Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PENGAMATAN MORFOLOGI LALAT

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

FATMAWATI TAADAN

NURMILA A.PATALONGI

WIDYA SEPTIANA MAUKE

TRI INTAN BUANA PULUKO

FEBRIYANTI POLUMULO

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

2020
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori................................................................................. 2

2.2 Penyebaran Lalat Rumah Musca Domestica............................. 2

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat............................................................................................. 3

3.2 Bahan......................................................................................... 3

3.3 Prosedur Kerja............................................................................ 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilPengamatan........................................................................ 4

4.2 Pembahasan ............................................................................... 4

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan................................................................................ 5

5.2 Saran........................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan

karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan praktikum dan penyusunan

laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mata kuliah parasitologi program studi

D-III Analis kesehatan. Sholawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada

nabi besar kita nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya yang sampai

sekarang mengikuti ajaran ajaran beliau.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini sepenuhnya masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.Apabila pembaca

belum puas dengan laporan yang lebih bagus dan lebih baik.

Saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini bermanfaat bagi bangsa dan

Negara yang khusunya bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’allaikum warrahmatulahi wabarokatuh.

Gorontalo, Oktober 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Lingkungan mempunyai pengaruh serta kepentingan yang relatif besar

dalam hal peranannya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi derajat

kesehatan masyarakat, dimana beberapa spesies dari serangga merupakan

vektor penular penyakit yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan

masyarakat. Pengendalian vektor penyakit terutama ditujukan pada serangga

yang dapat menularkan penyakitnya pada manusia dan diutamakan pada

lingkungan pemukiman penduduk serta tempat-tempat umum lainnya. Pada

saat ini telah ditemukan 60.000-100.000 spesies lalat yang beberapa

diantaranya perlu diwaspadai dan diawasi keberadaannya, salah satu spesies

yang perlu diawasi adalah lalat rumah (Musca domestica) (Rahajoe, 2011).

Lalat rumah (Musca domestica) adalah lalat yang banyak terdapat di

Indonesia. Lalat ini merupakan vektor, dimana cara penularan yang paling

sederhana dan sering terjadi adalah secara mekanis. Pada cara ini, vektor

menyebarkan parasit melalui kontak dengan host tanpa disertai

perkembangbiakan parasit dalam tubuh lalat. Perannya sebagai vektor

mekanis, disertai dengan jumlahnya yang banyak dan hubungannya yang erat

dengan lingkungan hidup manusia maka jenis lalat rumah (Musca domestica)

ini merupakan jenis lalat yang penting untuk diwaspadai ditinjau dari sudut

kesehatan manusia (Rahajoe.2011).

. Dilihat dari kebiasaan lalat yang menyukai tempat-tempat seperti tempat

sampah, maka kotoran mudah melekat pada bulu-bulu halus yang meliputi

seluruh badan dan kaki-kaki lalat yang menyebabkan mudahnya lalat

mentransmisikan parasit maupun organisme lain ke manusia. Kondisi

lingkungan yang kotor dan berbau dapat merupakan tempat yang sangat baik
bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan bagi lalat rumah. Lalat tidak

mungkin diberantas habis, melainkan dikendalikan sampai batas yang tidak

membahayakan. Pengendalian lalat dapat dilakukan pada berbagai stadium

dalam siklus hidupnya, sejak telur hingga dewasa (Sayono, 2004). Contoh

penularan penyakit akibat Musca domestica adalah amoebiasis, disentri

amoeba oleh protozoa, diare, askariasis, dan sebagainya (Soedarto, 2007).

Banyaknya penyakit yang dapat ditularkan ke manusia maka perlu adanya

proses pengendalian yang efektif untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan

oleh lalat rumah (Musca domestica).

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui morfologi lalat Musca Domestica

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui karateristik dan penyebaran penyakit

dari lalat Musca Domestic.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar Teori

lalat merupakan ordo diptera yang termasuk dalam klasifikasi serangga

(insecta) pengganggu yang menyebarkan penyakit secara mekanik dan

menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia dengan spesies yang sangat

banyak. Lalat adalah salah satu vektor yang harus dikendalikan namun tidak

semua species ini perlu diawasi, karena beberapa diantaranya tidak berbahaya

bagi manusia ditinjau dari segi kesehatan (Tanjung, 2016).

A. Siklus Hidup Lalat

lalat adalah insekta yang mengalami meta-morfosa yang sempurna, dengan

stadium telur, larva / tempayak, kepompong dan stadium dewasa. Waktu yang

dibutuhkan lalat menyelesaikan siklus hidupnya dari sejak masih telur sampai

dengan dewasa antara 12 sampai 30 hari. Menurut Jannah (2006), rata-rata

perkembangan lalat
B. 12
C. memerlukan waktu antara 7-22 hari, tergantung dari suhu dan makanan

yang tersedia.

Lalat rumah (M. domestica) merupakan lalat yang paling umum dikenal

orang karena lalat ini biasanya hidup berasosiasi dengan manusia. M.

domestica berukuran sedang dengan panjang 6-9 mm, berwarna abuabu,

mempunyai empat pita yang berupa garis memanjang pada permukaan toraks

(Sembel, 2014).

Mata majemuknya besar, pada bentuk jantan kedua mata majemuk agak

berdekatan, tetapi bentuk betina lebih berjauhan. Lalat rumah mengalami

metamorfosis sempurna, yaitu telur, larva (maggot), pupa, dan bentuk dewasa

(lalat). Lalat rumah menghisap cairan yang mengandung gula atau bahan-

bahan yang telah membusuk. Mereka hanya aktif pada siang hari (Sembel

2014).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mengidentifikasi

morfologi Lalat yaitu:

Alat:

 BAJU LAB

 HANSDCOON

 LUP

 OSE

 KERTAS PUTIH

Bahan

 LALAT

3.2 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari praktikum mengidenntifikasi morfologi Lalat yaitu

sebagai berikut:
1. Sebelum praktikum berlangsung lalat sudah tertangkap dengan cara

mengolesi minyak pada piring, pastikan lalat yang di tangkap tidak cacat.

2. Setelah itu Persiapkan semua alat dan bahan yang akan di gunakan pada

praktikum ini

3. Kemudian letakkan lalat tersebut di kertas yang berwarna putih agar

mudah untuk di amati morfologi pada lalat.

4. Setelah itu lakukan pengamatan pada lalat dengan menggunakan OSE

sebelumnya pastikan bahwa lalat tersebut sudah mati agar mempermudah

pengamatan.

5. Gunakan lup untuk mepermudahh mengamati dan mengidentifikasi

morfologi pada lalat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil

NAMA SERANGGA HASIL


1.Memilikikepala

2.Memilikimatamajemuk

3.Memilikibagiantoraxs (dada)

4.Memilikibagian abdomen (perut)

LALAT RUMAH 5.Memiliki 6 pasang kaki

(MUSCA DOMESTICA) 6. Memilikisepasangsayap

7.Memiliki 4 garis yang berada dibagian

Toraks perut

8.Badansedikitberambut

9.Warnanya abu-abu sampa ihitam

10.Memiliki mulut pengjilat dan


penghisap

Dalamp raktikum kali ini yaitu praktikum mengamati morfologi lalat.Dalam hasil

pengamatan dengan menggunakan lup dapat diketahui bahwa lalat yang diamati

merupakan lalat rumah (muscadomestica).Dalam morfologi lalat rumah yang

kami amati lalat rumah memiliki kepala, matama jemuk, memiliki bagian

abdomen (perut), memiliki bagian toraks (dada), memilki 6 pasang kaki, memilki

sepasang sayap membran yang berfungsi untuk terbang, memiliki 4 garis

memanjang dibagian toraks, badannya sedikit berambut, warna lalat rumah

dewasa yaitu abu-abu sampai hitam, dan memiliki mulut pengjilat dan penghisap

yang berfungsi untuk mengubah makanan yang memiliki tekstur keras menjadi

lebih lunak setelah menjadi lunak lalat akan menghisapnya.

4.2 Pembahasan

Pada proses pengamatan morfologi lalat rumah kami mendapakan hasil

sebagai berikutTubuh lalat terdiri atas bagian utama yaitu kepala, dada (toraks)

dan perut (abdomen). Lalat rumah dewasa biasanya panjangnya 6 sampai 7 mm

dengan lebar sayap 13 sampai 15 mm. Betina cenderung bersayap lebih besar

dari pada jantan, sementara jantan memiliki kaki yang relative lebih

panjang. Betina cenderung lebih bervariasi dalamu kuran dan ada variasi

geografis dengan individu yang lebih besar di garisl intang yang lebih

tinggi. Kepala lalat ini sangat cembung di depan serta rata dan sedikit

berbentuk kerucut di belakang. Sepasang mata majemuk besar hamper

bersentuhan pada jantan, tetapi lebih terpisah pada betina. Lalat rumah

memiliki tiga mata sederhana (oselus) dan sepasang antenna pendek .Bagian

mulut lalat rumah secarak husus disesuaikan untuk makanan cair; mandi bula

dan maksilanya tereduksi dan tidak berfungsi, dan bagian mulut lainnya

membentuk  probosis yang dapat ditarik dan lentur dengan ujung yang


membesar dan berdaging yang disebut labelum. Labeluma adalah struktur

seperti spons yang dicirikan oleh banyak alur, yang disebut pseudotrakea,

yang menyedot cairan dengan kapilaritas. Probosis juga digunakan untuk

mendis tribusikan air liur untuk melunakkan makanan pada tatau

mengumpulkan partikel bebas. Lalat rumah berwarna abu-abu, kadang-kadang

hitam, dengan empat garis longitudinal lebar genap di permukaan dorsal.

Seluruh tubuh lalat ditutupi dengan rambut pendek. Alat rumah hanya memiliki

sepasang sayap, calon pasangan sayap belakang direduksi menjadi haltere kecil

yang membantu stabilitas dalam terbang. Sayapnya trans lusen dengan

semburat kekuningan di pangkalnya. Cirikhas lalat rumah adalah vena medial

(M1+2 atau vena panjang keempat) menunjukkan lengkungan keatas yang

tajam. Setiap sayap memiliki lobus di bagian belakang, yaitu kalipter, yang

menutupi haltere. Abdomen lalat rumah berwarna abu-abu atau kekuningan

dengan garis gelap dan tanda gelap tidak teratur di bagian samping. Abdomen

lalat rumah memiliki 10 segmen yang memiliki spirakel untuk pernapasan.Pada

lalat jantan, segmen kesembilan memiliki sepasang klasper untuk sanggama,

dan segmen kesepuluh memiliki sersi anal pada kedua jenis kelamin.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah lalat itu mempunyai

metamorfosis yang sempurna, yaitu telur,larva,pupa,dan dewasa. Dan lalat

juga mempunyai 2 jenis yaitu lalat rumah dan lalat buah, namun morfologi

dari keduanya itu hampir mirip, lalat mempunyai mata,kepala,sepasang

antena,dan memiliki abdomen.

5.2 Saran

Adapun saran dari kelompok kami yaitu agar selalu menjaga kebersihan

baik di dalam maupun di luar rumah, karena lalat juga adalah salah saatu

faktor yang membawa bakteri baik di tularkan dari makanan maupun dengan

cara yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Astuti EP & Pruani FY, 2013. Pertumbuhan dan reporduksi lalat musca

domestica. Aspirator2(1):11-16

Maryantuti, 2012. Bakteri patogen yang disebabkan oleh lalat rumah(musca

domestica,L), Universitas Riau, Pekan Baru.

Sembel, 2014. Morfologi Lalat Rumah (Muscadomestica).Gambar

Morfologi Lalat Rumah Musca, Jakarta.

Sitanggang, 2016. Namaku Lalat. Universitas Bengkulu.

Jawetz, 2015. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktek). Bandung:

Kuyung, 2017. Zoologi Invertebrata. Bandung: Program Studi Pendidikan

Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan

Gunung Djati.

Anda mungkin juga menyukai