Anda di halaman 1dari 9

ACARA VII

ALEL, GENOTIP DAN FENOTIP

7.1. Pendahuluan

Semua mahluk hidup memiliki sifat yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan
semua mahluk hidup memiliki kode genetik yang berbeda. Gen adalah bagian dari
kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) yaitu dalam lokus yang
mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk hidup. Alel merupakan bentuk
alternative gen yang mengatur variasi karakter yang samadengan menempati
posisi yang sesuai (lokus) pada kromosom homolog. Setiap karakter organisme
mewarisi dua salinan alel di setiap kromosom (membentukpasangan homolog),
satu dari masing-masing induk. Lokus homolog bisa saja mempunyai alel yang
identik atau bisa saja berbeda.
Alel merupakan gen gen yang terletak pada lokus yang sama pada
kromosom dengan tugas berlawanan. Membedakan alel satu dengan alel lain,
digunakan pemberian huruf kapital dan huruf kecil. Huruf kapital mewakili alel
yang dominan dan huruf kecil mewakili alel resesif. Alel ini yang mempengaruhi
genotip dan fenotip, Genotip adalah susunan gen yang menentukan sifat dasar
suatu makhluk hidup dan bersifat tetap sedangkan Fenotipe adalah suatu
karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat
diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta
interaksi keduanya.
Tujuan praktikum frekuensi alel genotip dan fenotip adalah untuk
menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotip individu dalam dalam suatu
populasi, dan membuktikan Hukum Hardy-Weinberg. Manfaat praktikum
frekuensi alel, genotip dan fenotip agar praktikan dapat menghitung X 2 hitung
dan membandingkannya dengan X2 table.

7.2. Tinjauan Pustaka


Hardy-Weinberg menyatakan bahwa bila suatu populasi dalam keadaan
seimbang, maka baik frekuensi alel atau genotipe akan konstan dari generasi ke
generasi. Selanjutnya temuan ilmuan itu disebut sebagai prinsip keseimbangan
Hardy-Wenberg. Fenotipe yang berbeda sering kali mempunyai nilai ekonomis
yang berbeda, dan apabila ini terjadi maka diharapkan untuk mengubah frekuensi
dari alel-alel yang memproduksi fenotipe, peningkatan frekuensi alel tersebut
mengontrol fenotipe yang diinginkan dan mengurangi alel yang tidak diinginkan
(Suryo, 2005). Frekuensi alel yang mengendalikan ekspresi variasi dalam suatu
populasi dapat diduga melalui bentuk morfogenetik pada suatu individu. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi alel diantaranya : kawin acak,
migrasi, mutasi, seleksi alam, efek kombinasi dari seleksi dan mutasi, serta
hanyutan gen (Mariandayani, 2012).
Uji square test digunakan untuk mencari kecocokan ataupun menguji
ketidakadaan hubungan antara beberapa populasi. Uji chi square untuk mencari
kecocokan digunakan untuk menguji apakah distribusi frekuensi yang diamati
menyimpang secara signifikasi dari suatu distribusi frekuensi hipotesis atau yang
diharapkan (Dwiwinarsih, 2009). Hubungan antara X2hitung dengan X2table
adalah apabila X2hitung < X2table maka frekuensi berada dalam kesetimbangan
Hukum Hardy-Weinberg. X2hitung lebih kecil dari X2table maka populasi akan
berada berada dalam kesetimbangan Hukum Hardy-Weinberg (Khoiriyah, 2014).
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara
yang diharapkan itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek,
Seperti saat kita melemparkan mata uang, maka kemungkinan yang akan terjadi
adalah uang dengan permukaan huruf atau dengan permukaan gambar. Apabila
mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya huruf
dan ½ nya gambar (Ruyani, 2011).

7.3. Materi dan Metode


Praktikum Biologi dengan materi Frekuensi Alel Genotip dan Fenotip
dilaksanakan Kamis, 21 September 2017 pukul 15.00 – 16.00 di Laboratorium
Fisiologi dan Biokimia Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas
Diponegoro, Semarang.

7.3.1. Materi

Materi yang digunakan pada praktikum frekunsi alel genotip dan fenotip
meliputi dua buah koin 500 Rupiah sebagai alel dominan dan resesif dan alat tulis
untuk mencatat.

7.3.2. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum acara frekuensi alel, genotip, dan
fenotip adalah dengan dua koin mata uang disiapkan, sisi koin diberitanda
mewakili alel H dan alel h, koin dilempar secara bersamaan sebanyak 200 kali,
hasil pelemparan dicatat. Hasil frekuensi genotip dan fenotip dihitung dan diuji
dengan X2.

7.4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagai


berikut:
Tabel 1. Hasil Perhitungan Frekuensi Alel, Genotip, dan Fenotip

Frekuensi Genotip Yang Diamati


HH Hh Hh Σ
Observed 52 97 51 200
Expected 50 100 50 200
O-E 2 -3 1 0
(O-E)2/E 0.08 0.09 0.02 0.19
X2hitung 0.19
X2table 5.991
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi , 2017.

Berdasarkan hasil praktikum diatas frekuensi alel, genotip, dan fenotip


dari yang diharapkan dengan frekuensi yang dilakukan mendapatkan hasil yang
tidak jauh beda, tetap konstan walaupun sedikit berbeda, perbedaan atau
berubahnya frekuensi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu terjadinya
mutasi, adanya migrasi, adanya seleksi alam, tidak terjadi perkawinan acak, dan
terjadi pada populasi yang kecil. Hal ini sesuai pendapat (Harti,2005) yang
menyatakan bahwa hukum Hardy - Weinberg tidak berlaku jika terjadi mutasi
karena akan terdapat perubahan frekuensi alel dalam populasi tersebut. Terjadinya
migrasi juga menyebabkan hukum Hardy - Weinberg tidak berlaku. Hal tersebut
menyebabkan bertambahnya alel atau hilangnya alel sehingga terjadi perubahan
frekuensi alel. Nonrandom mating merupakan perkawinan dengn individu yang
masih kerabat. Perkawinan. Seleksi alam juga menyebabkan hukum Hardy -
Weinberg tidak berlaku. Berdasarkan tabel perhitungan diatas didapatkan hasil
X2hitung < X2table yang menunjukan hasil yang konstan antara frekuensi yang di
tetapkan dengan frekuensi yang dilakukan sesuai dengan hukum Hardy-Weinberg.
Hal ini sesuai dengan pendapat Khoiriyah ( 2014) yang menyatakan bahwa nilai
X2hitung lebih kecil dari X2table maka populasi akan berada berada dalam
kesetimbangan Hukum Hardy-Weinberg. penggunaan Uji Chi-Square untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan antara frekuensi genotip pengamatan dan
frekuensi genotip harapan dari data. Data yang akan diuji akan dikategorikan ke
dalam tabel kontingensi. Hal ini sesuai dengan pendapat Tanne (2017) yang
menyatakan bahwa pengujian terhadap kesetimbangan Hardy-Weinberg
menggunakan Uji Chi-Square Pearson. Uji Chi-Square Pearson digunakan untuk
melihat ada tidaknya perbedaan antara frekuensi genotip pengamatan dan
frekuensi genotip harapan daridata. Data yang akan diuji akan dikategorikan ke
dalam tabel kontingensi.

Keseimbangan suatu populasi yang konstan terjadi apabila populasi tersebut


dalam jumlah yang besar, terjadi perkawinan acak, tidak terjadi mutasi, tidak
terjadi migrasi, dan tidak terjadi seleksi alam. Hal ini sesuai dengan pendapat
Bresnick (2003) yang menyatakan bahwa genetika populasi membahas tentang
frekuensi relatif alel dominan dan alel resesif pada populasi organisme yang
kawin satu sama lain (interbreeding). Jumlah keseluruhan genotip didalam suatu
populasi pada waktu tertentu. Suatu populasi berada pada ekuilibrium genetik bila
gen tetap konstan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini diperkuat oleh
pendapat Crowder (2006) yang menyatakan bahwa Hardy dan Weinberg sadar
bahwa keseimbangan alel dalam suatu populasi dapat digambarkan dengan rumus
2
sederhana penjabaran binomial yaitu (p+q) = 1. rumus digunakan untuk
melukiskan keseimbangan yang dapat menunjukkan persilangan antara gamet
dari genotip yang berbeda.

7.5. Simpulan dan Saran

7.5.1. Simpulan

Berdasarkan praktikum perhitungan frekuensi alel, genotip dan fenotip


dapat disimpulkan bahwa telah diperolehkan hasil genotip HH sebesar 52, Hh
sebesar 97, dan hh sebesar 51 dengan perbandingan genotip 1:2:1. Frekuensi alel
H:h yaitu 0,509:0,491 dan frekuensi fenotipnya (HH+Hh):hh yaitu 3:1. Hal
tersebut membuktikan bahwa frekuensi genotip menyebar sesuai dengan hukum
Hardy-Weinberg yang menyatakan bahwa bila suatu populasi dalam keadaan
seimbang maka baik frekuensi alel maupun genotip akan konstan dari generasi ke
generasi dengan syarat terjadi dalam populasi yang besar, tidak terjadi mutasi,
tidak terjadi seleksi alam, tidak terjadi migrasi ,dan harus terjadi perkawinan
secara acak.

7.5.2. Saran

Untuk praktikum kedepannya agar penghitungan dilakukan lebih teliti untuk


meminimalisasi kesalahan sehingga data yang dihasilkan valid dan usahakan
jangan memanipulasi data meski hasil tidak sesuai yang diharapkan.

Daftar Pustaka

Bresnick, S. 2003. Intisari Biologi. Hiprokates, Jakarta.


Crowder, L. V. 2006. Genetika Tumbuhan. UGM Press, Yogyakarta
Campbell, Neil A., dan Jane R., 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Hartl, D.L. Jones, E.W. 2005. Genetics: analysis of genes and genomes. Jones and
Bartlett publishers, Canada.
Khoiriyah, Y. R. 2014. Karakter Genetik Populasi Bedeng 61B Desa Wonokarto
Kabupaten Lampung Timur Pasca Program Kolonisasi Pemerintah Belanda.
Jurnal Ilmiah Biologi. 2 (2) : 132-137.
Mariandayani, H. Nurcahya. 2012. Keragaman Kucing (Felis domesticus)
berdasarkan Morfogenetik. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 1 (1) : 10-19.
Ruyani, A 2011. Genetika. Universitas Bengkulu: Bengkulu.
Suryo, H 2005. Genetika Strata 1. UGM Press, Yogyakarta.
Susanto, Hery Agus. 2011. Genetika. Graham Ilmu. Yogyakarta.
Tanne, A.A.. 2017. Pengujian Kesetimbangan Genetika Hardy-Weinberg dengan
Uji-Chi Square Pearson dan Uji Eksak F. Skripsi. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Penghitungan Frekuensi.

Hardy Weinberg

(H+h)=1

H2+2Hh+h2=1
Frekuensi Genotip Frekuensi Fenotip

(X) : = =

(Y) : = =

(Z) : =

Ratio genotip Ratio fenotip

HH : Hh : hh HH+Hh : hh

0.26 : 0.485 : 0.255 0.745 : 0.255

1 : 2 : 1 3 : 1

Frekuensi Alel Uji Chi Square


df = (3-1) = 2, p = 0.05

H= X2hit = 0.19

= X2table = 5.991

= 0.5025 X2hit < X2table O=E

h=

= 0.4975

Lampiran 2. Dokumentasi Alat.

No Nama alat Fungsi


1 Untuk mencari peluang alel

dominan dan resesif, dengan

gambar (resesif) dan angka

(dominan)

2 buah koin

Anda mungkin juga menyukai