Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian ezpost facto dengan 2
perlakuan yaitu menyilangkan Drosophila melanogaster strain eym ><
Bar3 dan cl >< w secara non-resiprokal yang masing-masing dilakukan
sebanyak 6 kali ulangan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada awal bulan Februari sampai dengan
bulan April tahun 2018 yang bertempat di gedung O5 laboratorium
Genetika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Malang.

3.3 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Drosophila
melanogaster yang diperoleh dari laboratorium genetika Biologi
FMIPA UM.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah D.
Melanogaster strain eyes missing (eym), hedgohog (Bar3), clot (cl),
dan white (w) yang diperoleh dari laboratorium genetika Biologi
FMIPA UM.

3.4 Instrumen Penelitian


Alat :
 Mikroskop  Spon  Kertas
stereo  Kuas label
 Botol selai  Blender  Alat tulis
 Selang  Panci  Plastik
ampul  Kompor  Karet
 Gunting gas  Timbangan

11
Sampel :
 D. melanogaster strain :
1. eyes missing (eym)
2. hedgohog (Bar3)
3. clot (cl), dan,-
4. white (w)
Bahan :

 Pisang Rajamala
 Air
 Gula merah
 Tape singkong
 Yeast/Fermipan

3.5 Prosedur Kerja


Pembuatan medium
 Menimbang bahan-bahan medium, yaitu : pisang rajamala, tape
singkong, gula merah dengan perbandingan 7:2:1 (untuk satu
resep).
 Mengiris pisang rajamala, tape singkong dan gula merah menjadi
kecil-kecil.
 Memblender pisang dan tape hingga halus.
 Memasak semua bahan yang telah dihaluskan selama 45 menit di
atas api dengan menambah air secukupnya (hingga tidak terlalu
encer dan tidak terlalu pekat).
 Memasukkan gula merah dan terus diaduk.
 Mematikan kompor dan memasukkan medium ke dalam botol selai
dengan volume sekitar seperempat bagian botol selai dalam
keadaan panas dan menutupnya dengan spon.
 Membiarkan medium dingin dengan merendam botol pada air.
 Menambahkan kurang lebih 7 butir yeast ke dalam botol berisi
medium.
 Memasukkan kertas pupasi dan menutup botol kembali.

12
Peremajaan Stok
 Menyiapkan botol selai berisi medium yang baru dipanaskan,
setelah dingin ditambahkan yeast kurang lebih 6 butir dan
memasukkan kertas pupasi.
 Memindahkan beberapa pasang lalat dari masing-masing strain
medium lama ke medium baru yang sudah dipersiapkan.
 Memberi label sesuai jenis strain dan tanggal peremajaan.
 Mengamati perkembangannya dan jika timbul pupa yang sudah
menghitam maka diampul.

Pengampulan Stok
 Mengambil pupa yang sudah menghitam dengan kuas dari masing-
masing strain.
 Memasukkan pupa tersebut ke dalam botol ampul atau selang kecil
pendek dan memberikan irisan pisang kecil, kemudian menutup
kedua ujung selang dengan spon kecil.
 Menunggu pupa hingga menetas.
 Menyilangkan lalat yang sudah menetas dengan umur maksimal
yang dapat disilangkan adalah 3 hari.

Persiapan Penyilangan F1
 Menyiapkan botol yang berisi medium, yeast, dan kertas pupasi
sesuai jumlah persilangan dan ulangannya.
 Menyilangkan D. Melanogaster hasi ampulan strain eym >< Bar3
dan cl >< w
 Memberi label tanggal persilangan dan jenis persilangannya.
 Membuat ulangan sebanyak 6 kali untuk setiap persilangan.
 Melepas induk jantan setelah berumur dua hari.
 Menunggu munculnya pupa kemudian memindahkan induk betina
ke medium B, C dan D.
 Mengamati dan menghitung fenotip yang muncul sebagai F1.

13
Persiapan Penyilangan F2
 Mengampul pupa yang sudah menghitam pada botol F1 dan
memberikan label tanggal pengampulan.
 Menunggu pupa menetas dan menyiapkan medium baru untuk
persiapan parental 2.
 Menyilangkan hasil ampulan F1 sebanyak 7 kali ulangan.
 Melepas induk jantan setelah dua hari persilangan.
 Menunggu sampai muncul larva dan induk betina dipindah ke
medium B, C, D dan seterusnya sampai induk mati.
 Mengamati dan menghitung fenotip yang muncul

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara mengamati fenotip mata yang dihasilkan pada keturunan F1 dan F2
secara langsung. Kemudian menghitung jumlah anakan yang menetas
dimulai dari hari ke-1 sampai hari ke-7 untuk setiap ulangan dan setiap
pindahan botol (A, B, C, dan D), selanjutnya data disusun dalam tabel
hasil pengamatan.

Ulangan
Persilngan Strain Tot
1 2 3 4 5 6 7

3.7 Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang didapat yakni F1
dan F2 kemudian direkap lalu dianalisis menggunakan rekonstruksi
kromosom setelah itu dibuat kesimpulan dari perbandingan rasio antara
hasil rekonstruksi berdasarkan teori dengan hasil penelitian. Kemudian
dilakukan uji Chi-Square untuk melihat kesesuaian hasil percobaan dengan
kemungkinan harapan.

14
BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

5.1 Macam-macam strain yang digunakan

1. Strain cl (clot)
Strain cl merupakan Drosophila melanogaster yang telah mengalami
mutasi warna mata sehinnga mata D. melanoglaster berwarna coklat.

Gambar 5.1.1. Drosophila melanoglaster jantan strain clot (cl)


Sumber : Dokumen Pribadi

2. Strain w (white)
Strain 𝑤 merupakan Drosophila melanogaster yang telah mengalami
mutasi warna mata, yaitu berwarna putih.

Gambar 5.1.2. Drosophila melanoglaster jantan strain white (w)


Sumber : Dokumen Pribadi

3. Strain eym (eye missing)


Strain 𝑒𝑦𝑚 merupakan strain Drosophila melanogaster yang telah
mengalami mutasi bentuk mata sehingga matanya sangat kecil seperti
titik.

Gambar 5.1.3. Drosophila melanoglaster jantan strain eyes missing (eym)


Sumber : Dokumen Pribadi

15
4. Starin 𝑩𝒂𝒓𝟑 (mata seperti bola rugby)
Strain merupakan Drosophila melanogaster yang telah mengalami
mutasi pada bentuk mata sehinnga memiliki mata dengan bentuk
seperti bola rugby.

Gambar 5.1.4. Drosophila melanoglaster betina strain Hedgehog (Bar3)


Sumber : Dokumen Pribadi

5.2 Rekontruksi persilangan Drosophila melanoglaster strain eym >< Bar3


dan cl >< w keturunan pertama (F1)
Rekontruksi persilangan D. Melanoglaster strain ♂cl >< ♀w

Rekontruksi persilangan D. Melanoglaster strain ♂eym >< ♀Bar3

16
5.3 Rekontruksi persilangan Drosophila melanoglaster strain eym >< Bar3
dan cl >< w keturunan kedua (F2)
Rekontruksi persilangan D. Melanoglaster strain ♂w >< ♀N

Rekontruksi persilangan D. Melanoglaster strain ♂N >< ♀N

17
5.4 Perhitungan anakan dari persilangan Drosophila melanoglaster strain
eym >< Bar3 dan cl >< w keturunan kedua (F2)
Jumlah anakan dari persilangan D. Melanoglaster strain ♂eym >< ♀Bar3

Jumlah anakan dari persilangan D. Melanoglaster strain ♂cl >< ♀w

18

Anda mungkin juga menyukai