Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang berasal dari

epidermis dan memiliki berbagai macam adaptasi untuk terbang. Aves meliputi burung,
ayam, angsa, dan bebek (itik). Tubuh aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Pada
aves terdapat sepasang sayap yang digunakan dan berfungsi untuk terbang serta kaki yang
digunakan untuk berjalan. Tungkai belakang bersisik dengan bentuk tungkai belakang dengan
cakar yang bermacam-macam sesuai dengan jenis makanan dan cara hidup pada aves
tersebut. 

Ciri-Ciri Umum Aves -  Dari berbagai jenis spesies aves, maka perlunya anda mengenal
secara umum ciri-ciri Aves (Burung). Ciri-Ciri Aves (Burung) adalah sebagai berikut...

 Memiliki ukuran tubuh beragam. Tubuh aves terdiri dari kepala, leher, badan, dan
ekor
 Mulut berparuh yang tersusun dari zat tanduk, tidak memiliki gigi dan lidah yang
tidak dijulurkan. Bentuk paruh yang beragam sesuai dengan jenis makanannya.
 Memiliki mata yang berkembang baik dengan kelopak mata, membrana niktitans, dan
kelenjar air mata. Umumnya mata aves terdapat dibagian sisi kepala. Mata burung
hantu terletak berdampingan. Telinga yang tidak berdaun telinga dimana bagian
tengahnya terdapa osikula auditori. Aves memiliki sepasang lubang hidung 
 Aves mempunyai sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan, bertengger,
berenang, mencakar-cakar rumah, memegang makanan, atau untuk menangkap dan
mencengkeram mangsa. Jumlah jari kaki 2,3, dan 4. Kulit kaki bagian bawah dan jari-
jarinya tersusun dari zat tanduk yang keras. 
 Aves memiliki sayap untuk terbang. Kecepatan terbang sekitar 30-75 km/jam. 
 Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan pundi-pundi udara
sebagai alat pernapasan tambahan. Pundi-pundi udara berupa kantong selaput yang
ringan, yaitu sepasang di leher, sebuah di antara tulang selangka yang bercabang-
cabang membentuk kantong udara pada lengan atas, sepasang di dada depan,
sepasang di dada belakang, dan sepasang di perut. Cadangan udara di dalam pundi-
pundi udara berguna untuk pernapasan pada saat terbang. Pundi-pundi udara akan
terisi udara kembali pada saat burung melayang tanpa mengepakkan sayapnya. 
 Aves memiliki alat suara siring yang terdapat pada percabangan trakea. 
 Sistem pernapasan Aves lengkap, meliputi mulut, esofagus (kerongkongan),
tembolok, lambung kelenjar, empedal berdinding tebal (lambung otot), usus halus,
usus besar, dan kloaka. Pada mulut terdapat kelenjar ludah. Di antara usus halus dan
usus besar, terdapat usus buntu (sekum). Aves memiliki pankreas, hati, dan empedu. 
 Aves bersifat homoioterm karena mempertahankan suhu tubuhnya dengan bulu-bulu
(bulu sebagai isolator panas). Suhu tubuh sekitar 40,5°C-42°C. 
 Alat memiliki peredaran darah ganda, artinya dalam satu kali peredaran darah ke
seluruh tubuh, darah melewati jantung dua kali. 
 Alat ekskresi berupa ginjal metanefros dan tidak memiliki kandung kemih
 Sistem saraf berupa otak, dengan serebrum dan lobus optikus yang berkembang baik.
Aves memiliki 12 pasang saraf kranial. 
 Aves bersifat ovipar dan fertilisasi terjadi secara internal. Telur bercabang keras. Aves
betina memiliki satu ovarium (di sebelah kiri tubuh) dan beberapa spesies mengerami
telurnya. 

Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat
kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling
menempelkan kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh
sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong
penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan
ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam
oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju
kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi
cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit
telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup
matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
Sumber: http://4.bp.blogspot.com/- 

Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat
kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling
menempelkan kloaka.
1. Sistem Genitalia Jantan. 
a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di
sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar.
Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa. 
b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus
wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen
bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere.
Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula
yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan
epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada
hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
2. Sistem Genitalia Betina. 
a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa
bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke
rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan
membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang
kapur.
3. Proses Festilisasi

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh
sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong
penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan
ureter dan bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam
oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju
kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi
cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit
telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup
matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

Sistem Reproduksi Pada Kelas Aves-Setelah kita membahas Sistem Ekskresi pada
kelas aves kemarin kali ini akan bahas tentang sistem Reproduksi pada Burung itu
seperti apa. Baca ulasan berikut ini. Burung merupan hewan yang ovivar (bertelur)
walaupun aves tidak memiliki alat kelamin luar namun fertilisasi dilakukan secara
internal dengan saling menempelkan kloaka antara jantan dan betina

Organ Pada Betina Aves

Pada burung betina hanya ada satu ovarium yang terletak disebelah kiri dan
ovarium kanan namun kecil dan tidak mengalami perkembangan yang disebut
(Rudimenter), ovarium dilekati oleh sebuah corong penerima ovarium yang
dilanjutkan oleh ovinduk. Ujung ovinduk membesar menjadi uterus yang bermuara
pada kloaka.Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan
ureter dan bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung didaerah ujung ovinduk pada saat sperma masuk
kedalam ovinduk, ovum yang telah dibuahi akan mendekat kloaka, saat perjalanan
menuju kloaka didaerah ovinduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi
oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat menetas apabila dierami oleh
induknya, suhu tubbuh induknya akan membantu pertumbuhan embrio menjadi
anak burung. Anak burung yang menetas dengan memecah kulit telur dengan
menggunakan paruhnya.Anak burung yang menetas akan tertutup matanya dan
belum bisa mencari makanan sendiri, serta perlu dibesarkan didalam sarang.
Organ Jantan Pada Aves

Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan
bermuara dikloaka. Organ reproduksi aves misalnya pada ayam, organ reproduksi
ayam terdiri dari sepasang testis, epididimis, duktus deferens dan organ kopulasi
pada kloaka.

_______________________________________________________________________
_______

1.Testis

Testis berjumlah sepasang terbentuk pada bagian atas abdominal kearah punggung
pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang. Pada unggas
testis tidak seperti pada hewan lainnya yang terletak didalam skrotum fungsi testis
menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel gamet jantan
disebut sperma.

2.Epididimis

Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian setelah dorsal


testis.Berfungsi sebagai jalannnya cairan sperma kearah kaudal menuju ductus
deferens.

3.Duktus Deferens

Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada ayam
jantan tua tampak berkelok-kelok.Letak kearah caudal, menyilang ureter dan
bermuara pada kloaka sebelah setelah lateral urodeum. 

4.Organ Kopulasi 

Pada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang papila kecil yang terletak
pada dinding dorsal kloaka, papila kecil ini merupakan rudimenter dari organ
kopulasi burung.
Telur >>>>>>>>

1.  Cangkang telur berfungsi sebagai pelindung utama telur, membran


cangkang merupakn selaput tipis didalam cangkang telur.
2. Rongga udara berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio keping germinal
( zigot) merupakan calon individu baru.
3. Kuning telur (yolk) adalah cadangan makanan bagi embrio.
4. Putih telur (albumin) sebagai pelindung embrio.
5. Kalaza (tali kuning telur) berfungsi untuk menahan kuning telur agar tetap
pada tempatnya.
6. Telur menetas sekitar 20-22 hari.
Sistem Ekskresi Pada Kelas Aves-Pengertian Sistem Ekskresi pada Aves atau sistem
Peredaran Darah yaitu sistem yang berfungsi untuk proses pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme yang tidakberguna bagi tubuh dari dalam tubuh, seperti :

 Menghembuskan Gas CO2 Ketika bernafas


 Berkerinngat
 Buang air kecil

Sistem ekskresi membantu memelihara homeostatis dengan tiga cara yaitu,


Melakukan osmoregulasi, mengeluarkan zat sisa metabolisme, dan mengatus
konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.Zat sisa metabolisme adalah
hasil pembongkaran, zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah
tidak bisa di gunakan kembali bagi tubuh, sisa metabolisme antara lain yaitu CO2,
H20, NHS, Zat warna empedu dan asam urat.

Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai
kristal putih yang bercampur feses, khusus pada burung laut, selain
mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam. Hal ini disebabkan
burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang mengandung garam.
Burung laut memiliki kelenjar pengekresian garam di atas mata, larutan garam
mengalir kerongga hidung kemudian keluar melalui nares luar dan akhirnya garam
menetes dari ujung paruh.

Anda mungkin juga menyukai