Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FARMAKOLOGI DASAR

( PEMBEDAHAN HEWAN PERCOBAAN )

DISUSUN OLEH
Nama Anggota :
1. Tiara Mayang Pratiwi (PO.71.39.1.18.036)
2. Yuliana Safitri (PO.71.39.1.18.037)
3. Yuni Suharina (PO.71.39.1.18.038)
4. Zafira Fathya (PO.71.39.1.18.039)
Kelompok : 8 (Delapan)
Kelas : Reguler 1 A
Dosen Pembimbing : Ibu Dewi

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D3 FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019

1
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya


sehingga laporan ini dapat selesai pada tepat waktu. Serta shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia
keluar dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Farmakologi
Dasar yang turut memberikan kosntribusi besar dalam penyelesaian
laporan praktik ini.
Dalam laporan praktikum ini memuat metode serta hasil penelitian
terhadap praktikum yang dilakukan di laboratorium yang tentunya dibawah
pengawasan dosen dilakukan secara metodik dan efisien.
Tentunya sangat disadari bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam laporan praktikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
dikemudian hari.

Palembang, Juni 2019

(Penyusun)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Praktikum....................................................................................2

BAB 2 DASAR TEORI


2.1 Gambaran Umum....................................................................................3
2.2 Gambaran Khusus..................................................................................4

BAB 3 METODELOGI PRAKTIKUM


3.1 Alat dan Bahan........................................................................................5
3.2 Prosedur Kerja.........................................................................................6

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambar hasil Pengamatan.....................................................................7
4.2 Pembahasan...........................................................................................9

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................14
5.2 Saran......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Anatomi atau ilmu yang mempelajari tentang susunan tubuh, darah
atau hubungan bagian-bagiannya dengan satu sama lainnya. Anatomi
regional mempelajari letak dan hubungan atau bagian tubuh yang
tidak dapat berpisah dari pengamatan tentang kegunaan setiap
struktur dan sistem jaringannya. Hal ini membawa kita kepenggunan
istilah anatomi fungsional yang berkaitan erat dengan fisiologi.
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan)
yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan
dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti
mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut
lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia,
setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan
perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di
hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan.
Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui
proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan
peliharaan (Jacob, 2008).
Berkaitan dengan uraian diatas, hal inilah yang melatar belakangi
kami untuk diadakannya praktikum ini agar dapat mengetahui struktur
anatomi anatomi pada mencit (Mus Musculus).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum ini adalah :
1. Bagaimana prosedur pembedahan hewan percobaan (mencit)
yang baik dan benar?
2. Bagaimana struktur anatomi pada Mencit?
3. Apa fungsi organ-organ yang terdapat pada Mencit ?

1
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah:
1. Agar mahahasiswa dapat melakukan proses pembedahan pada
mencit.
2. Agar mahahasiswa dapat mengtahui struktur anatomi pada Mencit.
3. Agar mahasiswa dapat membedakan sitem organ pada mencit
beserta funginya masing-masing.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Gambaran Umum


Mencit (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat
dengan tikus liar ataupun tikus rumah. Mencit ini tersebar di seluruh dunia
dan sering ditemukan di dekat bangunan gedung ataupun di tempat lain,
jika terdapat makanan dan tempat berlindung. Jenis tikus ini semuanya
berasal mula dari keturunan yang telah ada yaitu keturunan dari tikus liar
yamg sudah mengalami peternakan secara selektif. Mencit biasanya lebih
suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan yang tinggi
(Anonymous, 2010). Tikus atau mencit adalah binatang asli Asia, India,
dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena
pengenalan oleh manusia. Tikus memakan makanan manusia dan
barang-barang rumah tanggaMencit (Mus musculus) adalah anggota
Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di
rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena
kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya.

2.2 Gambaran Khusus


Sistem organ pada mencit terdiri dari sistem Ekresi, Respirasi,
Reproduksi, dan Sirkulasi. Tubuh tikus memiliki kesamaan dengan
manusia dan tikus merupakan hewan bertulang belakang. Dan praktikum
yang dilakukan adalah benar sesuai dengan literature,Tikus merupakan
hewan berdarah panas dan memiliki organ tubuh mirip dengan manusia
hanya saja jumlah kromosomnya yang berbeda. Tikus hidup dekat dengan
manusia dan memiliki tubuh lebih gelap serta ekor lebih panjang
dibandingkan dengan tikus yang hidup jauh dari manusia . Tikus hidup
berkelompok dan system pernafasannya mirip manusia. Sistem
pencernaan tikus yaitu dimulai dari esophagus, kerongkongan, usus
halus, lambung, usus besar, dan berlanjut di anusJantung terletak diatas
rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma.

3
Menurut (Anonymous, 2010) tikus yang dalam klasifikasinya
dimasukan kedalam sub filum vertebrata atau hewan-hewan beruas tulang
belakang, kelas mamalia (hewan- hewan menyusui), ordo rodentia
(hewan-hewan yang mengerat) dan family murridae yang merupakan
salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian
(pangan,horticulur,dan perkebunan).

Adapun klasifikasi mencit yaitu:


Kerajaan : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Super family : Muroidae
Familnya : Muridae
Sub suku : Murinae
Genus : Mus
Species : Musculus

4
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
 APD lengkap
 Gunting
 Pinset
 Pot obat
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
 Mencit
 Klorofom

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut;
1. Prosedur Pembedahan Mencit
 Teknik anastesi yang digunakan adalah teknik anestesi dengan
menggunakan ether, awalnya mencit yang dikorbankan
dimasukan ke dalam stoples kemudian ditutup rapat,
selanjutnya 10-20 ml ether dituang kedalam kapas dan
dimasukkan stoples yang telah dihuni mencit tersebut (hewan
yang akan dikorbankan). Dua sampai 5 menit kemudian
dilakukan pengamatan terhadap napas dan denyut jantung,
apabila mencit sudah tidak bernapas, tutup toples dibuka,
sebelum dilakukan pembedahan mencit dibunuh dengan
dislokasi pada tulang leher untuk memastikan hewan telah
benar-benar mati.

 Posisikan tikus pada papan bedah menggunakan pins.

5
 Bedah mulai dari bagian perut ataupun uterus menggunakan
gunting bengkok.

 Ambil dan pisahkan masing-masing organ menggunakan


gunting lurus (organ yang diambil: tumor mammae / mammae
normal, hepar, limfa, lambung, ginjal, paru, dan jantung).

2. Pengamatan Morfologi
 Memasukkan mencit kedalam toples yang telah berisi oba bius.
 Kemudian toples ditutup rapat. Lalu tunggu beberapa saat
hingga mencit dalam keadaan tidak sadar.
 Setelah mencit pingsan, ambil mencit dari dalam toples. Lalu
letakkan mencit diatas steorofom dengan tubuh menghadap
keatas.
 Tusuk kedua tangan dan kedua kaki mencit menggunakan
jarum pentul.
 Amatilah mencit.

3. Pengamatan Anatomi
 Setelah itu, perut mencit dibelah dengan hati-hati menggunakan
pinset dan gunting.
 Lalu amati organ dalamnya.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar Hasil Pengamatan

Hati

7
Jantung

Pankreas

8
4.2 Pembahasan

1. Sistem Ekskresi
Sistem Ekskresi adalah suatu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
metabolisme tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi. Fungsi sistem
ekskresi adalah untuk menjaga kesetimbangan (homeostasis) tubuh
secara osmoregulasi. Sistem eksresi mencit terdiri dari ginja, hati, kulit,
paru-paru. Berikut penjelasan mengenai bagian bagian dalam sistem
organ eksresi pada mencit.
a. Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang utama pada manusia. Organ
ini berperan penting dalam mempertahankan homeostasis cairan
tubuh dengan cara mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik,
asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan pengaturan hormonal dan
metabolisme. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang merah, berjumlah
dua buah, terletak di dalam rongga perut bagian dorsal di kedua sisi
tulang belakang.

9
Ginjal memiliki beberapa fungsi, antara lain:n Mengatur volume di
dalam tubuh, Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan
keseimbangan ion dalam plasma, Mengatur keseimbangan asam basa
cairan tubuh, Mengekskresikan sisa-sisa hasil metabolisme, serta
fungsi hormonal dan metabolisme.

b. Hati
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, dengan warna
cokelat. Letak hati berada dalam rongga perut di sebelah kanan atas
dan di bawah diafragma. Hati berfungsi sebagai tempat metabolisme
asimilasi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan produksi energi;
sebagai tempat detoksikasi racun; membentuk darah dan heparin serta
memproduksi empedu. Hati berfungsi memproduksi organ ekskresi.
Empedu merupakan suatu cairan yang memiliki warna kuning
kehijauan dengan komposisi garamgaram empedu, pigmen empedu,
kolesterol, lesitin, lemak, dan garam organik.

c. Kulit (integumen)
Kulit merupakan bagian tubuh yang terluas dan membungkus
seluru bagian luar tubuh. Kulit memiliki beberapa fungsi, antara lain:
 Fungsi proteksi yaitu kulit melindungi bagian dalam tubuh dari
gangguan fisik maupun mekanik, seperti gesekan, tarikan,
gangguan kimia yang dapat menimbulkan iritasi.
 Fungsi absorpsi yatu memungkinkan kulit mengabsorpsi oksigen,
mengeluarkan CO2 dan uap air.
 Fungsi pengaturan suhu tubuh yaitu untuk mengatur suhu tubuh,
kulit mengeluarkan keringat. Jika udara panas, maka kulit akan
mengeluarkan keringat lebih banyak.
 Fungsi ekskresi yaitu kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan
zat-zat sisan metabolisme tubuh yang tidak dibutuhkan lagi oleh
tubuh seperti urea, NaCl, asam urat, dan amonia. Kelenjar minyak

10
menjaga kelembapan kulit. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menyebabkan keasaman kulit.

d. Paru-paru
Pada materi sistem pernapasan, kamu telah mempelajari proses
pernapasan pada manusia. Sisa dari pernapasan adalah
karbondioksida dan uap air.

3. Sistem Respirasi
Udara masuk melalui rongga hidung, sebelum udara memasuki
tenggorokan, udara dilembabkan terlebih dahulu didalam hidung,
kemudian disaring oleh rambut-rambut halus yang berfungsi untuk
menyaring kotoran yang ikut masuk bersama dengan oksigen.
Selanjutnya, oksigen akan melewati Faring (pangkal batang tenggorokan)
yang merupakan percabangan antara saluran pernapasan dengan saluran
pencernaan.
Oksigen kemudian memasuki Trakea (batang tenggorokan) yang
berbentuk seperti pipa dan tersusun oleh tulang rawan yang menyerupai
cincin-cincin sebanyak 15-20 buah, Bagian dalam trakea terdapat sel-sel
epitel bersilia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan benda asing
yang masuk ke alat pernapasan bersama udara. Kemudian udara akan
diteruskan ke Bronkus (cabang batang tenggorokan) yang merupakan
percabangan antara paru-paru kanan dengan paru-paru kiri.
Dalam paru-paru (pulmo) terdapat anak cabang batang tenggorokan
atau disebut dengan Bronkiolus, Bronkiolus bercabang-cabang lagi
menjadi lebih kecil dann berakhir pada kantong-kantong udara yang
disebut alveolus. Alveolus tersusun atas selapis sel sehingga dindingnya
tipis.
Pada alveolus ini terjadi pertukaran gas antara oksigen dan
karbondioksida. Alveolus banyak mengandung kapiler-kapiler darah.
Pertukaran gas terjadi secara difusi, gas Karbon yang tak dibutuhkan lagi

11
oleh tubuh akan dibuang melalui hidung, sedangkan gas Oksigen yang
segar akan diedarkan keseluruh tubuh melalui darah.
Pada paru-paru orang dewasa kira-kira terdapat 300 pita alveolus
sehingga permukaannya luas dan memudahkan terjadinya pertukaran
gas, antara Karbon dioksida (CO2) dengan O2. Paru-paru terdiri atas
paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri atas dua lobus,
sedangkan paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus.

4. Sistem Sirkulasi
Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui
katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama
trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat
pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-
cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju
paruparu kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai
membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler
dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan
mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah
yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena
pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa
darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian
sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran
darah kecil.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup
aortik pada lubang masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari
aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-
arteri koroner kanan dan kiri. Arteri koroner ialah pembuluh darah ang
memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang
memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian
jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner

12
yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem
koroner.
Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang
mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru),
kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh
pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini disebut
peredaran darah besar. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid,
tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada Organ Reproduksi .

3. Sistem Reproduksi
Alat kelamin jantan berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu
spermatozoon (sperma). Alat kelamin jantan dibedakan menjadi alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin luar terdiri dari penis
dan skrotum, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari testis, saluran
reproduksi, dan kelenjar kelamin.
Pada betina, alat kelamin luar terdiri dari vulva, mons pubis, dan
klitoris/kelentit, sedangkan alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba
fallopii, uterus dan vagina. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing
bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Ureter sebagian terletak pada
rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis Lapisan
dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa),
lapisan tengah lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam lapisan mukosa.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang
mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sistem Ekskresi pada mencit terdiri dari Ginjal, hati, kulit, dan paru-
paru. Sistem Respirasinya terdiri dari hidung, faring ( pangkal batang
tenggorokan), Bronkus (percabangan antara paru-paru kanan dan paru-
paru kiri), Bronkiolus, dan Alveolus. Dan sistem Reproduksi pada mencit
jantan terdiri dari Penis, testis, skrotum, vas deference, uretra. Sedangkan
pada mencit betina terdiri dari Oviduk, tuba fallopi, serviks, dinding rahim,
vagina, dan klitoris. Serta sistem sirkulasi terdiri dari jantung, vena cava,
arteri pulmonalis, dan vena pulmonalis.

5.2 Saran
Perlu dilakukan pengamatan dibawah mikroskop tentang organ-organ
pada mencit, sehingga mahasiswa bertambah ilmunya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Wati, DK. 2009.Sistem Organ Tikus Rattus Norvegicus Dan Pengamatan


SelSecara Mikroskopis. Stikes Patria Husada, Blitar.

Jacob, S. 2012.Animal Anatomy: A Clinically-Orientated Approach. New


York:

Guinan, J.J. “Olivocochlear Efferents: Anatomy, Physiology, Function, and


the Measurement of Animal,” . (2006).Ear & Hearing 27,589-607.

Wahl, I. 2014. Building Anatomy: An Illustrated Guide to How Structures


Work.

15

Anda mungkin juga menyukai