LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 3
A. Latar Belakang...................................................................................... 3
B. Tujuan Praktikum ................................................................................ 4
C. Manfaat Praktikum .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
A. Lalat Buah (Drosophila melanogaster)................................................ 5
B. Morfologi Lalat Buah (Drosophila melanogaster) .............................. 6
C. Siklus Hidup Lalat Buah (Drosophila melanogaster) ......................... 8
BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................. 10
A. Waktu dan Tempat ............................................................................... 10
B. Alat dan Bahan .................................................................................... 10
C. Langkah Kerja...................................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 14
A. Hasil Pengamatan ................................................................................. 14
B. Pembahasan .......................................................................................... 16
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 19
A. Kesimpulan .......................................................................................... 19
B. Saran .................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup memiliki karektiristik yang membedakannya dengan makhluk
tidak hidup, misalnya tumbuh dan berkembangbiak. Banyak makhluk hidup yang
mengalami proses yang khusus dan unik dalam menuju kedewasaannya, dari
beberapa jumlah anak yang berhasil dilahirkan ataupun ditetaskan oleh induknya,
hanya sedikit atau beberapa dari anakan tersebut yang berhasil berkembang dan
tumbuh menjadi individu dewasa. Organisme yang mengalami perkembangan
secara tidak langsung menghasilkan organisme baru yang biasanya secara
morfologi, fisiologi dan ekologi berbeda. Oleh sebab itu, diperlukan suatu
mekanisme tersendiri agar individu baru yang dihasilkan memiliki bentuk
morfologi, adaptasi ekologis, dan aktivitas fisiologi yang sama dengan induknya,
misalnya pada lalat buah (Drosophila melanogaster).
Lalat buah (Drosophila melanogaster) atau serangga yang suka sekali
mengerumuni buah yang masak atau busuk yang umumnya tidak berbahaya dan
merupakan pemakan jamur. Lalat buah (Drosophila melanogaster) terdiri dari
lalat buah jantan dan lalat buah betina yang dapat dibedakan hanya dengan
melihat perbedaan morfologinya. Lalat buah (Drosophila melanogaster) mudah
berkembangbiak dengan siklus hidup yang relatif pendek dan banyak digunakan
dalam penelitian genetika. Siklus hidup dari spesies ini akan berjalan dengan baik,
apabila lingkungan yang digunakan untuk memelihara lalat buah (Drosophila
melanogaster) sesuai dengan kondisi yang optimal bagi lalat buah untuk hidup.
Kelangsungan hidup dan pertumbuhan lalat buah (Drosophila melanogaster)
sangat dipengaruhi oleh adanya nutrisi dan faktor lingkungan, meskipun
persyaratan nutrien sangat beragam. Bahan nutrisi yang tersedia dapat berupa
bahan alami dapat pula berupa bahan sintetis. Lalat buah (Drosophila
melanogaster) membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan
energi dalam metabolisme, dan pergerakan yang dalam hal ini nutrisi tersebut
dapat diperoleh dari medium.
Pengamatan siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster) sulit
dipahami jika hanya melalui teori saja. Oleh karena itu, untuk mengetahui dan
4
menambah wawasan pengetahuan mengenai siklus hidup dan perbedaan lalat buah
(Drosophila melanogaster) jantan dan betina, maka dilakukan praktikum dengan
judul “Pengamatan Siklus Hidup Lalat Buah.” Dengan praktikum dan pengamatan
ini, dapat membantu praktikan dalam memahami dan mengetahui bagaimana
siklus hidup yang terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster) serta dapat
memahami dan membedakan ciri-ciri lalat buah (Droshopila melanogaster) jantan
dan betina melalui pengamatan morfologi lalat buah.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum unit 2 pengamatan siklus hidup Drosophila melanogaster,
yaitu:
1. Mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster).
2. Membedakan ciri lalat buah (Droshopila melanogaster) jantan dan betina.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh melalui praktikum unit 2 pengamatan siklus hidup
Drosophila melanogaster, yaitu:
1. Mahasiswa dapat mengetahui siklus hidup lalat buah (Drosophila
melanogaster).
2. Mahasiswa dapat membedakan ciri lalat buah (Droshopila melanogaster)
jantan dan betina.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
warna segmen ini bervariasi dari pucat ke hampir seluruhnya gelap. Kedua jenis
kelamin memiliki pola garis-garis melintang gelap di sisi punggung setiap segmen
perut.
Tubuh lalat buah jantan lebih kecil dibandingkan betina dengan tanda-tanda
secara makroskopis adanya warna gelap pada ujung abdomen, pada kaki depannya
dilengkapi dengan sisir kelamin yang terdiri dari gigi hitam mengkilap. Banyak
mutan-mutan lalat buah (Drosophila melanogaster) yang dapat diamati dengan
mata biasa, dalam artian tidak memerlukan alat khusus. Lalat buah (Drosophila
melanogaster) tipe liar mempunyai mata merah, tipe sepia mempunyai mata
coklat tua dan tipe ebony mempunyai tubuh berwarna hitam
mengkilap (Safitri dan Suhaedir, 2017).
Menurut Oktary, dkk (2015), ada beberapa tanda yang dapat digunakan untuk
membedakan lalat jantan dan betina, yaitu bentuk abdomen pada lalat betina kecil
dan runcing, sedangkan pada jantan agak membulat. Tanda hitam pada ujung
abdomen juga bisa menjadi ciri dalam menentukan jenis kelamin lalat ini tanpa
bantuan mikroskop. Ujung abdomen pada lalat buah jantan berwarna gelap,
sedangkan pada lalat buah betina tidak. Jumlah segmen pada lalat jantan hanya 5,
sedang pada betina ada 7. Lalat buah betina memiliki 5 garis hitam pada
permukaan atas abdomen, sedangkan pada lalat buah jantan hanya 3 garis hitam.
Menurut Hartati dan Ferry (2017), untuk membedakan jenis kelamin jantan
dan betina pada lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat diamati sebagai
berikut :
Ketika serangga ini ditetaskan dari telur, dihasilkan serangga yang tidak memiliki
wujud sama dengan serangga dewasa. Lalat buah (Drosophila melanogaster) tergolong
Holometabola, memiliki periode istirahat yaitu dalam fase pupa. Dalam
perkembangannya lalat buah (Drosophila melanogaster) mengalami metamorfosis
sempurna yaitu melalui fase telur, larva, pupa dan lalat buah (Drosophila Melanogaster)
dewasa. Lalat betina setelah perkawinan menyimpan sperma di dalam organ yang disebut
spermatheca (kantong sperma). Lalat jantan dan betina adalah diploid. Setiap kali
pembelahan meiosis dihasilkan 4 sperma haploid di dalam testes lalat jantan dewasa
sedangkan pada lalat betina dewasa hanya dihasilkan 1 butir telur dari setiap kali
pembelahan (Safitri dan Suhaedir, 2017).
Menurut Hartati dan Ferry (2017), siklus hidup lalat buah (Drosophila
melanogaster) berkisar sekitar 10 hari sampai 2 minggu. Telur berbentuk lonjong
dengan panjang kira-kira 0,5 cm. Pada ujung anteriornya terdapat dua tangkai
kecil seperti sendok. Pada spesies lainnya bentuk tersebut jumlahnya lebih dari 2.
Pertumbuhan dimulai segera setelah fertilisasi, yang dibagi menjadi 2 tahap :
1. Periode embrionik di dalam telur: dimulai setelah fertilisasi sampai
menetas.
2. Periode post embrionik: larva (instar 1, instar 2, instar 3), pupa dan imago.
Siklus ini akan berjalan dengan baik pada temperatur yang sesuai.
Menurut Oktary, dkk (2015), tahap-tahap siklus hidup lalat buah (Drisophila
melanogaster), sebagai berikut :
1. Telur
Telur lalat buah (Drisophila melanogaster) memiliki panjang kira-kira
setengah millimeter. Bagian struktur punggung telur ini lebih datar
dibandingkan dengan bagian perut. Telur lalat akan nampak di permukaan
media makanan setelah 24 jam dari perkawinan. Perkembangan embrio,
yang mengikuti pembuahan dan bentuk zigot, terjadi dalam membran telur.
Lensa tangan akan mempermudah untuk mengamati telur-telur lalat. Setelah
fertilisasi acak telur berkembang kurang lebih satu hari, kemudian menetas
menjadi larva.
2. Larva
Sekitar satu hari setelah fertilisasi, embrio berkembang dan menetas
menjadi larva. Larva yang baru menetas disebut sebagai larva fase (instar)
pertama dan hanya nampak jelas bila diamati dengan menggunakan alat
9
pembesar. Larva makan dan tumbuh dengan cepat kemudian berganti kulit
mejadi larva fase kedua dan ketiga. Larva fase ketiga, dua sampai tiga hari
kemudian berubah menjadi pupa. Setelah penetasan dari telur, larva
mengalami dua kali molting (ganti kulit), memakan waktu kurang lebih empat
hari untuk selanjutnya menjadi pupa. Fase terakhir dapat mencapai panjang
sekitar 4,5 milimeter. Larva sangat aktif dan termasuk rakus dalam makan,
sehingga larva tersebut bergerak pelan pada media biakan. Saat larva siap
menjadi pupa, mereka berjalan perlahan dan menempel di permukaan relatif
kering, seperti sisi botol atau di bagian kertas kering yang diselipkan ke
pakannya.
3. Pupa
Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih seperti
kulit larva tahap akhir, tetapi secara perlahan akan mengeras dan
warnanya gelap. Diatas dari empat hari, tubuh pupa tersebut sudah siap
dirubah bentuk dan diberi sayap dewasa, dan akan tumbuh menjadi individu
baru setelah 12 jam (waktu perubahan fase diatas berlaku untuk suhu 25 °C).
Tahap akhir fase ini ditunjukkan dengan perkembangan dalam pupa seperti
mulai terlihatnya bentuk tubuh dan organ dewasa (imago).
4. Imago
Perkawinan biasanya terjadi setelah imago berumur 10 jam, tetapi
meskipun demikian lalat betina biasanya tidak segera meletakkan telur
sampai hari kedua. Lalat buah (Drosophila melanogaster) pada suhu 25°C,
dua hari setelah keluar dari pupa mulai dapat bertelur kurang lebih 50 sampai
75 butir per hari sampai jumlah maksimum kurang lebih 400-500 dalam 10
hari, tetapi pada suhu 20°C mencapai kira-kira 15 hari. Jumlah telur tersebut
dipengaruhi oleh faktor genetik, temperatur lingkungan dan volume tabung
yang digunakan. Siklus hidup total terhitung dari telur sampai telur kembali
berkisar antara 10-14 hari.
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
C. Langkah Kerja
1. Pengamatan morfologi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Morfologi lalat buah (Drosophila melanogaster)
No
Gambar Keterangan
.
1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) jantan 1. Ujung
abdomen
2. Abdomen
3. Sayap
5 1
4 2 4. Kepala
3 5. Mata
Gambar
1 3 4 5 6
dikemukakan oleh Hartati dan Ferry (2017), yang menyatakan bahwa lalat betina
memiliki ujung abdomen yang panjang dan meruncing, jumlah segmen abdomen
7 dan tidak terdapat sex comb (sisir kelamin). Sedangakan lalat betina memiliki
ujung abdomen yang bulay, jumlah segmen abdomen 5 dan terdapat sex comb
(sisir kelamin) pada permukaan distal dari tarsus terakhir dari kaki depan.
Pengamatan selanjutnya yaitu pengamatan siklus hidup lalat buah
(Drosophila melanogaster). Pengamatan siklus hidup lalat buah (Drosophila
melanogaster) dilakukan setelah medium pemeliharaan lalat buah selesai dibuat.
Medium tersebut diisi lalat buah pada tanggal 20 September 2019, lalat buah
(Drosophila melanogaster) mengalami fase pertama yaitu bertelur, selang waktu
empat hari telur lalat buah berubah menjadi larva instar 1 dimana fase kedua pun
akan terbentuk yaitu fase larva, selang waktu satu hari terbentuk larva instar 2 dan
larva instar 3 terbentuk dari selang dua hari dari instar 2. Instar 3 terbentuk fase
ketiga dari siklus hidup lalat buah terbentuk yaitu pupa yang hanya selang waktu
satu hari dari instar 3. Fase keempat dari siklus lalat buah pun ikut terbentuk yaitu
berubahnya pupa menjadi imago atau lalat dewasa, dari selang waktu 3 hari dari
pupa.
Siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster) berkisar sekitar 10 hari
sampai 2 minggu. Dari pengamatan perkembangan setelah fertilisasi, yang terdiri
dari dua periode. Periode pertama adalah periode embrionik di dalam telur pada
saat fertilisasi hingga penetesan telur menjadi larva muda, proses ini berlangsung
sekitar 24 jam. Periode kedua yaitu periode setelah menetas dari telur atau periode
post embrionik. Periode ini dibagi dalam tiga tahap yaitu larva, pupa, dan imago.
Berdasarkan pengamatan siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster),
maka dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Telur, berbentuk bulat lonjong, ukuran sekitar ± 0,5 mm, berwarna putih
susu. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hartati dan
Ferry (2017), yang menyatakan bahwa telur lalat buah berbentuk bulat
lonjong, ukuran sekitar ± 0.5 mm, berwarna putih susu, pada ujung
anteriornya terdapat dua tangkai kecil menyerupai sendok yang berfungsi
agar telur tidak tenggelam, biasanya terdapat pada permukaan media.
2. Larva instar 1, berbentuk lonjong pipih, berwarna putih bening, berukuran
± 1 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing.
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster) berkisar sekitar 10 hari
sampai 2 minggu. Periode embrionik di dalam telur: dimulai setelah
fertilisasi sampai menetas. Periode post embrionik: larva (instar 1, instar 2,
instar 3), pupa dan imago.
2. Ciri-ciri yang membedakan antara lalat buah (Drosophila melanogaster)
jantan dan betina yaitu pada lalat buah jantan memiliki ukuran tubuh yang
kecil, sayap lebih pendek, terdapat sisir kelamin (sex comb) yaitu 10
rambut kaku berwarna hitam dari tarsus terakhir kaki depan, dan ujung
abdomen membulat. Sedangkan pada betina memiliki ciri-ciri yaitu ukuran
tubuh yang lebih besar, sayap lebih panjang, tidak terdapat sisir kelamin
(sex comb )dan ujung abdomen yang memanjang dan meruncing.
B. Saran
1. Praktikan
Alangkah baiknya praktikan memperhatikan alat dan bahan yang akan
digunakan agar praktikum berjalan dengan lancar serta praktikan sebaiknya
menggunakan masker dan handscoon (sarung tangan) pada saat praktikum
agar mengurangi kontaminasi dengan bakteri pada saat pembuatan medium.
2. Asisten
Sebaiknya asisten memberikan kesempatan semaksimal mungkin kepada
praktikan dalam melaksakan praktikum. Asisten hanya bertindak sebagai
pembimbing dan fasilitator bukan menjadi pemeran utama dalam praktikum
sehingga semua praktikan aktif ketika praktikum berlangsung.
3. Laboran
Sebaiknya menyediakan alat dan bahan praktikum yang lebih lengkap dan
steril sehingga bisa menunjang keberhasilan praktikum pada setiap unitnya.
4.
17
DAFTAR PUSTAKA
Campbell N.A., Reece J.B., & Mitchell L.G. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
3 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Fauzi, Ahmad., dan Shefa, Dwijayanti Ramadani. 2017. Learning The Genetics
Concepts Through Project Activities Using Drosophila Melanogaster: A
Qualitative Descriptive Study. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, Vol. 3,
No. 3, 2017; pp. 238-247 p-ISSN: 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204. Malang:
Departement of Biology Education.
Hartati., dan Ferry, Irawan. 2017. Modul Genetika Berbasis Pendekatan Saintifik.
Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Oktary, Ade Putri., M, Ridhwan., & Armin. 2015. Ekstrak Daun Kirinyuh
(Eupatorium odoratum) Dan Lalat Buah (Drosophila melanogaster).
Serambi Akademica, Vol. 3, No. 2. Universitas Serambi Mekkah:
Pendidikan Biologi.
Safitri, Dian., dan Suhaedir, Bachtiat. 2017. Pengaruh Penambahan Ragi Pada
Media Terhadap Perkembang Biakan Drosophila Melanogaster. Jurnal
Biology Science & Education, Vol. 6, No. 1. Universitas Muhammadiyah
Makassar: Jurusan Pendidikan Biologi.