Anda di halaman 1dari 5

Definisi Patogenesis

Patogen adalah materi atau organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada inang
misalnya bakteri. Bakteri dapat merusak sistem pertahanan inang dimulai dari permukaan
kulit, saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran urogenitalia. Sedangkan Patogenesis
sendiri adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi
merupakan invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan
inang. Infeksi berbeda dengan penyakit. (Kartono, 2005)

Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada patogenitasnya. Dengan


kriteria ini, bakteri dikelompokan menjadi 3, yaitu agen penyebab penyakit, patogen
oportunistik, nonpatogen. Agen penyebab penyakit adalah bakteri patogen yang
menyebabkan suatu penyakit (Salmonella spp.). Patogen oportunistik adalah bakteri yang
berkemampuan sebagai patogen ketika mekanisme pertahanan inang diperlemah (contoh E.
coli menginfeksi saluran urin ketika sistem pertahanan inang dikompromikan (diperlemah).
Nonpatogen adalah bakteri yang tidak pernah menjadi patogen. Namun bakteri nonpatogen
dapat menjadi patogen karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi modern
seperti kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme resistensi. Bakteri tanah Serratia marcescens
yang semula nonpatogen, berubah menjadi patogen yang menyebabkan pneumonia, infeksi
saluran urin, dan bakteremia pada inang terkompromi.

 Jenis-jenis bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia


Berikut akan dibahas mengenai bakteri-bakteri yang tergolong pathogen bagi
organisme lain di alam
1. Salmonella Typhi, Penyebab penyakit Thypus

Adapun klasifikasi dari bakteri Salmonella Typhi yaitu sebagai berikut.


Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Ordo : Gamma Proteobacteria
Class : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella typhi (Jawetz et al, 2006).
a. Karakteristik Umum
Salmonella merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang bergerak
yang khas memfermentasikan glukosa dan manosa tanpa membentuk gas tetapi
tidak memfermentasikan laktosa dan sukrosa. Salmonella menghasilkan H2S
(Jawetz et al., 2006). Isolat salmonella pada media SSA pada suhu 37oC maka
koloni akan tampak cembung, transparan, bercak hitam dibagian pusat (Nugraha,
2012). Bakteri salmonella akan mati pada suhu 60oC selama 15 – 20 menit
melalui pasteurisasi, pendidihan dan khlorinasi. Salmonella typhi memiliki kombinasi
karakteristik yang menjadikannya patogen efektif. Mikroorganisme ini memproduksi dan
mengekskresikan protein yang yang disebut “invasin” yang memberi jalan pada sel non-
fagosit yang memiliki kemampuan hidup secara intraseluler. Selain itu, S. typhi juga
memiliki kemampuan menghambat tekanan oksidatif leukosit, yang menjadikan sistem
respons imun manusia menjadi tidak efektif. Infeksi S. typhi kemudian akan berkembang
menjadi demam atau typhoid.

Salmonella Thypi bila dilihat dari mikroskop (Sumber: salmonellathypii.com)

b. Penyebaran

Salmonella Typhi hanya hidup pada manusia. Orang dengan demam tipus membawa
bakteri dalam aliran darah dan saluran usus.Selain itu, sejumlah kecil orang, disebut carrier
sembuh dari demam tifoid namun tetap membawa bakteri tersebut.
2. Vibrio Cholerae, Penyebab penyakit Kolera

Adapun klasifikasi dari bakteri Vibrio cholerae yaitu sebagai berikut.

Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria

Class : Gamma Proteobacteria

Ordo : Vibrionales
Family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio cholerae

Vibrio cholerae. Scanning electron microscopy. Bar = 1 µm

Sumber: Muhsin Özel, Gudrun Holland/RKI

a. Karakteristik Umum
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1884 dan sangat
penting dalam dunia kedokteran karena menyebabkan penyakit kolera. Vibrio cholera
banyak ditemui di permukaan air yang terkontaminasi dengan feces yang mengandung
kuman tersebut, oleh karena itu penularan penyakit ini dapat melalui air, makanan dan
sanitasi yang buruk.

Vibrio cholerae termasuk bakteri gram negative, berbentuk batang bengkok


seperti koma dengan ukuran panjang 2-4 μm. Pada isolasi, Koch menamakannya
“kommabacillus”. Tapi bila biakan diperpanjang, kuman itu basa menjadi batang lurus
yang mirip dengan bakteri enteric gram negative. (Todar, 2009)
Kuman ini dapat bergerak sangat aktif karena mempunyai satu buah flagella
polar yang halus (monotrik). Kuman ini tidak membentuk spora. Pada kultur dijumpai
koloni yang cembung, halus dan bulat yang keruh dan bergranul bila disinari.

b. Penyebaran
Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran)
manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan
sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena
penyakit kolera itu juga. Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci
sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang
hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai)
dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.

3. Neisseria Gonorrheae, Penyebab penyakit Kencing Nanah

Adapun klasifikasi dari bakteri Neisseria Gonorrheae yaitu sebagai berikut.

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Beta Proteobacteria

Ordo : Neisseriales

Family : Neisseriaceae

Genus : Neisseria
Spesies : N. gonorrhoeae

a. Karakteristik Umum

Merupakan gram negatif bentuk diplokokus yang merupakan penyebab infeksi


saluran urogenitalis. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk tumbuhnya perlu media yang
lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan terhadap panas dan kekeringan sehingga tidak
dapat bertahan hidup lama di luar host-nya. Penularan umumnya terjadi secara kontak seksual
dan masa inkubasi terjadi sekitar 2–5 hari. Neisseria merupakan cocus gram negatif yang
biasanya berpasangan. Secara umum ciri-ciri neisseriae adalah:

 bulat, lonjong, dengan sisi saling berhadapan seperti biji kopi


 bakteri gram negatif,
 diplokokus non motil,
 berdiameter mendekati 0,8 μm
 tidak berflagel
 tidak berspora
 tidak berkapsul

(Sumber: bacteriologynotes.com)

Masing-masing coccus berbentuk ginjal, sisi yang cekung akan berdekatan. Bakteri
ini patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonukl
earPada Neisseria gonorrhoeae memiliki 70% DNA homolog, dan tidak memiliki kapsul
poliskarida, memiliki plasmid. Gonococcus paling baik tumbuh pada media yang
mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein
hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2. Gonococcus biasanya
menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan neisseria lain. (Behrman, 2009)

Anda mungkin juga menyukai