GENETIKA TUMBUHAN
ACARA VI
PERHITUNGAN FREKUENSI ALELE,FREKUENSI
GENOTIP,PENGUKURAN SIFAT SIFAT KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Semester:
Ganjil 2015
Oleh:
Muhammad Sofyan A
A1L014139/ 6
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu genetika kita tertarik pada nisbah fenotipe dan
genotipe dari keturunan yang dihasilkan dari keturunan tertentu. Hal ini meliputi
persilangan antaara dua tetua murni untuk mendapatkan F1 heterosigot.
F1 heterosigot kemudian dibuahi sendiri atau saling disilangkan (intercross)
dengan F1 yang lain untuk mendapatkan keturunan F2 atau F1disilang balik
dengan tetua homosigot resesif dalam suatu uji silang (testcross). Analisis nisbah
F1, F2 dan uji silang dapat digunakan untuk menetukan dominasi, jumlah gen
yang mengatur suatu sifat, jarak peta dan urutan letak gen.
Keanekaragaman adalah sifat beda dari suatu organisasi spesies. Dengan
adanya sifat beda akan terjadi variasi, maka dari itu perlu bagi mahasiswa
mengadakan percobaan dan pengamatan ini untuk mengetahui faktor faktor
serta sifat secara genetik atau pengaruh lingkungan yang mempengaruhi
keanekaragaman dan keseragaman pada makhluk hidup. Meskipun terdapat
keseragaman pada makhluk hidup , tetapi tidak ada manusia yang tepat sama
sekalipun kembar identik , Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing ,
individu yang satu dengan yang lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan
sifat yang menurun , baik sifat kualitatif maupun kuantitatif .
Keanekaragaman yang tampak secara fenotip pada tumbuhan dan hewan juga
mempunyai variasi antara lain : bentuk, warna, dan ukuran, sedangkan pada
manusia dengan adanya pengaruh lingkungan maka individu yang bergenotip
sama kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda. Adanya pewarisan
sifat, dalam populasi dapat dilihat adanya sifat yang sangat bervariasi sehingga
kecil kemungkinan persamaannya
B. Tujuan
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Genetika populasi ialah cabang ilmu yang mempelajari gen gen dalam
populasi,yang menguraikan secara sistematik dan matematik akibat dari keturunan
dari tingkat suatu populasi.Populasi adalah suatu kelompok organisasi dari suatu
keturunan spesies. Dan dari situ dapat dapat diambil semple.Semua makhluk
hidup merupakan masyarakat dalam suatu populasi dimana merupakan hasil dari
perkawinan antar spesies dan memiliki lengkang gen yang sama.Lengkang gen
(gen pool) yaitujumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik
dalam anggota dari suatu populasi secara kawin (Suryo, 1986).
Dalam tahun 1908 G.H. Hardy ( seorang ahli matematik bangsa inggris )
dan W. Weinberg ( seorang dokter bangsa jerman ) secara terarah menemukan
dasar dasar yang ada hubunganya dengan frekuensi da dalam populasi.prinsip
yang terbentuk pernyataan teoritis itu dikenal sebagai prisnsip Ekuilibrum HardyWeinberg.Pernyataan ( dalam keseimbangan ), maka baik frekuensi gen maupun
frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke generasi seterusnya.Hal ini
dijumpai dalam populasi besar,dimana perkawinan berlangsung secara acak
( random) dan tidak ada pilihan/ pengaturan atau faktor lain yang dapat merubah
frekuensi gen ( Suryo, 1986).
Suatu populasi terdiri atas individu-individu sejenis yang saling
berinteraksi. Dalam suatu poulasi menurut hukum Hardy-Weinberg adalah tetap.
Menurut hukum Hardy-Weinberg jika individu-individu dalam populasi
melakukan atau mengadakan persilangan secara acak dan beberapa asumsi
terpenuhi, maka frekuensi alel dalam populasi akan tetap dalam keseimbangan
yang stabil, yaitu tidak berubah dari generasi ke generasi berikutnya. Tiap gamet
yang terbentuk akan sebanding dengan frekuensi masing-masing alelnya dan
frekuensi tiap tipe zigot akan sama dengan hasil kali dari frekuensi gametgametnya, (Stanfield, 1991).
Beberapa asumsi yang mendasari perolehan kesimbangan genetik seperti
diekspresikan dalam persamaan Hardy-Weinberg adalah:
1. Populasi itu tidak terbatas besarnya dan melakukan secara acak (panmiktis).
2. Tidak terdapat seleksi, yaitu setiap genotype yang dipersoalkan dapat bertahan
hidup sama seperti yang lain (tidak ada kematian diferensial).
3. Populasi itu tertutup yaitu tidak terjadi perpindahan (migrasi).
4. Tidak ada mutasi dari satu alelik kepada yang lain. Mutasi diperbolehkan jika
laju mutasi maju dan kembali adalah sama atau ekuivalen.
5. Terjadi meiosis normal, sehingga hanya peluang yang menjadi faktor operatif
dalam gametogenesis.
Jika dalam suatu populasi terjadi perubahan dalam keseimbangan populasi
tersebut maka akan terjadi pelanggaran batasan hukum Hardy-Weinberg akan
menyebabkan poulasi tersebut bergerak menjauhi frekuensi keseimbangan
gametik dan zigotik (Stanfield, 1991)
Terbentuknya individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip,
pada dasarnya hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet
jantan dan gamet betina. Keturunan hasil suatu persilangan tidak dapat dipastikan
begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan
dengan itu, peranan teori kemungkinan ( peluang ) sangat penting dalam
mempelajari genetika( Suryo, 2008).
Sifat kualitatif adalah sifat yang secara kualitatif berbeda sehingga mudah
dikelompokkan dan biasanya dinyatakan dalam kategori, Sifat ini yang menjadi
obyek penelitian Mendel sehingga tercipta hukumnya yang yang terkenal dengan
Genetika Mendel menyangkut segregasi, rekombinasi, linkage, interaksi non alel
dan lain-lain yang dapat menyebabkan berhasil tidaknya hibridisasi. Banyak sifat
penting seperti produksi, kadar protein dan kualitas dikendalikan oleh kegiatan
banyak gen yang masing-masing mempunyai pengaruh kecil pada sifat itu.
Dengan adanya pengaruh lingkungan, akan menambah pengaburan perbedaan
genetika tersebut(Stanfield, 1991)
III.
METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kantong pelastik berisi
biji kedelai, kantong pelastik yang berisi kancing berwarna, kantong plastik yang
berisi kacang tanah dan lembar pengamatan.Alat yang diguanakan dalam
praktikum ini adalah neraca ( timbangan eletrik), kalkulator dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
Pecobaan 1.
Misal suatu populasi yang sudah keadaan seimbang,tersusun dari individu
individu dengan warna merah (GG), putih(gg), dan merah muda (Gg).
1. Sebanyak 200 individu diambil secara acak
2. Individu yang dipilih dicatat warnanya
3. Frekuensi genotip dan frekuensi alel G dan alel g dihitung.
Percobaan 2.
Siapkan kantong yang sama ukuranya
1. Setiap kantong dengan 2 macam warna kancing baju diisi dengan
perbandingan seperti hasil perhitungan point 1.Kedua kantong isinya sama
2.
3.
4.
5.
6.
banyak
Secara acak kancing diambil dari setiap kantong dan catat warna keduanya
Pengambilan diulang sebanyak 100x
Frekuensi alel dan frekuensi genotipnya dihitung
Label yang tersedia dimasukan data
X2 sebagai analisis.
Percobaan 3.
Pengamatan karakter kuantitatif dan kualitatif menggunakan kacang tanah:
1. Individu secara acak diambil dan timbang dari populasi kacang tanah yang
tersedia
2. Pekerjaan tersebut diulang sebanyak 100x
3. Warna dan bobotnya diamati dan buat grafiknya.
IV.
A. Hasil
Percobaan 1
Misal
GG = 46 X
Gg = 108 Y
Gg = 46 Z
Z
populasi
1
46
= 200 = 0,23
p+ q = 1
( p + q ) = 1
p +2pq + q = 1
q = 0,23 = 0,48
Jika
p+q=1
Maka p = 1 q
P = 1 0,48
P = 0,52
GG(merah) = p = (0,52) x 100% = 27,04
Gg(merah muda) = 2pq = 2 (0,52) (0,48) x 100 % = 49,92
gg(putih) = q = (0,48) x 100% = 23,04
p : 2pq : q
= GG + Gg + gg
:2
:1
GG(merah)
Gg(putih)
Gg(merah muda)
Jumlah
Observasi (O)
46
108
46
200
Harapan (E)
1
200=50
4
2
200=100
4
1
20=50
4
200
(|4650|)2
(|108100|)2
( |OE| )2
(|0E|) 2
E
(|4650|)2
16
16
64
(16)
=0,32
50
(64)
=0,92
108
(16)
=0,32
50
1,56
0,32
0,92
0,32
1,56
X2
X table = 5,99
X hitung = 1,56
X table < X hitung, jadi bersifat signifikan atau sesuai dengan teori.
Percobaan 2
Misal
HH = 22 X
Hk = 51 Y
kk= 27 Z
Z
populasi
q = z = 27
q =
27
100
96
27
= 100 = 0,27
0,27
= 0,51
Jika
p+q=1
Maka p = 1 q
P = 1 0,51
P = 0,49 g
Perhitungan frekuensi genotip
HH = p = (0,49) x 100% = 24,01 %
Hk = 2pq = 2 (0,49) (0,51) x 100 % = 49,48 %
kk = q = (0,51) x 100% = 26,01 %
p : 2pq : q
24,01
1
= HH + Hk + kk
: 49,48 : 26,01
:2
:1
Observasi (O)
Harapan (E)
( |OE| )2
GG
Gg
gg
Jumlah
22
51
27
100
2
100=50
4
1
100=25
4
100
1
100=25
4
(|2225|)2
9
(|0E|) 2
(|2225|)
25
E
X2
(|2325|)2
(|5150|)2
1
=0,36
(|5150|)
50
0,36
14
=0,02
(|2725|)
25
0,02
0,16
=0,16
0,54
0,54
X table = 5,99
X hitung = 0,54
X table > X hitung jadi bersifat
Bobot
0,2
0,3
0,4
0,5
Jumlah
15
48
35
Jumlah
30
20
10
0
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
0.55
B. Pembahasan
Populasi Mendel meruapakan suatu kelompok organisme yang bereproduksi
secara seksual dengan derajat hubungan keluarga yang relatif dekat yang berada di
dalam batas-batas geografis dimana terjadi antar-perkawinan (interbreeding). Jika
semua gamet yang dihasilkan oleh suatu populasi Mendel ditetapkan sebagai
campuran hipotesis unit-unit genetik yang akan menimbulkan generasi
berikutnya, kita mempunyai konsep suatu kelompok gen (gen pool).
Jika kita memperhatikan akan sepasang alel (A dan a), kita akan menemukan
bahwa persentase gamet-gamet pada pusat gen yang mengandung A atau a akan
bergantung pada frekuensi-frekuensi genotipe dari generasi parental yang gametgametnya membentuk pusat gen ini. Misalnya, jika sebagian besar populasi itu
bergenotipe resesif aa, maka frekuensi alele resesif dalam pusat gen itu akan
Aa
aa
Genetika populasi ialah cabang ilmu yang mempelajari gen gen dalam
populasi,yang menguraikan secara sistematik dan matematik akibat dari keturunan
dari tingkat suatu populasi.Populasi adalah suatu kelompok organisasi dari suatu
keturunan spesies. Dan dari situ dapat dapat diambil semple.Semua makhluk
hidup merupakan masyarakat dalam suatu populasi dimana merupakan hasil dari
perkawinan antar spesies dan memiliki lengkang gen yang sama.Lengkang gen
(gen pool) yaitujumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik
dalam anggota dari suatu populasi secara kawin (Suryo, 1986).
Populasi adalah kelompok organisme yang dapat saling kawin. Dengan
kata lain, gen-gen dari beberapa individu organisme mampu membuat kombinasi
gen antara satu dengan yang lainnya. Gen-gen dalam populasi disebut kutub
gen,dalam kutub gen, jumlah dari terjadinya satu alel disebut frekuensi.. jika
dilihat dari ciri khas tertentu dalam populasi, terlihat bahwa bentuk dominan
menampilkan sifatnya sendiri secara lebih sering dibanding sifat resesif.
Contohnya pada populasi manusia, sifat bola mata coklat muncul lebih sering
daripada bola mata biru. Meskipun demikian, proporsi dari alal dominan dan
resesif dari gen tertentu masih sama. Hal itu tidak berubah akibat saling kawin.
Fenomena ini disebut hukum Hardy-Weinberg yang berupa rumus
metematika yang bergantung pada empat keadaan yaitu :
a. Tidak terjadi mutasi.
b. Populasi terisolasi, sehingga tidak ada aliran gen yang keluar masuk populasi.
c. Tidak terjadi seleksi alam.
dan
homozigot
resesif
serta
heterozigot
berturut-turut
dapat
membentuk zigot dan semua zigot mempunyai viabilitas (daya hidup) dan
fertilitas sama.
3. Tidak ada migrasi, yaitu tidak ada introduksi alele dari populasi lain.
4.
Tidak ada mutasi. Mutasi adalah proses yang lambat dan perubahan frekuensi
Penghanyutan terjadi dalam populasi kecil karena contoh alele yang kecil bila
dibandingkan suatu populasi besar.
6.
gametogenesis.
Dan dari hasil praktikum bahwa asumsi asumsi Hukum Hardy Weinberg
perlakuan perkawinan secara acak,tidak ada seleksi dan hasil perbadingan sesuai
dengan hukum mendel.
V.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Hardy Weinberg yaitu di bawah suatu kondisi yang stabil, baik
frekuensi gen maupun perbandingan genotip akan tetap (konstan) dari generasi ke
generasi
pada
populasi
yang
berbiak
secara
seksual.
Pada
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA