DISUSUN OLEH
Nama Anggota :
1. Tiara Mayang Pratiwi (PO.71.39.1.18.036)
2. Yuliana Safitri (PO.71.39.1.18.037)
3. Yuni Suharina (PO.71.39.1.18.038)
4. Zafira Fathya (PO.71.39.1.18.039)
Kelompok : 8 (Delapan)
Kelas : Reguler 1 A
Dosen Pembimbing : Ibu Dewi
1
KATA PENGHANTAR
(Penyusun)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Praktikum....................................................................................2
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................14
5.2 Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah:
1. Agar mahahasiswa dapat melakukan proses pembedahan pada
mencit.
2. Agar mahahasiswa dapat mengtahui struktur anatomi pada Mencit.
3. Agar mahasiswa dapat membedakan sitem organ pada mencit
beserta funginya masing-masing.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
Menurut (Anonymous, 2010) tikus yang dalam klasifikasinya
dimasukan kedalam sub filum vertebrata atau hewan-hewan beruas tulang
belakang, kelas mamalia (hewan- hewan menyusui), ordo rodentia
(hewan-hewan yang mengerat) dan family murridae yang merupakan
salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian
(pangan,horticulur,dan perkebunan).
4
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
5
Bedah mulai dari bagian perut ataupun uterus menggunakan
gunting bengkok.
2. Pengamatan Morfologi
Memasukkan mencit kedalam toples yang telah berisi oba bius.
Kemudian toples ditutup rapat. Lalu tunggu beberapa saat
hingga mencit dalam keadaan tidak sadar.
Setelah mencit pingsan, ambil mencit dari dalam toples. Lalu
letakkan mencit diatas steorofom dengan tubuh menghadap
keatas.
Tusuk kedua tangan dan kedua kaki mencit menggunakan
jarum pentul.
Amatilah mencit.
3. Pengamatan Anatomi
Setelah itu, perut mencit dibelah dengan hati-hati menggunakan
pinset dan gunting.
Lalu amati organ dalamnya.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hati
7
Jantung
Pankreas
8
4.2 Pembahasan
1. Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi adalah suatu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
metabolisme tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi. Fungsi sistem
ekskresi adalah untuk menjaga kesetimbangan (homeostasis) tubuh
secara osmoregulasi. Sistem eksresi mencit terdiri dari ginja, hati, kulit,
paru-paru. Berikut penjelasan mengenai bagian bagian dalam sistem
organ eksresi pada mencit.
a. Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama pada manusia. Organ
ini berperan penting dalam mempertahankan homeostasis cairan
tubuh dengan cara mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik,
asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan pengaturan hormonal dan
metabolisme. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang merah, berjumlah
dua buah, terletak di dalam rongga perut bagian dorsal di kedua sisi
tulang belakang.
9
Ginjal memiliki beberapa fungsi, antara lain:n Mengatur volume di
dalam tubuh, Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan
keseimbangan ion dalam plasma, Mengatur keseimbangan asam basa
cairan tubuh, Mengekskresikan sisa-sisa hasil metabolisme, serta
fungsi hormonal dan metabolisme.
b. Hati
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, dengan warna
cokelat. Letak hati berada dalam rongga perut di sebelah kanan atas
dan di bawah diafragma. Hati berfungsi sebagai tempat metabolisme
asimilasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan produksi energi;
sebagai tempat detoksikasi racun; membentuk darah dan heparin serta
memproduksi empedu. Hati berfungsi memproduksi organ ekskresi.
Empedu merupakan suatu cairan yang memiliki warna kuning
kehijauan dengan komposisi garamgaram empedu, pigmen empedu,
kolesterol, lesitin, lemak, dan garam organik.
c. Kulit (integumen)
Kulit merupakan bagian tubuh yang terluas dan membungkus
seluru bagian luar tubuh. Kulit memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Fungsi proteksi yaitu kulit melindungi bagian dalam tubuh dari
gangguan fisik maupun mekanik, seperti gesekan, tarikan,
gangguan kimia yang dapat menimbulkan iritasi.
Fungsi absorpsi yatu memungkinkan kulit mengabsorpsi oksigen,
mengeluarkan CO2 dan uap air.
Fungsi pengaturan suhu tubuh yaitu untuk mengatur suhu tubuh,
kulit mengeluarkan keringat. Jika udara panas, maka kulit akan
mengeluarkan keringat lebih banyak.
Fungsi ekskresi yaitu kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan
zat-zat sisan metabolisme tubuh yang tidak dibutuhkan lagi oleh
tubuh seperti urea, NaCl, asam urat, dan amonia. Kelenjar minyak
10
menjaga kelembapan kulit. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menyebabkan keasaman kulit.
d. Paru-paru
Pada materi sistem pernapasan, kamu telah mempelajari proses
pernapasan pada manusia. Sisa dari pernapasan adalah
karbondioksida dan uap air.
3. Sistem Respirasi
Udara masuk melalui rongga hidung, sebelum udara memasuki
tenggorokan, udara dilembabkan terlebih dahulu didalam hidung,
kemudian disaring oleh rambut-rambut halus yang berfungsi untuk
menyaring kotoran yang ikut masuk bersama dengan oksigen.
Selanjutnya, oksigen akan melewati Faring (pangkal batang tenggorokan)
yang merupakan percabangan antara saluran pernapasan dengan saluran
pencernaan.
Oksigen kemudian memasuki Trakea (batang tenggorokan) yang
berbentuk seperti pipa dan tersusun oleh tulang rawan yang menyerupai
cincin-cincin sebanyak 15-20 buah, Bagian dalam trakea terdapat sel-sel
epitel bersilia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan benda asing
yang masuk ke alat pernapasan bersama udara. Kemudian udara akan
diteruskan ke Bronkus (cabang batang tenggorokan) yang merupakan
percabangan antara paru-paru kanan dengan paru-paru kiri.
Dalam paru-paru (pulmo) terdapat anak cabang batang tenggorokan
atau disebut dengan Bronkiolus, Bronkiolus bercabang-cabang lagi
menjadi lebih kecil dann berakhir pada kantong-kantong udara yang
disebut alveolus. Alveolus tersusun atas selapis sel sehingga dindingnya
tipis.
Pada alveolus ini terjadi pertukaran gas antara oksigen dan
karbondioksida. Alveolus banyak mengandung kapiler-kapiler darah.
Pertukaran gas terjadi secara difusi, gas Karbon yang tak dibutuhkan lagi
11
oleh tubuh akan dibuang melalui hidung, sedangkan gas Oksigen yang
segar akan diedarkan keseluruh tubuh melalui darah.
Pada paru-paru orang dewasa kira-kira terdapat 300 pita alveolus
sehingga permukaannya luas dan memudahkan terjadinya pertukaran
gas, antara Karbon dioksida (CO2) dengan O2. Paru-paru terdiri atas
paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri atas dua lobus,
sedangkan paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus.
4. Sistem Sirkulasi
Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui
katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama
trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat
pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-
cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju
paruparu kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai
membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler
dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan
mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah
yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena
pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa
darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian
sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran
darah kecil.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup
aortik pada lubang masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari
aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-
arteri koroner kanan dan kiri. Arteri koroner ialah pembuluh darah ang
memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang
memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian
jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner
12
yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem
koroner.
Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang
mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru),
kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh
pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini disebut
peredaran darah besar. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid,
tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada Organ Reproduksi .
3. Sistem Reproduksi
Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu
spermatozoon (sperma). Alat kelamin jantan dibedakan menjadi alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin luar terdiri dari penis
dan skrotum, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari testis, saluran
reproduksi, dan kelenjar kelamin.
Pada betina, alat kelamin luar terdiri dari vulva, mons pubis, dan
klitoris/kelentit, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba
fallopii, uterus dan vagina. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing
bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis Lapisan
dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa),
lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam lapisan mukosa.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang
mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem Ekskresi pada mencit terdiri dari Ginjal, hati, kulit, dan paru-
paru. Sistem Respirasinya terdiri dari hidung, faring ( pangkal batang
tenggorokan), Bronkus (percabangan antara paru-paru kanan dan paru-
paru kiri), Bronkiolus, dan Alveolus. Dan sistem Reproduksi pada mencit
jantan terdiri dari Penis, testis, skrotum, vas deference, uretra. Sedangkan
pada mencit betina terdiri dari Oviduk, tuba fallopi, serviks, dinding rahim,
vagina, dan klitoris. Serta sistem sirkulasi terdiri dari jantung, vena cava,
arteri pulmonalis, dan vena pulmonalis.
5.2 Saran
Perlu dilakukan pengamatan dibawah mikroskop tentang organ-organ
pada mencit, sehingga mahasiswa bertambah ilmunya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15