MCHC
(Mean corpuscular hemoglobin concentration)
DI SUSUN OLEH
NIM : 2320191022
KELAS : A/III
MK : BAKTERIOLOGI
2020
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
2.4 Hemaglobin................................................................................ 5
2.5 Hematokrit................................................................................. 6
3.3 Pembahasan................................................................................ 8
BAB VI PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................ 9
4.2 Saran........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunianya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu syarat untuk mata kuliah
HEMATOLOGI PRAKTIKUM program studi D-III Analis kesehatan. Sholawat serta salam
senantiasa kita curahkan kepada nabi besar kita nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sepenuhnya masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.Apabila pembaca belum puas
dengan makalah yang lebih bagus dan lebih baik.Saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini bermanfaat bagi bangsa dan Negara yang khusunya bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Darah adalah jaringan cair yang tersusun dari plasma darah dan sel darah.Sel darah
terdiri dari tiga bagian yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.Volume darah secara
keseluruhan yang beredar dalam tubuh adalah satu per dua belas berat badan atau sekitar
lima liter. Selain itu di dalam tubuh juga terdapat 55% plasma darah, dan 45% terdiri dari
Darah merupakan salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair berwarna
merah. Karena sifat darah yang berbeda dengan jaringan lain, mengakibatkan darah
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain sehingga dapat ke berbagai kompartemen
tubuh. Penyebaran tersebut harus terkontrol dan harus tetap berada pada satu ruangan
agar darah benar-benar dapat menjangkau seluruh jaringan di dalam tubuh melalui suatu
sistem yang di sebut sistem kardiovaskuler, yang meliputi jantung dan pembuluh darah
Fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan
oleh sel-sel darah merah.Hampir semua sel darah dihasilkan oleh sumsum tulang,
dinamakan eritropoiesis dan diatur melalui mekanisme umpan balik yang dipengaruhi
hemoglobin rata-rata untuk setiap sel darah merah. Nilai MCHC dihitung dengan
membagi hemoglobin dengan massa sel darah merah (Hematokrit) sehingga didapatkan
hasil dalam satuan persen (%) atau gram/desiliter (g/dL). Tes darah untuk melihat kadar
MCHC diperuntukkan bagi pasien yang memiliki infeksi berkelanjutan dengan gejala
kelemahan, memar, dan pembengkakan. Ini adalah tes darah standar untuk orang-orang
yang menderita anemia. Umumnya tes darah untuk MCHC sering dilakukan bersamaan
darah secara menyeluruh.
Hal yang melatar belakangi penulis menyusun sebuah makalah dengan judul “Mean
1.3 Tujuan
concentration
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk
melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga
pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu:
Eritrosit (Red Blood Cell / RBC), Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC), Laju Endap
Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR), Hitung Jenis Leukosit (Diff Count),
Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritrosit. Istilah lain
untuk indeks eritrosit adalah indeks kospouskuler Indeks eritrosit terdiri atas : isi/volume
atau ukuran eritrosit (MCV :mean corpuscular volume atau volume eritrosit rata-rata),
eritrosit rata-rata), dan perbedaan ukuran (RDW :RBC distribution width atau luas
anemia atau sebagai penunjang dalam membedakan berbagai macam anemia. Indeks
eritrosit dapat ditetapkan dengan dua metode, yaitu manual dan elektronik (automatik)
(MCHC)
dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”) MCHC menurun
eritrosit, seperti pada anemia dan kekurangan zat besi dalam talasemia. Peningkatan
terkonsentrasi di dalam eritrosit, seperti pada pasien luka bakar dan sferositosis bawan.
Jika kadar MCHC terlalu tinggi, bisa mengindikasikan bahwa sel-selnya bersifat
sel darah merah. Hal ini ditandai dengan warna merah yang lebih padat. Gejala MCHC
menghancurkan sel darah merah sendiri), spherocytosis herediter (kelainan bawaan yang
menyebabkan anemia dan batu empedu), dan anemia makrositik. Kondisi lain yang dapat
Jika dalam tes darah MCHC rendah, berarti kadar hemoglobin dalam setiap sel darah
merah lebih rendah dari normal. Hal ini mengindikasikan bahwa sel-selnya bersifat
hypochromic (baca: hipokromik) yang ditandai dengan warna yang kurang pekat alias
pucat Gejala MCHC rendah meliputi sesak napas, kelelahan, lemas, kulit pucat, pusing,
kulit mudah memar, dan kehilangan stamina. Ada berbagai alasan mengapa MCHC
rendah. Anemia, khususnya anemia mikrositik hipokrom adalah penyebab umum MCHC
rendah.
Penyebab lain dari MCHC rendah dalam darah adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan zat besi akibat ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi. Berbagai
kondisi medis yang menyebabkan malabsorpsi zat besi meliputi operasi bypass
4. Keracunan timbal.
5. Kanker.
6. Infeksi Parasit
MCHC dihitung dari nilai MCH dan MCV atau dari hemoglobin dan hematokrit:
Atau :
MCHC = ( MCH : MCV ) x 100 %
2.4 Hemaglobin
Hemaglobin merupakan zat protein yang terdapat dalam eritrosit yang memberi warna
merah pada darah dan merupakan pengangkut oksigen utama dalam tubuh (riswanto,
2013).
1. Struktur hemoglobin
Struktur hemoglobin terdiri dari satu golongan hem dan globin yang merupakan empat
rantai polipeptida terdiri dari asam amino yang terdekat terangkai menjadi rantai dengan
urutan tertentu. Molekul-molekul hemoglobin terdiri dari dua pasang rantai polipeptida
(globin) dan empat gugus hem yang masing-masing mengandung sebuah atom besi
(riswanto, 2013).
2. Fungsi hemoglobin
Nilai rujukkan kadar hemoglobin di tentukan berdasarkan umur dan jenis kelamin
adalah sebagai berikut : pada bayi baru lahir 16 ± 3.0 g/dl ; bayi 3 bulan 11,5 ± 2,0
g/dl : anak usia 1 tahun 12,0 ± 1,5 g/dl dan anak usia 10-12 tahun 13,0 ± 1,5 g/dl.
Nilai rujukkan kadar hemoglobin pada pria 13-16 g/dl dn wanita 12-14 g/dl.
2.5 Hematokrit
1. Penetapan hematokrit
mengetahui volume eritrosit dalam 100 ml darah yang di nyatakan dalam persen (%).
Nilai hematokrit ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya anemia dan di gunakan
juga untuk menghitung indeks eritrosit. Penetapan nilai hematokrit dapat dilakukan
tabung wintrobe dan cara mikrometode digunakan pipet kapiler (Widman FK, 2005).
2. Nilai rujukan hematokrit
Nilai normal hematokrit bayi baru lahir 44-72 % ; untuk anak usia 1-3 tahun : 35-43%
; anak usia 4-5 tahun : 31-43 % ; anak usia 6-10 tahun : 33-45%, dewasa pria 40-48%,
a. Sampel darah yang apabila di ambil pada daerah lengan yang terpasang jalur
peroleh sedikit dan darah harus di peras-peras keluar, kulit yang ditusuk masih
basah oleh alkohol sehingga darah terencerkan, terjadi bekuan dalam tetes
METODE KERJA
1) Spuit
2) Lancet
3) Tourniquet
4) Tabung hematokrit
5) Mikroskop
6) Pipet eritrosit
7) Bilik hitung
8) Mikrocentrifuge
9) Dempul
10) Pipet gondok 5ml
11) Mikropipet
12) Spektrofotometer Tabung reaksi
13) Darah vena dan darah kapiler
14) Reagen hayem
15) Alkohol 70%
16) Na2EDTA
17) Reagen Drabkins
Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan indeks eritosit. Pemeriksaan ini berguna
banyaknya hemoglobin per eritrosit. Beberapa nilai yang dipakai untuk pemeriksaan
indeks eritosit adalah MCV (Mean Corpuscular Volume), MCH (Mean Corpuscular
nilai volume atau ukuran rata-rata eritrosit dengan femtoliter. Nilai MCV didapat dengan
menghitung Ht dikali 10 yang dibagi dengan jumlah eritosit. Nilai MCV normal berada
pada kisaran 82-92 femtoliter (ft). Jika nilai ini kurang dari 82 maka menandakan bahwa
eritrosit berukuran kecil (mikrositik), sedangkan jika lebih dari 92 menandakan eritrosit
berukuran besar (makrositik). Pada sampel yang kami periksa diperoleh nilai MCV
sebesar 68, berarti ukuran eritrosit sampel mikrositik. MCH (Mean Corpuscular
Hemoglobin) yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit yang disebut pikogram. Nilai
MCH normal berada pada kisaran 27-31 pikogram. Pada sampel yang kami periksa
didapat nilai MCH 29 yang berarti hemoglobin dalam eritrosit sampel tidak normal. Dan
eritrosit yang dinyatakan dalam persen (%) didapat nilainya dengan membagi MCH
dengan MCV lalu dikalikan 100%. Nilai normal MCHC berada pada kisaran 32-37
persen. Jika nilainya kurang dari 32% maka termasuk hipokromik, sedangkan jika lebih
dari 37% termasuk hiperkromik. Dari sampel yang kami periksa, nilai MCHC didapat
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”), MCHC menurun
eritrosit, seperti pada anemia dan kekurangan zat besi dalam talasemia. Peningkatan
terkonsentrasi di dalam eritrosit, seperti pada pasien luka bakar dan sferositosis bawan.
Jika kadar MCHC terlalu tinggi, bisa mengindikasikan bahwa sel-selnya bersifat
hyperchromic ( hiperkromik ).
4.2 Saran
Saran saya selaku pembuat makalah ini yang berjudul MCHC, pemeriksaan ini sering
dilakukan pada saat menghitung eritrosit pada seseorang. Maka dari itu makalah ini di