Anda di halaman 1dari 6

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual


Persilangan D.melanogaster antara strain N, bcl, dan ero beserta resiproknya
diharapkan dapat menunjukkan fenomena pindah silang. Adapun kerangka konseptual
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pindah silang merupakan proses pertukaran segmen pada kromosom


homolog

Pindah silang terjadi Pada D.melanogaster,


pada tahap tetrad pindah silang lebih
postreplikasi selama banyak terjadi pada
prophase (zygoten dan Banyak faktor yang
individu betina.
pakiten) pada meiosis1 mempengaruhi frekuensi
atau nilai pindah silang
antara lain temperatur,
umur, zat kimia, radiasi,
dan jarak ke sentromer

D.melanogaste rpersilangan N >< bcl , N >< ero beserta


resiproknya.

Munculnya tipe rekombinan dan parental


3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah.
1. Ada pengaruh umur betina terhadap frekuensi pindah silang pada Drosophila
melanogaster persilangan N ><bcl, N ><ero beserta resiproknya.
2. Ada pengaruh macam strain terhadap frekuensi pindah silang pada Drosophila
melanogaster persilangan N ><bcl, N ><ero beserta resiproknya.
3. Ada pengaruh interaksi antara umur betina dan macam strain terhadap
frekuensi pindah silang pada Drosophila melanogaster persilangan N ><bcl,
N ><ero beserta resiproknya.
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian yang kami lakukan ini merupakan penelitian eksperimental,
dengan cara menyilangkan Drosophila melanogaster strain N ><bcl, N
><ero beserta resiproknya. Dalam hal ini D. melanogaster yang disilangkan
adalah satu individu jantan resesif dari stok dengan individu strain N betina F1
kemudian dipindahkan ke botol baru setelah dua hari dan diamati fenotip F2 nya
selama 7 hari sejak pupa menetas. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
menggunakan anava ganda dan rancangan percobaan yang digunakan adalah
RAK ( Rancangan Acak Kelompok).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai November 2014.
2. Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium genetika, ruang 310 gedung Biologi
FMIPA Universitas Negeri Malang.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah D. melanogaster dari laboratorium
genetika biologi 310 FMIPA Universitas Negeri Malang
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah D. melanogaster strain N,
bcl, dan ero.

D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah:
1. variabel bebas : umur betina, macam strain (atribut).
2. variabel terikat : frekuensi pindah silang
3. variabel kontrol : kondisi medium, suhu, kelembaban, intensitas cahaya

E. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Mikroskop stereo, timbangan, kasa, kuas, kompor, panci, selang, pisau,
blender, pengaduk, kardus, botol selai, penutup gabus, baskom, alat tulis, dan
gunting.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Drosophila melanogaster strain N, bcl, dan ero, pisang raja mala, tape
singkong, gula merah, yeast, air, chloroform, tisu, cotton bud, kantong plastik,
kertas label, dan kertas pupasi.

F. Prosedur Kerja
1. Pembuatan medium
Menyiapkan bahan yang akan digunakan, yaitu: pisang raja mala, tape
singkong, dan gula merah dengan perbandingan 7:2:1.
Memotong pisang menjadi bagian-bagian kecil dicampur dengan tape
singkong yang sudah dibuang sumbunya kemudian ditambahkan sedikit
air lalu diblender sampai bahan menjadi halus.
Menuangkan bahan yang telah diblender kedalam panci, kemudian
ditambahkan irisan gula merah dan sedikit air.
Memasak campuran bahan tadi diatas kompor dengan api sedang selama
45 menit, selama memasak adonan sanbil terus diaduk.
Memasukkan adonan kedalam botol kira-kira 3/5 bagian dan segera
ditutup dengan busa untuk menghindari medium terkontaminasi
Menunggu sampai medium dingin, kemudian menambahkan yeast
secukupnya.
Terakhir, memasang kertas pupasi kedalam botol.
2. Penyediaan stok
Memasukkan Drosophila melanogaster yang didapat dari laboratorium
genetika kedalam botol yang sudah terisi medium dan kertas pupasi,
masing-masing strain (N, bcl, dan ero) dimasukkan kedalam botol yang
berbeda (sesuai dengan strain masing-masing).
Menunggu indukan Drosophila melanogaster tersebut menghasilkan
larva hingga menjadi pupa yaitu kira-kira selama satu minggu.
Pupa yang sudah berwarna hitam kemudian diampul kedalam botol
ampul atau dengan selang ampul, pada setiap botol atau selang ampul
diberi potongan pisang untuk makanan Drosophila melanogaster ketika
sudah menetas.
3. Persilangan
1. Persilangan F1
Jika pupa Drosophila melanogaster yang diampul dari masing-masing
strain telah menetas dan didapati ada yang jantan dan betina, maka
persilangan dapat dilakukan.
Menyilangkan pupa yang sudah menetas yaitu N >< bcl, N
><ero beserta resiproknya kemudian diberi label (strain, ulangan dan
tanggal persilangan). Umur jantan maksimal berumur 3 hari.
Melepaskan jantan pada masing-masing botol persilangan setelah dua
hari dibiarkan dalam botol yang sama.
Memindahkan betina ke botol baru yang berisi medium setelah muncul
larva.
Pemindahan betina terus dilakukan sampai betina mati, minimal
sampai 3 kali pemindahan.
Larva yang menetas kemudian diampul dan diberi label sesuai dengan
persilangan asalnya.
2. Persilangan F2
Menyilangkan N hasil dari persilangan N ><bcl, N ><ero
beserta resiproknya dengan variasi umur betina yaitu 0 hari, 3 hari, 6 hari,
9 hari, 12 hari, 15 hari, dan 18 hari dengan resesif dari stok dan diberi
label. ( 2 kali ulangan)
Melepas jantan setelah 2 hari persilangan.
Pemindahan terus dilakukan sampai botol D.
Mengamati dan menghitung anakan F2 yang muncul dari masing-masing
botol selama 7 hari.

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati
dan menghitung jumlah fenotip yang muncul pada F2, pada setiap persilangan
beserta ulangannya. Data diambil mulai hari pertama menetas sampai hari ke tujuh
untuk setiap ulangan dan data disajikan dalam bentuk tabel data pengamatan.

H. Teknik Analisis Data


1. Rekonstruksi kromosom
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
rekonstruksi kromosom dari persilangan F1 dan F2.
2. Analisis Statistik
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan anava ganda.
Sebelum dilakukan perhitungan dengan anava ganda, dapat dilakukan
perhitungan presentase frekuensi rekombinan sebagai berikut:

rekombinan
frekuensi rekombinan= 100
parental+ rekombinan

parental
frekuensi parental= 100
parental+ rekombinan

Anda mungkin juga menyukai