1 41 ekor dengan 18 ekor jantan dan 26 ekor betina.

Ulangan ke-4 menghasilkan F1 24 ekor dengan 11 ekor jantan dan 13 ekor betina.

Dengan begitu praktikum persilangan kelompok kami menghasilkan 12345678910

ekor dengan 4 kali pengulangan.

Gambar 8: Ulangan ke-2 dan ulangan ke-4

11
4.1 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan pada pada minggu ke-1 sampai ke-3 didapati data

kelompok sebagai berikut

 Ulangan ke-1

Jantan : Betina 1:2

 Ulangan ke-2

Jantan : Betina 9:13

 Ulangan ke-3

Jantan : Betina 3:2

 Ulangan ke-4

Jantan : Betina 13:11

Dari hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan, terdapat perbedaan jumlah

keturunan dari setiap pengulangan seperti yang sudah dipaparkan diatas. Terdapat

perbedaan yang sangat signifikan antara ulangan ke-1 dengan ulangan ke-3. Jumlah

turunan pada ulangan tersebut melonjak derastis dan cukup jauh berbeda jika

dibandingkan dengan ulangan yang lain. Hal ini terjadi karena adanya gangguan

dari semut yang masuk kedalam wadah plastik dan memakan pupa dan larva, maka

dari itu F1 dari ulangan-1 hanya menghasilkan 3 ekor saja.

Fenotip dari persilangan Drosophila melanogaster menghasilkan 100% mata

merah. Hal ini disebabkan karena pengambilan sampel lalat buah ditempat yang

sama, maka didapati fenotip 100% mata merah.

12
Sex rasio adalah perbandingan jumlah individu jantan dan betina dalam suatu

tempat yang memiliki batas. Berdasarkan hasil pengamatan didapati perbedaan sex

rasio, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan suhu ruangan, ketersediaan

makanan yang berbeda dan kondisi induk dan kualitas sperma dari pejantan. Pada

ulangan ke-2 menghasilkan sex rasio yang paling berbeda, yaitu 9:13 untuk jantan

dan betinanya, hal ini terjadi karena kromosom XX lebih dominan dari pada

kromosom XY.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Siklus hidup Drosophila memiliki 4 fase yaitu telur, larva, pupa dan imago.

Siklus hidup Drosophila berlangsung selama kurang lebih 9 hari.

2. Siklus hidup Drosophila dipengaruhi beberapa faktor yaitu suhu, intensitas

cahaya, ketersediaan makanan dan tingkat kepadatan tempat tinggal.

Perbedaan Drosophila jantan dan Drosophila betina dapat diketahui

berdasarkan ukuran tubuh, ujung abdomen, segmen abdomen dan ada

tidaknya sex comb pada tungkai depan.

3. Hasil persilangan Drosophila melanogaster menghasilkan sex rasio pada

ulangan ke-1 1:2 ; ulangan ke-2 9:13 ; ulangan ke-3 3:2 ; ulangan ke-4

13:11.

5.2 Saran

Butuh penelitian yang lebih lanjut dengan tempat yang memadai dan alat-alat yang

lebih lengkap lagi untuk menghasilkan data yang akurat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agustina dkk.2013. Perkembangan Metamorphosis Lalat Buah (Drosophilla

Melanogaster) Pada Media Biakan Alami Sebagai Referensi Pembelajaran

Pada Matakuliah Perkembangan Hewan.Jurnal Biotik,Vol.1(1), 1-66

Anuranjan, A. 2004. Sex Determining Signal in D. melanogaster. Journal of

Genetics, Vol.83, No. 2, 345-368

Hotimah dkk.2017. Deskripsi Morfologi Drosophilla melanogaster Normal

(Diptera:Drosophilidae), Strain Sepia dan Plu.Jurnal Ilmu Dasar,Vol

18(1),55-60

Pierce, B.A. 2008. Genetics: A conceptual approach. 2nd edn. New York: Freeman,

W. H. & Company

Sri Wahyuni, Skripsi Pengaruh Maternal Terhadap Viabilitas Lalat Buah

(Droshopilla melanogaster Meigen) Strain Vestigial (Vg), Jurusan Biologi

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember :

2013, h.6.t.d

14

Anda mungkin juga menyukai