Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

CARA MENIMBANG HEWAN PERCOBAAN DENGAN NERACA OHAUS

Dosen Pembimbing: Sulastri Herdaningsih,M.Farm.,Apt

Kelompok : 1

Kelas : 1A

Ari Irfana 199406

Arsy Arfiandi 199409

Dian Aristya Novita 199421

Komaliya Syafara 199448

Maulita Lestari 199459

Nelly Tri Ekawati 199465

Nurrachmah Editya A. 199472

Putri Prastika 199476

Rio Evan Ewaldo 199486

Sandra Agista Putri 199494

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang Maha Esa sebab atas segala
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah, makalah mengenai “Cara Menimbang
Hewan Pecobaan Dengan Neraca Ohaus” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada Ibu Sulastri Herdaningsih,M.Farm.,Apt selaku dosen farmakologi dasar
yang telah membimbing kami dan memberikan tugas ini.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak sekali terdapat
kekurangan.Namun,kami berharap semoga makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait hewan percobaan,penggunakan
neraca ohaus serta cara cara menimbang hewan coba menggunakan neraca ohaus

Dengan demikian kami sampaikan.Bila terdapat banyak kesalahan dari penyusun,kami


mohon maaf yang sebesar besarnya dan kami mengharapkan kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik.Terima Kasih

Pontianak,31 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………....................................………… ii


DAFTAR ISI ………………………………………..................................………………… iii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……...................................……………………………………………1


1.2. Rumusan Masalah..................................................……………………………………….2

1.3. Tujuan Penulisan …......…………………………...........................................…………..2 

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hewan Coba ..............................…………………………………………….3


2.2. Pengertian Neraca Ohaus...........................………………………………………………3
2.3. Bagian Bagian Dari Neraca Ohaus dan Fungsinya.....……...………………………….....3
2.4. Kelebihan dan Kekurangan Neraca Ohaus..……………………………………………...4
2.5. Cara Menimbang Hewan Coba dengan Neraca Ohaus....………………………………..4

BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan ………………………………………………………….................................6

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam laboratorium pendidikan, beberapa mata kuliah dalam kurikulum Prodi


Farmasi ditunjang dengan praktikum yang menggunakan hewan hidup. Penggunaan hewan
hidup ini penting sebagai alat untuk memperjelas teori dan fenomena yang terjadi dalam
materi mata kuliah yang bersangkutan dan hal ini tidak dapat dihindari. Begitu pula dalam hal
penelitian, Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan dari subjek terkait,
dengan pemahaman teori dan pembuktian asumsi dan/atau hipotesis. Hasil yang didapat
merupakan kesimpulan yang dapat diaplikasikan atau menjadi tambahan pengetahuan bagi
kemajuan ilmu pengetahuan. Walaupun demikian, kegiatan penelitian harus tetap
menghormati hak dan martabat subjek penelitian. Dalam laboratorium pendidikan, beberapa
mata kuliah dalam kurikulum Prodi Farmasi ditunjang dengan praktikum yang menggunakan
hewan hidup. Penggunaan hewan hidup ini penting sebagai alat untuk memperjelas teori dan
fenomena yang terjadi dalam materi mata kuliah yang bersangkutan dan hal ini tidak dapat
dihindari. Begitu pula dalam hal penelitian, Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan
berdasarkan kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data,
dan keterangan dari subjek terkait, dengan pemahaman teori dan pembuktian asumsi dan/atau
hipotesis. Hasil yang didapat merupakan kesimpulan yang dapat diaplikasikan atau menjadi
tambahan pengetahuan bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Walaupun demikian, kegiatan
penelitian harus tetap menghormati hak dan martabat subjek penelitian.

Keputusan untuk menggunakan hewan dalam penelitian membutuhkan pemikiran


kritis, penilaian, dan analisis. Menggunakan hewan dalam penelitian adalah hak istimewa
yang diberikan oleh masyarakat bagi komunitas riset dengan harapan bahwa penggunaan
tersebut akan memberikan pengetahuan baru yang signifikan atau meningkatkan
kesejahteraan manusia dan/atau hewan

Penelitian menggunakan hewan coba secara etis dapat dipertanggungjawabkan


apabila: tujuannya cukup bernilai manfaat, desain penelitian disusun sedemikian rupa hingga
kemungkinan mencapai tujuannya lebih besar, tujuan penelitian tidak mungkin dicapai
dengan menggunakan subjek atau prosedur alternatif (seperti model matematis, simulasi
komputer, atau sistem biologis in vitro), dan manfaat yang didapatkan jauh lebih berarti
dibandingkan penderitaan yang dialami hewan coba. Peneliti juga harus memperhatikan
kesejahteraan hewan coba dalam setiap aspek kehidupannya, perlakuan yang manusiawi serta
pemeliharaan yang baik sesuai dengan pola kehidupannya di alam
1.2.Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari hewan percobaan?


b. Apa pengertian dari neraca ohaus
c. Apa saja bagian bagian dari neraca ohaus dan fungsinya?
d. Apa saja kelebihan dan kekurangan neraca ohaus?
e. Bagaimana cara menimbang hewan percobaan menggunakan neraca ohaus?
1.3.Tujuan

a. Mengetahui pengertian dari hewan percobaan


b. Mengetahui pengertian dari neraca ohaus
c. Mengetahui bagian bagian dari neraca ohaus beserta fungsinya
d. Mengetahui kelebihan dan kekurangan neraca ohaus
e. Mengetahui cara menimbang hewan percobaan menggunakan neraca ohaus
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Hewan Coba

Hewan coba atau hewan uji atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan
yang khusus diternakan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan percobaan digunakan
untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia.
(Sulaksono,1992:321).Hewan coba perlu di timbang agar dapat menghitung dosis yang
diberikan sesuai dengan massanya.

2.2.Pengertian Neraca Ohaus

Neraca Ohauss berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek
laboratorium. Beban maksimal yang mampu ditimbang menggunakan neraca ini adalah
311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss adalah 0,1 gram. Pengkalibrasian neraca ohaus
dengan cara, meletakkan semua anting pada lengan neraca dititik terendah dari skala yang
ditunjukan. Kemudian putar sekrup atau tombol kalibrasi yang letaknya berada di bawah
tempat beban, putar sekrup hingga neraca mencapai garis kesetimbangan (titik 0).

2.3.Bagian Bagian Neraca Ohaus Dan Fungsinya

a. Tempat beban, adalah tempat yang digunakan untuk meletakan benda yang akan
diukur.
b. Tombol kalibrasi, adalah sebuah tombol atau knop yang digunakan untuk
mengkalibrasi neraca ohaus ketika neraca akan digunakan.
c. Lengan neraca, adalah lengan yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu,
jumlah lengan pada neraca bisa 2,3, atau 4. Masing masing lengan menunjukan
skala dan satuan yang berbeda-beda.
d. Pemberat, (anting). Adalah sebuah logam yang menggantung pada lengan,
fungsinya sebagai penunjuk hasil pengukuran. Ia dapat digeser-geser dan setiap
lengan neraca memilikinya.
e. Garis kesetimbangan, disebut juga titik 0, yang digunkan untuk menentukan titik
kesetimbangan pada proses penimbangan.

2.4.Kelebihan dan KekuranganNeraca Ohaus

a. Kelebihan Neraca Ohaus


b. Kelebihan neraca ohaus adalah dapat mengukur massa hewan percobaan dengan
ketelitian yang sangat detail.
c. Kekurangan Neraca Ohaus
d. Kekurangan neraca ohaus adalah kapasitas beban maksimal yang bias ditimbang
dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram.

2.5.Cara Menimbang Hewan Percobaan dengan Neraca Ohaus

Pada neraca Ohaus lengan depannya memuat angka puluhan, lengan belakangnya
memuat angka ratusan, sedangkan sebuah lingkaran skala memuat angka satuan dan
seperseratusan. Cara menimbang hewan percobaan menggunakan neraca ohaus adalah
sebagai berikut.
a. Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala
diarahkan pada posisi nol.Ini artinya neraca menunjukkan skala nol.
b. Periksa bawah neraca pada posisi setimbang.
c. Disetarakan wadah hewan percobaan dengan cara, diletakkan wadah untuk
menimbang hewan percobaan kewadah beban.
d. Ubahlah keempat penunjuk, diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan,
puluhan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan hingga tercapai keadaan yang
setimbang
e. Bacalah massa wadah dan dicatat dengan menjumlah kan nilai yang ditunjukkan
oleh penunjuk ratusan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan.
f. Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang kesisi kiri dan lingkaran skala
diarahkan pada posisi nol.
g. Periksa bawah neraca pada posisi setimbang.
h. Letakkan hewan percobaan yang ingin diketahui massanya (ditimbang) kedalam
wadah hewan percobaan yang telah disetarakan tadi.
i. Ubahlah keempat penunjuk, diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan,
puluhan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan hingga tercapai keadaan yang
setimbang
j. Bacalah massa hewan percobaan dan catat dengan menjumlahkan nilai yang
ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, satuan, dan yang terakhir seperseratusan.
k. Untuk mengetahui massa hewan percobaan, kurangi nilai massa hewan percobaan
+ wadah, dengan massa wadah kosong.

- Contoh Perhitungan Penimbangan Hewan Percobaan dengan Neraca Ohaus

Diketahui:

a. Massa wadah kosong


- Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 200 g ) = 120 g
- Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 100 g ) = 30 g
- Posisi beban geser pada lengan skala( 0 – 10 g ) = 4 g
- Posisi beban geser pada lengan skala( 0 – 1,0 g ) = 0,2 g

Hasil pengukuran : ( 120 + 30 + 4 + 0,2 ) g = 154,2 g

b. Massa wadah + Hewan Percobaan


- Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 200 g ) = 140 g
- Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 100 g ) = 35 g
- Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 10 g ) = 6 g
- Posisi beban geser pada lengan skala ( 0 – 1,0 g ) = 0,5 g

Hasil pengukuran : (140 + 35 + 6 + 0,5 ) g = 181,5 g

c. Massa hewan percobaan:

(Massa wadah + Hewan Percobaan) - (Massa wadah kosong)

= (181,5 - 154,2) g

= 27,3 g

Ketelitian alat : 0,01 g

Penulisan hasil pengukuran : (27,3 ± 0,01 ) g


BAB 3

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai