Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ENTOMOLOGI KESEHATAN

IDENTIFIKASI SERANGGA AIR

Disusun Oleh:
Kelas 1C
Kelompok 4
1. Alan Maulana Putra (231110184)
2. Azmila Julia (231110187)
3. Bunga Cinta Dayusa (231110188)
4. Kisa Putri Amanda (231110200)
5. Latifa Aurel Chania (231110201)
6. Muhammad Bintang (231110204)
7. Naila Julita (231110206)
8. Nurazizah (231110207)
9. Sri Wahyuni (231110217)
10. Warda As Syifa (231110220)

Dosen Pembimbing:
Dr. Wijayantono, SKM, M. Kes

Instruktur :
Rahmawati Aulia, A.Md.Kes

PROGRAM STUDI D3 SANITASI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan praktikum identifikasi serangga air mata kuliah Entomologi


yang dilaksanakan pada hari Senin/4 September 2023, Pada pukul 11.00 – 12.00
WIB dilaboratorium PVBP Poltekes Kemenkes Padang, telah diperiksa dan
disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Instruktur

Dr. Wijayantono, SKM, M.Kes Rahmawati Aulia, A.Md.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
tentang identifikasi serangga air yang berkaitan dengan entomologi.

Terimakasih kepada Bapak/Ibu yang membimbing kami dalam pengenalan


alat dan bahan laboratorium yang berkaitan dengan entomologi.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah berikutnya.

Padang, 4 September 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Tujuan..............................................................................................................2

C. Manfaat............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM............................................................6

A. Waktu dan Tempat...........................................................................................6

B. Alat dan Bahan.................................................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................9

A. Hasil.................................................................................................................9

B. Pembahasan.....................................................................................................9

BAB V PENUTUP................................................................................................10

A. Kesimpulan....................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Serangga merupakan kelompok hewan yang paling dominan di muka bumi
dengan jumlah spesies hampir 80 persen dari total hewan di bumi. Sekitar
250.000 spesies dari total 751.000 spesies golongan serangga diantaranya
terdapat di Indonesia. Serangga di bidang pertanian banyak dikenal sebagai
hama (Kalshoven, 1981), dan sebagian bersifat sebagai predator, parasitoid
atau musuh alami (Chisthian and Gostisberger, 2000), namun sebagian besar
spesies serangga juga memiliki manfaat bagi manusia (Borror, Triplehorn and
Johnson, 1992).
Serangga dapat menyebabkan kerugian secara langsung maupun tidak
langsung. Kerugian secara tidak langsung diperoleh jika serangga menyerang
tanaman yang dibudidayakan oleh manusia, merusak produk simpanan,
pakaian dan makanan. Serangga dapat merusak tanaman budidaya karena
serangga memanfaatkan tanaman tersebut sebagai pakan, tempat peletakkan
telur dan secara tidak langsung serangga berperan sebagai vektor penyakit
tanaman. Banyak sekali patogen yang dapat dipindahkan oleh serangga, baik
dari kelompok virus, jamur atau bakteri.
Serangga adalah makhluk hidup yang berdarah dingin. Bila suhu
lingkungan menurun, maka suhu tubuh mereka juga menurun dan
prosesfisiologinya menjadi lamban. Beberapa serangga dapat hidup pada suhu
yang sangat rendah dan beberapa lagi mampu hidup pada suhu tinggi. Serangga
tahan terhadap suhu rendah sebab di dalam jaringan tubuhnya tersimpan
etilenaglikol. Perkembangan dan siklus hidup serangga mengalami
tingkattingkat dari yang sederhana sampai kompleks dan bahkan menakjubkan.
Siklus hidup belalang dimulai dari telur, berikutnya telur menetas menjadi
nimfa. Nimfa inilah yang kemudian berkembang menjadi imago “serangga
dewasa”.

1
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui identifikasi serangga air.
2. Tujuan khusus:
a. Untuk mengetahui alat dan bahan identifikasi serangga air
b. Untuk mengetahui morfologi serangga air
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui identifikasi serangga air.
2. Dapat mengetahui alat dan bahan identifikasi serangga air.
3. Dapat mengetahui morfologi serangga air.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat


tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di
bumi. Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan
kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga
bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan
mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.

Dunia binatang (animal kingdom) terbagi menjadi beberapa golongan


besar yang masing-masing disebut filum. Dari masing-masing filum tersebut
dapat dibedakan lagi manjadi golongan-golongan yang lebih kecil yang disebut
kelas. Dari kelas ini kemudian digolongkan lagi menjadi ordo (bangsa) kemudian
famili (suku), genus (marga) dan spesies (jenis). Untuk mempermudah
mengetahui jenis serangga yang beranekaragam, kita dapat melakukan identifikasi
serangga untuk mengetahui golongan dan klasifikasi dari serangga tersebut. Di
mana identifikasi serangga ini membantu kita untuk lebih mudah mengenali jenis
jenis serangga yang ada dilapanagan.

Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari


kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan
berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi
dalam 29 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas
insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.

Keragaman Serangga, lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan.


Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang
(Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera),
120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik
(Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies
bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).

Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus


hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago.

3
Beberapa

4
ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera,
Coleoptera, dan Hymenoptera. Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus
hidup dengan tahapan: telur, nimfa, dan imago. Peristiwa larva meniggalkan telur
disebut dengan eclosion. Setelah eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa
atau beberapa sama sekali dengan induknya. Tahapan belum dewasa ini biasanya
mempunyai ciri perilaku makan yang banyak.

Ordo Lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah,


sedangkan ketikaimago memiliki tipe mulut penghisap. Adapun habitat dapat
dijumpai di pepohonan.Ordo Collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki
collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi
pertama segmen abdomen. Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora
dan penghisap cairan. Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang
memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini
yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya

Ordo Coleoptera memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore.


Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga
membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada
dedaunan . Ordo Othoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies
sebagai predator. Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang
dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang

Ordo Dermaptera mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen


terdiri atas toraks dan abdomen. Abdomennya terdapat bagian seperti garpu ].
Ordo Diplura memiliki mata majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri
atas satu segmen. Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu,
di atas tanah, tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini
merupakan pemakan humus. Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan
penghisap. Ada beberapa yang menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap
cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan,
maupun manusia. Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari
tumbuhan, kulit pohon, serta pada jamur yang busuk.

5
Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya Ordo ini
termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal
atau suka memakansejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya
ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan. Sub
kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa
kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih, dan segmen
tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya. Hewan jenis ini memiliki kepala
cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya.

Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan,


menempel pada lumut, di perakaran pohon, dan di dalam tanah. Tipe mulutnya
adalah pengunyah. Beberapa dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan
tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang merupakan hama bagi
tanaman.

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Senin/ 4 September 2023

Waktu : 11.00-12.00 WIB


Tempat : Laboratorium Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu
Materi : Praktikum identifikasi serangga air

B. Alat dan Bahan


1. Alat untuk mengidentifikasi serangga air

No Nama Alat Gambar Fungsi


1. Loop Untuk mengamati
objek agar terlihat
jelas

2. Paper Cup Untuk meletakan


sampel

3. Petridis Untuk meletakan


objek yang akan
diamati

7
4. Pinset Untuk mengambil
sampel

5. Karet Untuk mengikat


kain kasa

6. Cidukan Untuk menangkap


serangga air

2. Bahan untuk mengidentifikasi serangga air

No Nama Bahan Gambar Fungsi


1. Kapas Bahan untuk
mengambil
klorofom agar
bisa
memingsankan
serangga

8
2. Kain kasa Untuk menutup
paper cup

3. Larutan Larutan untuk


chlorofom bius serangga

4. Air panas Untuk mematikan


serangga

5. Ketas label Untuk mencatat


identitas sampel

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
No Nama Gambar Jenis Klasifikasi
mahasiswa serangga
1 Alan Serangga Kingdom: Animalia
Maulana perenang Filum: Arthropoda
punggung(Noton
Putra ecta maculata) Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera
Famili:Notonectidae

2 Azmila Julia Anggang- Kingdom: Animalia


anggang Filum: Arthropoda
(Gerridae)
Kelas: insecta
Ordo:hemiptera
Famili: gerridae
Genus:geris

3 Bunga Cinta Kumbang air Kingdom:Animalia


Dayusa (hydrophilidae) Filum:Arthropoda
Kelas:Insecta
Ordo:Coleoptera
Famili:
Hydrophilidae

4 Kisa Putri Anggang- Kingdom: Animalia


Amanda anggang Filum: Arthropoda
(Gerridae)
Kelas: insecta
Ordo:hemiptera
Famili: gerridae
Genus:geris

10
5 Latifa Aurel Kumbang air Kingdom:Animalia
Chania (hydrophilidae) Filum:Arthropoda
Kelas:Insecta
Ordo:Coleoptera
Famili:
Hydrophilidae

6 Muhammad Serangga Kingdom: Animalia


Bintang perenang Filum: Arthropoda
punggung(Noton
ecta maculata) Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera
Famili:Notonectida
e

7 Naila Julita Kumbang air Kingdom:Animalia


(hydrophilidae) Filum:Arthropoda
Kelas:Insecta
Ordo:Coleoptera
Famili:
Hydrophilidae

8 Nurazizah Anggang- Kingdom: Animalia


anggang Filum: Arthropoda
(Gerridae)
Kelas: insecta
Ordo:hemiptera
Famili: gerridae
Genus:geris

9 Sri Wahyuni Anggang- Kingdom: Animalia


anggang Filum: Arthropoda
(Gerridae)
Kelas: insecta
Ordo:hemiptera
Famili: gerridae
Genus:geris

11
10 Warda As Kumbang air Kingdom:Animalia
Syifa (hydrophilidae) Filum:Arthropoda
Kelas:Insecta
Ordo:Coleoptera
Famili:
Hydrophilidae

B. Pembahasan
Anggang-anggang(anco-anco) adalah sekelompok serangga
pemangsa yang semuanya termasuk dalam suku Gerridae. Anggota-
anggotanya, sekitar 340 jenis,banyak yang sulit dibedakan. Nama anggang-
anggang sendiri berasal dari gerakannya yang maju mundur sambal
mengapung.

Hydrophilidae adalah famili kumbang air yang memiliki bentuk


tubuh lonjong atau bulat. Sebagian besar spesies yang tergolong familia ini
adalah berukuran kecil, tetapi ada juda yang sangat besar, misalnya sampai
50 mm.

12
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat merupakan benda yang digunakan namun tidak habis meskipun
berkali-kali dipakai. Sedangkan alat adalah benda yang digunakan,namun habis
jika digunakan terus menerus.Jadi alat dan bahan memiliki fungsinya masing
masing,terlebih lagi dalam praktek laboratorium.

Seperti yang kita ketahui dalam prakterk laboratorium banyak


menggunakan baik alat maupun bahan,Pengenalan alat-alat praktikum penting
dilakukan untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain
itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mengetahui nama dan fungsi
dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan proses penelitian
terutama praktikum di labor PVBP banyak sekali alat-alat yang digunakan akan
meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).

Alat yang diperlukan dalam praktikum entemologi adalah: lup/kaca


pembesar, pinset, petridish, paper cup, cidukan,. Bahan yang digunakan dalam
praktikum sesuai dengan kebutuhan berupa kapas, chloroform, kain kasa,kertas
label dan air panas.

B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat menguasai materi-materi
terlebih dahulu, supaya mudah dalam mengamati specimen yang diamati.
Dalam Pengambilan Serangga air, maupun daratan hendaknya selalu berhati-
hati, pakailah alat pelindung diri atau nyaman pada saat pengambilan, dan kita
sebagai mahasiswa kesehatan lingkungan harus mengetahui cara
mengidentifikasi, dan kesehatan lingkungan harus mengetahui cara
mengidentifikasi, dan klasifikasi serangga yang didapat.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://.scribd.com dikutip pada tanggal 7 Februari 2023 puuul 15.00 WIB

https://images.app.goo.gl/EJndDKFptWEhSgrM6 dikutip pada tanggal 7 Februari


2023 puukul 15.00 WIB

https://images.app.goo.gl/w8soTU59QDppmBQR8 dikutip pada tanggal 7


Februari 2023 puukul 15.00 WIB

https://pdfcoffe.com dikutip pada tanggal 7 Februari 2023 puukul 15.00 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai