Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK

“Teknik Pengambilan Darah”

Oleh:

Kelompok 7

Kelas E

Muhammad Ramdhani Nugraha (200110180199)

Muhammad Nurul Ikhsan (200110180200)

Noni Khoerunissa (200110180201)

Muhammad Iqbal Murdianto (200110180202)

Orlanda Mahari Putra (200110180205)

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DAN BIOKIMIA

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2019
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang

berjudul “Teknik Pengambilan Darah” yang bertujuan untuk mengetahui cara

pengambilan darah pada ternak. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas

Praktikum Fisiologi Ternak.

Penyusunan Laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada

teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki

penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi

penyempurnaan penyusunan laporan ini. Penyusunan laporan ini kami

menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang

membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhirnya penyusun berharap semoga Allah memberikan imbalan yang

setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan

semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa Robbal Alamiin.

Sumedang, 2 Oktober 2019

Penulis
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat zat yang dibutuhkan

oleh tubuh organisme tersebut. Selain itu darah juga berfungsi untuk

pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri, Pada dasarnya darah merupakan

cairan yang ada di dalam tubuh manusia ataupun hewan yang berfungsi untuk

alat transportasi zat zat yang ada di dalam tubuh seperti O2 , CO2, hormon

dan lain sebagainya (Martoenus dan Djatmikowati, 2015).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah cara pengambilan darah pada sapi, domba, kelinci, dan

mencit?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. mengetahui cara untuk mengambil pada sapi, domba, kelinci, dan mencit.

1.4 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Rabu, 25 September 2019

Waktu : 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia


Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
II

ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat

1. Tabung hisap (vacuum tube)

Untuk menyimpan sampel darah yang telah diambil. Dibedakan menjadi 3

warna tutup tabung:

 Merah : tanpa heparin (zat anti pembekuan darah)

 Hijau : dengan antikouagulan (lithium heparin)

 Ungu : dengan antikoagulan EDTA

(Ethylenediamainetetraacetic acid)

2. Jarum (Multi Drawing Needle)

Jarum untuk disuntikkan ke hewan ternak agar sampel darah terambil. Ada

berbagai macam ukuran, disesuaikan dengan jenis ternak yang akan

diambil sampelnya.

 No. 14 s.d. 18 untuk sapi dan kerbau

 No. 21 s.d. 25 untuk kelinci

 No. 21 untuk ayam

 No. 14 s.d. 16 untuk domba

 No. 25 untuk tikus

3. Spuit

Pompa untuk menyuntikkan dan menghisap sampe darah.

4. Standard Tube Holder

Sebagai tempat Vacuum Tube dan Multi Drawing Needle.


5. Cooler Box

Untuk menaruh sampel yang telah dimasukkan ke Vacuum Tube.

2.2 Bahan

1. Alkohol atau Betadine

Sebagai disenfektan, dioles ke bagian tubuh ternak yang akan diambil

sampel darahnya agar steril.

2. Kapas
III

HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan pengamatan pada praktikum “TEKNIK PENGAMBILAN

SAMPEL DARAH PADA TERNAK” didapatkan hasil pengamatan sebagai

berikut :

Tabel 3.1 Hasil pengamatan praktikum


No Gambar Fungsi
1. Tabung vakum
pertama kali
dipasarkan dengan
nama dagang
Vacutainer. Jenis
tabung ini berupa
tabung reaksi yang
hampa udara,
terbuat dari kaca
atau plastik.
Ketika tabung
dilekatkan pada
jarum, darah akan
mengalir masuk ke
dalam tabung dan
berhenti mengalir
ketika sejumlah
volume tertentu
telah tercapai..
Berdasarkan
pengamatan di
laboratorium ada 3
jenis tabung yang
ditunjukan :

1. Tabung dengan
Tutup Merah
Tabung
Phlebotomi Warna
Tutup Merah,
yaitu bersifat
Tidak terdapat zat
Additive dan tanpa
heparin Tindakan
: Darah Beku, dan
serum dipisahkan
oleh sentrifius
Digunakan untuk
pemeriksaan :
Kimia, Imunologi
dan Serologi,
Bank Darah
(crossmatch).

2. Tabung dengan
Tutup Warna
UnguZat Additive
: EDTA
Tindakan : Bentuk
garam kalsium
untuk
menghilangkan
kalsium
Digunakan untuk
pemeriksaan :
Hematologi
(CBC) dan Bank
Darah
(crossmatch);
requires full draw
– invert 8 times
untuk mencegah
penggumpalan dan
pembekuan darah.

3. Tabung dengan
Tutup Warna
Hijau
Zat Additive :
Sodium heparin
atau heparin
lithium
Tindakan :
Inactivates
trombin dan
tromboplastin
Digunakan untuk
pemeriksaan :
Untuk tingkat
lithium,
menggunakan
heparin natrium
Untuk level
amonia,
menggunakan
heparin natrium
atau lithium.
Selain
disesuaikan
dengan
kandungan
antikoagulannya,
yang harus
diperhatikan
adalah volume
tabung nya
sendiri, biasanya
ini ditentukan
dengan kebutuhan
jumlah sampel
yang dibutuhkan.
Tersedia dalam
ukuran 5, 7, 9 ml.
Tabung harus diisi
sesuai dengan
kapasitas
volumenya.
Karena
berpengaruh
terhadap zat
antikoagulan yang
dikandungnya,
harus diperhatikan
juga mengenai
tanggal
kadaluarsa yang
biasanya
tercantum dalam
label.

2. Berdasarkan hasil
pengamatan
praktikum bahwa
jarum hisap yang
digunakan sebagai
penyuntik atau
penghisap darah
pada ternak yang
menggunakan
beberpa ukuran
berdasarkan jenis
hewan ternaknya.
 No. 14 sd
18 (sapi dan
kerbau)
 No. 21 -
25 (kelinci),
 No. 21
(ayam),
 N0. 14-16
(domba).

Sebagai
3. penyangga
vacuum tube dan
agar tidak usah
melepaskan jarum
hisap untuk
mencari lagi
peredaran darah
pada ternak. Jadi
hanya sekali tusuk
tetapi bisa ganti
vacuum tubenya,
hal tersebut juga
dapat
meminimalisir
sakit pada ternak.
4. alat yang
digunakan untuk
pengambilan darah
atau pemberian
injeksi intravena
dengan volume
tertentu. Spuit
mempunyai skala
yang dapat
digunakan untuk
mengukur jumlah
darah yang akan
diambil, volume
spuit bervariasi
dari 1ml, 3ml, 5ml
bahkan ada yang
sampai 50ml yang
biasanya
digunakan untuk
pemberian cairan
sonde atau syring
pump.
5. Cool box Sebagai
alat untuk menjaga
suhu pada sampel
darah yang telah
diambil juga
sebagai tempat
agar blood kit
tetap steril .
6. Alcohol
sebagainya
sebagai
disenfektan, agar
ternak tidak
merasa sangat
sakit saat
disuntikan jarum
hisap.

7. Kapas digunakan
untuk
membalurkan
alcohol pada
bagian yang akan
diambil darah.

Selain bloods kit kita juga diperlihatkan bagaimana cara mengambil darah pada

beberapa jenis hewan ternka yang dimana setiap spesies ternak bebeda.
Vena jugularis adalah vena yang berada pada bagian leher
1. Vena cephalica antibrachii anterior adalah vena yang berada pada kaki

depan bagian dalam

2. Vena femolaris adalah vena yang berada di paha bagian dalam

3. Vena coocygeal adalah vena yang yang berada pada bagian ekor

4. Vena pecrotalis externa adalah vena yang berada disayap

5. Vena saphena magna adalah vena yang berada pada bagian kaki belakang

6. Vena aucularis adalah vena yang berada pada bagian telinga


IV

PEMBAHASAN

4.1 Proses Pengambilan Darah

Pengambilan sampel darah pada ternak tidak bisa dilakukan dengan cara

sembarangan, di perlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Karena

apabila terjadi kesalahan maka darah tidak akan terhisap keluar dan apabila

tidak dilakukan dengan cara yang benar maka akan menimbulkan sakit pada

hewan yang diambil sampel darahnya (Balai Besar Veteriner Maros, 2015).

4.1.1 Proses Pengambilan Darah Pada Sapi dan Domba

Dalam proses pengambilan darah pada sapi maupun domba,

dilakukan pengambilan darah pada bagian Vena Jugularis, pembuluh

darah ini terletak pada bagian ventrolateral leher (Balai Besar Veteriner

Maros, 2015).

Dalam pengambilan darah pada sapi dan domba, terdapat

perbedaan ukuran jarum suntik yang digunakan. Pada sapi digunakan

jarum suntik dengan ukuran nomer 14-18, sedangkan pada domba

digunakan jarum suntik dengan ukuran nomer 14-16.

Prosedur pengambilan darah adalah sebagai berikut:

1) Rambut di sekitar ventral leher dicukur bila perlu.

2) Pembuluh darah dibendung pada 1/3 distal leher.

3) Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas

yang dibasahi alkohol, tujuannya adalah untuk desinfektan.


4) Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 30° ke arah atas

pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.

5) Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil

darah yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum

belum masuk ke dalam pembuluh darah.

4.1.2 Proses Pengambilan Darah Pada Kelinci

Pengambilan sampel darah pada kelinci dilakukan di Vena

auricularis yang terletak pada bagian telinga kelinci. Pada telinga kelinci

terdapat banyak pembuluh darah yang dengan mudah dapat terlihat pada

bagian telinga kelinci karena sifatnya yang tipis dan sedikit transparan

apabila diterawang pada tempat yang cukup cahaya (Balai Besar Veteriner

Maros, 2015).

Penggunaan ukuran jarum suntik dalam pengambilan darah pada

kelinci digunakan ukuran nomer 23 atau nomer 25.

Prosedur pengambilan darah pada kelinci adalah sebagai berikut:

1) Siapkan kelinci pada kotak kekang

2) Tahan kepala kelinci agar tidak memberontak

3) Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah

dibasahi alcohol

4) Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena

auricularis yang berada diatas telinga


5) Tampung darah menggunakan vacum tube sesuai dengan

kebutuhan.

6) Berhati – hatilah saat proses pengambilan darah karena Vena

pada daerah ini sangat tipis sehingga mudah terjadi hematom

(pendarahan).

Proses pengambilan sampel darah pada kelinci yang dijelaskan

menurut (Balai Besar Veteriner Maros, 2015) sama dengan seperti

pemaparan pada saat praktikum di laboratorium.

4.1.3 Proses Pengambilan Darah Pada Mencit

Pengambilan sampel darah pada mencit dilakukan di Vena

coccygeal yang terletak pada bagian ekor. Pembuluh darah ini terletak

pada daerah ventral tulang ekor ke 2 atau 3. Proses ini dilakukan pada

mencit karena bagian tubuh mencit yang kecil, sehingga dilakukan pada

bagian ekor. Penggunaan ukuran jarum suntik menggunakan ukuran

nomer 23 atau nomer 25.

Proses pengambilan darah pada mencit adalah sebagai berikut:

1) Siapkan mencit pada kotak kekang

2) Raba tulang ekor pertama (pada pangkal ekor) lalu kedua.

3) Oleskan alcohol 70% sebagai desinfektan.

4) Pada pada tengah tulang ekor terdapat celah, lalu jarum

dimasukkan kedalamnya

5) Tampung darah menggunakan vacuum tube sesuai kebutuhan


Proses pengambilan sampel darah pada mencit yang dijelaskan

menurut (Balai Besar Veteriner Maros, 2015) sama dengan seperti

pemaparan pada saat praktikum di laboratorium

4.1.4 Proses Pengambilan Darah Pada Ayam

Pengambilan sampel darah pada ayam dilakukan di Vena

pectoralis yang terletak pada bagian bawah sayap ayam. Vena pectoralis

banyak mengandung pembuluh darah dan dari luar pembuluh ini terlihat

berwarna biru (Balai Besar Veteriner Maros, 2015). Penggunaan ukuran

jarum suntik menggunakan ukuran nomer 21.

Proses pengambilan darah pada ayam adalah sebagai berikut:

1) Siapkan ayam dalam posisi berbaring sambil dipegang

2) Tahan kepala ayam ke satu sisi dan rebahkan sayap

3) Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah

dibasahi alcohol sebagai desinfektan

4) Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena

pectoralis yang berada di bawah sayap.

5) Sebaiknya pengambilan secara Intramuskular agar bila terjadi

hematoma darah tidak keluar.

6) Tampung darah menggunakan vacuum tube atau spuit sesuai

kebutuhan.

Proses pengambilan sampel darah pada ayam yang dijelaskan

menurut (Balai Besar Veteriner Maros, 2015) sama dengan seperti

pemaparan pada saat praktikum di laboratorium.


V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pengambilan darah pada domba dapat melalui Vena Jugularis yang

berada di bagian leher dengan menggunakan jarum ukuran 14-16.

2. Pengambilan darah pada sapi dapat melalui Vena Cocygeal yang

berada di bagian ekor dengan menggunakan jarum ukuran 14-18.

3. Pengambilan darah pada ayam dapat melalui Vena Pectoralis Externa

yang berada di bagian sayap dengan menggunakan jarum ukuran 21.

4. Pengambilan darah pada kelinci dapat melalui Vena Auricularis yang

berada di bagian telinga dengan menggunakan jarum ukuran 21-25.

5. Pengambilan darah pada mencit dapat melalui Vena Cocygeal yang

berada di bagian ekor dengan menggunakan jarum ukuran 25.

5.2 Saran

Jika ingin mengambil darah hewan lebih dari satu kali dalam jangka waktu

satu jam lebih baik menggunakan standard tube holder agar hewan yang

diambil darahnya tidak merasakan sakit yang berlebihan.


DAFTAR PUSTAKA

Balai Besar Veteriner Maros. (2015, April 24). Buletin Informasi Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Diagnosa Veteriner, pp. 7-
12.

Anda mungkin juga menyukai