NIM : 1814041015
Kelompok : IV
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar Belakang
metamorfosis yaitu proses perkembangan biologi yang terjadi pada
makhluk hidup melibatkan perubahan penampilan fisik atau struktur sesudah
kelahiran. Perubahan yang terjadi pada fisik diakibatkan oleh pertumbuhan dan
diferensasi sel secara radikal maupun dinamik. Metamorfosis umumnya terjadi
pada fase yang berbeda, seperti dimulai dari telur, larva atau nimfa, terkadang
juga sering melewati fase pupa dan berakhir menjadi imago atau dewasa.
Terdapat dua jenis metamorfosis yang dapat dibedakan yaitu metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Baik metamorfosis sempurna dan
tidak sempurna memula fase kehidupan dari tahap telur ke tahap dewasa.
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang terdiri dari empat tahap:
telur, larva, pupa, dan dewasa. Sedangkan, metamorfosis tidak sempurna terdiri
dari tiga tahap: telur, nimfa, dan dewasa. Perbedaan utama yang dapat dilihat
yaitu metamorfosis sempurna memiliki cirikhas pada saat fase larva akan
nampak sangat aktif saat dan rakus mengkonsumsi makanan, dan saat fase pupa
akan nampak tidak aktif. Sedangkan Metamorfosis Tidak Sempurna terdiri dari
nimfa, yang menyerupai miniatur dewasa. Metamorfosis lengkap terjadi pada
tawon, semut, dan kutu sementara metamorfosis yang tidak sempurna terjadi
pada rayap, belalang sembah, dan kecoak.
Dengan begitu pada praktikum kali ini akan di amati bagaimana proses
metamorphosis yang terjadi pada lalat buah. Dengan di adakanya pengamatan
ini, maka kita mampu memahami bagaimana siklus hidup dari lalat buah yang
termasuk dalam metamorphosis sempurna di mana bentuk larva sangat jauh
berbeda dengan bentuk imagonya. Serangga yang hanya melakukan
metamorfosis sempurna (holometabolisme) melalui fase larva, lalu memasuki
fase tidak aktif yang disebut pupa atau chrysalis, dan akhirnya menjadi
imago. Suatu metamorfosis yang sempurna melewati tahapan berupa telur-
larva-pupa-imago (dewasa).
B. Tujuan Praktikum
1. Mengamati tahapan-tahapan metamorfosis
2. Mengetahui tahapan-tahapan metamorphosis
C. Manfaat Praktikum
1. Dapat mengamati langsung tahapan-tahapan metamorphosis
2. Agar mengetahui tahapan-tahapan yang berlangsung untuk proses
metamorphosis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Alat
a. Blender/mixer
b.Botol selai 3 buah
c. Sumbat gabus
d.Corong
e. Wajan
2. Bahan
a. Gula merah (150 gr)
b. Pisang ambon (500 gr)
c. Agar-agar putih (2 pcs)
d. Fungisida (7 cc)
e. Alcohol (70%)
f. Air (478 ml)
g. Serbet (3 lembar)
C. Prosedur Kerja
A.Hasil Penelitian
B. Pembahasan
metamorfosis merupakan proses perkembangan biologi yang terjadi pada
makhluk hidup melibatkan perubahan penampilan fisik atau struktur sesudah
kelahiran. Perubahan yang terjadi pada fisik diakibatkan oleh pertumbuhan dan
diferensasi sel secara radikal maupun dinamik. Metamorfosis umumnya terjadi
pada fase yang berbeda, seperti dimulai dari telur, larva atau nimfa, terkadang
juga sering melewati fase pupa dan berakhir menjadi imago atau dewasa.
Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan serangga. Pertama,
faktor dalam yang meliputi kemampuan berkembang biak, perbandingan jenis
kelamin, sifat mempertahankan diri dan siklus hidup. Faktor kedua yaitu, faktor
luar yang meliputi suhu, kelembaban, cahaya, pakan atau nutrisi serta predator.
Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosis
sempurna (holometabola) dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –
larva – pupa – imago. Telur-telur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa
dalam jaringan buah
Terdapat dua jenis metamorfosis yang dapat dibedakan yaitu metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Baik metamorfosis sempurna dan
tidak sempurna memula fase kehidupan dari tahap telur ke tahap dewasa.
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang terdiri dari empat tahap:
telur, larva, pupa, dan dewasa. Sedangkan, metamorfosis tidak sempurna terdiri
dari tiga tahap: telur, nimfa, dan dewasa. Perbedaan utama yang dapat dilihat
yaitu metamorfosis sempurna memiliki cirikhas pada saat fase larva akan
nampak sangat aktif saat dan rakus mengkonsumsi makanan, dan saat fase pupa
akan nampak tidak aktif. Sedangkan Metamorfosis Tidak Sempurna terdiri dari
nimfa, yang menyerupai miniatur dewasa.
pada pengamatan kali ini terjadi kesalahan dan menyimpang dari hasil, di
mana pada hasil akhir tidak di temukan larva. Kemungkinan gagalnya karena :
1. Tempat yang kurang steril, menyebabkan media berjamur
2. Terlalu sering terkontaminasi dengan cahaya, atau sering di buka, sehingga
jamur dapat berkembang di dalam media tersebut.
3. Pemakaian fungususda yang kurang sehingga jamur mudah berkembang
biak
4. Larvanya tidak berkembang baik karna media yang berjamur.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pengamatan kali ini, dapat di simpulkan bahwa, metamorfosis
merupakan proses perkembangan biologi yang terjadi pada makhluk hidup
melibatkan perubahan penampilan fisik atau struktur sesudah kelahiran.
Perubahan yang terjadi pada fisik diakibatkan oleh pertumbuhan dan
diferensasi sel secara radikal maupun dinamik. Metamorfosis umumnya terjadi
pada fase yang berbeda, seperti dimulai dari telur, larva atau nimfa, terkadang
juga sering melewati fase pupa dan berakhir menjadi imago atau dewasa.
B. Saran
1. Kepada praktikan: sebaiknya kedisiplinan para praktikan lebih
ditingkatkan agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan lancar.
2. Kepada Asisten: sebaiknya asisten lebih memperhatikan para
praktikannya.
3. Kepada Kepala Laboran: sebaiknya laboran menyiapkan alat dan bahan
yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Oktary, Putri, A., Ridhwan, M., Armi. 2015. Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium
Odoratum) Dan Lalat Buah (Drosophila Melanogaster). Serambi
Akademica. Vol : 3 (2) : 335 – 342.
Wahyuni, Sri, Eka. 1996. Pertumbuhan Lalat Buah (Drosopilla Sp.) Pada
Berbagai Media Dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi Di Sma.
Pontianak : Universitas Tanjungpura