HASIL
sebagai berikut:
A. Sampling
sebanyak 5 kali.
B. Hematologi
tertinggi pada pemeriksaan Darah rutin yaitu sebanyak 405 pasien dan
C. Kimia
1
2. SGOT 37
3. SGPT 35
4. Cholestrol Total 49
5. Cholestrol LDL 14
6. Cholestrol HDL 13
7. Trigliserida 9
8. Ureum 201
9. Kreatinin 198
10. Asam Urat 16
11. Protein Total 0
12. Albumin 1
13. Elektrolit 98
14. HBA1C 6
15. Gamma GT 0
16. Bilirubin Direk
17. Bilirubin Indirek
Jumlah Total 254
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa hasil pemeriksaan kimia
tertinggi pada pemeriksaan Gula Darah yaitu sebanyak 394 pasien dan
sebanyak 0 pasien
D. Imuno-Serologi
Serologi tertinggi pada pemeriksaan HbsAg yaitu sebanyak 194 pasien dan
pemeriksaan terendah pada pemeriksaan yaitu HCV dan Anti HBs sebanyak 0
pasien
E. Mikrobiologi
2
Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Bakteriologi
F. Pemeriksaan Lain-lain
sebanyak 0 pasien
3
BAB V
PEMBAHASAN
Toto Kabila, Mahasiswa Analis Kesehatan yang telah selesai melakukan PBK
dispo. Sampel darah dimasukan ke dalam tabung vakum sesuai dengan jenis
semi otomatis yaitu Hematologi Analyzer 3 dan 5 Dift. Prinsip kerja dari alat
ini didasarkan pada sistem flow cytometer. Hasil yang didapatkan dari analisis
sampel darah dengan alat ini dapat menjadi salah satu data pendukung dalam
bisa mendapatkan hasil yang benar-benar valid. ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam proses pemeriksaan ini yaitu pada saat proses pemasukan
sampel darah kedalam alat menggunakan tabung tutup ungu ini tidak bisa pada
4
ujung sampel darah sehingga pada proses penghisapan sampel itu kurang dari
normalnya atau terlalu kedasar tabung hingga menutupi udara yang masuk
sehingga volume yang dihisap oleh alat tidak sesuai, sehingga hal ini bisa
mempengaruhi hasil menjadi abnormal. Paramater yang terdapat pada alat ini
parameternya meliputi SGOT, SGPT, Gamma GT, Protein total, Albumin dan
Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan),
maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan
volume sampel dan reagen yang berbeda-beda, tergantung dari jenis reagen
5
terlebih dahulu yaitu dengan mencampurkan reagent A dan reagent B masing-
masing 500 ul atau (1:1). setiap pencampuran reagent ini bisa dilakukan dua
tidak memerlukan inkubasi di luar tetapi proses inkubasi didalam alat, yang
berarti bahwa setelah reagent tercampur dengan serum harus segera mungkin
dilakukan pembacaan pada alat agar tidak akan berpengaruh pada hasil
pemeriksaan. untuk pemeriksaan ureum, sgot dan sgpt ini masih sama
pembacaan hasil namun untuk pemeriksaan ureum ini volumenya yaitu 1000 ul
reagent dan 10 ul sampel dan untuk pemeriksaan SGOT dan SGPT masih sama
volume yang dibutuhkan yaitu 1000 ul reagent dan 20 ul serum serta inkubasi
kolestrol ini memiliki volume yang sama pula yaitu 1000 ul reagent dan 10 ul
serum serta proses inkubasi yang sama yaitu 10 menit. untuk pemeriksaan
albumin ini sedikit berbeda yaitu volume yang dibutuhkan 2500 ul reagent dan
10 ul serum serta proses inkubasi yang cukup cepat yaitu 5 menit. berbda
halnya dengan pemeriksaan LDL dan HDL. ini membutuhkan dua perlakuan
khusus dalam pemeriksaan serta volume yang berbeda yiatu untuk pemeriksaan
pemeriksaan HDL yaitu 20 ul reagent dan 150 ul serum dan proses inkubasi
6
keduanya masing-masing 10 menit. setelah masa inkubasi selesai dilakukan
kedua ini volume yang dibutuhkan sama yaitu 1000 ul reagent kolestrol dan 10
dilakukan pemeriksaan.
7
3. Pemeriksaan Imuno-Serologi menggunakan alat manual. Untuk pemeriksaan widal
sendiri menggunakan delapan reagen yaitu O, AO, BO, CO, H, AH, BH, CH,
terjadi antara antibody bakteri Sallmonela thyposa yang berada pada sampel darah
pasien dengan antigen yang terdapat pada reagen. Interpretasi hasilnya yaitu 1/20,
1/40, 1/80, 1/160, 1/320 dan 1/640. Selain itu juga terdapat berbagai pemeriksaan
lain seperti HbsAg, NS1 dan Anti Dengue IgG IgM. Prinsip dari pemeriksaan ini
Rapid Test.
sputum. Setelah itu, di intruksikan kepada pasien untuk menampung sputum pada
pemeriksaan ini dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan
lemak yang sukar ditembus cat. Oleh karena pengaruh fenol dan pemanasan maka
lapisan lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic fuchsin. pada waktu pencucian,
lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. pada pencucian
dengan asam alkohol warna fuchsin tidak dilepas. sedangkan pada bakteri tidak
8
tahan asam akan luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue. Hasil
Negatif (-), Scanty (Jumlah BTA yang didapat), Positif 1 (1+), Positif 2 (2+), dan
Positif 3 (3+).
gangguan pada saluran kemih, dll. Jenis pemeriksaan urinalisa yang ada di RSUD
Toto Kabila yaitu meliputi Urin Rutin, Planotest, Test Narkoba dan Sedimen Urin.
parameter dari pemeriksaan ini yaitu: Leu, Nit, Uro, Pro, pH, Blo, SG dll.
kurang lebih tiga minggu jumlah pemeriksaan yang paling mendominasi yaitu
pemeriksaan darah rutin sebanyak 405 pasien dan pemeriksaan glukosa sebanyak
394 pasien dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya yang dimana kasus penyakit
9
10