Kelas : Reguler 2A
JURUSAN FARMASI
Akhir kata, saya memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat saya butuhkan guna memperbaiki karya-karya saya
di waktu-waktu mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di zaman yang modern seperti sekarang ini, perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi melaju dengan pesatnya. Tuntutan kebutuhan
hiduplah yang menjadikan manusia giat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Berbagai ilmu dikembangkan, mulai dari ilmu sosial hingga ilmu
eksak. Seperti salah satu ilmu eksak yaitu ilmu kimia. Dalam praktiknya secara
umum ilmu kimia, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sususnan, sifat, dan reaksi
suatu unsur atau zat dalam berbagai jenis benda material.
Dalam ilmu kimia banyak aspek-aspek penelitian yang dilakukan. Seperti
halnya, yang paling spesifik yaitu pemisahan molekul- molekul dari senyawa zat
nya, atau yang disebut dalam ilmu kimia yaitu Kromatografi. Kromatografi
terbagi menjadi berbagai macam lagi. Salah satunya yaitu “Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi” atau yang biasa di kenal HPLC.
1
BAB II
2. PEMBAHASAN
2
sampel yang dapat dianalisa menggunakan HPLC adalah harus tidak ada endapan
dan harus bening.
3
komponen dalam sampel berdasarkan kepolarannya. Yang paling membedakan
HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi
untuk mendorong fasa gerak. Fasa diam yang biasa digunakan (pada kolom)
HPLC jenis fasa terbalik adalah RMe2SiCl, dimana R adalah rantai alkana C-18
atau C8. Sementara fasa geraknya berupa larutan yang diatur komposisinya
(gradien elusi), misalnya : air:asetonitril, hal ini bergantung pada kepolaran analit
yang akan dipisahkan. Campuran analit akan terpisah berdasarkan kepolarannya,
dan waktu retensinya akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang
punsak-puncaknya terpisah.
1. Kromatografi Adsorbsi
2. Kromatografi fase terikat
3. Kromatografi penukar ion
4. Kromatografi Pasangan ion
4
5. Kromatografi Eksklusi Ukuran
6. Kromatografi Afinitas
5
Diagram di atas menunjukkan komponen utama yang terdapat pada HPLC.
Larutan sampel diinjeksikan melalui injektor (3) dan terbawa oleh fase gerak (1)
melewati fase diam pada kolom (5), kemudian hasilnya dibaca oleh detektor (6)
dan ditampilkan pada pengolah data (7) sebagai kromatogram.
Kromatografi kolom
Fase diam yang digunakan dalam HPLC dapat terdiri dari partikel dengan
pori berukuran mikron sehingga tekanan tinggi diperlukan agar fase gerak dan
sampel dapat bergerak melewati pori tersebut. Penggunaan tekanan tinggi inilah
menyebabkan metode ini dinamakan High Performance Liquid
Chromatography atau yang dulu disebut juga sebagai High Pressure Liquid
Chromatography
6
2.7 KOMPONEN-KOMPONEN ALAT HPLC
Keterangan :
Botol untuk fase gerak (mobile phase) dapat berisi campuran eluen atau
eluen murni disesuaikan dengan kepentingan analisa.
2. Pompa (pump)
Pompa berfungsi untuk memompa baik eluen dan sampel yang disuntikan
melalui injektor. Sebagian besar pompa HPLC memiliki keluaran tekanan (output
pressure) 1000-6000 psi dan mampu menghasilkan aliran sampai 20 mL/menit.
3. Injektor (injector)
4. Kolom (coloum)
Kolom merupakan bagian yang sangat penting dari disebut cartridge, ada
pula yang terbuat dari stainless steel. Kolom terdiri dari fase diam (oktil,
oktadesil, fenil, nitril, amin, dll) yang terikat secara kimia dengan partikel-partikel
silika berpori yang terdapat dibagian dalam kolom.
7
Berhasil atau gagalnya suatu analisis tergantung pada pemilihan kolom
dan kondisi percobaan yang sesuai.
1) Kolom analitik : Diameter dalam 2 -6 mm. Panjang kolom tergantung pada
jenis material pengisi kolom. Untuk kemasan pellicular, panjang yang digunakan
adalah 50 -100 cm. Untuk kemasan poros mikropartikulat, 10 -30 cm. Dewasa ini
ada yang 5 cm.
2) Kolom preparatif: umumnya memiliki diameter 6 mm atau lebih besar dan
panjang kolom 25 -100 cm. Kolom umumnya dibuat dari stainlesteel dan biasanya
dioperasikan pada temperatur kamar, tetapi bisa juga digunakan temperatur lebih
tinggi, terutama untuk kromatografi penukar ion dan kromatografi eksklusi.
Pengepakan kolom tergantung pada model KCKT yang digunakan (Liquid Solid
Chromatography, LSC; Liquid Liquid Chromatography, LLC; Ion Exchange
Chromatography, IEC, Exclution Chromatography, EC)
5. Detektor (detector)
Detektor yang paling banyak digunakan adalah detector ultra violet
(UV)/Visible, fluorometer (terutama untuk zat yang memiliki panjang gelombang
eksitasi dan emisi) dan detektor indeks bias.
8
Komputer berisi software pengolahan data yang menampilkan grafik dari
pembacaan absorbansi sampel terhadap perubahan waktu. Grafik hasil pembacaan
disebut kromatogram.
Dari kolom, sampel dijadikan fase bergerak dan diolah dengan fase diam yaitu
biasanya H2SO4 0,05 N dan CH3OH berdasarkan afinitas elektron. Setelah
terpisah, dengan berbagai perhitungan matematis, HPLC yang sudah
disambungkan dengan komputer ini memberikan pembacaan berupa peak. Setelah
itu kita mencari luasan di bawah peak untuk mengetahui kadar analit.
Elusi Gradien didefinisikan sebagai penambahan kekuatan fasa gerak selama
analisis kromatografi berlangsung. Efek dari Elusi Gradien adalah
mempersingkat waktu retensi.
a. PREPARASI SAMPEL
• Untuk skala analisis sampel dalam μL, konsentrasi sampel yang diinjeksikan
tidak boleh terlalu pekat karena dapat menyumbat kolom. Konsentrasi maksimal
adalah sekitar 40 ppm.
9
b. PREPARASI FASA GERAK
Fasa gerak (eluen) yang digunakan harus dalam kualitas p.a ataupun grade
HPLC. Untuk air, digunakan akuabidest.
Sebelum digunakan, eluen harus disaring dengan millipore kemudian
diawagaskan (didigest) dengan sonikator sekitar 30 menit untuk
menghilangkan udara terlarut.
Eluen harus dimasukkan ke dalam tabung eluen sebelum alat dinyalakan,
untuk menghindari adanya gelembung pada selang penghubung.
Tabung eluen yang sudah diisi harus diberi label sesuai dengan eluen yang
digunakan.
c. PENYALAAN ALAT
Setelah alat dan komputer menyala, pada layar komputer akan muncul
tampilan :
10
Sebelum injeksi, alat yang baru saja dinyalakan harus distabilkan terlebih
dahulu untuk menjaga alat tersebut agar tetap awet, selain itu penyetabilan juga
dimaksudkan agar alat benar-benar siap injeksi sehingga kromatogram yang
dihasilkan akan bagus.
Catatan : dalam masa penyetabilan, setting laju alir cukup sekitar 0,1 uL/menit
untuk menghemat eluen.
f. PERSIAPAN INJEKSI
11
TANDA HIJAU = ALAT SIAP DIINJEKSI
g. CARA INJEKSI
12
puncak-puncak yang keluar berikut luas puncaknya. Pada proses ini di
layar akan muncul tampilan biru dengan tulisan...”Run in Progress Data
Analysis”.
Setelah di layar muncul kembali tampilan “Ready” (hijau), maka
pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan. Untuk menginjeksikan kembali
sampel lain sebaiknya kolom dicuci terlebih dahulu. Masukkan running
cuci kolom ke dalam file cuci.
13
Untuk kembali ke RUN CONTROL (misal akan injek baru), klik menu
VIEW, klik METHOD AND RUN CONTROL
Pilih menu yang pertama (Windows NT workstation version 4.00)
secepatnya, kemudian tekan ENTER.
Kemudian akan muncul menu Begin Log On, tekan Ctrl-Alt-Del.
Setelah itu akan muncul menu PassWord, pada password ini tidak perlu
diisi apa-apa, langsung klik OK. Perhatian...DILARANG MEMASANG
PASSWORD PADA PENGOLAH DATA !
Kemudian akan muncul menu Server NT...., klik No
Selanjutnya akan sampai di menu utama MS-Windows NT, double klik
pada menu Instrument 1 Online.
Kelebihan HPLC:
14
Dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang dianalisis
ü Resolusi yang baik
Dapat digunakan bermacam- macam detektor
Kolom dapat digunakan kembali
Mudah melakukan "sample recovery". Mudah untuk mendapatkan kembali
cuplikan, karena detector pada HPLC tidak merusak komponen zat yang
dianalisis.
Dapat menganalisis senyawa organik yang terurai (labil) pada suhu tinggi
karena HPLC dilakukan pada suhu kamar.
Dapat menganalisis cuplikan yang berasal dari senyawa-senyawa
anorganik.
Dapat menganalisis cuplikan yang memiliki berat molekul tinggi atau titik
didihnya sangat tinggi seperti polimer
Dapat memisahkan zat-zat yang tidak mudah menguap ataupun tak tahan
panas
Banyak pilihan fasa geraknya Cepat: Waktu analisis umumnya kurang dari
1 jam. Banyak analisis yang dapat diselesaikari sekitar 15-30 menit. Untuk
analisis yang tidak rumit (uncomplicated), waktu analisi kurang dari 5
menit bisa dicapai
Resolusi : Berbeda dengan KG, Kromatografi Cair mempunyai dua rasa
dimana interaksi selektif dapat terjadi. Pada KG, gas yang mengalir sedikit
berinteraksi dengan zat padat; pemisahan terutama dicapai hanya dengan
rasa diam.
Kemampuan zat padat berinteraksi secara selektif dengan rasa diam dan
rasa gerak pada HPLC memberikan parameter tambahan untuk mencapai
pemisahan yang diinginkan.
Sensitivitas detektor : Detektor absorbsi UV yang biasa digunakan dalam
HPLC dapat mendeteksi kadar dalam jumlah nanogram (10-9 gram) dari
bermacam-macam zat.
Detektor - detektor Fluoresensi dan Elektrokimia dapat mendeteksi jumlah
sampai picogram (10-12 gram). Detektor-detektor seperti
15
Spektrofotometer Massa, Indeks Refraksi, Radiometri, dll, dapat juga
digunakan dalam HPLC
Kolom yang dapat digunakan kembali : Berbeda dengan kolom
kromatografi klasik, kolom HPLC dapat digunakan kembali (reusable) .
Banyak analisis yang bisa dilakukan dengan kolom yang sama sebelum
dari jenis sampel yang diinjeksi, kebersihan dari solven dan jenis solven
yang digunakan
Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik : zat – zat yang tidak bisa
dianalisis dengan KG karena volatilitas rendah , biasanya diderivatisasi
untuk menganalisis psesies ionik. HPLC dengan tipe eksklusi dan penukar
ion ideal sekali untuk mengalissis zat – zat tersebut.
Mudah rekoveri sampel : Umumnya setektor yang digunakan dalam HPLC
tidak menyebabkan destruktif (kerusakan) pada komponen sampel yang
diperiksa, oleh karena itu komponen sampel tersebut dapat dengan mudah
dikumpulkan setelah melewati detector.
Solvennya dapat dihilangkan dengan menguapkan ksecuali untuk
kromatografi penukar ion memerlukan prosedur khusus.
Kekurangan HPLC:
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
17
2. Prinsip dasar dari HPLC adalah pemisahan analit-analit berdasarkan
kepolarannya. Adapun prinsip kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu
sampel yang akan diuji diinjeksikan ke dalam kolom maka sampel tersebut
kemudian akan terurai dan terpisah menjadi senyawa-senyawa kimia
( analit ) sesuai dengan perbedaan afinitasnya.
3. Sebagai salah satu metode kromatografi cair (liquid chromatography),
HPLC menggunakan zat cair sebagai fase geraknya. Sampel yang telah
dilarutkan dapat dipisahkan dan dihitung konsentrasi zat spesifik yang
terkandung di dalamnya.
3.2 PERTANYAAN
Fase normal dan fase terbalik apakah alat yang digunakan sama?
Jawaban :
(Ilsa Nabila Reg.2b)
Fase normal dan fase terbalik adalah penggunaan alat yang berbeda. Bedanya
terletak pada kolom yang digunakan.
Apa yang membuat fase terbalik lebih unggul?
Jawaban :
(Meinia Reg.2b)
- Lebih mudah digunakan
- Dapat diaplikasikan untuk molekul dalam range yang luas
- Lebih banyak pilihan kromatografi yang membolehkan
- Mengkontrol dari berbagai tipe solvent-organik, konsentrasi dan pH
- Molekul polar akan bergerak lebih cepat melalui kolom
Sebutkan senyawa apa saja pada fase normal dan fase terbalik?
Jawaban :
(Meilin Fadilah Reg.2b)
- Fase Normal, contonya :
18
1. Molekul-molekul hidrofobik (fasa diam)
2. Pelarut-pelarut organik (non polar)
- Fase Terbalik, contonya :
1. Molekul-molekul hidrofilik (fasa diam)
2. Molekul-molekul polar
2. Ratika Reg.2b
Sampel apa saja yang dapat digunakan dialat ini? Apakah sampe terseut
harus memiliki kriteria yang sesuai dengan fase geraknya?
Jawaban :
(Yoriza Afriola Reg.2b)
Komposisi eluen meliputi jenis dan perbandingan eluen yang digunakan. Ada 2
macam eluen, yakni pelarut nonpolar untuk fase normal, seperti heksan, dan
pelarut polar untuk fase balik, seperti campuran air dan alkohol, yakni metanol.
3. Oktarisa Reg.2a
19
foto detektor sambil menahan radiasi eksitasinya. Suatu contoh yang paling
terkenal adalah pendeteksian asam-asam amino pada tingkat subnanogram setelah
reaksi dengan reagen fluoresamin (fluorescamin).
3. Detektor Elektrokimia
Detektor elektrokimia biasanya didasarkan pada daya hantar listrik
(konduktometri) dan polarografi. Detektor jenis konduktometri biasanya
digunakan untuk mendeteksi solute-solut yang dapat mengalami reaksi redoks
baik senyawa organic maupun anorganik. Pendeteksian jenis ini telah digunakan,
misalnya untuk neurotransmitter dan metabolisme mereka di dalam ekstra selular
dari jaringan otak hewan percobaan, senyawa-senyawa seperti dopamin,
norepinefrin, serotonin dan asam homovanilik menghasilkan arus oksidasi pada
elektroda karbon mirip yang diberi potensial +0,60 V vs. Sebuah elektroda
referensi perak-perak klorida. Elektroda referensi pada umumnya melewati
semacam jembatan garam.
4. Tharissa Reg.2b
Apakah sama prinsip kerja HPLC yang menggunakan gas sebagai fase
gerak dengan prinsip HPLC yang mengguanakan zat cair sebagai fase
gerak? Jika sama, sebutkan contoh prinsip HPLC yang menggunakan gas
sebagai fase gerak?
Jawaban :
(Titis Nadhira Reg.2b)
Sumber yang kami dapat mengatakan bahwa KCKT teknik fase geraknya
berbentuk cairan. Jika fase geraknya gas maka teknik yang digunakan adalah
kromatografi gas.
5. Shafa Reg.2b
Ada 2 jenis kolom pada HPLC, yaitu kolom konvensional dan kolom
mikrobor. Apa perbedaan HPLC yang menggunakan kolom konvensional
dengan yang menggunakan kolom mikrobor?
Jawaban :
(Yuli Agustia Reg.2b)
20
- Kinerja dibuat tabel adalah efesiensi meningkat dengan bekurangna ukuran
partikel fase diam, akan tetapi umur kolom dengn partikel 3 um lebih pendek.
Kolom konvensional sangat efisiensi dan sensitif, akan tetapi lambat, konsumsi
fase gerak hana ¼ dari kolom konvensional.
- Kolom mikrobor mempunyai 3 keuntungan yang utama dibanding dengan kolom
konvensional, yakni :
1. Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hana 80% atau lebih kecil dibanding
dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan alir fafse
gerak lebih lambat (10-100ul/menit)
2. Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih
ideal jika digabung dengan spektrometer massa.
3. sensivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat, karenanya
jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas misal sampel
klinis. Meskipun demikian, dalam praktekna, kolom mikrobor ini tidak setahan
kolom konvensional dan kurang bermanfaat untuk analisis rutin.
6. Sri Ismawati Reg.2b
Pada prinsip kerja HPLC, interaksi apa yang terjadi? Suatu senyawa yang
lebih kuat akan bertahan dan sebaliknya? Jelaskan
Jawaban :
(Melisyah Meliana Reg.2a)
Di dalam kolom terjadi pemisahan senyawa-senyawa dalam kolom akan keluar
atas dasar kepolaran yang berbeda, sehingga akan mempengaruhi kekuatan
interaksi antara senyawa terhadap fase diam. Senyawa-senyawa yang kurang kuat
interaksinya dengan fase diam akan keluar terlebih dahulu, dan sebaliknya
senyawa yang berinteraksi kuat dengan fase diam akan keluar lebih lama.
Adakah aplikasi jenis selain windows NT workstation version 4.00 yang
digunakan untuk membaca data hasil pengukuran HPLC?
Jawaban :
(Kurniati Munzilah Reg.2b)
Setiap perangkat keras computer ataupun system operasi computer untuk setiap
teknisi berbeda beda. Dalam pengukuran HPLC telah dirancang menggunakan
Windows NT workstation version 4.00 yang mana lebih mempermudah untuk
21
teknisi ilmiah. Sementara sebagai contoh untuk teknisi Arsitektur menggunakan
system operasi computer yang berbeda dengan system operasi computer untuk
ilmiah. Seperti tombol F8 dalam hplc tombol tersebut digunakan untuk
memberhentikan kerja dari hplc, sementara untuk teknisi lain bias saja untuk
membesarkan volume suara perangkat.
3 jenis injeksi mana yang paling sering digunakan dan kenapa?
22
Adakah pompa dan injeksi yang memang mempunyai satu kinerja (atau
memang sepasang) atau satu fungsi yang sama?
Jawaban :
(Oka Selviana Reg.2a)
Tidak, karena ada 2 jenis pompa HPLC yaitu pompa dengan tekanan konstan dan
pompa dengan aliran fase gerak yang konstan. Dalam HPLC pompa yang
digunakan harus pompa bertekanan tinggi agar dapat mendorong fase gerak dalam
reservoi menuju kolom fase diam dan melewati detektor.
9. Elsa Septina Reg.2b
Jelaskan bagian-bagian alat dan fungsinya serta proses apa yang terjadi
pada alat tersebut?
Jelaskan dengan bahasa kalian konsep dan prisnsip kerja dari HPLC?
HPLC adalah pemisah analit molekul berdasarkan kepolaran, komponen
apakah yang dianalisis oleh HPLC?
Jawaban :
(Siska Oktari Reg.2a)
Prinsip dasar dari HPLC, dan semua metode kromatografi adalah memisahkan
setiap komponen dalam sample untuk selanjutnya diidentifikasi (kualitatif) dan
dihitung berapa konsentrasi dari masing-masing komponen tersebut (kuantitatif).
Analisa kualitatif bertujuan untuk mengetahui informasi tentang identitas kimia
dari analit dalam suatu sanple. Sedangkan analisa kuantitatif untuk mengetahui
jumlah dan konsentrasi analit tesebut dalam sample.x.
Jenis zat apa yang dalam analisisnya harus menggunakan HPLC?
Jawaban :
23
(Yoriza Afriola Reg.2b)
Komposisi eluen meliputi jenis dan perbandingan eluen yang digunakan. Ada 2
macam eluen, yakni pelarut nonpolar untuk fase normal, seperti heksan, dan
pelarut polar untuk fase balik, seperti campuran air dan alkohol, yakni metanol.
Jenis analisa apa yang paling ditekankan pada HPLC kualitati/kuantitatif?
Alasannya?
Jawaban :
(Meilin Fadhilah Reg.2b)
Metode ini tidak menitik beratkan pada salah satu pihak antara hasil analisa
kualitatif dan analisa kuantitatf. Karena secara kualitatif HPLC dapat melihatkan
penimpanan waktu (RT) dan specturn 3D dari signal kromatogram dan secara
kuantitatif dapat mengetahui kadar komponen yang dianalisi dalam sampel.
Wadah fase gerak berupa kaca, bisakah wadah tersebut terbuat dari kaca
adakah dampak yang ditimbulkan jika wadah bukan dari kaca?
Jawaban :
(Widyan Reg.2b)
Kaca dipakai di berbagai percobaan laboratorium / eksperimen / alat alat
laboratorium karena kaca sendiri bersifat inert , atau sukar bereaksi, namun ada
beberapa bahan lain yang dipakai, namun tidak se efisien kaca , yang spesifiknya
adalah kaca borosiklat (borosiclate glass).
Pada saat digeser terjadi penekanan udara, apa dampak yang akan terjadi
jika dalam analisa HPLC jika udaranya tidak hilang sempurna?
Fase gerak seperti apakah senyawa zat cair/gas yang dapat digunakan
sebagai fase gerak dalam HPLC?
Jawaban :
(Puput Oktarina Reg.2b)
1. Murni, tidak terdapat kontaminan
2. Tidak bereaksi dengan wadah (packing)
3. Sesuai dengan defektor
4. Melarutkan sampel
5. Memiliki viskositas rendah
6. Bila diperlukan, memudahkan “sample recovery”
24
7. Diperdagangan dapat diperoleh dengan harga murah (reasonable price)
Contoh pembuatan fasa gerak
Coba jelaskan kembali cara kerja video tersebut dengan bahasa kalian
sendiri yang mudah dipahami?
Jawaban :
(Widyan Reg.2b)
Video tersebut sudah cukup jelas, dan sudah dijelaskan selama presentasi
Mengapa HPLC termasuk kromatografi kolom?
Jawaban :
(Widyan Reg.2b)
HPLC termasuk kromatografi kolom karena fungsi HPLC itu berprinsip atas
kromatografi kolom, kromatografi kolom itu sendiri adalah metode yang
digunakan untuk memurnikan bahan kimia tunggal dari campurannya, atau fase
diam dan fase gerak.
25
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A dan Underwood, A.L., 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga,
Jakarta.
26