Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

GENETIKA

ACARA IV

IMITASI ADANYA SALING PENGARUH GEN-GEN

DISUSUN OLEH:

NAMA : Debby Nuradelia

NIM : E1A020015

KELAS : A/IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
ACARA IV

IMITASI ADANYA SALING PENGARUH GEN-GEN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : Menunjukkan adanya saling pengaruh gen
yang bukan alelnya.
2. Hari, Tanggal Praktikum : Kamis, 02 Juni 2022
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi 2 FKIP,
Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada
makhluk hidup dalam satu spesies. Perkembangan ilmu pengetahuan
mempermudah mendeteksi keragaman genetik suatu individu berbasis
molekuler. Secara umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat
terjadi karena adanya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen dari satu tempat
ke tempat lain (Carlen, Yuda, & Zahida, 2015: 1).
Genetika merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari pewarisan sifat pada mahluk hidup. Kata genetika sendiri
pertama kali diperkenalkan oleh William Bateson sebagai cabang baru dalam
ilmu biologi, ilmu genetika telah lama diterapkan oleh nenek moyang kita
melalui proses seleksi buatan. Nenek moyang kita mendomestifikasi
tumbuhan dan hewan liar dan kemudian melakukan persilangan untuk
memperoleh hewan atau tumbuhan dengan sifat yang diinginkan (Artanada &
Savitri, 2018: 2).
Pewarisan makhluk hidup dibawa oleh gen yang terdapat di dalam
kromosom. Kromosom diketahui menjadi tempat utama dari materi genetik
yaitu sifat DNA dan RNA. Bentuk kromosom, struktur kromosom, serta
evolusi kromosom, menjadi dasar ilmu sitogenetika (Tjahjani, 2013: 4).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Alat tulis.
b. Kantong baju praktikum.
2. Bahan
a. Kancing genetik.

D. LANGKAH KERJA
Adapun langkah kerja dari praktikum ini, adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu.
2. Mengambil masing-masing 6 biji kancing genetik pada warna yang sudah
ditentukan.
3. Membagi 2 setiap warna dari setiap kancing genetik yang sudah dibentuk
menjadi rata pada tangan kiri dan tangan kanan.
4. Memasukkan masing - masing biji yang di genggam ke dalam kantong
baju praktikum (jas lab) kiri dan kanan yang di gunakan.
5. Mengocok dan mengambil satu biji random chance probability dari
masing- masing kantong dengan tangan kanan dan tangan kiri dalam
waktu yang bersamaan dan tanpa melihat ke dalam kantong. Kantong –
kantong tadi dianggap sebagai individu jantan dan betina dalam
perkawinan. Sepasang biji random chance probability dianggap sebagai
zigot yang terbentuk.
6. Menaruh kembali kancing genetik ke dalam kantong masing – masing dan
ulangi langkah 5 sebanyak 100 kali.
7. Mencatat hasil yang telah di amati.
8. Merapikan dan meletakkan kembali alat dan bahan ke tempatnya.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Epistasis dominan (12:3:1)
a. Tabel hasil pengamatan
1 2 3
Putih Kuning Hijau
73 20 7
Keterangan:
P : Putih.
p : Hitam.
K : Kuning.
k : Hijau.
PPKK : Labu putih.
PPkk : Labu putih.
ppKK : Labu kuning.
ppkk : Labu hijau.
b. • Rasio hasil genotif : 73 : 20 : 7
• Rasio hasil fenotif : Putih : Kuning : Hijau
• Rasio hasil genotif teori : 12 : 3 : 1
• Rasio hasil fenotif teori : Putih : Kuning : Hijau
c. Persilangan epistesis dominan
P1 : PPKK >< ppkk
(Labu putih ) (Labu hijau)
F1 : PpKk
100% labu putih
P2 : PpKk >< PpKk
(Labu putih) (Labu putih)
F2 : 9 PPKK (Labu putih)
3 PPkk (Labu putih)
3 ppKK (Labu kuning)
1 ppkk (Labu hitam)
Rasio genotip : (12:3:1)
2. Epistesis resesif (9:3:4)
a. Tabel hasil pengamatan
I II III
Hitam Krem Albino
51 22 27
Keterangan:
R : Putih.
r : Hitam.
C : Kuning.
c : hijau.
RRCC : Tikus hitam.
rrCC : Tikus krem.
RRcc : Tikus albino.
rrcc : Tikus albino.
b. • Rasio hasil genotif : 51: 22 : 27
• Rasio hasil fenotif : Hitam : Krem : Albino
• Rasio hasil genotif teori : 9 : 3 : 4
• Rasio hasil fenotif teori : Hitam : Krem : Albino
c. Persilangan epistesis resesif
P1 : RRCC >< rrcc
(Tikus hitam) (Tikus albino)
F1 : RrCc
100% Tikus hitam
P2 : RrCc >< RrCc
(Tikus hitam) (Tikus hitam)
F2 : 9 RRCC (Tikus hitam)
3 rrCC (Tikus krem)
3 RRcc (Tikus albino)
1 rrcc (Tikus albino)
Rasio genotip : (9:3:4)

F. PEMBAHASAN
Praktikum ini memiliki tujuan untuk menunjukkan adanya saling
pengaruh gen yang bukan alelnya. Genetika merupakan salah satu cabang
ilmu biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada mahluk hidup. Kata
genetika sendiri pertama kali diperkenalkan oleh William Bateson sebagai
cabang baru dalam ilmu Biologi, ilmu genetika telah lama diterapkan oleh
nenek moyang kita melalui proses seleksi buatan. Nenek moyang kita
mendomestifikasi tumbuhan dan hewan liar dan kemudian melakukan
persilangan untuk memperoleh hewan atau tumbuhan dengan sifat yang
diinginkan. Alel adalah pasangan gen yang terletak dalam lokus yang
bersesuaian pada kromosom homolog dengan tugas yang sama atau
berlawanan untuk suatu sifat tertentu. Susunan gen dan alelnya dalam
kromosom homolog disebut genotipe. Persilangan ialah menggabungkan dua
sifat baik atau unggul dari dua tetua dalam satu individu atau populasi. Lebih
lanjut dalam kegiatan pemuliaan, persilangan digunakan untuk membuat
keragaman genetik pada suatu populasi misalnya jagung dengan harapan akan
muncul fenotipe-fenotipe baru yang sifatnya berbeda dari kedua tetuanya.
Selain itu, dalam pewarisan sifat dikenal istilah dominan dan resesif. Sifat
dominan adalah karakter yang mampu menutupi karakter yang lain.
Sedangkan sifat resesif adalah karakteristik yang ditutupi. Gen dominan
ditulis dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif ditulis dengan huruf kecil.
Gregor Johann Mendel dikenal sebagai bapak genetika karena
berhasil menemukan pola pewarisan sifat yang menjadi dasar ilmu genetika
pada kacang kapri. Persilangan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
persilangan epistesis dominan dan epistesis resesif. Epistesis dominan
merupakan peristiwa ketika gen yang bersifat dominan akan menutupi
pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Sedangkan epistasis resesif
merupakan peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif
menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Epistasis-Hipostasis
merupakan peristiwa penutupan ekspresi satu gen dominan oleh gen dominan
lainnya yang bukan alelnya. Epistasis merupakan gen dominan yang menutupi
sifat gen dominan lain, sedangkan hipostasis merupakan gen dominan yang
ditutupi gen dominan lain.
Hasil pengamatan menunjukkan pada epistesis dominan yang
dilakukan pada labu dengan perbandingan (12:3:1) menghasilkan 73 buah
putih, 20 buah kuning, dan 7 buah hijau. Alasan terjadinya epistasis dominan
yaitu karena terjadinya penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang
bukan alelnya. Sedangkan pada epistasis resesif yang dilakukan pada tikus
dengan perbandingan (9:3:4) menghasilkan 51 ekor tikus hitam, 22 ekor tikus
krem, dan 27 ekor tikus albino. Alasan terjadinya epistesis resesif ini, karena
gen resesif menutupi ekpresi gen lain yang bukan alelnya. Jadi pada
percobaan kali ini menunjukkan adanya saling pengaruh gen-gen.

G. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa:
Terdapat saling pengaruh antar gen-gen yang dilakukan dalam
percobaan pada epistesis dominan pada labu dan epistesis resesif pada
tikus.
2. Saran

Sebaiknya durasi waktu pelaksanaan praktikum ditambah lebih


lama agar setiap acara pelaksanaan praktikum dapat di kerjakan dengan
tenang.
DAFTAR PUSTAKA

Artadana, I. B. M., & Savitri, W. D. (2018). Dasar-Dasar Genetika Mendel


dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Carlen, C. Y., Yuda, I. P., & Zahida, F. (2015). Keanekaragaman genetika dan
identifikasi jenis kelamin lonchura fuscans secara molekuler. Jurnal
Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Tjahjani, N. P. (2013). Kelainan genetik klasik: Tinjau penciptaan manusia


dalam perspektif Al-Qur'an. Jurnal Kajian Pendidikan Islam, 5(2).
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner

Anda mungkin juga menyukai