Anda di halaman 1dari 15

Nama : Muh.

Taqwin

Kelas : Pendidikan Biologi A

NIM : 181041015

AVES

1. Sistem Reproduksi Pada Aves/Sistem urogenital


Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak
memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan
dengan cara saling menempelkan kloaka.
a. Sistem Genitalia Jantan
 Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
 Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan
epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada
burungburung kecil, duktus eferen bagian distal yang sangat panjang membentuk
duktus aferen yang berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara
dikloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus eferen berhubungan dengan
epididimis yang kecil dengan ureter ketika masuk kloka.

b. Sistem Genitalia Betina


 Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang
kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
 Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, dan dibagi
menjadi beberapa bagian- bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian
terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre- fimbre. Di posterionya adalah magnum yang akan mensekresikan
albumin, selanjutnya istimus yang mengsrkresikan fimbre. Di Posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya Istimus akan
mensekresikan membran sel telur dalam dan luar.

c. Proses Fertilisasi
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan
tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh
suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar
menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis
yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.Fertilisasi akan berlangsung di
daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi
akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum
yang telah dibuahi sperma akan dikeliingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur
dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit
telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup
matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

2. Sistem saraf Aves


Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil,
serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus
optikus. lubang telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris eksternal terus
kemembran tympani (gendang telinga). Telinga tengah dengan saluran-saluran semi
sirkulat terus ke koklea. Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga tengah ada
saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langitt bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada
dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu
sebuah membran bervaskulasi dan berpikmen yang melekat pada mangkuk optik, dan
melanjut kedalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag
disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna
sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai jarak.

3. Organ indra pada aves


Indra penglihatan dan indra keseimbangan pada burung/aves berkembang dengan baik.
Adanya kedua macam indra tersebut memungkinkan burung dapat terbeng lurus atau
menukik, dan membelok dengan cepat. Indra keseimbangan burung terletak di dalam
rongga telinga dan dihubungkan dengan otak kecil. Otak kecil pada burung berukuran
besar karena fungsinya sebagai pusat keseimbangan tubuh burung pada saat terbang.
Sebagian besar burung memiliki indra penglihatan yang tajam. Hal ini sangat membantu
burung baik untuk mendapatkan makanan, untuk menemukan musuh, maupun untuk
terbang. Mata burung juga dapat berakomodasi dengan baik, dengan cara mengubah
bentuk lensa matanya. Pada saat burung melihat benda yang jauh, lensa mata burung
akan memipih. Sebaliknya, pada saat burung melihat benda yang dekat, lensa mata
burung akan mencembung.
Pada umumnya mata burung terletak di sisi kiri dan kanan kepalanya. Hal ini
memungkinkan burung dapat melihat keadaan di sekelilingnya tanpa harus memutar
kepala. Beberapa jenis burung pemangsa, misalnya burung hantu, memiliki mata yang
menghadap ke depan. Pandangan dengan binokuler ini memungkinkan burung hantu
dapat melihat benda-benda yang dekat dan jauh, sehingga ia dapat memperkirakan jarak
suatu benda. Hal ini penting bagi burung-burung pemangsa dalam mengintai dan
menangkap mangsanya.
Aktivitas burung hantu banyak dilakukan pada malam hari. Oleh karena itu,
retina matanya lebih banyak mengandung sel-sel batang dibanding retina mata burung
lain. Sel-sel batang tersebut peka atau sensitif terhadap cahaya redup. Burung yang
aktivitasnya banyak dilakukan pada siang hari, retina matnya lebih banyak mengandung
sel-sel kerucut. Sel kerucut tersebut peka terhadap cahaya yang kuat.
Pada umumnya burung mengandalkan indra penglihatannya untuk mencari
makan. Indra penciuman burung tidak berkembang dengan baik. Akan tetapi, burung
kiwi merupakan perkecualian. Indra penglihatan burung kiwi kurang berkembang dengan
baik, namun burung kiwi mampu menggunakan indra pembaunya yang berupa lubang
hidung pada ujung paruhnya untuk membaui makanan yang ada dalam tanah.

4. Struktur bulu pada hewan aves


Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir
seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal
tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari
papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke
dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit.
epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus,
sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu
mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai
pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
 Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri
dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
 Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan
detail.
 Plumae, Bulu yang sempurna.
 Barbae
 Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels
yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari :
1. Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
2. Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
3. Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di
dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
4. Vexillum,yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral
dari rachis.

Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung
calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile,
sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan
menjadi:
 Tectrices, bulu yang menutupi badan.
 Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi
sebagai kemudi.
 Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
 remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada
metacarpalia.
 Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
 Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah
siku.
 Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
 Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari 

5. Paruh aves
Makhluk hidup beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Nah,
perbedaan paruh burung itu disebabkan oleh adaptasi. Adaptasi ini berkembang dan
berfungsi supaya makhluk hidup bisa bertahan di lingkungan habitatnya. alam hal ini,
paruh burung memiliki peran penting saat burung makan. Paruh burung yang berbeda
ternyata juga memudahkannya untuk makan makanannya. Burung yang tinggal di tempat
yang berbeda juga memiliki paruh yang berbeda, karena ketersediaan makanannya juga
berbeda-beda. Berikut ini berbagai macam dan jenis paruh burung yang dikenal saat ini:
1. Burung Pipit
Pipit adalah nama umum bagi sekelompok burung kecil pemakan biji-
bijian yang menyebar di wilayah tropis Dunia Lama dan Australasia.

Jenis burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai
untuk memakan jenis biji - bijian. Paruh ini berfungsi menghancurkan biji
tersebut.
2. Burung Elang
Elang merupakan salah satu dari hewan yang terdapat di seluruh
Indonesia. Dalam Bahasa inggris, eagle atau elang merujuk pada burung
pemangsa berukuran besar dari suku Accipitridae terutama genus Aquila.

Jenis burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian
ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.
3. Bebek/Itik
Bebek atau Itik adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam
famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar
berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa .

Bentuk Paruh Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk
paruh seperti ini sesuai untuk mencari makanan di tempat becek, berlumpur, atau
di air.
4. Burung Pelatuk
Pelatuk ialah burung dari ordo Piciformes. Ditemukan di seluruh dunia
dan termasuk sejumlah spesies, biasanya berjumlah 218.

Jenis Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh
burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam
lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5. Burung Kolibri
Kolibri adalah burung kecil dengan panjang 6,4 cm dan berwarna cerah
yang sebagian besar hidup di Amerika Utara dan Amerika Selatan

Jenis Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk
paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
6. Burung Pelikan
Burung undan atau pelikan adalah burung air yang memiliki kantung di
bawah paruhnya, dan merupakan bagian dari keluarga burung Pelecanidae.
Bersama burung pecuk, pecuk ular, gannet, angsa batu, dan cikalang, mereka
membentuk ordo Pelecaniformes.

Jenis Burung Air, Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian
memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.

6. Kaki Aves
kaki pada berbagai burung juga mempunyai bentuk bermacam-macam. Berbagai
bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh
makanan.
1.  Kaki burung kakak tua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang
makanan.

2.  Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.

3. Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk
mencengkeram mangsanya.

4. Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger.


5. Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.

6. Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat.

Setiap jenis unggas atau burung makanannya berbeda-beda. Ada yang


berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk
paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda dikarenakan perbedaan makanan ini.
Berdasarkan gambar di depan, terdapat hubungan antara bentuk kaki burung
dengan cara memperoleh makanannya.

7. Klasifikasi aves
Klasifikasi Aves terdiri atas 2 subkelas, yakni Archaeornithes, burung bergigi
yang sudah punah serta Neornithes. Sekarang ini, aves paling sukses serta mempunyai
banyak keanekaragaman melimpah, tercatat ada 28 ordo yang mencakup 166 famili serta
sekitar 8800 spesies.
Aves dikelompokkan menjadi beberapa ordo, yakni sebagai berikut :
1. Ordo ratites : adalah burung yang tidak bisa terbang.
Contohnya : burung unta (Struhio camelus).
2. Ordo galliformes : Jenis yang satu ini mempunyai kaki untuk mengorek dan berlari.
Contohnya : ayam kampung (Gallus gallus bankiva).
3. Ordo natatores : Jenis yang satu ini burung berenang,kaki pendek dan mempunyai
selaput renang di antara jari kakinya.
Contohnya angsa (Olor columbianus).
4. Ordo grallatores : Jenis yang satu ini burung yang mempunyai paruh, leher, dan
tungkai yang panjang.
Contohnya : flaminggo (phoenicoptenoruber).
5. Ordo coraciformes : Jenis yang satu ini ialah burung yang mempunyai paruh dan
bentuk kepala yang besar tungkai pendek.
Contohnya : burung rangkong (buceros rhinoceros).
6. Ordo columbiformes : Jenis yang satu ini ialah burung yang mempunyai tembolok
yang besar pemakan biji-bijian.
Contohnya : burung merpati (Columba domestica).
7. Ordo apodiformes : Contohnya wallet (chaetura plagica).
8. Ordo oscines : Jenis yang satu ini ialah burung yang mempunyai suara bagus karena
pita suaranya yang baik.
Contohnya burung kenari (serinus canaria).

Berikut adalah beberapa ciri-cir dari ordo yang terdapat pada kelas aves, antara lain:
1. Ordo Casuariiformes
Ordo Casuariiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Memiliki tubuh yang besar
 Memiliki sayap yang kecil
 Jari kaki ada tiga bagian
 Bulunya bercabang
 Tidak bisa terbang
 Di sisi bagian leher tak mempunyai bulu
 Habitatnya terdapat di negara Australia maupun Wilayah Indonesia Bagian Timur
Contoh: Burung Kasuari
2. Ordo Struthioniformes
Ordo Struthionoformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini
 Tidak dapat terbang
 Paruhnya berbentuk pendek serta besar
 Bulu tak bercabang
 Omnivora (pemakan segalanya)
 Mempunyai kepala kecil
 Mempunyai bulu yang tipis
 Mempunyai leher panjang
 Kaki berjari dua dan kuat.
Contoh: Burung Unta
3. Ordo Rheiformes
Ordo Rheiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Tidak bisa terbang
 Memiliki sayap yang cukup besar
 Bulu tidak bercabang
 Mampu berlari secara cepat
 Jari kaki terdapat tiga serta memiliki cakar yang sangat kuat
Contoh: Rhea americana
4. Ordo Apterygiformes
Ordo Apterygiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Memiliki paruh yang sangat panjang
 Bentuk bulunya macam rambut
 Terdapat lubang hidung yang ada di ujung paruh
 Sayap kecil
 Memiliki mata yang kecil
 Memiliki 4 jari kaki belakang
 Pemakan cacing dan juga serangga
 Memiliki leher pendek
 Tergolong ke dalam hewan yang aktif pada malam hari
 Memproduksi telur yang besar
Contoh: Kiwi
5. Ordo Podicipediformes
Ordo Podicipediformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Hidup di air tawar
 Tempurung lutut yang besar
 Bisa menyelam
 Ekor yang pendek
 Memiliki tungkai yang jauh di belakang tubuh
Contoh: Podiceps cristalis
6. Ordo Tinamiformes
Ordo Tinamiformes mempunbeberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Memiliki sayap kecil serta bulat
 Termasuk kedalam hewan herbivora (pemakan tumbuhan)
 Memproduksi telur yang terleihat mengkilat
 Bulu ekor yang menyusut
Contoh: Eudromia elegans
7. Ordo Spheniscitormes
Ordo Speheniscitormes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Tidak bisa terbang
 Pandai dalam berenang
 Sayapnya berbentuk seperti dayung
 Kaki mempunyai selaput
 Jari kaki terdapat 4 serta menghadap ke depan
 Di bawah kulit ada lapisan lemak yang sangat tebal
 Memiliki bulu kecil yang dapat menutupi badannya
Contoh: Penguin
8. Ordo Gaviiformes
Ordo Gaviiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Tungkai berbentuk pendek
 Pandai terbang
 Jari kaki berselaput
 Bulu yang yang ada di bagian ekor hanya sekitar 20 lembar bulu yang kaku
Contoh: Gavia immer
9. Ordo Galliformes
Ordo Galliformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Tidak bisa terbang
 Termasuk ke dalam hewan omnivora (pemakan segalanya)
 Kaki dipakai untuk berlari sekaligus mengais
 Paruhnya berbentuk pendek
Contoh: Ayam Kampung
10. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Lehernya panjang
 Pemakan ikan
 Pada waktu baru menetas burung tak memiliki bulu
 Paruh besar dan juga lurus
Contoh: Bangau
11. Ordo Columbiformes
Ordo columbiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Paruhnya berbentuk pendek
 Pemakan biji – bijian serta buah – buahan
 Tembolok yang besar serta memproduksi air susu untuk anaknya
 Kulit tebal tetapi halus
Contoh: Merpati
12. Ordo Coraciiformes
Ordo coraciiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Memiliki paruh serta tungkai yang sangat kuat
 Paruhnya kuat
Contoh: Rangkong, Enggang
13. Ordo Psittaciformes
Ordo psittaciformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Bulunya berwarna biru, hijau, atau kuning
 Memiliki 4 jari dimana 2 jari ke depan serta 2 jari ke belakang
 Memiliki sendi di paruh sisi atas
 Paruh pendek, langsing, tetapi tepinya sangat tajam
Contoh: Burung Nuri, Burung Lovebird
14. Ordo Apoodiformes
Ordo apoodiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Memiliki tubuh yang kecil
 Paruh kecil serta lunak
 Sayap yang runcing
 Tungkai yang kecil
Contoh: Walet
15. Ordo Strigiformes
Ordo strigiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Kepala besar serta bulat
 Aktif di malam hari
 Mata yang besar
 Jari kaki memiliki cakar tajam
 Lubang telinga yang besar
Contoh: Burung Hantu
16. Ordo Passeriformes
Ordo passeriformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Gemar bernyanyi
 Jari kaki ada 4 dimana tiga ke depan serta 1 ke belakang
Contoh: Jalak Bali, Beo
17. Ordo Passeriformes
Ordo Passeriformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Ada 5276 spesies (ordo terbesar pada burung yang meliputi mencakup 60% dari
seluruh spesies)
 Gemar bernyanyi, yang mana mempunyai perkembangan organ vokal yang baik
 Kaki bertengger
 Burung muda amat tergantung kepada induknya
Contoh: mockingbirds, burung gereja, dan gagak.
18. Ordo Pociformes
Ordo Pociformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies ada 383
 Disebut dengan woodpeckers
 Kaki penggenggam
 Paruhnya tajam yang digunakan untuk mematuk kayu
Contoh: toucans
19. Ordo Apodiformes
Ordo Apodiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies ada 428
 Disebut sebagai penerbang cepat
 Kaki pendek
 Tubuh kecil
 Kepakan sayap yang cepat
Contoh: burung kolibri
20. Ordo Charadriiformes
Ordo Charadriiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies ada 331
 Disebut sebagai burung pantai
 Tubuhnya panjang
 Diantara jari – jari kaki (belakang) terdapat selaput renang
 Tungkai belakang yang panjang
 Sayap kuat
 Paruh ramping
Contoh: Burung camar, burung lori, serindit.
21. Ordo Falconiformes
Ordo Falconiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies ada 288
 Paruh di sisi bagian atas pada pucuknya tajam serta melengkung ke bawah,
dengan pangkal ada cera
 Karnivora
 Aktif pada siang hari
Contoh: Elang, burung pemakan bangkai, falcon.
22. Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies ada 150.
 Paruhnya lebar
 Kaki yang berselaput
Contoh: Bebek serta angsa.
23. Ordo Gruiformes
Ordo Gruiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies ada 209
 Disebut sebagai burung rawa
 Tubuh yang panjang
 Bentuk tubuh yang beranekaragam
 Penghuni rawa
Contoh: Burung peruk, burung mandar.
24. Ordo Procellariformes
Ordo Procellariformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
Jumlah spesies ada 104
 Disebut sebagai burung laut
 Bentuk paruhnya silindris
 Mampu terbang dalam waktu yang lama
Contoh: burung laut serta elang laut.
25. Ordo Dinornithiformes
Ordo Dinornithiformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies hanya ada 2
 Spesies ordo ini merupakan kiwis
 Tidak dapat terbang
 Bentuknya kecil
 Primitif
 Endemik di new zealand
26. Ordo Spenisciformes
Ordo Spenisciformes memiliki beberapa ciri seperti yang ada di bawah ini:
 Jumlah spesies ada 18
 Merupakan termasuk ke dalam golongan pinguin
 Hidup di laut
 Sayap yang dimodifikasi untuk berenang
 Hanya dapat dijumpai di belahan bumi selatan

Anda mungkin juga menyukai